Anda di halaman 1dari 14

4.

Pengendalian
a. Sistem Pengendalian Manajemen
Menurut Edy Sukarno (2000:6) dalam jurnal Hakim,A (2018:40), Sistem
pengendalian manajemen adalah sebuah sistem yang terdiri dari beberapa subsistem
yang saling berhubungan, yakni pemrograman, penganggaran, pelaporan
akuntabilitas dan kinerja serta sistem pendelegasian wewenang untuk membantu
manajemen suatu organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuannya melalui
strategi tertentu secara efisien dan efektif.
b. Penilaian Kinerja
Penilaian atau evaluasi kinerja di ruang Sistem pemberian pelayanan
keperawatan profesional (SP2KP) ditunjukan kepada kepala ruangan, ketua tim dan
perawat pelaksana. Kemampuan SDM dievaluasi dengan menggunakan supervisi
baik secara langsung maupun tidak langsung. Kinerja kepala ruangan dievaluasi
oleh kepala bidang keperawatan dan konsultan; kinerja ketua tim dievaluasi oleh
kepala bidang keperawatan, konsultan, dan kepala ruangan, kepala bidang
keperawatan, konsultan dan kepala ruangan, kepala bidang keperawatan
bertanggung jawab mengobservasi dan menilai keberlangsungan seluruh aktivitas
di ruangan SP2KP. Selama melakukan supevisi di ruang SP2KP, kepala bidang
keperawatan didampingi konsultan.
Berdasarkan evaluasi penilaian kinerja perawat yang ada di ruang Amarilis
didapatkan hasil :
Tabel 2.13 Evaluasi Penilaian Kinerja Perawat di ruang Amarilis

No. Nama Perawat Nilai Kategori


1. Dwi Lestariningrum, 85 Baik
S.ST.,Ners.
2. Muslihah Nur Rohmah, 86 Baik
AMd.Kep.
3. Tri Sulistyawati,S.Kep.Ns. 86 Baik
4. Yuni Widi Astuti, 82 Baik
AMd.Kep.
5. Rini Susilowati,AMd.Kep 84 Baik
6. Nita Widianingsih, 81 Baik
AMd.Kep
7. Hesti Winarsih, AMd.Kep. 82 Baik
8. Masrurotun Nafi’ah, 80 Baik
AMd.Kep.
9. Sri Rahayu, AMd.Kep. 81 Baik
10. Lufy Dianti Sani, 84 Baik
AMd.Kep.
11. Nurul Handayani, 81 Baik
AMd.Kep.
12. Nina Rustina, AMK. 81 Baik
13. Eni Letmiyati, AMK. 77 Baik
14. Desti vitaningsih, -
AMd.Kep.
Sumber: Evaluasi Penilaian Kinerja Perawat di ruang Amarilis
1. Pengawasan Profesionalisme
Tenaga Kesehatan yang ada di ruang Amarilis sesuai dengan pengawasan
profesionalisme seperti melaksanakan rapat perawat ruangan setiap perubahan shift,
case conference, rapat tim kesehatan, visite dokter, serta konsultasi via telepon.
Hubungan profesional yang terjadi yaitu:
a. Rapat perawat ruangan
Rapat tim keperawatan adalah suatu media komunikasi untuk menyampaikan
informasi permasalahan yang ditemukan pada pasien, evaluasi hasil kerja secara
keseluruhan, informasi/peraturan/ perkembangan IPTEK dan lain-lain. Fokus
pembicaraan adalah membahas hasil-hasil kerja keperawatan selama sebulan
mengenai semua aktivitas ruang (laporan bulanan)
b. Case conference
Case conference (conference kasus) adalah diskusi kelompok tentang kasus asuhan
keperawatan pasien/keluarga. Dilakukan dua kali per bulan dan kasusnya bergantian
antar tim.
c. Rapat tim kesehatan
Rapat tim kesehatan adalah media komunikasi antara tim kesehatan (rapat
multidisiplin) untuk membahas manajerial ruang SP2KP. Fokus pembicaraan rapat
adalah semua hal yang berkaitan dengan manajerial.
d. Visite dokter
Visite dokter adalah kunjungan dokter ke ruangan untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan pada pasien, dan ketua tim bertanggung jawab melakukan kolaborasi serta
mendampingi dokter saat melakukan pemeriksaan dan menyampaikan informasi
tentang pasien.
e. Konsultasi via telepon
Konsultasi via telepon adalah tindakan melaporkan kondisi pasien kepada dokter
melalui telepon. Konsultasi via telepon dilakukan jika menurut perawat, kondisi
pasien membutuhkan tindakan kedokteran. Profesionalisme di Ruang Amarilis
termasuk dalam kategori baik yang artinya tingkat profesionalisme perawat telah
sesuai dengan standar penilaian kinerja yang ada di RSUD Wonosari.
2. Efisiensi: BOR, LOS, TOI, BTO
a. BOR (Bed Occupancy Rate = angka penggunaan tempat tidur)
BOR menurut Huffman (1994) adalah “the ratio of patient service days to
inpatient bed count days in a period under consideration”. Menurut Depkes RI
(2005), BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu.
Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat
tidur rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes
RI, 2005).
Angka BOR yang rendah menunjukkan kurangnya pemanfaatan fasilitas
perawatan rumah sakit oleh masyarakat. Sedangkan angka BOR yang tinggi
(lebih dari 85%) menunjukkan tingkat pemanfaatan tempat tidur yang tinggi
sehingga perlu pengembangan rumah sakit atau penambahan tempat tidur.

