Kepik dikenal sebagai salah satu pembasmi hama ramah lingkungan. Sekitar
abad ke-19, perkebunan buah di wilayah Asia dan Amerika Serikat diserang oleh hama
serangga yang dikenal sebagai sisik bantal kapuk (Icerya purchasi) dan sempat
menyebabkan kerugian besar. Hama itu sebenarnya adalah sejenis kutu daun yang
hidup dengan menghisap sari tanaman dan membentuk semacam lapisan bersisik di
sekitarnya untuk melindungi dirinya. Hewan itu terbawa tanpa sengaja dari Australia
hingga sampai di wilayah perkebunan di benua lain.
Para ahli selanjutnya mencari cara untuk membasmi hama itu. Mereka akhirnya
menemukan bahwa di habitat aslinya di Australia, sisik bantal kapuk memiliki
pemangsa alamiah kepik Vedalia cardinalis. Kepik itu lalu dibawa ke perkebunan buah
yang diserang oleh hama sisik bantal kapuk pada tahun 1888 dan dalam waktu dua
tahun, cara itu telah berhasil menekan populasi serangga hama tersebut. Kepik ini pun
selanjutnya menjadi salah satu contoh keberhasilan pengendalian hama dengan
memanfaatkan perilakunya dalam rantai makanan (bioinsektisida).
3. Lalat Tachinid
Lalat tachinid kelihatan seperti lalat rumah tetapi bulunya lebih tebal. Larva lalat
yang berada di pupuk kandang bukan tachinid, karena larva tachinid ada di dalam ulat
atau binatang lain. Lalat ini digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama
secara hayati. Panjangnya lalat 3 sampai 15 mm (kepala sampai ujung sayap).