Anda di halaman 1dari 18

BAB III

KAJIAN SITUASIONAL MANAJEMEN RUANGAN

ANALISA SITUASI RUANGAN


A. Man
1. Pasien
Gambaran situasi ruangan RPD Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu Lampung
merupakan ruang instalasi rawat inap atau ruang perawatan yang menangani pasien-pasien
dengan kasus penyakit dalam seperti Hipertensi, DHF, Jantung, Thypoid Abdominalis,
dan lain-lain. Ruang Nurse Station, ruang ganti perawat, ruang adminnistrasi, ruang
gudang bersih, ruang gudang kotor, ruang rawat inap (Edelwis, Sakura, Kemuning).

2. Rekapitulasi kunjungan rawat inap di Ruang RPD Wanita


Tabel 3.1
Rekapitulasi Kunjungan Rawat Inap di Ruang Penyakit Dalam Wanita
RSUD Pringsewu
Periode Bulan Januari s.d Maret Tahun 2020
Bulan
No Uraian Total
Januari Februari Maret
1. Total pasien dirawat 90 220 169 479
2. Lama hari rawat 270 660 507 1,437
3. Pasien keluar
Hidup 87 215 167 469
Mati 3 5 2 10
Jumlah Hari 31 29 31 91

a. Efisiensi pelayanan di Ruang RPD Wanita


1) BOR (Bed Occupancy Rate/ Angka penggunaan tempat tidur)
Menurut Depkes RI (2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada
satuan waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara
60-85% (Depkes RI, 2005).

Rumus BOR = (Jumlah hari perawatan rumah sakit) X 100%


(Jumlah tempat tidur X Jumlah hari dalam satu periode)
= 1437X 100% = 143700 = 75,1 = 75 %
(21 x 91) = 1911
Jadi nilai BOR (angka penggunaan tempat tidur) di ruangan RPD Wanita dari
Januari s/d Maret 2020 = 75 %, angka ini termasuk angka ideal yaitu 60-80%.

2) AVLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)


AVLOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.
Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu
dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai
AVLOS yang ideal antara 6-9 hari (Depkes, 2005).

1 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


RumusAVLOS =Jumlah lama dirawat
Jumlah pasien keluar (hidup + mati)

= 1437 = 3
479
Jadi nilai AVLOS (rata-rata lamanya pasien dirawat) di ruang bedah periode
Januari-Maret adalah hari. Nilai ini masih kurang dari nilai ideal AVLOS
yaitu 6-9 hari.

3) TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)


TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran
tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi
pada kisaran 1-3 hari.

RumusTOI = (Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan)


Jumlah pasien keluar (hidup +mati)
= (21x91) – 1437 = 474 = 0,98
479 = 479
Jadi nilai TOI (tempat tidur kosong) di ruang RPD Wanita periode Januari s/d
Maret adalah 1 hari . Nilai ini lebih dari ideal sesuai standar yaitu 1-3 hari.

4) BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)


BTO menurut Depkes RI (2005) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu
periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya
dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali.

RumusBTO = Jumlah pasien keluar (hidup + mati)


Jumlah tempat tidur
= 479 = 22,8
21

Jadi nilai BTO atau angka frekuensi pemakaian tempat tidur pada periode
Januari s/d Maret adalah 22,8 kali. Nilai ini masih jauh dari standar ideal yaitu
40-50 kali.

3. Ketenagaan
a. Karakteristik Ketenagaan Berdasarkan Spesifikasi Pekerjaan
Tabel 3.2
Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Spesifikasi Pekerjaan
Di Ruang RPD Wanita RSUD Pringsewu Tahun 2020

No Spesifikasi Pekerjaan Jumlah Persentase (%)


1. Perawat 12 80
2. Clening Service 2 13,3
3. Administrasi 1 6,7
Jumlah 15 100
Sumber: data ruang RPD Wanita RSUD Pringsewu

2 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Berdasarkan tabel 3.2 di atas, dapat dilihat sebagian besar ketenagaan di Ruang RPD
Wanita RSUD Pringsewu adalah tenaga keperawatan sebesar 80%.