Rumus:

b. AvLOS (Average Length of Stay = Rata-rata lamanya pasien dirawat)


AvLOS menurut Huffman (1994) adalah “The average hospitalization stay of
inpatient discharged during the period under consideration”. ALOS menurut
Depkes RI (2005) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indikator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan
gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan
hal yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai ALOS yang ideal
antara 6-9 hari (Depkes, 2005).
Rumus:
c. BTO (Bed Turn Over = Angka perputaran tempat tidur)
BTO menurut Huffman (1994) adalah “…the net effect of changed in
occupancy rate and length of stay”. BTO menurut Depkes RI (2005) adalah
frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai
dalam satu satuan waktu tertentu. Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-
rata dipakai 40-50 kali.

d. TOI (Turn Over Interval = Tenggang Perputaran)


TOI menurut Depkes RI (2005) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur
tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan
gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong
tidak terisi pada kisaran 1-3 hari. Bersama-sama dengan LOS merupakan indikator
tentang efisiensi penggunaan tempat tidur. Semakin besar TOI maka efisiensi
penggunaan tempat tidur semakin buruk.
T (Jumlah TT x Jumlah hari pada periode tertentu) – Hari Perawatan
Jumlah Pasien Keluar

A. OUTPUT
1. Indikator Mutu Umum RS
a. BOR → Bed Occupany Rate 3 bulan terakhir Bor ideal : 60-85%

₌ 105 x 88 ₌ 1320 x 100% = 83%


18 x 88 1584

Berdasarkan hasil rekapitulasi selama tiga bulan terakhir didapatkan hasil angka
penggunaan tempat tidur sebesar 83%, maka termasuk kategori BOR non ideal (BOR
normal = 60-85%).
b. BTO → Bed Turn Over BTO ideal : 40-50 x /tahun

₌ 105 ₌ 6 x /3 bulan
18 ₌ 24 x /tahun

Berdasarkan hasil rekapitulasi selama tiga bulan terakhir didapatkan hasil BTO
sebesar 6 kali per tiga bulan ( 24 kali per tahun ), maka termasuk kategori BTO tidak
normal (normalnya 40-50 kali pertahun).

c. TOI →Turn Over Internal


Rumus:

