EKOLOGI TANAMAN
DOSEN PENGAMPU:
Oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah Subhanahu wataala karena
dengan rahmat dan karunia-Nya kita masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama
untuk menyelesaikan makalah ini dimana makalah ini merupakan salah satu dari
tugas mata kuliah EKOLOGI TANAMAN yaitu tentang PENGARUH RADIASI
MATAHARI, SUHU DAN ATMOSFER TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Iby Ir. Gusniwati, M.P.
dan Ibu Ir. Endriani, M.P. selaku dosen pengampu dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. saya menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Aamiin
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang..............................................................................................................1
1.2 RumusanMasalah.........................................................................................................1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengaruh Radiasi Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman...................................3
2.2 Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman.......................................................7
2.3 Pengaruh Atmosfer Terhadap Pertumbuhan Tanaman..............................................10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengaruh radiasi matahari terhadap pertumbuhan tanaman?
2. Bagaimana pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman?
3. Bagaimana pengaruh atmosfer terhadap pertumbuhan tanaman?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan malakah ini adalah agar para pembaca dapat
mengetahui tentang pengaruh intensitas cahaya, suhu dan atmosfer bagi
pertumbuhan tanaman.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
merah dan biru diserap fitoplankton yang hidup di permukaan sehingga
cahaya hijau akal lewat atau dipenetrasikan ke lapisan lebih bawah dan sangat
sulit untuk diserap oleh fitoplankton.
Pengaruh dari cahaya ultraviolet terhadap tumbuhan masih belum jelas.
Yang jelas cahaya ini dapat merusak atau membunuh bacteria dan mampu
mempengaruhi perkembangan tumbuhan (menjadi terhambat), contohnya
yaitu bentuk- bentuk daun yang roset, terhambatnya batang menjadi panjang
4
cahaya yang berlebihan dapat berperan sebagai faktor pembatas. Cahaya
yang kuat sekali dapat merusak enzim akibat foto- oksidasi, ini menganggu
metabolisme organisme terutama kemampuan di dalam mensisntesis
protein.
2) Titik Kompensasi
Dengan tujuan untuk menghasilkan produktivitas bersih, tumbuhan harus
menerima sejumlah cahaya yang cukup untuk membentuk karbohidrat yang
memadai dalam mengimbangi kehilangan sejumlah karbohidrat akibat
respirasi. Apabila semua faktor- faktor lainnya mempengaruhi laju
fotosintesisdan respirasi diasumsikan konstan, keseimbangan antara kedua
proses tadi akan tercapai pada sejumlah intensitas cahaya tertentu. Harga
intensitas cahaya dengan laju fotosintesis (pembentukan karbohidrat), dapat
mengimbangi kehilangan karbohidrat akibat respirasi dikenal sebagai titik
kompensasi. Harga titik kompensasi ini akan berlainan untuk setiap jenis
tumbuhan.
5
5) Adaptasi Tumbuhan terhadap Cahaya Kuat
Beberapa tumbuhan mempunyai karakteristika yang dianggap sebagai
adaptasinya dalam mereduksi kerusakan akibat cahaya yang terlalu kuat
atau supraoptimal. Dedaunan yang mendapat cahaya dengan intensitas
yang tinggi, kloroplasnya berbentuk cakram, posisinya sedemikian rupa
sehingga cahaya yang diterima hanya oleh dinding vertikalnya. Antosianin
berperan sebagai pemantul cahaya sehingga menghambat atau mengurangi
penembusan cahaya ke jaringan yang lebih dalam.
c. Lama penyinaran, seperti panjang hari atau jumlah jam cahaya yang bersinar
setiap hari
Lama penyinaran relative antara siang dan malam dalam 24 jam akan
mempengaruhi fisiologis dari tumbuhan. Fotoperiodisme adalah respon dari
suatu organisme terhadap lamanya penyinaran sinar matahari. Contoh dari
fotoperiodisme adalah perbungaan, jatuhnya daun, dan dormansi.
Di daerah sepanjang khatulistiwa lamanya siang hari ataufotoperiodisme
akan konstan sepanjang tahun, sekitar 12 jam. Di daerah temperata/ bermusim
panjang hari lebih dari 12 jam pada musim panas, tetapi akan kurang dari 12
jam pada musim dingin.