b. Karakteristik Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tabel 3.3
Distribusi Ketenagaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Di Ruang RPD Wanita RSUD Pringsewu Tahun 2020

No Spesifikasi Pekerjaan Jumlah Persentase


1. S1 + Ners 4 27 %
2. Diploma III 8 53,3 %
3. SLTA 1 6,7%
4. SLTP 2 13 %
Jumlah 15 100
Sumber: data ruang rpd wanita RSUD Pringsewu

Berdasarkan tabel 3.3 di atas, dapat dilihat sebagian besar tingkat pendidikan pegawai
di Ruang RPD Wanita RSUD Pringsewu adalah Diploma III sebesar 53,3%, dan yang
paling sedikit adalah SLTA sebesar 6,7%

c. Karakteristik Tenaga Keperawatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan


Tabel 3.4
Distribusi Tenaga Keperawatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Di Ruang RPD WanitaRSUD Pringsewu Tahun 2020

No Tingkat Pendidikan Jumlah %


1 S1 + Ners 4 33
2 D III Keperawatan 8 67
Jumlah 12 100
Sumber: data ruang bedah RSUD Pringsewu

Berdasarkan tabel 3.4 di atas, dapat dilihat sebagian besar tingkat pendidikan tenaga
keperawatan di Ruang RPD Wanita RSUD Pringsewu adalah Diploma III sebesar 67%
dan yang lebih sedikit adalah S1 + Ners hanya sebesar 33%

d. Karakteristik Tenaga Keperawatan Berdasarkan Masa Kerja


Tabel 3.5
Distribusi Tenaga Keperawatan Berdasarkan Masa Kerja
Di Ruang RPD Wanita RSUD Pringsewu Tahun 2020

No Masa Kerja Jumlah %


1 > 5 tahun 5 33,3
2 < 5 tahun 10 66,7
Jumlah 15 100
Sumber: data ruang bedah RSUD Pringsewu

Berdasarkan tabel 3.5 di atas, dapat dilihat sebagian besar masa kerja tenaga
keperawatan di Ruang RPD Wanita RSUD Pringsewu adalah < 5 tahun sebesar 66,7%
dan yang lebih sedikit masa kerja > 5 tahun sebesar 33,3%

3 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


e. Karakteristik Tenaga Keperawatan Berdasarkan Diklat Yang Diperoleh
Tabel 3.6
Distribusi Tenaga Keperawatan Berdasarkan Diklat yang Diperoleh
Di Ruang RPD Wanita RSUD Pringsewu Tahun 2020

No Diklat Jumlah %
1 Pernah diklat 5 33,3
2 Tidak pernah diklat 10 66,7
Jumlah 15 100
Sumber: data ruang RPD Wanita RSUD Pringsewu

Berdasarkan tabel 3.5 di atas, dapat dilihat sebagian besar tenaga keperawatan di
Ruang RPD Wanita RSUD Pringsewu belum pernah mendapatkan diklat sebesar 66,7
% dan hanya sedikit yang pernah mendapatkan diklat sebesar 33,3%

f. Analisis kebutuhan tenaga keperawatan di Ruang


Analisa kebutuhan tenaga perawat di Ruang RPD Wanita RSUD Pringsewu
berdasarkan rumus yang ada adalah sebagai berikut:
1) Rumus Gillies
Perhitungan menurut rumus Gillies adalah
Σ jam kep yg dibutuhkan klien/hr X rata-rata klien/hr X Σ hr/tahun
Σ hr/tahun – hr libur perawat X Σ jam kerja/hari
= Σ jam kep yg dibutuhkan klien / tahun
Σ jam kerja / tahun

 Waktu perawatan langsung

Rata-rata Rata-rata Jam Jumlah Jam


No Kategori
Pasien/hari Perawatan/hari Perawatan/hari
1 Minimal Care 5 2 10
2 Partial Care 11 3 33

