Anda di halaman 1dari 17

Lampiran 1

1) Ketersediaan tenaga

Jumlah Tenaga Perawat Berdasarkan


Tingkat Ketergantungan Tanggal
03 september 2022

Tingkat
Jumlah
Ketergantungan Pagi Siang Malam
pasien
Pasien

Total 4 Pasien 4 x0,36 = 1,44 4 x0,30 = 1,2 4 x0,2 = 0,8

Parsial 3 Pasien 3 x0,27=0,81 3 x0,15= 0,45 3 x0,10= 0,3


2 x 0,07 =
Minimal 2 Pasien 2 x 0,17 = 0,34 2 x 0,14 = 0,28
0,14
Jumlah 9 Pasien 2,59 = 3 1,93 = 2 1,24 = 2
Jumlah tenaga perawat 3 perawat 2 perawat 2 perawat

Jumlah perawat libur = jumlah hari libur x perawat


365 – jumlah hari libur
73 x 7
=
292
= 2 orang
Jumlah TP = 7 perawat + 2 perawat libur + karu = 10 orang perawat
Lampiran 2

1. Efisien Ruang Rawat ( BOR, LOS, <BTO, TOI )

a) BOR (Bed Occupancy Ratio)

BOR adalah persentase pemakaian tempat tidur pada waktu

tertentu dimana normalnya adalah 60-85%. Indikator ini memberikan

gambaran tentang tinggi rendahnya pemanfaatan tempat tidur di rumah

sakit (Depkes RI, 2008) :

Rumus:
(Jumlah hari rawatan dirumah sakit)
×100%
(jumlah tempat tidur × jumlah hari dalam satu periode)

Berdasarkan data dari Rekam Medis RSU Mayjen H.A Thalib Kota

Sungai Penuhtahun 2022, BOR di Ruang Rawat Inap Bangsal Anak pada

5 bulan terakhir ( Januari 2022 – Mei 2022 ) adalah :

(Jumlah hari rawatan dirumah sakit)


× 100%
(jumlah tempat tidur × jumlah hari dalam satu periode)

767 hari
= × 100%
( 15 bed × 150 hari )

7670
= × 100%
225
= 34, 09 %
Hasil perhitungan BOR pada 5 bulan terakhir ( Januari 202-Mei

2022) didapatkan nilai yaitu 34,09%. Nilai ini menurut Depkes masih

belum masuk dalam rentang normal. Dari wawancara perawat ruangan

ada beberapa hal yang menyebabkan kurangnya pemanfaatan tempat

tidur di Ruang Rawat Bangsal Anak salah satunya adalah jumlah pasien

yang dirawat pada 5 bulan terakhir ini cendrung menurun.

b) ALOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)

ALOS menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat

seorang pasien.Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat

efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabila

diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu

pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai ALOS yang ideal

antara 6-9 hari (Depkes, 2008).

Rumus :

(Jumlah lama dirawat)


(Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
Berdasarkan data dari Rekam Medis RSU Mayjen H.A Thalib Kota

Sungai Penuh tahun 2022, ALOS di Ruang Rawat Bangsal Anak pada 5

bulan terakhir ( Januari 2022 – Mei 2022 ) adalah :

(Jumlah lama dirawat)


(Jumlah pasien keluar (hidup + mati)
459
= × 100%
242+3

459
= × 100% = 1,87 = 2 hari
245
Hasil perhitungan ALOS pada Triwulan I dan II tahun 2022

didapatkan nilai 2 hari. Nilai ini menurut Depkes (2008) masih belum

masuk dalam rentang normal. Menurut Kelompok hal ini terjadi karena

adanya pasien pulang dengan keadaan kesehatan yang belum sehat secara

optimal dari hasil observasi kelompok ada beberapa pasien yang

mengatakan bahwa ingin pulang saja walau keaadaan nya belum

sepenuhnya membaik dengan alasan dia ingin berobat ke luar daerah.

Kemudian penyebab lain dari hari rawat pasien yang sebentar di Ruang

Rawat Inap Bangsal Anak adalah adanya angka kejadian pasien

meninggal dalam kurun waktu ≤ 48 jam.

c) BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)

BTO menurut Depkes RI (2008) adalah frekuensi pemakaian

tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam

satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur

rata-rata dipakai 40-50 kali.

Rumus :

Jumlah pasien dirawat (hidup + mati)

Jumlah tempat tidur

Berdasarkan data dari Rekam Medis RSU Mayjen H.A Thalib Kota

Sungai Penuh tahun 2022, BTO di Ruang Rawat Bangsal Anak pada 5

bulan terakhir ( Januari 2022 – Mei 2022)


Jumlah pasien dirawat (hidup + mati)

Jumlah tempat tidur

246
=
15
= 16,4 = 16 kali dalam 5 bulan

Hasil perhitungan BTO pada bulan Januari-Mei 2022 (5 bulan

terkahir) didapatkan nilai yaitu 16 kali. Nilai menurut Depkes (2008)

adalah 40-50 kali dalam rentang 1 tahun. Menurut kelompok hasil ini

belum bisa dikatakan dalam rentang tidak normal dikarenakan

perhitungan hanya dalam 5 bulan terakhir yaitu dari bulan Januari sampai

bulan Mei 2022. Sedangkan menurut teori perhitungan BTO yaitu dalam

rentang satu tahun. Dilihat nilai 16 kali dalam 5 bulan terakhir untuk

mencapai minimal 40 nilai terendah dalam 1 tahun, maka nilai BTO di

ruang anak untuk 7 bulan ke depan harus bias naik signifikan untuk

mencapai nilai minimal tersebut.

d) TOI (Turn Over Interval = Tenggang perputaran)

TOI menurut Depkes RI (2008) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur

tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya.Indikator ini

memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.

Idealnya tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari.

Rumus :

(Jumlah tempat tidur x Periode) – Hari rawatan)


(Jumlah pasien keluar (hidup + mati))
Berdasarkan data dari Rekam Medis RSUD Mayjen H.A Thalib

Kota Sungai Penuh tahun 2022, TOI di Ruang Rawat Inap Bangsal Anak

pada 5 bulan terakhir (Januari 2022-Mei 2022) adalah :

(Jumlah tempat tidur x Periode) – Hari rawatan)

(Jumlah pasien keluar (hidup + mati))

(15x150)-767
=
245

2250-767
=
245

1483
= = 2,25 = 2 Hari
245

Hasil perhitungan TOI pada Januari 2022 – Mei 2022 didapatkan

nilai yaitu 2 hari. Nilai ini menurut Depkes (2008) adalah normal.

Menurut kelompok, terdapat nilai BOR 34,09 % yang jauh dari nilai

normal yaitu 60-80%, namun pada nilai TOI termasuk dalam kategori

ideal. Tenggang perputaran tempat tidur tidak di tempati dari telah diisi

ke saat terisi berikutnya pada ruang rawat anak belum bias dikatakan

normal karena penilaian yg dilakukan hanya pada 5 bulan terakhir.


Lampiran 3

1. Kuesioner MAKP Diruangan Anak


Lampiran 4

1. Kuesioner Kepuasan Diruang Anak

Anda mungkin juga menyukai