Anda di halaman 1dari 30

ANALISIS KAJIAN SITUASI 5 M

1. HASIL PENGKAJIAN DATA MAN


a. Struktur Organisasi Ruang Zumar (Bedah) RSUD AL IHSAN
Provinsi Jawa Barat

Direktur RSUD AL IHSAN


Dr. H Komar Hanifi, MKM
KOMITE
RUMAH SAKIT
WADIR MEDIK DAN KEPERAWATAN
Dr. H Agus Muharam, MM

KEPALA INSTALASI RAWAT INAP


KABID YANMED H. Cecep Supriatna, S.Kep.,Ners KOMITE MEDIK

KABID KEPALA RUANGAN ZUMAR KOMITE


KEPERAWATAN Sri Atun, S.Kep.,Ners KEPERAWATAN

PJ MUTU PJ LOGISTIK IPCL-N


Mikeu H, S.Kep Dian H, AMK Neng Nia K, AMK

PP TIM I PP TIM II
Dian Hermawati, AMK Mikeu Hidayati, AMK

PKU
Heriyadi Uyum
Radi Nurdiansyah, AMK
Rizal, AMK
Dedi Koswara, AMK
Indra Sophyan, AMK
Dadang Zakaria, AMK
Shidik Andalan, AMK
Handi Komarudin, AMK
Rian Rusdiana, AMK
Almira Aurellya, AMK
Mutiara Ringga, AMK
Rini Yuliyani, AMK
Liskha Putri, AMK
Widya Luthfania, AMK
Chaerunisa, AMK
Devi Noor F, AMK
Situ Nurul, AMK
Luri Fitri Lovita, AMK
ADMINISTRASI
Ida Widhaningsih

KEAMANAN

SANITASI
Analisis :

b. Data Umum Perawat di Ruang Zumar (Bedah)


Table 3.1 Data Umum Perawat Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil
Jenis Kelamin
Frekuensi Presentasi
Laki-Laki 5 25,0%
Perempuan 15 75,0%
Total 20 100,0%
Sumber : Data Primer 2019

Analisis :
Berdasarkan analisis hasil kajian pada table 3.1 didapatkan hasil
bahwa sebagian kecil yaitu 5 orang (25,0%) perawat di ruang zumar
berjenis kelamin laki-laki dan sebagian besar yaitu 15 orang (75,0%)
perawat di ruang zumar berjenis kelamin perempuan.

Table 3.2 Data Umum Perawat Berdasarkan Jabatan


Hasil
Jabatan
Frekuensi Presentasi
Kepala Ruangan 1 5,0%
Perawat Primer 2 10,0%
Perawat Associate 17 85,0%
Total 20 100,0%
Sumber : Data Primer 2019

Analisis :
Berdasarkan hasil kajian pada table 3.2 didapatkan hasil bahwa di
ruangan zumar terdapat sebanyak 20 perawat yang terdiri dari 1
orang kepala ruangan (5,0%), 2 orang perawat primer dan sebanyak
17 orang sebagai 17 orang (85,0%).
Table 3.3 Data Umum Perawat Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Hasil
Terakhir Frekuensi Presentasi
D-III Keperawatan 18 90,0%
S-I Keperawatan 1 5,0%
Profesi Ners 1 5,0%
Total 20 100,0%
Sumber : Data Primer 2019

Analisis :
Berdasarkan hasil kajian pada table 3.3 diperoleh data
hamper seluruhnya yaitu 18 orang perawat di ruang zumar
berpendidikan DIII Keperawatan (90,0%) dan 1 orang perawat
yang berpendidikan SI Keperawatan (5,0%), dan 1 orang perawat
yang berpendidikan Profesi Ners (5,0%). Tingkat pendidikan
seseorang itu merupakan perkiraan bagi kedudukan kelas sosial
yang umum diterima, sehingga semakin tinggi pendidikan
seseorang, semakin besar kemungkinan dalam melakukan kajian
asuhan keperawatan yang akan dilakukan khususnya dalam
melaksanakan asuhan keperawatan secara Primary Nersing yang
mungkin dapat diterapkan diruangan.

Table 3.4 Data Umum Perawat Berdasarkan Masa Kerja


Hasil
Masa Kerja
Frekuensi Presentasi
0 - 5,11 tahun 13 65,0%
6 – 9,11 tahun 4 20,0%
>10 tahun 3 15,0%
Total 20 100,0%
Sumber : Data Primer 2019
Analisis :
Berdasarkan hasil kajian pada table 3.4 diperoleh hasil
sebagian besar yaitu sebanyak 13 orang perawat (65,0%) dengan
masa kerja < 6 tahun, 4 orang (20,0%) dengan masa kerja < 10
tahun dan sebanyak 3 orang (15,0%) perawat dengan masa kerja
>10 tahun. Dari gambaran diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
sebagian besar perawat di ruang zumar baru bekerja dangan masa
kerja kurang dari 6 tahun sehingg a pengalaman kerja masih
sedikit akan tetapi mereka bersemangat tinggi dalam bekerja.

