WAHAM
Disusun Oleh :
Mawaddah
P27220020255
A. PENGERTIAN
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara kuat /
terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan (Muwaddah & Nurul,
2016).
Waham adalah suatu keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas
yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar
belakang budaya, ketidakmampuan merespon stimulus internal dan eksternal
melalui proses interaksi informasi secara akurat (Keliat, 2012).
Waham adalah keyakinan terhadap sesuatu yang salah dan secara kukuh
dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan
realita normal (Stuart, 2011).
B. KARAKTERISTIK
Menurut (Abdul & Muhith, 2015):
1. Perbedaan kognitif
2. Defisit memori
3. Interpretasi lingkungan tidak akurat
4. Kelainan rentang perhatian
5. Terdapat waham
6. Tidak mampu berkonsentrasi
7. Disorientasi
8. Tidak mampu membut keputusan
9. Menurunnya kemampun mendapatkan ide
10. Bingung
11. Amat waspada
C. JENIS WAHAM
Jenis – Jenis Waham Menurut (Kelliat, 2012):
1. Waham kebesaran :
Yaitu meyakini ia memiliki kebesaran atau kekuasaan khusus, diucapkan
berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan
2. Waham curiga
Yaitu meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan / mencederai dirinya, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai
kenyataan
3. Waham agama
Yaitu memiliki kayakinan terhadap suatu agama secara berlebihan ,
diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan
4. Waham somatik
Yaitu Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu / terserang
penyakit, diucapkan berulangkali tetapi tidak sesuai kenyataan
5. Waham nihilistik
Yiatu meyakini dirinya sudah tidak ada di dunia / meninggal, diucakan
berulangkali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
D. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN
Faktor predisposisi penyebab terjadinya waham menurut (Muwaddah & Nurul,
2016):
1. Faktor herediter
2. Panik / tingkat ansietas berat
3. Perubahan struktur dan fungsi jaringan otak ( pada klien GMO )
4. Mengingkari depresi
5. Berduka yang belum selesai
6. Trauma masa kanak – kanak/penganiayaan
7. Ancama terhadap konsep diri
8. Ancaman terhadap integritas diri
E. DATA YANG PERLU DIKAJI
1. Factor predisposisi menurut (Kelliat, 2012)
Biologis :
a. Latar belakang genetik :
1) Adanya riwayat keturunan (diturunkan melalui kromosom orang tua )
2) Riwayat janin pada saat prenatal dan perinatal seperti adanya riwayat
trauma, aspiksia,prematur,preeklamsi, malnutrisi, stress, ibu dengan
perokok berat,alkoholisme, pemakaian obat-obatan, infeksi dan
hipertensi
3) Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks
limbik
4) Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamin,serotonin dan glutamat
b. Status Nutrisi : Adanya riwayat status nutrisi yg jelek : KEP & Malnutrisi
c. Keadaan kesehatan secara umum :
d. Kurang tidur,gangguan irama sirkadian,lethargi,riwayat infeksi,riwayat
aktifitas & tdk ada inisiatif mencari bantuan yankes
e. Sensivitas biologis : Riwayat penggunaan obat,infeksi dan radiasi
f. Paparan terhdap racun : Virus influensa pd trimester I & II, CO,asbestos
& Merk
Psikologis
1. Inteligensi : Riwayat kerusakan pada korteks pre frontal dan korteks
limbik serta gangguan sirkulasi oksigen dan glukosa ke otak
2. Keterampilan verbal :
a. Komunikasi tertutup, komunikasi dengan emosi berlebihan,
komunikasi peran ganda , gagap
b. Riwayat adanya stroke, trauma kepala dan infeksi.
