DISUSUN OLEH :
NIM : P07520118025
KELAS : II-A
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masanifas (puerperium)
yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali alat kandungan yang
lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ
reproduksi sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil ( Bobak, 2010).
Masa pascapartum adalah suatu masa antara pelahiran sampai organ-organ reproduksi
kembali ke keadaan sebelum masa hamil. Istilah puerperium (puer, seorang anak , ditambah kata
parere, kembali ke semula) merujuk pada masa enam minggu antara terminasi persalinan dan
kembalinya organ reproduksi ke kondisi sebelum hamil. (Reeder, Martin, Koniak-Griffin, 2011)
a.Tanda-tanda vital
1) Suhu
Selama 24 jam pertama, mungkin meningkat 380C sebagai suatu akibat dari
dehidrasi persalinan 24 jam wanita tidak boleh demam.
2) Nadi
Bradikardi umumnya ditemukan pada 6 –8 jam pertama setelah persalinan.
Brandikardi merupakan suatu konsekuensi peningkatan cardiac out put dan stroke
volume. Nadi kembali seperti keadaan cardia output dan stroke volume. Nadi
kembali seperti keadaan sebelum hamil 3 bulan setelah persalinan. Nadi antara 50 sampai
70 x/m dianggap normal.
3) Respirasi
Respirasi akan menurun sampai pada keadaan normal seperti sebelum hamil
4) Tekanan darah
Tekanan darah sedikit berubah atau tidak berubah sama sekali. Hipotensi yang
diindikasikan dengan perasaan pusing atau pening setelah berdiri dapat
berkembang dalam 48 jam pertama sebagai suatu akibat gangguan pada daerah
persarafan yang mungkin terjadi setelah persalinan.
b.Adaptasi sistim cardiovaskuler
Pada dasarnya tekanan darah itu stabil tapi biasanya terjadi penurunan tekanan darah
sistolik 20 mmHg jika ada perubahan dari posisi tidur ke posisi duduk. Hal ini disebut hipotensi
orthostatik yang merupakan kompensasi cardiovaskuler terhadap penurunan resitensididaerah
panggul. Segera setelah persalinan ibu kadang menggigil disebabkan oleh instabilitas
vasmotor secara klinis, hal ini tidak berarti jika tidak disertai demam.
Selama proses persalinan kandung kemih mengalami trauma akibat tekanan oedema
dan menurunnya sensifitas terhadap tekanan cairan, perubahan ini menyebabkan tekanan
yang berlebihan dan pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas, biasanya ibu
mengalami kesulitan BAK sampai 2 hari pertama post partum.
Pengembangan fungsi defekasi secara normal terjadi lambat dalam minggu pertama
post partum. Hal ini berhubungan dengan penurunan motilitas usus, kehilangan cairan dan
ketidaknyamanan parineal.
.h.Adaptasi Reproduksi
1) Uterus
Uterus secara berangsur-angsur menjadi kecil (involusio) sehingga akhirnya kembali
seperti sebelum hamil
Involusi terjadi disebabkan oleh : Kontraksi retraksi serabut otot yang terjadi
terus-menerus sehingga mengakibatkan kompresi pembuluh darah dan anemia
setempat (iskemia), Otolisis yang disebabkan sitoplasma sel yang berlebihan akan
tercernah sendiri sehingga tertinggaljaringan fibro-elastik dalam jumlah renik
sebagai bukti kehamilan, Atrofi merupakan jaringan yang berproliferasi dengan
adanya estrogen dalam jumlah besar, kemudian mengalami atrofit sebagai reaksi
terhadap penghentian produksi estrogen yang menyertai pelepasan plasenta.
Selain perubahan atrofik pada otot-otot uterus, lapisannya (desidua) mengalami atrofi dan
terlepas dengan meninggalkan lapisan basal yang akan bergenerasi
menjadiendometrium yang baru. Luka bekas pelekatan plasenta memerlukan waktu 8
minggu untuk sembuh total
2) Lokia
Lokia adalah istilah yang diberikan pada pengeluaran darah dan jaringan desidua yang
nekrotik dari dalam uterus selama masa nifas. Jumlah dan warnah lokia akan berkurang
secara progresif. Lokia dapat dibagi atas :
a) Lokia rebra (hari 1 –4) jumlahnya sedang, berwarnah merah terutama darah.
b) Lokia serosa ( hari 4 –8) jumlahnya berkurang dan berwarnah merah mudah
(hemoserosal)
c) Lokia alba (hari 8 –14) jumlahnya sedikit, berwarnah putih atau hampir tidak berwarna.