Berdasarkan responnya terhadap periode siang dan malam, tumbungan
berbunga dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
6
3) Tumbuhan berhari netral
Tumbuhan yang tidak memerlukan periode panjang hari tertentu untuk
proses perbungaannya, misalnya tomat.
7
1. Variasi suhu
Sangat sedikit tempat- tempat di permukaan bumi secara terus- menerus
berada dalamkondisi terlalu panas atau terlalu dingin untuk sistem kehidupan,
suhu biasanya mempunyai variasi baik secara ruang maupun secara waktu.
Variasi suhu ini berkaitan dengan garis lintang, dan sejalan dengan ini juga
terjadi variasi local berdasarkan topografi dan jarak dari laut.
Terjadi juga variasi dari suhu ini dalam ekosistem, misalnya dalam hutan
dan ekosistem perairan. Perbedaan yang nyata antara suhu pada permukaan
kanopi hutan dengan suhu di bagian dasar hutan akan terlihat dengan jelas.
Demikian juga perbedaan suhu berdasarkan kedalaman air.
Seperti halnya dengan faktor cahaya, letak dari sumber panas ( matahari ),
bersama- sama dengan putarannya bumi pada porosnya akan menimbulkan
variasi suhu di alam tempat tumbuhan hidup. Jumlah panas yang diterima
bumi juga berubah- ubah setiap saat tergantung pada lintasan awan, bayangan
tumbuhan setiap hari, setiap tahun dan gejala geologi.
Begitu matahari terbit pagi hari, permukaan bumi mulai memperoleh
lebih banyak panas dibandingkan dengan yang hilang karena radiasi panas
bumi, dengan demikian suhu akan naik dengan cepat. Setelah beberapa jam
tercapailah suhu yang tinggi sekitar tengah hari, setelah lewat petang mulailah
terjadi penurunan suhu maka bumi ini akibat reradiasi yang lebih besar
dibandingkan dengan radiasi yang diterima. Pada malam hari penurunan suhu
muka bumi akan bertambah lagi, panas yang diterima melalui radiasi dari
matahari tidak ada, sedangkan reradiasi berjalan terus, akibatnya ada
kemungkinan suhu permukaan bumi lebih rendah dari suhu udara
disekitarnya. Proses ini akan menimbulkan fluktuasi suhu seharian, dan
fluktuasi suhu yang paling tinggi akan terjadi di daerah antara ombak di tepi
pantai.
Berbagai karakteristika muka bumi penyebab variasi suhu :
8
1. Komposisi dan warna tanah, makin terang warna tanah makin banyak
panas yang dipantulkan, makin gelap warna tanah makin banyak panas
yang diserap.
2. Kegemburan dan kadar air tanah, tanah yang gembur lebih cepat
memberikan respon pada pancaran panas daripada tanah yang padat,
terutama erat kaitannya dengan penembusan dan kadar air tanah, makin
basah tanah makin lambat suhu berubah.
3. Kerimbunan Tumbuhan, pada situasi dimana udara mampu bergerak
dengan bebas maka tidak ada perbedaan suhu antara tempat terbuka dengan
tempat tertutup vegetasi. Tetapi kalau angin tidak menghembus keadaan
sangat berlainan, dengan kerimbunan yang rendah mampu mereduksi
pemanasan tanah oleh pemancaran sinar matahari. Ditambah lagi
kelembaban udara dibawah rimbunan tumbuhan akan menambah
banyaknya panas yang dipakai untuk pemanasan uap air, akibatnya akan
menaikan suhu udara. Pada malam hari panas yang dipancaran kembali
oleh tanah akan tertahan oleh lapisan kanopi, dengan demikian fluktuasi
suhu dalam hutan sering jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan
fluktuasi di tempat terbuka atau tidak bervegetasi.
4. Iklim mikro perkotaan, perkembangan suatu kota menunjukkan adanya
pengaruh terhadap iklim mikro. Asap dan gas yang terdapat di udara kota
sering mereduksi radiasi. Partikel- partikel debu yang melayang di udara
merupakan inti dari uap air dalam proses kondensasinya uap air inilah yang
bersifat aktif dalam mengurangi pengaruh radiasi matahari tadi.
5. Kemiringan lereng dan garis lintang, kemiringan lereng sebesar50 dapat
mereduksi suhu sebanding dengan 450 km perjalanan arah ke kutub.