3 Total Care 1 4 4
Jumlah 17 9 47

 Waktu perawatan tak langsung : 44 menit x 16 =10,1 jam


 Waktu Penyuluhan : 15 menit x 16 = 4 jam
 Jumlah jam perawatan perhari = 44 + 10,1 + 4 = 58,1 Jam
 Jumlah kebutuhan tenaga perawat adalah
= 58,1x 365 = 21218,67 = 10,42
(365-74) x 7 2037

 Maka jumlah perawat yang dibutuhkan adalah


= 9 + 3 (1 Karu + 2 Katim) = 12
= 12 orang
4 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung
 Berdasarkan perhitungan di atas, maka rasio perawat ahli dan trampil yaitu
55% : 45%
 Perawat ahli = 33,3 % X 12 = 4 orang
 Perawat trampil = 66,6 % X 12 = 8 orang
 Berdasarkan perhitungan di atas, maka proporsi dinas pagi, sore dan malam
yaitu
 Dinas pagi = 47% X 12 = 5,6 = 6 orang
 Dinas sore = 36% X 12 = 4,3 = 4 orang
 Dinas malam = 17% X 12 = 2,0 = 2 orang

g. Struktur Organisasi
Struktur organisasi di ruangan RPD Wanita RSUD Pringsewu adalah sebagai berikut

Kepala Ruang

Ns. Bambang Husodo,. S. Kep, MMR

KATIM 1 KATIM 2 ADMINISTRASI

Ns. Rokhaniah S.Kep Ns. Nurhayati, S.Kep Neni

Anggota TIM 1 Anggota TIM 2


1. Siti Nurwatiyah, A.Md.Kep 1. Devi Astuti, A.Md.Kep
2. Heni Puspita, A.Md.Kep 2. Hana Mutia, A.Md.Kep
3. Yunita Panikarya, A.Md.Kep 3. Ucuk Fidiansyah , A.Md.Kep
4. Ns. Ferry Ardiansah, S.Kep 4. Rika Elvira, A.Md.Kep
5. Ely Nurhayati, A.Md.Kep

B. Methode
a. Gambaran Umum Ruang RPD Wanita RSUD Pringsewu
Gambaran situasi ruangan RPD Wanita Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu Lampung
merupakan ruang instalasi rawat inap atau ruang perawatan yang menangani pasien-pasien
dengan kasus penyakit dalam seperti Hipertensi, DHF, Jantung, Thypoid Abdominalis
b. Visi Misi RSUD Pringsewu
Visi “Terwujudnya Pelayanan Prima Di Rsud Pringsewu”
Misi 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang prima dan berkualitas
2. Meningkatkan profesionalisme SDM dan berahlak mulia
3. Mengembangkan sistem keuangan, informasi dan pemasaran Rumah
Sakit Umum Daerah.
c. Visi Misi Ruang RPD Wanita

5 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Ruang RPD Wanita belum memiliki visi dan misi ruangan tersendiri tetapi
menggunakan visi dan misi dari RSUD Pringsewu yaitu:

d. Model Pratek Keperawatan Professional


a. Wawancara
1) Model praktek yang digunakan di ruang RPD Wanita adalah metode Tim
b. Observasi
1) Model praktek yang digunakan di ruang RPD Wanita pada shif pagi adalah
metode Tim
2) Model praktek yang digunakan di ruangRPD Wanita pada shif siang dan
malam adalah metode Fungsional
e. Penerimaan Pasien baru
a. Wawancara
1) Pasien baru masuk ke ruangan melalui rujukan poliklinik dan UGD
2) Serah terima dilakukan oleh perawat UGD atau perawat poliklinik bedah
3) Melakukan pemeriksaan status, seleksi kasus berdasarkan diagnose
4) Memberikan informasi mengenai biaya administrasi dan fasilitas yang tersedia
5) Memberikan kesempatan kepada klien/keluarga untuk memilih fasilitas sesuai
kemampuan
6) Diberikan Informed consent awal
7) Pengkajian awal meliputi bio psiko sosial dan spiritual
8) Pemenuhan kebutuhan klien sesuai dengan masalah keperawatan yang di
temukan
b. Observasi
1) Penerimaan pasien baru sesuai dengan hasil wawancara KARU dan PP
2) Mengorientasikan klien dan keluarga terhadap ruangan bangsal, kamar mandi,
lemari, dan fasilitas lainnya sering tidak dilakukan
3) Pasien sudah menggunakan gelang identitas
f. Timbang terima/operan/hand over
a. Wawancara
1) Dilakukan timbang terima / operan setiap ganti shif
2) Perawat menulis timbang terima sesuai dengan SBAR
3) Batasan jam pengunjung tidak berjalan karna tidak adanya petugas keamanan
yang mengontrol pengunjung di luar jam kunjung serta keluarga pasien tidak
mematuhi aturan jam kunjungan pasien
4) Tidak diatur dan ditempel jadwal serta peraturan jam kunjungan di pintu
masuk ruangan sehingga pengunjung bisa bebas membawa anak anak serta
keluarganya memasuki ruangan penyakit dalam.
b. Observasi
1) Pada saat operan dinas pagi, semua perawat ada, yang dinasa malam dan dinas
pagi namun, pada saat operan dinas sore dan malam tidak semua perawat
mengikuti operan