Table 3.5 Data Umum Perawat Berdasarkan Perawat Klinik


Hasil
Perawat Klinik
Frekuensi Presentasi
Pra PK 1 5,0%
PK I 8 40,0%
PK II 8 40,0%
PK III 2 10,0%
PK IV 1 5,0%
Total 20 100,0%
Sumber : Data Primer 2019

Analisis :
Berdasarkan hasil kajian pada table 3.5 diperoleh hasil
sebanyak 1 orang (5,0%) berstatus Pra PK, 8 orang (40,0%)
perawat berstatus PK I, sebanyak 8 orang (40,0%) perawat
berstatus PK II, sebanyak 2 orang (10,0%) berstatus PK III, dan
sebanyak 1 orang (5,0%) perawat berstatus PK IV.
Table 3.6 Data Umum Perawat Berdasarkan Status Kepegawaian
Status Hasil
Kepegawaian Frekuensi Presentasi
Tetap 7 35,0%
Kontrak 13 65,0%
Total 20 100,0%
Sumber : Data Primer 2019

Analisis :
Berdasarkan hassil kajian pada tabel 3.6 diperoleh data
hamper setengahnya yaitu sebanyak 7 orang (35,0%) berstatus
pegawai tetap. Dan sebagian besar yaitu sebanyak 13 orang (65,0%)
perawat berstatus pegawai kontrak.

Table 3.7 Data Umum Perawat Berdasarkan Golongan


Hasil
Golongan
Frekuensi Presentasi
B II 17 85,0%
B III 1 5,0%
B IV 1 5,0%
CI 1 5,0%
Total 20 100,0%
Sumber : Data Primer 2019

Analisis :
Berdasarkan hasil kajian pada table 3.7 diperoleh data
sebagian besar yaitu sebanyak 17 orang (85,0%) bergolongan B II,
sebanyak 1 orang (5,0%) bergolongan B III, sebanyak 1 orang
(5,0%) bergolongan B IV, dan sebanyak 1 orang (5,0%) bergolongan
C I.
Table 3.8 Data Umum Perawat Berdasarkan Kepemilikan STR
Hasil
Kepemilikan STR
Frekuensi Presentasi
Ada 20 100,0%
Total 20 100,0%
Sumber : Data Primer 2019

Analisis
Berdasarkan hassil kajian pada table 3.8 diperoleh data
bahwa seluruhnya tenaga keperawatan di ruang zumar RSUD AL
Ihsan Provinsi Jawa Barat suda memiliki STR dengan angka
presentase (100,0%).

Table 3.9 Data Umum Perawat Berdasarkan Status Pernikahan


Hasil
Status Pernikahan
Frekuensi Presentasi
Menikah 13 65,0%
Belum Menikah 7 35,0%
Total 20 100,0%
Sumber : Data Primer 2019

Analisis
Berdasarkan hasil kajian pada table 3.9 diperoleh data
sebagian besar perawat di ruang zumar berstatus sudah menikah
yaitu sebanyak 13 orang (65,0%), dan sebanyak 7 orang (35,0%)
perawat di ruang zumar yang berstatus belum menikah.
Table 3.9 Data Umum Perawat Berdasarkan Pelatihan Yang
Telah Diikuti
Hasil
Jenis Pelatihan
Frekuensi Presentasi
Wound care 20 100,0%
BTCLS 20 100,0%
PPGD 20 100,0%

Total 20 100,0%
Sumber : Data Primer 2019

Analsis
Berdasarkan hasil kajian pada table 3.9 diperoleh data
bahwa seluruhnya perawat di ruang zumar sudah mengikuti
pelatihan khusus di ruang bedah dengan presentase (100,0%).

Table 3.2 Data Umum Perawat Berdasarkan Jabatan


Hasil
Jabatan
Frekuensi Presentasi
Kepala Ruangan 1 5,0%
Perawat Primer 2 10,0%
Perawat Associate 17 85,0%
Total 20 100,0%
Sumber : Data Primer 2019