(Jumlah
TOI ideal :TT
1-3x hari
Jumlah hari pada periode tertentu) – Hari Perawatan
Jumlah Pasien Keluar

= ( 18 x 88 ) - 88 ₌ 1854 – 88 = 1496 → 14 hari


105 105 105

Berdasarkan hasil rekapitulasi selama tiga bulan terakhir didapatkan hasil TOI
sebesar 14 hari maka termasuk kategori TOI t idak normal (normalnya 1-3 hari).

d. Av LOS
LOS ideal : 6-9 hari
Rumus:
₌ 88 ₌ 0,83 → 1 hari
105
Berdasarkan hasil rekapitulasi selama tiga bulan terakhir didapatkan hasil
AvLOS sebesar 1 hari, maka termasuk kategori AvLOS tidak normal (nilai
normal AvLOS 6-9 hari).
2. Audit Dokumentasi
Hasil dari observasi yang dilakukan mulai dari tanggal 18 Desember 2023 sampai
dengan 27 Desember 2023 bahwa standar Asuhan Keperawatan dengan instrumen A
sebagai berikut :
Tabel 2.14 Standar Asuhan Keperawatan dengan instrumen A

Aspek yang di nilai Hasil Keterangan


Pengkajian 93,8 % Baik
Diagnosa keperawatan 96,6 % Baik
Perencanaan keperawatan 92 % Baik
Implementasi keperawatan 100% Baik
Evaluasi keperawatan 95% Baik
Dokumentasi 100% Baik
Rata – rata 96,1% Baik
Sumber: Observasi Instrumen A

Didapatkan hasil dari observasi dari dukungan 96,1% baik. Berdasarkan tabel
diatas menunjukkan proporsi mutu asuhan keperawatan yang terbanyak adalah mutu
implementasi keperawatan dan dokumentasi keperawatan yang baik dengan presentase
(100%). Mutu penegakan diagnosa keperawatan sebagian besar baik dengan presentase
(96,6%), sedangkan mutu evaluasi keperawatan baik dengan persentase (95%). Mutu
pelayanan pengkajian keperawatan baik dengan presentase (93,8%) dan perencanaan
keperawatan baik dengan persentase (92%).
3. Indikator Penyakit
Menurut nursalam (2014) keselamatan pasien yang meliputi: tidak terdapat angka
infeksi nosokomial, angka kejadian pasien jatuh/ kecelakaan, dekubitus, kesalalahan dalam
pemberian obat, dan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan. Hasil dari
observasi yang dilakukan mulai dari tanggal 1 Oktober 2023 sampai dengan 27 Desember
2023 didapatkan angka tertinggi penyakit Thalasemia diruang Amarilis dan tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan Kesehatan diruang Amarilis.
Tabel 2.15 Penyakit terbanyak 3 bulan terakhir
No Jenis Penyakit September – November
1 Thalasemia 26
2 Neonatal Jundice 22
3 KDS 13
4 Typoid 13
5 Neonatal Infection 12
6 DHF 6
7 GEA 4
8 Vomitus 3
9 Bacterial Infection 2
10 Salmonella Infection 2
Total 105
Sumber: Buku Register Ruangan Amarilis Periode 2023

4. Indikator Pelayanan (Kepuasan Pasien/Perawat)


a. Pasien
1) Kajian Teori
Pasien menurut pasal 1 undang undang No 29 tahun 2004 menjelaskan pasien
adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk
memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan baik secara langsung maupun
tidak langsung. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) pasien adalah
penderita (sakit) yang memperoleh pelayanan tinggal atau dirawat pada suatu unit
pelayanan kesehatan tertentu.
2) Kajian data
a. Jumlah pasien pada pada 3 bulan terakhir (bulan Oktober- 27 Desember
2023)
1. Bulan Oktober total = 42 orang
2. Bulan Novemberr total = 27 orang
3. Bulan Desember dari tanggal 1-27 total = 36 orang
3) Kuesioner Kepuasan Pasien

