Anda di halaman 1dari 13

Aktivitas 8.

Tuliskan Implementasi Tindakan Keperawatan !

No.Dx Hari,tanggal,jam Intervensi Respon TTD


1,2,3,4 Senin, 19/10/20 Mengobservasi KU DS : pasien
08.00 WIB dan vital sign mengatakan sesak
nafas
DO : pasien tampak
lemah, terdapat
sianosis di bibir
dan disekitar
mulut. TD:130/80
mmHg, HR 100
x/mnt, RR 36 x/mnt,
S:400C. SpO2 97
%,Batuk (+),dahak
kuning kental.
Terpasang canul
oksigen 3l/menit.
Retraksi intercosta,

- Ronchi ( + + )

4 08.15 WIB Mengobservasi skala DS: pasien


nyeri pasien mengatakan nyeri
dada.
Pengkajian nyeri :
P: agen fisiologis
Q: tertusuk-tusuk
R: di dada
S: skala 6
T: hilang timbul
terutama saat batuk
DO : - pasien tampak
meringis menahan
kesakitan

2,4 08.30 WIB Memposisikan pasien DS : pasien


semifowler untuk mengatakan mau
memaksimalkan DO: pasien diposisikan
ventilasi semifowler

Memberikan
lingkungan yang
nyaman

2,4 08.15 WIB Mengajarkan teknik DS: pasien


relaksasi napas dalam mengatakan mau
DO: pasien mampu
mendemonstrasikan
dengan baik
3 08.25 WIB Menganjurkan untuk DS: Pasien
melakukan kompres mengatakan mau
hangat DO: keluarga pasien
melakukan kompres
hangat terhadap
pasien
3 08.30 WIB Menganjurkan untuk DS : pasien
banyak minum mengatakan
mbersedia
DO : pasien tampak
lemah
1,2,3,4 12.30 WIB Mengobservasi KU DS : pasien
dan vital sign mengatakan masih
sesak napas
DO : pasien tampak
lemah. TD:120/80
mmHg,HR:94
x/mnt, RR: 34x/mnt,
S:400C, SpO2 97 %,
Batuk (+),dahak
kuning kental.
Terpasang canul
oksigen 3l/menit.
Retraksi intercosta,

- Ronchi ( + + )

4 12.45 WIB Mengobservasi skala DS: pasien


nyeri pasien mengatakan nyeri
dada.
Pengkajian nyeri :
P: agen fisiologis
Q: tertusuk-tusuk
R: di dada
S: skala 5
T: hilang timbul
terutama saat batuk
DO : - pasien tampak
meringis menahan
kesakitan
1 13.30 Memberikan terapi DS: pasien
nebulizer sesuai mengatakan mau
advice dokter DO: Pasien
mendapatkan terapi
bronkodilator
,pasien masih
kesulitan dalam
mengeluarkan
sekret.

1,2,3,4 13.50 WIB Memberikan terapi DS: pasien


obat sesuai advice mengatakan bersedia
dokter DO: obat masuk mll IV
dan oral
1,2,3,4 Selasa, 20/10/20 Mengobservasi KU DS : pasien
08.00 WIB dan vital sign mengatakan sesak
nafas
DO : pasien tampak
lemah, batuk(+),
dahak kuning kental
TD:120/80 mmHg,
HR:86 x/mnt, RR:
29 x/mnt, S:38,00C,
SpO2 97%
Terpasang canul
oksigen 3l/menit

4 08.10 WIB Mengobservasi skala DS: pasien


nyeri pasien mengatakan nyeri
dada.
Pengkajian nyeri :
P: agen fisiologis
Q: tertusuk-tusuk
R: di dada
S: skala 4
T: hilang timbul
terutama saat batuk

DO : - pasien tampak
meringis menahan
kesakitan

1 08.20 WIB Mengajarkan batuk DS : Pasien


efektif mengatakan bersedia
DO: Pasien batuk,
dahak berwarna
kuning kental,
SpO2 97 %
RR : 29 kali/menit

1 08.30 WIB Melakukan aukultasi DS: pasien


area paru sebelum mengatakan bersedia
dan sesudah DO: Tedengar suara
fisioterapi dada Ronchi ( + + )

1 08.40 WIB Menganjurkan pasien DS: pasien


untuk banyak minum mengatakan bersedia
air putih hangat DO: pasien tampak
lemah.
1 08.50 WIB Melakukan fisioterapi DS: : Pasien
dada mengatakan bersedia
DO: sekret dapat
keluar saat pasien
batuk.