Analisis :
Berdasarkan hasil analisis kajian di ruang zumar bedah,
didapatkan sebanyak 20 orang perawat yang terdiri dari 1 orang
kepala ruangan dengan presentase (5,0%), sebanyak 2 orang
perawat primer dengan presentase (10,0%) dan sebanyak 17
perawat associate dengan presentase (85,0%).
Adapun deskripsi pembagian tugas berdasarkan Jabatan yang
ada di ruangan sebagai berikut:
1) Kepala Ruangan
Kepala ruangan adalah jabatan fungsional perawat
professional yang diberi tanggung jawab dan wewenang dalam
melaksanakan fungsi manajemen keperawatan di ruang rawat
dengan memperhatikan prinsip kinerja prima dan budaya
“IKHLAS” untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
RSUD Al-Ihsan.
Kualifikasi / Kepala Ruangan :
a) Pangkat/golongan : C.1
b) Pendidikan : D3 Keperawatan
c) Pengalaman kerja : 15,5 tahun
d) D3 sebagai PP/ PJ SHIFT masa kerja sudah 12 tahun dan
menjadi kepala ruangan 3,5 tahun
e) Kursus / pelatihan & seminar : Manajemen Bangsal
Keperawatan / Pelatihan Dasar Keperawatan Intensif/
Kursus Dasar PPI 1 / Pelatihan Teknik Pengelolaan Promosi
Kesehatan / From Hand Hyegine To Heroes In Health Care /
Implementasi Survailans Infeksi Online / Pelatihan Code
Blue / Pelatihan BHD Dasar.
f) Tugas Pokok dan Fungsi: Melaksanakan dan mengendalikan
kegiatan manajemen operasional dan asuhan keperawatan
di ruang rawat.
Management Approach
Perencanaan
 Menyusun rencana harian, bulanan dan tahunan
mengenai jumlah dan kategori tenaga keperawatan serta
tenaga lain sesuai kebutuhan.
 Menyusun rencana harian, bulanan dan tahunan
mengenai jumlah dan jenis peralatan kesehatan
keperawatan serta permintaan permintaan rutin, meliputi
alat kesehatan/obat, alat tenun, alat rumah tangga sesuai
kebutuhan serta mengenal penggunaanya dan
mempertanggungjawabkan pemeliharaan dan
inventarisasinya.
 Menyusun rencana mengenai desain tata letak ruangan
perawatan dan metode asuhan keperawatan yang akan
diselenggarakan sesuai kebutuhan pasien.
 Menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan
diruang rawat yang bersangkutan.
g) Pengorganisasian
 Menyusun struktur organisasi ruangan
 Mengatur dan mengorganisasikan seluruh kegiatan
pelayanan di ruang rawat, melalui kerjasama dengan
petugas lain yang bertugas di ruang rawat.
 Menyusun jadwal konferensi kasus, supervise dan rapat
bulanan/pertemuan berkala dengan pelaksana perawat
dan tenaga lain yang terkait.
 Menyusun daftar alokasi pasien sesuai jumlah tim,
mengatur penempatannya untuk kelancaran pelayanan
keperawatan.
 Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban
ruangan.
 Mengatur dan mengawasi pelaksanaan kebijakan yang
telah ditentukan.
 Melaksanakan standar, prosedur dan pedoman Rumah
Sakit dan pelayanan keperawatan serta memberi
pengarahan dan motivasi kepada staff untuk
melaksanakannya.
h) Pengarahan
 Menjelaskan uraian tugas PA/ PP
 Memimpin operan saat pergantian dinas
 Memotivasi staff dan reinforcement
 Memberikan informasi.
 Mengatur pendelegasian.
 Melakukan supervise pada ketua Tim/ PP dan pelaksana/
PA.
 Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/keluarga
yang dirawat sesuai kebutuhan dalam batas
kewenangan.
i) Pengendalian
 Mengevaluasi indikator mutu/ QA/ SAK, inos dan
melaksanakan tindak lanjut.
 Melakukan audit dokumen, survey kepuasan pasien,
survey masalah kesehatan.
 Mengawasi dan mengendalikan pendayagunaan
peralatan kesehatan/obat-obatan, alat tenun, alat rumah
tangga dan alat pencatatan/pelaporan secara efektif dan
efisien.
 Mengawasi pelaksanaan system pencatatan dan
pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta kegiatan
lain di ruangan (sensus harian, berkas RM, perincian
pasien, DPMP, dll).
 Mengawasi dan menilai mahasiswa keperawatan yang
sedang praktek
Compensatory Reward
 Melaksanakan program orientasi perawat baru/
mahasiswa
 Melakukan pembinaan pada perawat PP dan PA
 Melaksanakan pengembangan staf, memberi ijin staf
untuk mengikuti kegiatan ilmiah sesuai program
Professional Relationship
 Memimpin rapat ruangan
 Memimpin konferensi kasus
 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan lain (dokter,
lab, radiologi, gizi, dll)
 Megikuti rapat dengan bidang perawatan / instalasi
/bidang /bagian lain di RSUD Al-Ihsan
 Bekerjasama dalam menciptakan lingkungan yang
kondusif
Patient Care Delivery
 Mengelola asuhan keperawatan di ruangan
 Melaksanakan program orientasi kepada pasien dan
keluarga tentang RS, tata tertib, fasilitas, sarana dan
penggunaannya
 Membimbing staf dalam pelaksanaan asuhan
keperawatan langsung kepada pasien serta membimbing
dan mengawasi mahasiswa dari institusi pendidikan yang
sedang praktek
 Memelihara dan mengembangkan system pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain secara
tepat dan benar.
2) Ketua Tim/Perawat Primer
Ketua Tim. Perawat primer adalah seorang perawat
professional yang diberi tugas dan wewenang untuk mewakili
kepala ruangan untuk mengkoordinir pelaksana asuhan
keperawatan dan semua kegiatan ruangan perawat pada pagi,
sore, malam dan hari libur dengan mempertahankan prinsip kerja
prima dan budaya “IKHLAS” di wilayah kerjanya di RSUD Al-
Ihsan
Kualifikasi / Jabatan
 Pangkat : B3
 Pendidikan : D3 Keperawatan
 Pengalaman kerja : 12,8-15,3 tahun sebagai pelaksana
keperawatan.
 Kursus / pelatihan & seminar: simposium dan workshop
corronary hearth disease, manajeman pada diabetes
mellitus, pengenalan dini dan pencegahan pasien hiv/aids,
seminar dan workshop ekg dasar, spiritual care dalam
asuhan keperawatan, btcls, layanan unggulan dalam
pemenuhan religius pasien, praktik keperawatan mandiri
sebagai basis dalam menghadapi mea, penerapan ppi di
rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, pemanfaatkan
herbal medik dalam pelayanan kesehatan terkini, pelatihan
edukator dm,, pelatihan basic trauma dan cardiac life
support, manajemen luka pada dm. Simposium diabetik
wound and footcare, at seminars and workshop code blue
&management of cardiovascular emergency by aha 2015.
 Tugas pokok dan fungsi: Mengkordinir pelaksanaan asuhan
keperawatan diwilayah kerjanya.
Managemen Approach
a) Perencanaan
 Menyusun rencana harian, bulanan.
b) Pengorganisasian
 Menyusun jadwal dinas PA dibawah tanggungjawabnya
bersama kepala ruangan.
 Membagi alokasi pasien kepada PA/ perawat pelaksana.
c) Pengarahan
 Melaksanakan supervisi pada anggotanya
 Memimpin pre/post conference
 Memotivasi tim
 Mengatur pendelegasian dalam tim.