Tabel 2.16 Kuesioner Kepuasan Pasien


Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah perawat selalu memperkenalkan diri 43% 57%
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
2 Apakah perawat melarang anda/ pengunjung merokok di
86% 14%
Ruangan
3 Apakah perawat selalu menanyakan bagaimana nafsu
72% 28%
makan anda
4 Apakah perawat pernah menanyakan pantangan dalam
58% 42%
hal makanan kepada anda
5 Apakah perawat menanyakan atau memperhatikan berapa
72% 28%
jumlah makanan dan makanan yang anda habiskan
6 Apabila anda/keluarga anda tidak mampu makan sendiri
43% 57%
apakah perawat membantu menyuapi
7 Pada saat anda/keluarga anda dipasang infuse, apakah perawat
selalu memeriksa cairan infuse/tetesannya dan 100% 0%
area sekitar pemasangan jarum infuse
8 Apabila anda/keluarga anda mengalami kesulitan buang air
besar apakah perawat menganjurkan makan buah- 72% 28%
buahan, sayuran, minum yang cukup dan banyak bergerak
9 Pada saat perawat membantu anda/keluarga anda buang
air besar/buang air kecil, apakah perawat memasang
58% 42%
sampiran/selimut,menutup pintu/jendela.
Mempersilahkan pengunjung keluar ruangan
10 Apakah ruangan tidur anda/keluarga anda selalu dijaga 86% 14%
kebersihannya dengan disapu/dipel setiap hari
11 Apakah lantai kamar mandi/wc selalu bersih, tidak licin,
100% 0%
tidak berbau cukup terang
12 Selama anda/keluarga anda belum m ampu mandi dalam
keadaan istirahat total apakah dimandikan oleh perawat 58% 42%
13 Apakah anda/keluarga anda dbantu oleh perawat jika
tidak mampu menggosok gigi, membersihkan mulut atau 43% 57%
mengganti pakaian atau mnyisir rambut
14 Apakah alat tenun seperti seprei, selimut diganti setiap
100% 0%
Kotor
15 Apakah perawat memberikan penjelasan akibat dari
kurang bergerak, atau berbaring terlalu lama 72% 28%
16 Pada saat anda/keluarga anda masuk rumah sakit, apakah
perawat memberikan penjelasan tentang fasilitas yang tersedia
dan cara penggunaannya. Peraturan/tata tertib yang berlaku 58% 42%
dirumah
Sakit
17 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan apakah
perawat memanggil nama dengan benar 100% 0%
18 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan apakah perawat
mengawasi keadaan anda secara teratur pada pagi sore maupun 100% 0%
malam hari
19 Selama anda/keluarga anda dalam perawatan apakah perawat 100% 0%
memberi bantuan bila diperlukan
Jawaban
No. Pertanyaan
Ya Tidak
20 Apakah perawat bersikap sopan, ramah 100% 0%

21 Apakah anda/keluarga anda mengetahui perawat yang 58% 42%


bertanggung jawab setiap kali pergantian dinas
22 Apakah perawat selalu memberikan penjelasan sebelum 86% 14%
melakukan tindakan perawatan/pengobatan
23 Apakah perawat selalu bersedia mendengarkan dan 100% 0%
memperhatikan setiap keluhan anda/keluarga
24 Dalam hal memberikan obat apakah perawat membantu 86% 14%
menyiapkan/meminumkan obat
25 Selama anda/keluarga anda dirawat apakah diberikan penjelasan
tentang perawatan/pengobatan/pemeriksaan lanjutan setelah anda 100% 0%
/keluarga anda diperbolehkan pulang
Sumber: Observasi Kuisioner Kepuasan Pasien, 2023

Keterangan:
Persentase persepsi pasien atau keluarga dihitung sebagai berikut:
Rumus : Nilai = Jumlah jawaban ya x 100%
Jumlahnya + Jumlah tidak

= 136/214 x 100% = 64%


Interpretasi data:
Setelah dilakukan pembagian kuisioner mengenai kepuasan pasien terhadap
kinerja perawat yang dilakukan pada 7 pasien yang dirawat di ruang Amarilis dapat
disimpulkan pasien merasa cukup puas terhadap kinerja perawat dengan presentase rata-
rata 64%, sehingga masuk kategori cukup.