1 09.05 WIB Melakukan aukultasi DS: pasien


area paru sebelum mengatakan bersedia
dan sesudah DO: masih tedengar
fisioterapi dada suara ronchii ( + + )

1,2,3,4 12.30 WIB Mengobservasi KU DS : pasien


dan vital sign mengatakan sesak
nafas berkurang
DO : pasien tampak
lemah, TD:120/80
mmHg,HR: 92
x/mnt, RR: 29 x/mnt,
S:37,90C. Batuk(+).
Sekret keluar
kunung kental.
Terpasang canul
oksigen 3l/menit
SpO2 97% %,
Retraksi intercosta,
- Aukultasi:Ronchi
( + + )

4 12.45 WIB Mengobservasi skala DS: pasien


nyeri pasien mengatakan nyeri
dada.
Pengkajian nyeri :
P: agen fisiologis
Q: tertusuk-tusuk
R: di dada
S: skala 5
T: hilang timbul
terutama saat batuk

DO : - pasien tampak
meringis menahan
kesakitan

1 13.30 Memberikan terapi DS: pasien


nebulizer sesuai mengatakan mau
advice dokter DO: Pasien
mendapatkan terapi
bronkodilator
1,2,3,4 13.50 WIB Memperikan terapi DS: pasien
obat sesuai advice mengatakan lebih
dokter enakkan,sesak napas
berkurang
DO: obat masuk mll IV
dan oral
1,2,3,4 Rabu, 21/10/20 Mengobservasi KU DS : pasien
08.30 WIB dan vital sign mengatakan sesak
nafas berkurang
DO : pasien tampak
lemah, TD:120/80
mmHg,HR:86 x/mnt,
RR: 26 x/mnt,
0
S:37,8 C. SpO2
97%. Batuk(+).
Dahak kuning kental
Terpasang canul
oksigen 3l/menit

4 08.10 WIB Mengobservasi skala DS: pasien


nyeri pasien mengatakan nyeri
dada berkurang
Pengkajian nyeri :
P: agen fisiologis
Q: tertusuk-tusuk
R: di dada
S: skala 3
T: hilang timbul
terutama saat batuk
DO : - pasien tampak
meringis menahan
kesakitan

1 11.00 WIB Melakukan aukultasi DS: pasien


area paru sebelum mengatakan bersedia
dan sesudah DO: masih terdengar
ronchi
fisioterapi dada

1 11.10 WIB Menganjurkan pasien DS: pasien


untuk banyak minum mengatakan bersedia
air putih hangat DO: pasien tampak
lemah.
1 11.15 WIB Melakukan fisioterapi DS: : Pasien
dada mengatakan bersedia
DO: sekret dapat
keluar saat pasien
batuk berwarna kuning
kental
1 11.30 WIB Melakukan aukultasi DS: pasien
area paru sebelum mengatakan bersedia
dan sesudah DO: masih terdengar
fisioterapi dada suara ronchi

Aktivitas 9.
Tuliskan Analisis Tindakan Kolaburatif !

Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian program terapi:


1. Infus NaCl 0,9%
Mengembalikan keseimbangan elektrolit
2. Terapi oksigen 3l/menit
3. Inj.Amoxilin 120mg/8jam
Mengobati berbagai macam infeksi bakteri dan menghentikan
pertumbuhan bakteri
4. Obat oral Natrium asetil sistein 200 mg/8 jam : Terapi ajuvan untuk
pasien dengan sekresi lendir normal, kental, atau mengental terkait
dengan kondisi seperti gangguan bronkopulmonalis akut dan kronis
(misalnya, pneumonia, bronkitis).
5. Nebulizer ventolin 2,5 mg/8jam
Obat bronkodilator untuk melebarkan otot bronkus yang
mengalami bronkospasme karena tumpukan sekret
6. Paracetamol 500 mg/ 8 jam
Analgesic dan antipiretik untuk meredakan rasa sakit ringan
hingga menengah, serta menurunkan demam.