9
Kehidupan di muka bumi ini berada dalam suatu bahan kisaran suhu
antara 00 C sampai dengan 500 C, dalam kisaran suhu ini individu tumbuhan
mempunyai suhu minimum, maksimum dan optimum yang diperlukan untuk
aktifitas metabolismenya. Suhu- suhu tadi yang diperlukan organisme hidup
dikenal dengan suhu kardinal.
Suhu tumbuhan biasanya kurang lebih sama dengan suhu sekitarnya
karena adanya pertukaran suhu yang terus- menerus antara tumbuhan dengan
udara sekitarnya.
Kisaran toleransi suhu bagi tumbuhan sangat bevariasi, untuk tanaman di
tropika, semangka, tidak dapat mentoleransi suhu di bawah 150 – 180 C,
sedangkan untuk biji- bijian tidak bisa hidup dengan suhu di bawah minus 20
C – minus 50 C. Sebaliknya konifer di daerah temperata masih bisa
mentoleransi suhu sampai serendah minus 300 C. Tumbuhan air umumnya
mempunyai kisaran toleransi suhu yang lebih sempit jika dibandingkan
dengan tumbuhan di daratan.
Secara garis besar semua tumbuhan mempunyai kisaran toleransi
terhadap suhu yang berbeda tergantung pada umur, keseimbangan air dan juga
keadaan musim.
10
Atmosfer di bumi fungsinya adalah untuk melindungi kehidupan. Hal ini
dikarenakan atmosfer dapat menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari yang
mampu memicu kanker kulit bagi manusia. Atmosfer juga bisa mengurangi suhu
ekstrem di antara siang dan malam. Atmosfer Bumi terdiri atas gas Nitrogen
sekitar 78.17%, Oksigen sebesar 20.97%, sedikit Argon 0.9%, Karbondioksida
sekitar 0.0357%, ditambah uap air dan gas lainnya. Atmosfer sendiri tidak
mempunyai batas mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah
ketinggian, tidak ada batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Pengaruh atmosfer terhadap pertanian dapat kita liat pada kandungan gas
nitrogen yang ada pada atmosfer. Kekurangan zat nitrogen dalam tanah dapat
menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu. Nitrogen tidak dapat digunakan
oleh tumbuh-tumbuhan secara langsung dari udara, melainkan dihisap oleh akar
dan dalam tanah. Terjadinya petir atau halilintar bersamaan dengan turunnya
hujan, dapat mempercepat proses pelarutan Nitrogen di udara dan meresap ke
dalam tanah. Kekurangan Nitrogen di dalam tanah diatasi dengan melakukan
pemupukan. Pupuk Urea merupakan salah satu jenis pupuk yang mengandung
banyak Nitrogen. Nitrogen merupakan salah satu bahan dasar atau bahan baku
untuk industri.
Nitrogen merupakan unsur gas yang paling besar presentasenya di
atmosfer. Gas nitrogen sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Gas
nitrogen sering juga digunakan sebagai bahan dasar industri pupuk. Nitrogen
merupakan suatu bagian dari sel hidup dan bagian utama dari semua protein,
enzim dan proses metabolik yang disertakan pada sintesa dan perpindahan
energi. Nitrogen merupakan bagian dari klorofil, pewarna hijau dari tanaman
yang bertanggung jawab terhadap fotosintesis selain itu gas nitrogen juga dapat
membantu tanaman mempercepat pertumbuhannya, meningkatkan produksi bibit
dan buah serta memperbaiki kualitas daun dan akar.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Cahaya merupakan faktor lingkungan yang sangat penting sebagai sumber
energi utama bagi ekosistem. Cahaya juga merupakan salah satu kunci penentu
dalam proses metabolisme dan fotosintesis tanaman.
Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh
terhadap kehidupan makhluk hidup, termasuk tumbuhan. Suhu dapat
memberikan pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung.
Nitrogen merupakan unsur gas yang paling besar presentasenya di
atmosfer. Gas nitrogen sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan tanaman. Gas
nitrogen sering juga digunakan sebagai bahan dasar industri pupuk.
12
DAFTAR PUSTAKA
Lukman, Rinaldi. Dkk. 2006. Geografi untuk SMA/MA Kelas X. Bekasi: PT Galaxy
Puspa Mega (Anggota IKAPI).
13