6 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2) Operan sudah dilakukan keliling keruangan pasien, namun ada kalanya
ditemukan operan hanya dilakukan diruang perawat terutama pada dinas sore
dan malam.
3) Kebersihan ruangan kurang maksimal karna hanya 2x ruangan di bersihkan
oleh cleaning servis, setelah itu cleaning service tidak ada di tempat
4) Jumlah serta identitas pasien tidak di tulis di papan informasi karena tidak di
pasilitasi papan informasi dari pihak RSUD.
g. Sentralisasi obat
a. Wawancara
1) Pemberian obat telah dilakukan dengan sistem tersentralisasi
2) Keluarga pasien menebus obat di apotek dan menyerahkan kepada ruangan
untuk penyimpanan
3) Penyimpanan obat dilakukan di lemari, di ruang perawat
4) Dalam penyimpanan di berikan etiket LASA (Look Alike Sound Alike) untuk
obat yang mempunyai kemiripan bentuk, nama dan kemasan
5) Ketika akan digunakan obat diambil di lemari obat dan disesuaikan dengan
nama pasien, umur dan diagnosa
b. Observasi
1) Terdapat lemari khusus persedian obat
2) Terdapat LASA
3) Terdapat kotak sampah dengan 3 warna dan sudah difungsikan sesuai warna
4) Baki injeksi retan terhadap kesalahan saat pemberian obat, karena masih
bercampur menjadi satu, meskipun dalam bungkus spuit suda ditulis nama
pasien.
h. Pre &Post conference
a. Wawancara
1) Pre dan post conference dilakukan setiap hari
2) Pre & Post conference diikuti oleh semua perawat yang ada di ruangan
b. Observasi
1) Pre conference dilakukan setiap pagi dan dihadiri semua perawat dinas pagi
2) Pre conference terkadang hanya dilakukan di nurse station, tidak langsung ke
pasien
3) Post conference terkadang tidak dilakukan
i. Supervisi dan Delegasi
a. Wawancara Karu
1) Setiap karu tidak ada di tempat, tugas karu di delegasikan kepada katim atau
perawat lainnya
2) Sebelum bekerja pada pergantian shif, karu/katim memberikan pengarahan dan
pembagian tugas
3) Sudah merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan dengan membagi tugas
secara tim dan mendampingi visite dokter, sudah mendelegasikan tugas sesuai
dengan tingkat ketergantungan pasien.
4) Selalu memotivasi anggota tim dalam meningkatkanpengetahuan, keterampilan
dan sikap anggota tim dengan cara melakukan preconference (membahas kasus

7 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


menarik yang perlu perhatian khusus) dan melakukan seminar dengan topik
yang menarik.
b. Wawancara PP
1) Adanya umpan balik dari karu/katim tentang pelaksanaan asuhan keperawatan
2) Adanya umpan balik dan supervisi tentang pendokumentasian keperawatan
3) Ada pembinaan khusus dari karu kepada perawat bermasalah
4) Tidak ada tim/kelompok khusus yang menangani mutu
c. Observasi
1) Adanya pendelegasian tugas kepada kepala tim ketika Karu berhalangan hadir
2) Adanya supervise karu kepada katim dan perawat pelaksana
3) Adanya pemberian motivasi kepada anggota tim perawatan
j. Ronde Keperawatan
a. Wawancara
1) Belum pernah dilakukan ronde keperawatan yang melibatkan semua aspek dan
semua bidang yang mendukung dalam kesembuhan klien
b. Observasi
1) Belum pernah ada ronde keperawatan
k. Manajemen Asuhan Keperawatan
a. Wawancara karu :
1) Metode pengisian asuhan keperawatan menggunakan lembar yang telah
disediakan oleh Rumah Sakit yang diambil dari buku NANDA NIC NOC dan
belum menggunakan buku SDKI
2) Tidak ada panduan buku SDKI maupun NANDA NIC NOC di ruangan
3) Pernah di sosialisasikan pentingnya pendokumentasian asuhan keperawatan
stelah tindakan
4) selalu di tekankan untuk mengsi buku lis pasien serta pendokumentasian
asuhan keperawatan yang benar
5) setiap hari perawat pelaksana selalu di ingatkan untuk mengisi buku laporan
asuhan keperawatan
6) Pernah di adakan evaluasi hasil pengisian asuhan keperawatan

b. Wawancara PP :
1) Pendekatan yang dilakukan dalam memberikan perawatan melalui proses
asuhan keperawatan
2) Pedoman yang dilakukan dalam memberikan asuhan keperawatan adalah
rencana keperawatan
3) Dalam melakukan tindakan berdasarkan SOP
4) Adanya bimbingan dari katim dalam pelaksanaan asuhan keperwatan
5) Bimbingan dalam melaksanakan asuhan keperawatan dilakukan selama
melaksanakan tugas dan dilakukan selama terus menerus
6) Tiap hari selalu mengisi buku laporan asuhan keperawatan
7) Adanya umpan balim tentang pendokumentasian keperawatan
8) Sering terkendala waktu untuk mengisi laporan asuhan keperawatan
9) Perlunya di adakan pelatihan ulang pengisian asuhan keperawatan yang benar

8 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


10) Kurangnya waktu jika harus mengisi laporan asuhan keperawatan secara
lengkap
11) Yang memotivasi perawat dalam melaksanakan askep adalah kewajiban
sebagai perawat bukan karena adanya tunjangan profesi maupun tunjangan
fungsional
c. Observasi :
1) Laporan asuhan keperawatan terkadang di isi secara singkat
2) Pada pengisian lembar pengkajian kadang tidak diisi dengan lengkap
3) Diagnose keperawatan hanya diisi satu diagnose saja sehingga tidak ada ditulis
prioritas diagnosa

C. Matetrial
1. Ruangan
a. Ruang Perawatan
Semua ruangan di Ruang RPD Wanita merupakan ruang kelas 3, memiliki ruangan
perawatan yang terdiri dari:
a) Ruang Edelwis
Didalam ruang Edelwis terdapat 7 tempat tidur, masing masing tempat tidur
menggunakan penomoran, fasilitas yang terdapat pada Ruang Edelwisantara lain 1
kamar mandi yang digunakan, terdapat handscrub dipintu masuk tetapi tidak ada
wastafel, terdapat tirai yang membatasi satu pasien dengan yang lainnya, kamar
mandi masih menggunakan kloset duduk tetapi pegangan disisi kloset belum ada,
pintu kamar mandi telah membuka keluar, kebersihan kamar mandi baik dan tidak
tercium aroma yang tidak sedap.
b) Ruang Sakura
Didalam ruang Sakura terdapat 7 tempat tidur, masing masing tempat tidur
menggunakan penomoran, fasilitas yang terdapat pada Ruang Sakura antara lain 1
kamar mandi yang digunakan, terdapat handscrub dipintu masuk tetapi tidak ada
wastafel, terdapat tirai yang membatasi satu pasien dengan yang lainnya, kamar
mandi masih menggunakan kloset duduk tetapi pegangan disisi kloset belum ada,
pintu kamar mandi telah membuka keluar, kebersihan kamar mandi baik dan tidak
tercium aroma yang tidak sedap.
c) Ruang Kemuning
Didalam ruang Kemuning terdapat 7 empat tidur, masing masing tempat tidur
menggunakan penomoran, fasilitas yang terdapat pada Ruang Kemuning antara
lain 1 kamar mandi yang digunakan,terdapat handscrub dipintu masuk tetapi tidak
ada wastafel, terdapat tirai yang membatasi satu pasien dengan yang lainnya,
kamar mandi masih menggunakan kloset duduk tetapi pegangan disisi kloset
belum ada, pintu kamar mandi telah membuka keluar, kebersihan kamar mandi
baik dan tidak tercium aroma yang tidak sedap.
b. Ruangan Penunjang Perawatan
a) Nurse Station
b) Ruang Kepala intalasi
c) Ruang Jaga Perawat