Kolaborasi dengan analis kesehatan dalam pemeriksaan kultur sputum


Aktivitas 10.
Tuliskan Evaluasi Keperawatan (Indikator Keberhasilan Asuhan) !
Hari,tanggal, Diagnosa Evaluasi TTD
jam Keperawatan
Senin, Bersihan jalan S: pasien mengatakan batuk
19/10/20 napas tidak efektif O:pasien tampak lemah, tidak terdapat
14.00 WIB berhubungan sianosis di bibir dan disekitar
dengan
hipersekresi jalan mulut. B a t u k ( + ) , d a h a k
napas kuning kental,pasien
masih kesulitan dalam
mengeluarkan sekret.
RR: 34 x/mnt, SpO2 97% %,
Terpasang canul oksigen 3l/menit.
Retraksi intercosta,
- Aukultasi : Ronchi ( + + )
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

Pola napas tidak S: pasien mengatakan sesak napas


efektif behubungan O: TD:120/80 mmHg,HR:94 x/mnt,
dengan hambatan RR: 34 x/mnt, S:400C, SpO2 97%
upaya napas Terpasang canul oksigen 3l/menit.
Pasien tampak lemah.
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Hipertermi S: pasien mengatakan badan masih
berhubungan demam
dengan proses O: Akral hangat
penyakit HR:94 x/mnt,
RR: 34 x/mnt, S:400C
A: masalah belum teratasi
P: lanjut intervensi

Nyeri akut S: pasien mengatakan nyeri dada


berhubungan terutama saat batuk
dengan agen Pengkajian nyeri :
pencedera P: agen fisiologis
fisiologis Q: tertusuk-tusuk
R: di dada
S: skala 6
T: hilang timbul terutama saat batuk
O : - pasien tampak meringis menahan
kesakitan
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

Selasa, Bersihan jalan S: pasien mengatakan masih batuk


20/10/20 napas tidak efektif O: pasien tampak lemah, RR: 29
14.00 WIB berhubungan x/mnt, S:37,90C.Terpasang canul
dengan oksigen 3l/menit, SpO2 97%
hipersekresi jalan Retraksi intercosta,
napas batuk(+),Batuk(+). Sekret keluar
kuning kental.
- Aukultasi:Ronchi
( + + )

A: masalah teratasi sebagian


P: lanjutkan intervensi

Pola napas tidak S: pasien mengatakan sesak napas


efektif behubungan berkurang
dengan hambatan O: TD:120/80 mmHg,HR: 92 x/mnt,
upaya napas RR: 29 x/mnt, S:37,90C.Terpasang
canul oksigen 3l/menit, SpO2 97%
%, Retraksi intercosta,
A: masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Hipertermi S: pasien mengatakan berkurang
berhubungan O: Akral hangat
dengan proses HR:92 x/mnt,
penyakit RR: 29 x/mnt, S:37,90C
A: masalah teratasi sebagian

Nyeri akut S: pasien mengatakan nyeri dada


berhubungan terutama saat batuk
dengan agen Pengkajian nyeri :
pencedera P: agen fisiologis
fisiologis Q: tertusuk-tusuk
R: di dada
S: skala 5
T: hilang timbul terutama saat batuk
O : - pasien tampak meringis menahan
kesakitan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

Rabu, Bersihan jalan S: pasien mengatakan masih batuk


napas tidak efektif O: pasien tampak lemah, RR: 26
21/10/20
berhubungan x/mnt, S:37,80C.Terpasang canul
14.00 WIB dengan oksigen 3l/menit, SpO2 97%
hipersekresi jalan Retraksi intercosta,
napas batuk(+),Batuk(+). Sekret keluar
kuning kental.
- Aukultasi: masih ada ronchi
( + + )

A: masalah teratasi sebagian


P: lanjutkan intervensi

Pola napas tidak S: pasien mengatakan sesak napas


efektif behubungan berkurang
dengan hambatan O: TD:120/80 mmHg,HR: 92 x/mnt,
upaya napas RR: 26 x/mnt, S:37,80C.Terpasang
canul oksigen 3l/menit, SpO2 97%
%, Retraksi intercosta.
A: masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

Hipertermi S: pasien mengatakan badan masih


berhubungan demam
dengan proses O: Akral hangat
penyakit HR:92 x/mnt,
RR: 26 x/mnt, S:37,80C
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjut intervensi

Nyeri akut S: pasien mengatakan nyeri dada


berhubungan berkurang
dengan agen Pengkajian nyeri :
pencedera P: agen fisiologis
fisiologis Q: tertusuk-tusuk
R: di dada
S: skala 3
T: hilang timbul terutama saat batuk
O : - pasien tampak meringis menahan
kesakitan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