d) Pengendalian
 Mengobservasi pelaksanaan askep pada pasien yang
dilaksanakan anggotanya.
 Melakukan evaluasi askep.
 Membuat catatan perkembangan tiap hari / sesuai tujuan.
Compensatory Reward
Membuat laporan kinerja staf tenaga keperawatan
dibawah tanggung jawabnya untuk disampaikan kepada
kepala ruangan perawatan.
Professional Relationship
 Mendampingi dokter pada saat visite untuk memeriksa
pasien, mencatat program pengobatan serta
menyampaikan kepada staf untuk segera dilaksanakan.
 Mengikuti rapat berkala atau sewaktu-waktu yang
diselenggarakan oleh kepala ruangan.
 Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
Patient Care Delivery
 Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan perencanaan
asuhan keperawatan.
 Melakukan bimbingan rohani pada pasien, meliputi:
Memberi salam dan sapa setiap masuk kamar pasien,
Membimbing doa kesembuhan pasien setiap kali operan,
Memberikan santunan rohani, Membaca basmalah setiap
akan melakukan tindakan dan hamdalah bila telah
selesai, Mengingatkan pasien setiap waktu sholat,
Melaksanakan bimbingan ibadah pada pasien,
Melaksanakan bimbingan sakaratul maut pada pasien
gawat
 Membimbing pelaksana perawatan dalam melaksanakan
pemberian asuhan keperawatan.
 Mencatat dan melaporkan tentang tindakan yang
diberikan kepada pasien.
 Melaksanakan orientasi kepada pasien baru dan
keluarganya meliputi penjelasan mengenai rumah sakit,
tata tertib ruangan, fasilitas ruangan dan cara
penggunaanya.
3) Perawat Assosiate
Perawat associate adalah jabatan fungsional perawat/
bidan yang diberikan tugas melaksanakan asuhan keperawatan
di gawat darurat dengan memperhatikan prinsip kinerja prima
dan budaya “IKHLAS” kepada klien sesuai tanggungjawabnya
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan RSUD
Al Ihsan
a) Kualifikasi / jabatan
 Pangkat / golongan : B2
 Pendidikan : D-3 keperawatan
 Pengalaman kerja : 0,3 – 9 tahun
 Khursus/ Pelatihan & seminar : Simposium Diabetik
Wound And Footcare, Seminar Penerapan Ppi Di Rumah
Sakit & Faskes Lainnya, Seminar Dan Worskop Ekg
Dasar, Seminar Manajemen Pada Luka Dm, Seminarb
Solusi Pintar Perawat Melaksanakan Praktek Mandiri,
Pelatihan Code Blue, Seminar Praktik Keperawatan
Mandiri Sebagai Basis Dalam Mengahadapi Mea,
Pelatihan Basic Trauma Dan Cardiac Life Support,
Seminar Management Dan Skill Early Warning Sign
Symptom Pada Bayi,Anak, Dewasa Dan Ibu Hamil, At
Seminars And Workshop Code Blue &Management Of
Cardiovascular Emergency By Aha 2015, From hand
hyegine to heroes in health care, Peran CSSD dalam
mencegah infeksi daerah operasi, Seminar dan Pelatihan
PPGD-B SATGAS Penanggulangan Bencana dan Wabah
Penyakit, Pelatihan PPGD bagi perawat, Seminar Sehari
Pengenalan Dini dan Pencegahan Pasien HIV/AIDS,
Seminar Kesehatan Nasional Update Anxiety Disorder:
Deteksi dini dan Penatalaksanaannya, Seminar Dan
Simulasi Management Of Fluid Therapy, Modern Wound
Care, Basic Life Suport, Pelatihan Dots, Pelatihan Bhd,
Pasien Terminal Dengan Pendekatan Keperawatan Kritis
Dan Spiritual.
 Tugas pokok dan fungsi: Melaksanakan asuhan
keperawatan pada klien sesuai alokasi tugasnya.
Managemen Approach
a) Perencanaan
 Menyusun rencana kerja harian
b) Pengorganisasian
 Melaksanakan kegiatan sesuai dengan skala prioritas.
 Mengikuti dan aktif dalam rapat bulanan.
 Mengikuti aktif dalam pre/post conference.
 Membimbing pelaksanaan perawatan dalam pemberian
asuhan keperawatan.
 Mengikuti pengembangan staf sesuai dengan tugas.
 Memelihara kerapihan dan kelengkapan status klien.
 Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya.
 Mengawasi, memelihara dan mengendalikan
penggunaan, pencatatan dan pelaporan serta
pemeliharaan inventaris ruangan.
 Mengkomunikasikan kepada PP/PA bila menemukan
masalah asuhan keperawatan.
 Membantu tim lain bila diperlukan.
c) Pengendalian
 Melakukan evaluasi perhadap tundakan yang telah
dilakukan dan mendokumentasikannya.
 Melakukan inventaris fasilitas terkait pelaksanaan
askepyang telah dilaksanakan.
 Membuat laporan pelaksanaan kegiatan dalam buku
komunikasi meliputi jumlah pasien awal, baru, pulang,
meninggal dll. Dan pencatatan alat dan sarana yang
perlu di operkan ke dinas selanjutnya.
Professional Relationship
 Mengikuti konferensi kasus.
 Berperan serta dengan tim kesehatan dalam membahas
kasus dan upaya peninggkatan mutu asuhan
keperawatan.
 Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan.
 Mengikuti program pengembangan staf untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan askep
melalui pertemuan ilmiah, seminar, diklat keperawatan
klinik, dll.
 Melakukan operan denganketua tim/kepal shif
sebelumnya dan tim berikutnya.
 Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan.
Pasien Care Delivery
 Membina hubungan terapeutik.
 Menerima klien baru sesuai dengan prosedur dan
melaksanakan orientasi kepada pasien/keluarganya.
 Memberikan asuhan kepearwatan kepada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya.
 Melakukan pengkajian data focus pasien baru pada saat
PP/ Ketua Tim tidak ada sesuai batas kewenangan.
 Menyusun rencana keperawatan sesuai kewenangan.
 Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana.
 Melakukan tindakan darurat kepada pasien misalnya
demam tinggi, kolaps, perdarahan, keracunan, henti
nafas,/jantung.
 Melaksanakan system pencatatan dan pelaporan
asuhan keperawtan secara tepat dan benar sesuai
dengan standar asuhan keperawatan.
 Menyiapkan klien untuk pemeriksaan Lab. Pengobatan
dan diagnostik.
 Berperan dalam melakukan pendidikan kesehatan
terhadap klien/keluarga.
 Melatih pasien menggunakan alat bantu.
 Melatih pasien dalam melakukan tindakan keperawatan
secara mandiri dirumah.
 Melakukan bimbingan rohani pada pasien.
 Menyiapkan pasien yang akn pulang.
c. Gambaran Klasifikasi Pasien
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 11
Januari sampai 16 Januari 2019 rata-rata jumlah pasien diruangan
zumar bedah sebanyak 27 orang. Berdasarkan tingkat
ketergantungan menurut Douglas (Self Care Deficit) antara lain :
ketergantungan minimal (minimal care), ketergantungan parcial
(parcial care) dan ketergantungan total (total care).
Dalam mengkaji tingkat ketergantungan pasien instrument yang
digunakan rumus perhitungan Dauglas dan Depkes RI. Pengkajian ini
kami lakukan pada tanggal 17-18 januari 2019. Sementara itu data
yang telah kami himpun adalah sebagai berikut:

1) Tingkat Ketergantungan Pasien

Table 3.9 Tingkat Ketergantungan Pasien di Ruang Zumar Bedah


(11 Januari 2019)
Tingkat Jumlah Pasien Jumlah Kebutuhan Perawat
No
Ketergantungan P S M Pagi Sore Malam
1 Minimal Care 6 5 5 6 x 0,17= 1,02 5 x 0,14=0,7 5 x 0,10=0,5
2 Parcial Care 15 17 17 15 x 0,27= 4,05 17 x 0,15= 2,55 17 x 0,07= 1,19
3 Total Care 6 5 5 6 x 0,36= 2,16 5 x 0,30= 1,5 5 x 0,20= 1
Jumlah 27 27 27 7,23 = 7 4,75 = 5 2,69 = 3

Keterangan :
 Dinas Pagi = 5 orang
 Dinas Siang = 5 orang
 Dinas Malam = 3 orang
= 13 orang

Nilai 95 = jumlah hari libur/lepas dinas dalam 1 tahun


Nilai 270 = jumlah kerja efektif dalam 1 tahun

Jumlah tenaga lepas per hari = 95 x 13 = 4,57 = 5 orang


270
Jadi, Jumlah perawat yang dibutuhkan
= 13 + 5
= 18 orang + 1 orang (KaRu) + 2 orang PP
= 21 orang.

Table 3.9 Tingkat Ketergantungan Pasien di Ruang Zumar Bedah


(12 Januari 2019)
Tingkat Jumlah Pasien Jumlah Kebutuhan Perawat
No
Ketergantungan P S M Pagi Sore Malam
1 Minimal Care 6 6 7 6 x 0,17= 1,02 6 x 0,14= 0,84 7 x 0,10= 0,7
2 Parcial Care 16 16 15 16 x 0,27= 4,32 16 x 0,15= 2,4 15 x 0,07= 1,05
3 Total Care 5 5 4 5 x 0,36= 1,8 5 x 0,30= 1,5 4 x 0,20= 0,8
Jumlah 27 27 26 7,14 = 7 4,74 = 5 2,55 = 3

Keterangan :
 Dinas Pagi = 4 orang
 Dinas Siang = 4 orang
 Dinas Malam = 3 orang
= 11 orang

Nilai 95 = jumlah hari libur/lepas dinas dalam 1 tahun


Nilai 270 = jumlah kerja efektif dalam 1 tahun

Jumlah tenaga lepas per hari = 95 x 11 = 3,87 = 4 orang


270
Jadi, Jumlah perawat yang dibutuhkan
= 11 + 4
= 15 orang + 1 orang (KaRu) + 2 orang PP
= 18 orang.
Table 3.9 Tingkat Ketergantungan Pasien di Ruang Zumar Bedah
(14 Januari 2019)

Tingkat Jumlah Pasien Jumlah Kebutuhan Perawat


No
Ketergantungan P S M Pagi Sore Malam
1 Minimal Care 5 5 5 5 x 0,17= 0,85 5 x 0,14= 0,7 5 x 0,10= 0,5
2 Parcial Care 18 17 17 18 x 0,27= 4,86 17 x 0,15= 2,55 17 x 0,07= 1,19
3 Total Care 3 3 3 3 x 0,36= 1,08 3 x 0,30= 0,9 3 x 0,20= 0,6
Jumlah 26 25 25 6,79 = 7 4,15 = 4 2,29 = 2

Keterangan :
 Dinas Pagi = 5 orang
 Dinas Siang = 4 orang
 Dinas Malam = 3 orang
= 12 orang

Nilai 95 = jumlah hari libur/lepas dinas dalam 1 tahun


Nilai 270 = jumlah kerja efektif dalam 1 tahun

Jumlah tenaga lepas per hari = 95 x 12 = 4,22 = 4 orang


270
Jadi, Jumlah perawat yang dibutuhkan
= 12 + 4
= 16 orang + 1 orang (KaRu) + 2 orang PP
= 19 orang.
Table 3.9 Tingkat Ketergantungan Pasien di Ruang Zumar Bedah
(15 Januari 2019)

Tingkat Jumlah Pasien Jumlah Kebutuhan Perawat


No
Ketergantungan P S M Pagi Sore Malam
1 Minimal Care 6 6 6 6 x 0,17= 1.02 6 x 0,14=0,84 6 x 0,10= 0,6
2 Parcial Care 18 18 18 18 x 0,27= 4,86 18 x 0,15= 2,7 18 x 0,07= 1,26
3 Total Care 3 3 3 3 x 0,36= 1,08 3 x 0,30= 0,9 3 x 0,20= 0,6
Jumlah 27 27 27 6,96 = 7 4,44 = 4 2,4 = 2

Keterangan :
 Dinas Pagi = 5 orang
 Dinas Siang = 4 orang
 Dinas Malam = 3 orang
= 12 orang

Nilai 95 = jumlah hari libur/lepas dinas dalam 1 tahun


Nilai 270 = jumlah kerja efektif dalam 1 tahun

Jumlah tenaga lepas per hari = 95 x 12 = 4,22 = 4 orang


270
Jadi, Jumlah perawat yang dibutuhkan
= 12 + 4
= 16 orang + 1 orang (KaRu) + 2 orang PP
= 19 orang.
Table 3.9 Tingkat Ketergantungan Pasien di Ruang Zumar Bedah
(16 Januari 2019)

Tingkat Jumlah Pasien Jumlah Kebutuhan Perawat


No
Ketergantungan P S M Pagi Sore Malam
1 Minimal Care 8 8 8 8 x 0,17= 1,36 8x 0,14= 1,12 8x 0,10= 0,8
2 Parcial Care 15 15 15 15x 0,27= 4,05 18 x 0,15= 2,7 18 x 0,07= 1,26
3 Total Care 3 3 3 3 x 0,36= 1,08 3 x 0,30= 0,9 3 x 0,20= 0,6
Jumlah 26 26 26 6,49=6 4,72=5 2,66=3

Keterangan :
 Dinas Pagi = 5 orang
 Dinas Siang = 4 orang
 Dinas Malam = 3 orang
= 12 orang

Nilai 95 = jumlah hari libur/lepas dinas dalam 1 tahun


Nilai 270 = jumlah kerja efektif dalam 1 tahun

Jumlah tenaga lepas per hari = 95 x 12 = 4,22 = 4 orang


270
Jadi, Jumlah perawat yang dibutuhkan
= 12 + 4
= 16 orang + 1 orang (KaRu) + 2 orang PP
= 19 orang.
2) Jumlah Tenaga Keperawatan
1. Dasar Perhitungan :
 Rata-rata pasien yang dirawat perhari = 27 pasien
 Komposisi pasien yang dirawat di ruang zumar bedah yaitu
pasien dengan masalah pembedahan
 Dengan klasifikasi derajat ketergantungan parsial care

Tabel 3.10 Dasar perhitungan


Rata-rata Rata-rata jam Jumlah perawatan
No Jenis/kategori
px/perhari perawatan px/hari px/hari
1 Minimal 5 2 10
2 Sedang 11 3,08 33,6
3 Aga berat 5 4,15 20,15
4 Berat 6 6,16 36,94
Jumlah 27 100,77

Rumus Kebutuhan Perawat


∑ 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖
=
𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡

Ditambah dengan faktor koreksi (Loss Day dan Non-NursingJob)

∑ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓𝑥 ∑ 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑖


𝑙𝑜𝑠𝑠𝑑𝑎𝑦 =
𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓

Hasil Perhitungan Jumlah Kebutuhan Perawat


𝑟𝑢𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
∑ 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛
ℎ𝑎𝑟𝑖 = 100,77: 7 = 14,3 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡
𝑗𝑎𝑚𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡

∑ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓𝑥 ∑ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎


𝑙𝑜𝑠𝑠𝑑𝑎𝑦 =
𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓

(95 × 14,3)
𝑙𝑜𝑠𝑠𝑑𝑎𝑦 = = 5,03
270

Faktor koreksi 25% : (14,3 + 5,03) x 0,25 = 4,8


Jadi kebutuhan perawat menurut perhitungan Depkes diruang
zumar 14,3 + 5,03 + 4,8 = 24 orang

3) Gaya Kepemimpinan
Table 3.10 Gaya Kepemimpinan di Ruang Zumar
Skala (%)
Responden
No Transaksional
(Perawat)
Transaksional Tranformasional Laissesz-Faire
1 P2 14 14 7
2 P3 14 9 9
3 P4 9 12 9
4 P5 12 15 7
5 P6 15 11 9
6 P7 11 13 11
7 P8 13 13 9
8 P10 13 11 9
9 P11 11 13 9
10 P12 13 13 11
11 P13 17 17 11
12 P14 13 13 11
13 P15 17 17 9
14 P16 13 13 7
15 P17 11 13 9
16 P18 9 11 7
17 P19 9 11 11
18 P20 11 11 9
Jumlah 225 260 164
Persentase 18,75 % 21,66 % 13,66 %

Jumlah skala gaya kepemimpinan x 100 %


Jumlah item pernyataan gaya kepemimpinan
Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa hasil dari 18
orang rata-rata yang menjawab gaya kepemimpinan tranformasional
sebesar 21,66%, kepemimpinan tranformasional adalah kemampuan
seorang pemimpin dala bekerja dengan dana atau melalui orang lain
untuk mentranformasikan secara optimal sumberdaya organisasi
dalam rangka mencapai tujuan yang bermakna sesuai dengan target
pencapaian yang di tetapkan. Sebesar 18,75 % perawat menjawab
kepala ruangan memimpin dengan transaksional, dan 13,66%
Laissesz-Fair

4) Pengetahuan Tenaga Keperawatan Berdasarkan Peran dan


Fungsinya
1. Pengetahuan Kepala Ruangan
Tabel 3.11 Pengetahuan Kepala Ruangan

No Jumlah Responden % Kategori


1 P1 100 Baik
Jumlah 1 0 Baik
Sumber : Data Primer di Ruang Zumar 2019

Analisis
Berdasarkan hasil kajian diperoleh jumlah responden
kepala ruangan di Ruang Zumar Bedah RSUD Al Ihsan
Provinsi Jawa Barat yaitu 1 orang dengan pengetahuan peran
dan fungsi berkategori baik dengan presentase 100%.

2. Pengetahuan Perawat Primer


Table 3.12 Pengetahuan Perawat Primer

Jumlah
No % Kategori
Responden
1 P2 100 Baik
2 P3 100 Baik
Jumlah 2 100 Baik
Sumber : Data Primer 2019

Analisis :
Berdasarkan hasil kajian diperoleh jumlah responden
perawat primer di Ruang Zumar Bedar RSUD Al Ihsan Provinsi
Jawa Barat yaitu 2 orang dengan pengetahuan peran dan
fungsi berkategori baik dengan presentase 100%.

3. Pengetahuan Perawat Associate


Tabel 3.13 Pengetahahuan Perawat Assosiate

JUMLAH
NO RESPONDEN % KATEGORI
SKOR
1 P4 8 80 Baik
2 P5 9 90 Baik
3 P6 8 80 Baik
4 P7 8 80 Baik
5 P8 9 90 Baik
6 P10 8 80 Baik
7 P11 8 80 Baik
8 P13 7 70 Cukup
9 P14 8 80 Baik
10 P15 9 90 Baik
11 P16 7 70 Cukup
12 P17 8 80 Baik
13 P18 8 80 Baik
14 P19 8 80 Baik
15 P20 8 80 Baik

Sumber : Data Primer 2019

Analisis
Berdasarkan hasil kajian diperoleh jumlah responden
perawat associate di ruangan associate di ruang zumar bedah
RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat adalah 2 orang dengan
pengetahuan peran dan fungsinya berkategori cukup dan
sebanyak 13 orang dengan pengetahuan peran dan fungsinya
berkategori baik.
4. Kompetensi Perawatan Spiritual Perawat
Tabel 3.15 Kompetensi Perawatan Spiritual Perawat
Kategori Perawat (n) %
Baik 18 90 %
Cukup 2 10%
Kurang 0 0%
Jumlah 20 100%
Sumber : Data Primer 2019
Analisis
Berdasarkan hasil kajian kompetensi perawatan spiritual
perawat di ruang zumar diperoleh 18 dari 20 responden (90%)
berkompetensi baik, 2 responden (10&) berkompetensi cukup dan
tidak ada seorangpun yang berkompetensi kurang (0%).
BEBAN KERJA TENAGA KEPERAWATAN