9 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


d) Gudang Kotor
e) Ruang petugas kebersihan
f) Kamar mandi Petugas

c. Analisa Kebutuhan Ruangan


Berdasarkan pedoman Teknis RS tipe C tahun 2007 dari depkes RI, ruangan yang
belum tersedia di Ruangan Rawat Inap Bagian RPD Wanita adalah :
a) Ruang konsultasi
b) Ruang tindakan
c) Ruang dokter
d) Ruang linen bersih / kotor
e) Pantry / dapur kecil
f) Gudang bersih penyimpanan alat medis dan bahan habis pakai
g) Ruang evakuasi pasien jika terjadi bencana internal

2. Peralatan
a. Peralatan Medis
1) Peralatan medis yang harus ada di ruangan rawat RPD Wanita umum sesuai
Permenkes No. 56 tahun 2014
No Nama barang Jumlah Kondisi
1. Hospital Bed
2. Stethoscope
3. Sypgmomanometer / tensi
4. Infusion pump
5. Branchard
6. Examination lamp
7. Film viewer / melihat hasil rontgen
8. Minor surgery instrument set
9. Set Perawatan luka
10 Emergency set
.

2) Peralatan medis lainnya


No Nama barang Jumlah Kondisi
1. Suction
2. Perekam EKG
3. Kursi roda
4. Thermometer
5. Timbangan dewasa
6. Oksigen
7. Injeksi set
8. Safety bok
9. Handscoon

10 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


10 Masker
.
b. Peralatan non Medis yang ada di ruangan
No Nama barang Jumlah Kondisi
1. APAR
2. Papan Tim Penanggulangan Kebakaran
3. Meja
4. Kursi
5. Kotak sampah 3 warna
6. Lemari Penyimpanan obat
7. Lemari penyimpanan alat
8. Lemari penyimpanan berkas penting
9. Telepon
10. Computer
11. Sarana internet
12. Papan Informasi Pasien dirawat
13. Papan struktur organisasi
14. Papan hak dan kewajiban pasien
15. Jadwal kunjungan besuk pasien
16. Papan Visi dan Misi Rumah sakit

D. Money
1. Penyediaan kebutuhan bahan habis pakai di ruangan dapat langsung diperoleh melalui
amprahan permintaan barang ke depo farmasi.
2. Penyediaan alat/ fasilitas ruangan dapat dilakukan melalui prosedur permintaan barang
yang diajukan kebagian administasi rumah sakit.

E. Marketing
1. Adanya pelanggan peserta asuransi kesehatan (BPJS) dan pasien umum.
2. Adanya kerjasama yang baik antara Institusi Pendidikan Kesehatan dan Rumah Sakit
untuk kegiatan praktek klinik mahasiswa.

11 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


I. ANALISA SWOT

Strengths (Kekuatan) Weaknesses (Kelemahan) Opportunities (Kesempatan) Threats (Ancaman)

Man Man Man Man


 Periode Januari s/d Maret 2020 Jumlah  Periode Januari s/d Maret 2020 nilai  Adanya kebijakan rumah sakit  Semakin kritisnya masyarakat
Pasien 479 , lama hari rawat 1437 hari BOR 75% (s=75%), AVLOS 3 hari memberikan kesempatan bagi perawat sehingga menuntut untuk
 Jumlah perawat (karu+katim+PP) 12 orang, (s=3 hari), TOI 1hari (s=1hari), BTO untuk meningkatkan pendidikan. mendapat pelayanan keperawatan
 Tingkat pendidikan perawat 4 orang 22,8kali (s=22,8kali) yang optimal
S1+Ners, 8 orang DIII  Tingkat pendidikan perawat ners 4  Semakin maju dan
 Perawat yang telah mengikuti diklat orang dan DIII 11 orang (menurut berkembangnya pemikiran serta
BTCLS 5 orang Gillies idealnya perawat ahli : perawat pendidikan masyarakat mampu
trampil adalah 55% : 45%) membandingkan dan memilih
 Masa kerja perawat di ruang RPD pelayanan yang lebih baik.
Wanita 66,7 % < 5 tahun
 Perawat yang belum pernah ikut diklat
66,7%
 Dalam struktur salah satu ketua tim
mempunyai basic pendidikan s1+Ners


Method Method Method Method
 Model asuhan keperawatan menggunakan  Belum adanya Visi dan Misi ruangan  Adanya kerja sama yang baik antara  Adanya RS swasta yang
metode TIM rpd wanita untuk meningkatkan institusi pendidikan kesehatan dan memberikan pelayanan yang
 Penerimaan pasien baru diberikan kualitas pelayanan. rumah sakit dalam kegiatan praktek lebih baik dari RSUD
informed consent
 Struktur organisasi belum

12 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


 Pemenuhan kebutuhan pasien sesuai diperbaharui klinik mahasiswa.
dengan pengkajian dan masalah yang di  Pada penerimaan pasien baru  Adanya pelatihan dan diklat terhadap
temukan terkadang ditemukan keluarga / perawat untuk meningkatkan kapasitas
 Adanya gelang identitas pada pasien baru baik pengetahuan dan tindakan
pasien tidak diorientasikan terhadap
yang mencegah terjadinya kesalahan keperawatan ataupun cara pengisian
ruangan dan fasilitas lainnya
pasien dokumentasi askep
 Timbang terima dilakukan setiap  Post conference pada sore atau malam  Adanya pembuatan booklet duduk dan
penggantian shift hanya dilakukan di nurse station atau kotak kepuasan pasien
 Pemberian obat dilakukan dengan sistem terkadang tidak dilakukan
tersentralisasi, sehingga obat tidak  Laporan asuhan keperawatan
disimpan oleh pasien terkadang diisi dengan singkat
 katim dan perawat pelaksana  Pada lembar pengkajian ditemukan
 Adanya pembagian tugas kepada katim pengisian yang kurang lengkap
dan perawat pelaksana  Diagnose keperawatan hanya diisi
 Adanya umpan balik dari karu dan katim satu saja pershit, tidak ada urutan
kepada pelaksana perawatan prioritas diagnose keperawatan
 Adanya pembinaan kepada perawat  Pendokumentasian asuhan
bermasalah keperawatan kurang efektif dan
 Adanya pemberian motivasi dari karu dan efisien dikarekanan kurangnya buku
katim kepada pelaksana acuan standar asuhan keperawatan
 Pendekatan perawatan menggunakan NANDA NIC NOC dan atau SKDI
asuhan keperawatan melalui proses  Pendokumentasian diagnose
keperawatan keperawatan menggunakan kertas
 Adanya bimbingan dalam melakukan yang di tetapkan oleh RS yang di
asuhan keperawatan perbanyak
 Belum pernah dilakukan ronde
keperawatan