3. Moral : Riwayat tinggal dilingkungan broken home,panti asuhan,panti
sosial,pesantren,biara dan lapas
4. Kepribadian:Mudah kecewa,putus asa,tdk mampu membuat
keputusan,menutup diri & cemas yang tinggi
5. Pengalaman masa lalu :Trauma,teraniaya,ortu otoriter & broken home &
pilih kasih,
6. Konsep diri :Ideal diri yg tdk realitas,HDR,identitas tdk jelas,krisis peran
& gambaran diri negatif
7. Motivasi :Kurangya penghargaan & riwayat kegagalan
8. Pertahanan psikologis :Riwayat koping tdk efektif dan gangguan
perkembangan
9. Self Kontrol :Tdk mampu berkonsentrasi
Social cultural
1. Usia : Riwayat tugas perkembangan yang tidak selesai
2. Gender : Riwayat ketidakjelasan identitas
Dan adanya kegagalan peran gender
3. Pendidikan : Riwayat pendidikan yang rendah,riwayat putus & gagal
sekolah
4. Pendapatan :Riwayat penghasilan yang rendah & tidak ada kemandirian
5. Pekerjaan : Riwayat pekerjaan dengan stresful & resiko tinggi
6. Status sosial :Riawayat tunas wisma &terisolasi
7. Latar Belakang Budaya : Nilai –nilai & budaya yang bertentangan dengan
nilai kesehatan
8. Agama Dan Keyakinan :Sifat religi dan keyakinan yang berlebihan atau
kurang
9. Keikutsertaan Dalam Politik :Gagal dlm berpolitik
10. Pengalaman sosial : Bencana alam,kerusuhan,tekanan dlm pekerjaan,sulit
dan mendapat pekerjaan
11. Peran sosial:Stigma negatif,diskriminasi dan praduganegatif
2. Factor presipitasi
NATURE
a. Faktor Biologis
1. Latar belakang genetik :
Adanya riwayat keturunan ,gangguan pd janin
Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan
korteks limbik & Neurotransmitter : abnormalitas pada
dopamin,serotonin dan glutamat
2. Status Nutrisi : Status nutrisi yg jelek : KEP & Malnutrisi
3. Keadaan kesehatan secara umum : Kurang tidur, gangguan irama
sirkadian,lethargi,riwayat infeksi,riwayat aktifitas & tdk ada inisiatif
mencari bantuan yankes
4. Sensivitas biologis : Riwayat penggunaan obat,infeksi dan radiasi &
Terpapar dengan racun
b. Faktor Psikologis
1. Inteligensi : Riwayat kerusakan pada korteks pre frontal dan korteks
limbik serta gangguan sirkulasi oksigen dan glukosa ke otak
2. Keterampilan verbal : Komunikasi tertutup, komunikasi dengan emosi
berlebihan, komunikasi peran ganda , gagap & Riwayat adanya stroke,
trauma kepala dan infeksi yg mempengaruhi keterampilan verbal.
3. Moral : Riwayat tinggal dilingkungan broken home,panti asuhan,
panti sosial, pesantren,biara dan lapas
4. Kepribadian:Mudah kecewa,putus asa,tdk mampu membuat
keputusan,menutup diri & cemas yang tinggi
c. Faktor Sosial Budaya
1. Pekerjaan : Riwayat pekerjaan dengan stresful & resiko tinggi
2. Pengalaman sosial : Bencana alam,kerusuhan,tekanan dlm
pekerjaan,sulit dan mendapat pekerjaan
ORIGIN
Internal :
Persepsi individu yang tidak baik tentang dirinya, orang lain dan
lingkungannya.
Eksternal :
a. Kurangnya dukungan keluarga
b. Kurang dukungan masyarakat
c. Kurang dukungan kelompok/teman sebaya
TIMING
1. Stres terjadi dalam waktu dekat
2. Stress terjadi secara berulang-ulang/ terus menerus
NUMBER
1. Sumber stres lebih dari satu
2. Stres dirasakan sebagai masalah yang sangat berat
4. Sumber Koping
PERSONAL ABILITY
a) Ketidakmampuan pemecahan masalah
b) Gangguan dari kesehatannya
c) Kemampuan berhubungan dengan orang lain tidak adekuat
d) Tingkat pengetahuan dan intelegensi rendah
e) Identitas ego tidak adekuat
SOSIAL SUPPORT
a) Hubungan antara individu, keluarga,kelompok dan masyarakat tidak
adekuat
b) Komitmen dengan jaringan sosial tidak adekuat
MATTERIAL ASSETS
Penghasilan individu
Tidak mempunyai penghasilan yang layak
Benda-benda atau barang yang dimiliki
Tidak memiliki benda atau barang yang bisa dijadikan asset.
Tidak mempunyai tabungan untuk mengantisipasi hidup
Pelayanan kesehatan
Tidak mampu menjangkau pelayanan kesehatan
POSITIF BELIEF
a) Tidak memiliki motivasi
b) Penilaian negatif terhadap pelayanan kesehatan
c) Distress spritual
d) Tidak menganggap itu sebagai gangguan
1. Pengkajian
a. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
1. Data subjektif
Klien memberi kata-kata ancaman, mengatakan benci dan kesal pada
seseorang, klien suka membentak dan menyerang orang yang
mengusiknya jika sedang kesal, atau marah, melukai / merusak barang-
barang dan tidak mampu mengendalikan diri.
2. Data objektif
Mata merah, wajah agak merah, nada suara tinggi dank eras, bicara
menguasai, ekspresi marah, pandangan tajam, merusak dan melempar
barang-barang.
b. Kerusakan komunikasi : verbal
1. Data subjektif
Klien mengungkapkan sesuatu yang tidak realistik
2. Data objektif
Flight of ideas, kehilangan asosiasi, pengulangan kata-kata yang
didengar dan kontak mata kurang
c. Perubahan isi pikir : waham (..)
1. Data subjektif :
Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakininya ( tentang agama,
kebesaran, kecurigaan, keadaan dirinya) berulang kali secara
berlebihan tetapi tidak sesuai kenyataan.
Pertanyaan yang dapat digunakan untuk mengkaji waham :
a. Apakah pasien memiliki pikiran/isi pikir yang berulang-ulang
diungkapkan dan menetap?
b. Apakah pasien takut terhadap objek atau situasi tertentu, atau
apakah pasien cemas secara berlebihan tentang tubuh atau
kesehatannya?
c. Apakah pasien pernah merasakan bahwa benda-benda disekitarnya
aneh dan tidak nyata?
d. Apakah pasien pernah merasakan bahwa ia berada diluar
tubuhnya?
e. Apakah pasien pernah merasa diawasi atau dibicarakan oleh orang
lain?
f. Apakah pasien berpikir bahwa pikiran atau tindakannya dikontrol
oleh orang lain atau kekuatan dari luar?
g. Apakah pasien menyatakan bahwa ia memiliki kekuatan fisik atau
kekuatan lainnya atau yakin bahwa orang lain dapat membaca
pikirannya?
2. Data objektif :
Klien tampak tidak mempunyai orang lain, curiga, bermusuhan,
merusak (diri, orang lain, lingkungan), takut, kadang panik, sangat
waspada, tidak tepat menilai lingkungan / realitas, ekspresi wajah klien
tegang, mudah tersinggung
d. Gangguan harga diri rendah
1. Data subjektif
Klien mengatakan saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu
terhadap diri sendiri
2. Data objektif
Klien terlihat lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih
alternatif tindakan, ingin mencedaerai diri/ ingin mengakhiri hidup
2. Diagnosa Keperawatan
a. Resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan
b. Kerusakan komunikasi : verbal
c. Perubahan isi pikir : waham
3. Intervensi
a. Diagnosa Keperawatan 1: kerusakan komunikasi verbal berhubungan
dengan waham
1. Tujuan umum :
Klien tidak terjadi kerusakan komunikasi verbal
2. Tujuan khusus :
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Tindakan :
1. Bina hubungan. saling percaya: salam terapeutik, perkenalkan
diri, jelaskan tujuan interaksi, ciptakan lingkungan yang
tenang, buat kontrak yang jelas topik, waktu, tempat).
2. Jangan membantah dan mendukung waham klien: katakan
perawat menerima keyakinan klien “saya menerima
keyakinan anda” disertai ekspresi menerima, katakan perawat
tidak mendukung disertai ekspresi ragu dan empati, tidak
membicarakan isi waham klien.
3. Yakinkan klien berada dalam keadaan aman dan terlindungi:
katakan perawat akan menemani klien dan klien berada di
tempat yang aman, gunakan keterbukaan dan kejujuran jangan
tinggalkan klien sendirian.
4. Observasi apakah wahamnya mengganggu aktivitas harian
dan perawatan diri.
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki
Tindakan :
1. Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang
realistis.
2. Diskusikan bersama klien kemampuan yang dimiliki pada
waktu lalu dan saat ini yang realistis.
3. Tanyakan apa yang biasa dilakukan kemudian anjurkan untuk
melakukannya saat ini (kaitkan dengan aktivitas sehari hari
dan perawatan diri).
4. Jika klien selalu bicara tentang wahamnya, dengarkan sampai
kebutuhan waham tidak ada. Perlihatkan kepada klien bahwa
klien sangat penting.
c. Klien dapat mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
Tindakan :
1. Observasi kebutuhan klien sehari-hari.
2. Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi baik selama
di rumah maupun di rumah sakit (rasa sakit, cemas, marah)
3. Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dan timbulnya
waham.
4. Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien
dan memerlukan waktu dan tenaga (buat jadwal jika
mungkin).
5. Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk
menggunakan wahamnya.
d. Klien dapat berhubungan dengan realitas
Tindakan :
1. Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (diri, orang
lain, tempat dan waktu).
2. Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok : orientasi
realitas.
3. Berikan pujian pada tiap kegiatan positif yang dilakukan klien