4) Kepuasan Kerja Perawat


Kepuasan kerja adalah tingkat saat karyawan memiliki perasaan positif terhadap
pekerjaan yang ditawarkan perusahaan tempatnya bekerja (Istijanto, 2006). Faktor-
faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Nursalam (2015) adalah
sebagai berikut :
a. Motivasi
Fungsi manajer dalam meningkatkan kepuasan kerja staf didasarkan pada
faktor-faktor motivasi, yang meliputi :
(1) Keinginan untuk peningkatan
(2) Percaya bahwa penghasilan yang didapatkan sudah mencukupi
(3) Memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan nilai- nilai yang
diperlukan :
(a) Umpan balik
(b) Kesempatan untuk mencoba
(c) Instrument penampilan untuk promosi, Kerjasama, dan peningkatan
penghasilan
b. Lingkungan
Faktor lingkungan juga memegang peranan penting dalam kepuasan kerja.
Faktor-faktor lingkungan tersebut meliputi hal- hal sebagai berikut :
a. Komunikasi
(1) Penghargaan terhadap usaha yang telah dilaksanakan
(2) Pengetahuan tentang kegiatan organisasi
(3) Rasa percaya diri berhubungan dengan manajemen organisasi
b. Potensial pertumbuhan
(1) Kesempatan untuk berkembang, karir, dan promosi
(2) Dukungan untuk tumbuh dan berkembang; pelatihan, beasiswa
Pendidikan, dan pelatihan manajemen bagi staf yang dipromosikan
c. Kebijaksanaan individu
(1) Mengakomodasi kebutuhan individu; jadwal kerja, liburan, dan cuti
sakit serta pembiayaannya
(2) Keamanan pekerjaan
(3) Loyalitas organisasi terhadap staf
(4) Menghargai staf berdasarkan agama dan latar belakangnya
(5) Adil dan konsisten terhadap keputusan organisasi
(6) Upah atau gaji yang cukup untuk kebutuhan hidup
(7) Kondisi kerja yang kondusif
d. Peran manajer
Peran manajer secara umum dapat dinilai dari kemampuannya dalam
memotivasi dan meningkatkan kepuasan staf. Menurut Roland dan
Rowland (1997) terdapat 12 kunci utama dalam kepuasan kerja, yaitu
input; hubungan manajer dan staf; disiplin kerja; lingkungan tempat kerja;
istirahat dan makan yang cukup; diskriminasi; kepuasan kerja;
penghargaan penampilan; klarifikasi kebijaksanaan, prosedur, dan
keuntungan; mendapatkan kesempatan; pengambilan keputusan; dan gaya
manajer.

Tabel 2.17 Kuisener Kepuasan Perawat


Keterangan:
SP: Sangat puas TP: Tidak Puas STP: Sangat
Tidak Puas P: Puas CP: Cukup Puas
No Pertanyaan SP P C TP STP
P
1 Jumlah gaji yang diterima Dibandingkan
6 5 1
pekerjaan yang saudara lakukan
2 Sistem pengkajian yang dilakukan institusi tempat
saudara bekerja 7 5
3 Jumlah gaji yang diterima Dibandingkan
6 5 1
pendidikan saudara
4 Pemberian insentif tambahan atas suatu 4
prestasi atau kerja ekstra 5 3
5 Tersedianya peralatan dan perlengkapan yang
10 2
mendukung pekerjaan