Tabel 3.16 analisis beban kerja selama 3 hari bulan januari 2019.
Jam Jam Jam Total
Analisa Analisa Analisa Total
Shift Kerja % Kerja % Kerja % Rata-Rata
(menit) (menit) (menit) Rata-Rata
(menit) (menit) (menit) (%)
Pagi 1 420 390 92.86 420 388 92.4 420 360 85.7
2 420 355 84.52 420 376 89.5 420 389 92.6
3 420 378 90 420 392 93.3 420 372 88.6
4 420 386 91.9 420 355 84.5 420 358 85.2
Total 1680 1509 1680 1511 1680 1479
Rata-Rata 376.25 89.82 377.75 89.9 369.75 88 1124 89
Siang 1 420 366 87.14 420 379 90.2 420 371 88.3
2 420 388 92.38 420 391 93.1 420 389 92.6
3 420 374 89.05 420 360 85.7 420 371 88.3
Total 1260 1120 1260 1117 1260 1131
Rata-Rata 373.33 88.9 372.33 88.7 373.67 89 1119 88.867
Malam 1 600 522 87 600 493 82.2 600 488 81.3
2 600 499 83.17 600 552 92 600 512 85.3
3 600 542 90.33 600 456 76 600 549 91.5
Total 1800 1563 1800 1501 1800 1549
Rata-Rata 521 86.83 500.333 83.4 516.333 86.1 1538 85.43
ANALISA SWOT
Tabel
INTERNAL EKSTERNAL
UNSUR
NO STRENGTH WEAKNESS OPPORTUNITY THREAT
MANAGEMEN
(S) (W) (O) (T)
1 MAN 1. Dari 20 orang perawat 1. Di ruang zumar perawat 1. Adanya kerja sama 1. Letak geografis yang
sebanyak 20 orang yang status pendidikannya dengan institusi sering mengalami
perawat (seluruhnya) S1 Keperawatan sebanyak pendidikan. bencana alam (banjir)
sudah mengikuti pelatihan 1 orang, perawat dengan 2. Adanya pelatihan- dapat mempengaruhi
BTCLS atau PPGD, dan lulusan profesi ners pelatihan atau seminar akses pegawai menuju
pelatihan perawatan luka sebanyak 1 orang, dan tentang perawatan rumah sakit dan akan
dasar. perawat dengan lulusan D luka untuk perawat. berdampak terhadap
2. Sebanyak 21,66% perawat III Keperawatan sebanyak pelayanan.
menjawab setuju bahwa 18 orang. 2. Adanya peningkatan
kepala ruangan memimpin 2. Terdapat 18 orang perawat dan daya pikir yang
dengan gaya yang bekerja dan masih kritis dari masyarakat
kepemimpinan tetap berjenjang D3 terhadap pelayanan dan
transformasional. Keperawatan tindakan keperawatan.
3. Status kepegawaian 3. Belum terbaharuinya 3. Arus tenaga kesehatan
perawat yang ada struktur organisasi di ruang asing yang bekerja
diruangan zumar zumar. diindonesia semakin
dibedakan menjadi 2 4. Tenaga keperawatan di meningkat. Selain itu,
kategori yaitu pegawai ruang zumar masih kurang tenaga medis asing dan
tetap sebanyak 7 orang, menurut perhitungan kebanyakan dari
dan pegawai kontrak depkes yaitu sebanyak 24 mereka umumnya
sebanyak 13 orang. orang, tetapi jumlah tenaga berpendidikan setingkat
4. Dari 20 orang perawat keperawatan di zumar S1, dengan status
sebanyak 3 orang perawat hanya sebanyak 20 orang Registered Nurse (RN)
masa kerjanya sudah lebih saja. dan mampu berbicara
dari 10 tahun, < 5 tahun 5. Tidak berjalannya bahasa indonesia.
sebanyak 13 orang dan pemberian reward secara 4. Adanya eksodus CPNS
<10 tahun sebanyak 4 rutin dan berulang pada pada tenaga
orang. perawat yang melakukan keperawatan di ruang
5. Tersedianya sumber daya pengelolaan asuhan zumar sebanyak 17
manusia yang sudah keperawatan yang secara orang.
terlisensi STR 100 % maksimal.
dibuktikan dengan adanya 6. Terdapat data 1 orang
STR. perawat ruang zumar yang
6. Komunikasi dan kerjasama keluar dengan alasan akan
perawat di zumar berjalan bekerja di instansi daerah
dengan baik. domisilinya.
7. Rata-rata usia perawat
ruang zumar berada pada
rentan usia produtif.
8. Adanya program unggulan
ruangan yaitu mewujudkan
pelayanan keperawatan
prima bernuansa islam
dan terdepan dalam
memberikan kepiasan
kepada klien di ruang
zumar
9. Di ruang zumar, tidak
adanya data yang
menunjukkan seorang
perawat diberikan
punishmen terhadap
penundaan keterlambatan
perawat selama 24 jam
dalam 1 tahun.

Anda mungkin juga menyukai