13 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


 Belum adanya kesempatan diklat
yang dibiayai oleh Rumah sakit bagi
perawat RPD Wanita
Material Material Material Material
 Ada 3 Ruangan Perawatan dengan  Pada kamar mandi didekat closed  Perlunya pengemasan alat yang steril  Jumlah RS swasta yang ada di
fasilitas 21 TT, Kamar mandi didalam, tidak ada pegangan untuk keselamatan yang efisien Pringsewu yang semakin
ada tirai yang membatasi pasien satu pasien  Perlunya penambahan alat yang kurang bertambah
dengan lainnya, kamar mandi  Pintu keluar terlalu sempit sehingga seperti infusion pump, minor surgery,  RS swasta yang memiliki sarana
menggunakan closet duduk, pasien post op tidak bisa dibawa emergency set, thermometer, prasarana yang lebih lengkap dan
 Pintu kamar mandi terbuka keluar menggunakan bed pasien tetapi harus tempat yang strategis.
 Adanya handscrub cuci tangan mencegah diangkat dulu menggunakan brandcard
infeksi nosocomial  Kekurangan ruangan untuk dokter,
 Ruangan bersih, nyaman, ventilasi cukup, gudang bersih untuk penyimpanan
air cukup, tidak ada bau kurang sedap obat dan alat medis, gudang linen,
dari kamar mandi ruang konsultasi pasien/keluarga,
 Ruangan penunjang keperawatan yang pantry/dapur kecil
cukup memadai  Tidak ada papan informasi pasien
 Sterilisasi telah tersentralisisasi dengan dirawat
menggunakan sistem CSSD  Tidak ada papan informasi struktur
 Oksigen yang tersentralisasi organisasi
 Adanya safety box untuk tempat  Tidak ada papan informasi hak dan
pembuangan alat medis tajam yang sudah kewajiban pasien
tidak digunakan  Tidak ada papan informasi jam besuk
 Adanya kotak sampah tiga warna untuk pasien
memilah sampah yang ada di ruangan
 Sarana keselamatan gedung terhadap
kebakaran tersedia (APAR)

14 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


 Sarana dan prasara cukup memadai
Money Money Money Money
   

Marketing Marketing Marketing Marketing


 Adanya pelanggan peserta asuransi  Pandangan masyarakat tentang RS  Biaya yang lebih murah untuk pasien  Sosialisasi dari RS swasta yang
kesehatan (BPJS) pemerintah yang kurang baik umum gencar untuk mendapatkan pasien
 Adanya pelanggan pasien umum.  Adanya kerjasama yang baik antara
Institusi Pendidikan Kesehatan dan
Rumah Sakit untuk kegiatan praktek
klinik mahasiswa

15 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


II. Perumusan Masalah
No Identifikasi Masalah Penyebab
1. Ketidakpatuhan melaksanakan operan pre 1. Kurangnya kemampuan
confrence dan post confrence secara optimal
perawat dalam melaksanakan
kerja tim
2. Kurangnya komunikasi katim
dan perawat pelaksana tentang
hasil kegiatan sepanjang shift
3. Tidak adanya serangkain
tindakan yang sistematis untuk
mengidentifikasi masalah
kesehatan (actual maupun
potensial)
2. Budaya keselamatan pasien dan kepuasan pasien 1. Tidak ada pembuatan kotak
saran (puas & tdk puas)
dalam pelayanan
keperawatan,
2. Belum maksimal
Pembersihan lantai kamar
mandi
3. Tidak terdapat pegangan
pada sisi ruangan dan
kloset.

3. Discharge planning meningkatkan kepatuhan Kurangnya edukasi terhadap


pengobatan pasien
keluarga tentang kepatuhan minum
obat

III. Prioritas Masalah

No Masalah Manajemen A B C D E F G H I J Jumlah RANK

1. Ketidakpatuhan
melaksanakan operan pre
confrence dan post
confrence secara optimal
2. Budaya keselamatan
pasien dan kepuasan
pasien
3. discharge planning
meningkatkan kepatuhan

16 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


pengobatan pasien

Keterangan
A : Resiko terjadi
B : Resiko parah
C : Potensial untuk pelatihan
D : Minat perawat
E : Mungkin diatasi
F : Sesuai program
G : Tempat
H : Fasilitas kesehatan
I : Sumber daya
J : Sesuai dengan peran perawatan

17 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung


Keterangan Bobot
1 : Sangat Rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat Tinggi

18 Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Anda mungkin juga menyukai