Anda di halaman 1dari 14

Penjaminan Mutu Asuhan

Keperawatan

Oktavin, S.Kep, Ners


Kualitas Layanan

 Kualitas layanan merupakan gambaran total sifat suatu


produk atau jasa pelayanan yang berhubungan dengan
kemampuannya untuk memenuhi kepuasan (Wiyono,
1999)
 Pelayanann keperawatan merupakan garis terdepan
(Frontliners) dalam pemberian pelayanan jasa Rumah
Sakit, dimana perawat selalu berada bersama pasien
selama pasien rawat inap di Rumah Sakit.
Mutu Asuhan Keperawatan

Pasien Merasa Puas

ASKEP
Bermutu, Profesional
Jika ?

Akreditasi
RS
Kepuasan Pasien

Mempunyai Harapan terkait Terpenuhinya Kebutuhan Pasien


penyelesaian masalah klien

Kepuasan Pasien

Tingginya Kunjungan Pasien di Persepsi Positif terhadap Kualitas


DAMPAK RS Pelayanan
 Berkurangnya kepercayaan masyarakat pada Industri
Rumah Sakit berdampak pada menurunnya jumlah
pengguna jasa rumah sakit
 Calon pengguna jadi tidak percaya akan pelayanan
yang diberikan dan akan berpaling ke rumah sakit lain
yang lebih menjanjikan dan lebih representatif
Indikator Mutu Asuhan Keperawatan
BOR BTO TOI ALOS
(Bed Accupancy Ratio) (Bed Turn Over) (Turn Over Internal) (Average Length of Stay)

adalah presentase frekuensi pemakaian tempat adalah rata-rata hari dimana ALOS merupakan rata-rata
pemakaian tempat tidur tidur pada satu periode, tempat tidur tidak ditempati lama rawat seorang pasien.
pada satuan waktu tertentu. berapa kali tempat tidur dari telah diiisi kesaat terisi Indikator ini disamping
Indikator ini memberikan dipakai dalam satuan waktu berikutnya. Indikator ini memberikan gambaran
gambaran tinggi rendahnya tertentu. Idealnya dalam satu memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat
tingkat pemanfaatan tempat tahun, satu tempat tidur rata- tingkat efisiensi penggunaan memberikan gambaran mutu
tidur rumah sakit. Nilai rata dipakai 40-50 kali. tempat tidur. Idealnya pelayanan, apabila
parameter BOR yang ideal tempat tidur kosong tidak ditearpkan pada diagnosis
adalah antara 60-85% terisi pada kisaran 1-3 hari. tertentu dapat dijadikan hal
(Depkes RI., 2005). yang perlu pengamatan yang
lebih lanjut. Secara umum
nilai ALOS yang ideal
antara 6-9 hari (Depkes,
2005).
BOR (Bed Accupancy Ratio)
BOR = (Jlh Hari Perawatan / Jlh TT x Jlh hari dalam 1 periode) x 100%

Catatan : Jumlah hari perawatan = jumlah pasien yang dirawat dalam satu periode

Contoh Perhitungan :
Di suatu Unit Rawat Inap penyakit dalam dalam 6 bulan (180 hari) merawat sekitar 3780
pasien. Jumlah tempat tidur yang tersedia dan dapat digunakan di ruang tersebut adalah 27 TT.

BOR = (3780 pasien / 27 x 180) x 100%


BOR = (3780 / 4860) x 100%
BOR = 77, 78%
TOI ( Turn Over Internal)
TOI = (Jlh TT x Periode) – Hari Perawatan / JLH px keluar (Hidup+Meninggal)

Catatan : Jlh Hari perawatan = jlh pasien yang dirawat dalam 1 periode
Contoh Perhitungan :
Di suatu unit Rawat Inap Penyakit Dalam dalam 6 Bulan (180 Hari) merawat sekitar 3780
pasien. Jumlah tempat tidur yang tersedia dan dapat digunakan di ruang tersenut adalah 27 TT.
Jumlah pasien keluar (hidup dan meninggal adalah 679

TOI = (27x180) – 3780 / 679


TOI = 1080/ 679
TOI = 1,59 atau 2 hari
ALOS (Average Length of Stay)
ALOS = Jumlah Lama Rawat / Pasien keluar (Hidup dan Meninggal)
Contoh Perhitungan :
Di suatu unit Rawat Inap Penyakit Dalam dalam 6 Bulan (180 Hari) merawat sekitar
3780 pasien. Jumlah tempat tidur yang tersedia dan dapat digunakan di ruang tersenut
adalah 27 TT. Jumlah pasien keluar (hidup dan meninggal adalah 679

ALOS = 3780/679
ALOS = 5,56 hari atau 6 hari
BTO (Bed Turn Over)
BTO = Jumlah pasien keluar (hidup dan mati) / jumah tempat tidur

Contoh :
Di Suatu Unit Rawat Inap Penyakit dalam 1 Tahun (365 Hari) telah mengeluarkan
pasien (dalam keadaaan hidup dan meninggal ) adalah 1358 dengan jumlah tempat
tidur 27 TT

BTO = 1358/27
BTO = 50,29 kali atau 50 Kali
Faktor-factor penyebab

 Manajemen Keperawatan atau Manajemen RS/Puskesmas


 Kualitas Man (Perawat)
 Mutu Pelayanan Kesehatan adalah kesesuaian pelayanan
kesehatan dengan standart profesi dengan memanfaatkan
sumer daya yang ada secara baik, sehingga kebutuhan
pelanggan dan tujuan untuk mencapai derajat kesehatan
yang optimal dapat tercapai (Bustami, 2011)
Prinsip Pendekatan Jaminan Mutu terdiri atas

 Bekerja dalam TIM


 Memberikan focus perubahan pada proses
 Mempunyai orientasi kinerja pada pelanggan
 Pengambilan keputusan berdasarkan data
 Adanya komitmen pimpinan dan keterlibatan staff dalam perbaikan
proses pelayanan
Mengukur Mutu Pelayanan

 Input = Sumber daya yang diperlukan


 Proses = Interaksi professional
 Output = hasil pelayanan kesehatan atau pelayanan
keperawatan

Anda mungkin juga menyukai