Hari,tanggal, Diagnosa Evaluasi TTD


jam Keperawatan
Senin, Bersihan jalan S: pasien mengatakan batuk
19/10/20 napas tidak efektif O:pasien tampak lemah, tidak terdapat
14.00 WIB berhubungan sianosis di bibir dan disekitar
dengan
hipersekresi jalan mulut. B a t u k ( + ) , d a h a k
napas kuning kental,pasien
masih kesulitan dalam
mengeluarkan sekret.
RR: 34 x/mnt, SpO2 97% %,
Terpasang canul oksigen 3l/menit.
Retraksi intercosta,
- Aukultasi : Ronchi ( + + )
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

Pola napas tidak S: pasien mengatakan sesak napas


efektif behubungan O: TD:120/80 mmHg,HR:94 x/mnt,
dengan hambatan RR: 34 x/mnt, S:400C, SpO2 97%
upaya napas Terpasang canul oksigen 3l/menit.
Pasien tampak lemah.
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
Hipertermi S: pasien mengatakan badan masih
berhubungan demam
dengan proses O: Akral hangat
penyakit HR:94 x/mnt,
RR: 34 x/mnt, S:400C
A: masalah belum teratasi
P: lanjut intervensi

Nyeri akut S: pasien mengatakan nyeri dada


berhubungan terutama saat batuk
dengan agen Pengkajian nyeri :
pencedera P: agen fisiologis
fisiologis Q: tertusuk-tusuk
R: di dada
S: skala 6
T: hilang timbul terutama saat batuk
O : - pasien tampak meringis menahan
kesakitan
A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

Selasa, Bersihan jalan S: pasien mengatakan masih batuk


20/10/20 napas tidak efektif O: pasien tampak lemah, RR: 29
14.00 WIB berhubungan x/mnt, S:37,90C.Terpasang canul
dengan oksigen 3l/menit, SpO2 97%
hipersekresi jalan Retraksi intercosta,
napas batuk(+),Batuk(+). Sekret keluar
kuning kental.
- Aukultasi:Ronchi
( + + )

A: masalah teratasi sebagian


P: lanjutkan intervensi

Pola napas tidak S: pasien mengatakan sesak napas


efektif behubungan berkurang
dengan hambatan O: TD:120/80 mmHg,HR: 92 x/mnt,
upaya napas RR: 29 x/mnt, S:37,90C.Terpasang
canul oksigen 3l/menit, SpO2 97%
%, Retraksi intercosta,
A: masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Hipertermi S: pasien mengatakan berkurang
berhubungan O: Akral hangat
dengan proses HR:92 x/mnt,
penyakit RR: 29 x/mnt, S:37,90C
A: masalah teratasi sebagian

Nyeri akut S: pasien mengatakan nyeri dada


berhubungan terutama saat batuk
dengan agen Pengkajian nyeri :
pencedera P: agen fisiologis
fisiologis Q: tertusuk-tusuk
R: di dada
S: skala 5
T: hilang timbul terutama saat batuk
O : - pasien tampak meringis menahan
kesakitan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

Rabu, Bersihan jalan S: pasien mengatakan masih batuk


napas tidak efektif O: pasien tampak lemah, RR: 26
21/10/20
berhubungan x/mnt, S:37,80C.Terpasang canul
14.00 WIB dengan oksigen 3l/menit, SpO2 97%
hipersekresi jalan Retraksi intercosta,
napas batuk(+),Batuk(+). Sekret keluar
kuning kental.
- Aukultasi: masih ada ronchi
( + + )

A: masalah teratasi sebagian


P: lanjutkan intervensi

Pola napas tidak S: pasien mengatakan sesak napas


efektif behubungan berkurang
dengan hambatan O: TD:120/80 mmHg,HR: 92 x/mnt,
upaya napas RR: 26 x/mnt, S:37,80C.Terpasang
canul oksigen 3l/menit, SpO2 97%
%, Retraksi intercosta.
A: masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Hipertermi S: pasien mengatakan badan masih
berhubungan demam
dengan proses O: Akral hangat
penyakit HR:92 x/mnt,
RR: 26 x/mnt, S:37,80C
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjut intervensi

Nyeri akut S: pasien mengatakan nyeri dada


berhubungan berkurang
dengan agen Pengkajian nyeri :
pencedera P: agen fisiologis
fisiologis Q: tertusuk-tusuk
R: di dada
S: skala 3
T: hilang timbul terutama saat batuk
O : - pasien tampak meringis menahan
kesakitan
A: Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai