Anda di halaman 1dari 3

BIOTEKNOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN

JARINGAN TUMBUHAN
Kultur jaringan telah banyak diterapkan dalam bidang pertanian dan perkebunan dalam skala
besar untuk mendapatkan bibit unggul dalam waktu yang singkat. Kultur jaringan dilakukan di
dalam laboratorium dengan cara menumbuhkan sel atau jaringan tumbuhan/hewan di dalam
medium buatan. Teknik ini mudah diterapkan pada tumbuhan dibandingan dengan hewan. Hal
tersebut dikarenakan sel tumbuhan memiliki sifat totipotensi yang tinggi dibandingan dengan
sel hewan. Dalam kultur jaringan ini hanya diperlukan sedikit bagian dari tumbuhan atau
hewan, misalnya tunas, akar, atau daun. Bagian tersebut dibagi-bagi lagi dan setiap bagian
ditumbuhkan dalam medium tertentu dan kondisi steril di laboratorium.
Hasilnya nanti adalah organisme dalam jumlah besar dan mempunyai sifat yang sama dengan
induknya.
Apa tujuan dan manfaat dari kultur jaringan?

1. Kultur jaringan dapat memperbanyak tanaman dengan sifat seperti induknya, pembiakan ini
termasuk pembiakan secara vegetatif, yaitu individu baru terjadi dari bagian tubuh suatu induk.
Oleh karena itu, individu yang baru terbentuk mempunyai sifat yang sama dengan
induknya.

2. Perbanyakan tanaman dengan teknik ini membuat tanaman bebas dari penyakit karena
dilakukan secara aseptik.

3. Penggunaan metode ini sangat ekonomis dan komersial karena bahan tanaman awal yang
diperlukan hanya sedikit atau satu bagian kecil yang menghasilkan turunan dalam jumlah besar,
sehingga penyediaan bibit dalam jumlah yang besar tidak memerlukan banyak tanaman induk.

Bagaimana cara memilih jaringan yang baik? Bahan yang diperlukan dalam perbanyakan
tanaman dengan teknik ini bukan sembarang jaringan, melainkan jaringan yang diperkirakan
dapat tumbuh dan berkembangmenjadi tanaman baru. Bagian dari bahan tanaman yang
diambil sekecil mungkin untuk langsung dibuat kultur jaringan disebut eksplan, yang harus
memenuhi syarat berikut.

1. Jaringan tersebut sedang aktif pertumbuhannya, diharapkan pada jaringan tersebut masih
terdapat zat tumbuh yang masih aktif sehinggamembantu perkembangan jaringan selanjutnya.
2. Eksplan yang diambil berasal dari bagian daun, akar, mata tunas, kuncup, ujung batang dan
umbi yang dijaga kesterilannya. Apabila perlu dapat diambil dari bagian yang masih terlindung
secara alamiah seperti tertutup rapat oleh sisik, daun pelindung, dan sebagainya.

3. Eksplan yang diambil dari bagian yang masih muda (bila ditusuk pisauakan terasa lunak
sekali).

Bagaimana cara mengembangbiakkan tanaman dengan kultur jaringan?


Caranya seperti berikut.

1. Menyiapkan media tumbuh/persemaian jaringan berbentuk alas makan-an yang bisa terbuat
dari bahan agar-agar atau buah pisang, pembuatan-nya dengan cara berikut.

a. Pisang ambon yang telah dimasak diblender hingga lumat, kemudian dicampur dengan vacin
and went yang terdiri atas komposisi:
Tricalsium-phospat (0.20 g), potasium phospat (0.525 g), mono-potasium phospat (0.25 g),
magnesium sulfat (0.25 g), amonium sulfat(0.50 g), ferri tartrat (0.028 g), mangan sulfat (0.075
g), gula (20 g),agar-agar (8 g), air (850 cc) dan air kelapa (150 g). Untuk media cair
ditambahkan akuades, sedangkan media padat dicampur dengan agar-agar.
b. Media tersebut disiapkan dalam keadaan steril dengan menggunakan mesin autoklaf dan
diletakkan dalam botol/cawan petri sebagai tempat menaburkan eksplan steril yang telah
disiapkan sebagai persemaian.

2. Menyiapkan jaringan/eksplan yaitu pada ujung tunas yang muda seperti ujung akar atau
ujung batang dipotong-potong dengan menggunakan pisau yang steril sebesar 1-1,5 mm,
kemudian potongan tersebut disterilkan dengan hipoklorit 5 % kemudian dibilas dengan akuaes
steril.
3. Eksplan tersebut ditanam pada media persemaian yaitu media cair yang telah disiapkan,
kemudian diletakkan di meja pengocok (shaker) yan selalu bergoyang, dilakukan selama 6 jam
sehari selama 1,5 – 2 bulan dengan tujuan agar proses penyerapan zat dan penyebaran
makanan merata, menjamin pertukaran udara yang lebih cepat.

4. Setelah 2 bulan maka akan tumbuh tonjolan (kalus), kalus ini kemudian dipindahkan ke
media padat agar tumbuh menjadi tumbuhan kecil (plantlet). Kemudian disimpan di tempat
yang suhu, kelembapan dan cahayanya dapat diatur sesuai dengan kebutuhannya.

5. Setelah calon akar dan daun tumbuh, kemudian dipindahkan ke me-dia padat lain untuk
dipisah-pisahkan agar tidak terlalu rapat sehingga menjadi tanaman yang lebih besar.
6. Tanaman yang telah tumbuh sempurna kemudian dapat dipindahkan ke pot baru dengan
media tanah yang sudah diberi pupuk, jika sudah baik dan kuat dapat dipindahkan ke lahan.

Anda mungkin juga menyukai