6 Tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar


mandi, kantin, parker 9 1 2
7 Kondisi ruangan kerja terutama berkaitan dengan ventilasi
5 5 2
udara, kebersihan dan Kebisingan
8 Adanya jaminan atas kesehatan atau 1
keselamatan kerja 10 1
9 Perhatian institusi rumah sakit terhadap
10 2
Saudara
10 Hubungan antara karyawan dalam kelompok Kerja
1 11
11 Kemampuan dalam bekerja sama antar
2 10
Karyawan
12 Sikap teman-teman sekerja terhadap saudara 1 11
13 Kesesuaian anatara pekerjaan dan latar 1
10 1
belakang pendidikan saudara
14 Kemampuan dalam menggunakan waktu 1
10 1
bekerja dengan penugasan yang diberikan
15 Kemampuan supervise/pengawas dalam 1
10 1
membuat keputusan
16 Perlakuan atasan selama bekerja disini 1 11
17 Kebebasan dalam melakukan suatu metode 1
11
sendiri dalam menyelesaikan pekerjaan
18 Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui 1
pelatihan atau pendidikan Tambahan 9 2
19 Kesempatan untuk mendapatkan posisi lebih
11 1
Tinggi
20 Kesempatan membuat suatu prestasi dan 1
10 1
mendapatkan kenaikan pangkat
Sub Total 12 170 49 9

Sumber: Observasi Kuisioner Kepuasan Perawat

Interpretasi data:
Berdasarkan hasil observasi kepada perawat di ruang Amarilis didapatkan hasil bahwa
perawat merasa sangat puas (11,3 %), Puas (58,7 %), Cukup Puas (20,1 %), Tidak Puas (9,9 %).
Kesimpulannya dari hasil kuesioner tersebut didapatkan bahwa perawat merasa puas. Indikator
Standar Prosedur Operasional

Tabel 2.18 Format Observasi Tindakan Keperawatan


NO KEGIATAN Fr Nilai (%) Keterangan
Pemberian Fototerapi Beberapa perawat telah melakukan sesuai
1 2 70%
prosedur dengan memberikan edukasi
kepada orang tua pasien terkait mengubah
posisi bayi Ketika dilakukan fototerapi
setiap 3 jam sekali.

2 Menjaga Privasi pasien 8 100% Secara keseluruhan perawat melakukan


tindakan dengan prosedur yang sesuai.

3 Penimbangan Berat badan 10 90% Beberapa Perawat tidak menjelaskan


Bayi atau anak maksud dan tujuan pengukuran berat
badan pada orangtua pasien
sebelum melakukan transfusi pada pasien
4 Pemberian Transfusi 11 99%
perawat hanya mencuci tangan
menggunakan handrub
5 Konseing Menyusui 2 70% Sebagian besar perawat tidak melakukan
konseling menyusui pada ibu yang sulit
dalam pengeluaran ASI

6 Kebersihan tangan dengan 10 100% Secara keseluruhan perawat melakukan


Handrub tindakan dengan prosedur yang sesuai.
Kebersihan tangan dengan 10 95% Secara keseluruhan perawat melakukan
7 sabun dan air mengalir tindakan dengan prosedur yang sesuai,
namun perawat kurang menerapkan 6
moment mencuci tangan.
Sumber: Observasi Tindakan Keperawatan di Ruang Amarilis 202
Berdasarkan hasil perhitungan observasi tindakan keperawatan di ruang Amarilis didapatkan
persentase hasil 89,14% yang berarti masih dalam rentang baik.
Standar penilaian yang digunakan dalam instrument SPO menggunakan kriteria penilaian
Arikunto (2006), dengan rentang nilai sebagai berikut:
a. Baik, dalam rentang 76%-100%
b. Cukup, dalam rentang 56%-75,99%
c. Kurang, dalam rentang 45%-55,99%
d. Tidak baik, dalam rentang <35%

Anda mungkin juga menyukai