3) Serviks
Serveksi mengalami involusi bersama-sama uterus. Setelah persalinan, ostium
ekstern dapat dimasuki oleh dua hingga tiga tangan : setelah 6 minggu postnatal,
serviks menutup.Karena robekan kecil-kecil yang terjadi selama dilatasi. Serviks
tidak pernah kembali kekeadaan sebelum hamil (nulipara) yang berupa lubang kecil
seperti mata jarum ; serviks hanya kembali pada keadaan tidak hamil yang berupa lubang
yang sudah sembuh, tertutuptapi berbentuk celah. Dengan demikian, os servisis
wanita yang sudah pernah melahirkan merupakan salah satu tanda yang
menunjukkanriwayat kelahiran lewat vagina
4) Vulva dan vagina
Vulva dan vagina mengalami penekanan serta perenggangan yang sangat besar
selama proses melahirkan bayi dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses
tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah tiga minggu vulva
dan vagina kembali kepada keadaab tidak hamil dan rugae dalam vagina secara
berangsur-angsur akan muncul kembali sementara labia menjadi lebih menonjol.
5) Perineum
Segera setelah melahirkan, perineum menjadi kendur karena sebelumnya tegang
oleh tekanan kepada bayi yang bergerak maju. Pada postnatal hari ke 5,perineum
sudah mendapatkan kembali bagian besartonusnya sekaligus tetap lebih kendur daripada
keadaan sebelum melahirkan (nulipara).
6) Payudara
Payudara mencapai maturitas yang penuh selama masa nifas kecuali jika laktasi
disupresi. Payudara akan menjadi lebih besar lebih kencang dan mula-mula lebih
nyeri tekan status hormonal serta dimulainya laktasia.
7) Traktus urinarius
Buang air kecil sulit selama 24 jam pertama. Kemungkinan terdapat spasme sfigner
dan edema leher buli-buli sesudah bagian ini mengalami kompresi antara kepala janin
dan tulang pubis selama persalinan
1.Perdarahan
Perdarahan adalah penyebap kematian terbanyak pada wanita selama periode post
partum. Perdarahan post partum adalah ; kehilangan darah lebih dari 500cc setelah kelahiran
kriteria perdarahan didasarkan pada satu atau lebihtanda-tanda sebagai berikut;
- Atonia uteri : pada atonia uteri uterus tidak mengadakan kontraksi dengan baik dan ini
merupakan sebap utama dari perdarahanpost partum. Uterusyang sangat teregang (hidramnion,
kehamilan ganda, dengan kehamilandengan janin besar),partusl ama dan pemberian narkosis
merupakan predisposisi untuk terjadinya atonia uteri.
- Laserasi jalan lahir : perlukan serviks, vagina dan perineum dapat menimbulkan perdarahan
yang banyak bila tidak direparasi dengan segera.
- Lain-lain
1. Sisa plasenta atau selaput janin yang menghalangi kontraksi uterus sehinggamasih ada
pembuluh darah yang tetap terbuka
2. Ruptur uteri, robeknya otot uterus yang utuh atau bekas jaringan parut padauterus setelah jalan
lahir hidup
Didefinisikan sebagai; infeksi saluran reproduksi selama masa post partum. Insiden
infeksi puerperalis ini 1 %- 8% ditandai adanya kenaikan suhu >38 derajat dalam 2 hari selama
10 hari pertamapost partum.Penyebap klasik adalah streptococus dan staphylococus aureus dan
organisasi lainnya.
3.Endometritis
Adalah infeksi dalam uterus paling banyak disebapkan oleh infeksi puerperalis. Bakteri
vagina, pembedahan caesaria, ruptur membran memiliki resiko tinggi terjadinya endometritis
(Novak,1999)
4.Mastitis
Yaitu infeksi pada payudara. Bakteri masuk melalui fisura atau pecahnya puting susu
akibat kesalahan tehnik menyusui, diawali dengan pembengkakan, mastitis umumnya diawali
pada bulan pertama post partum(Novak,1999)
Semasa hamil dan masa awal post partum, faktor koagulasi dan meningkatnya status
vena menyebapkan relaksasi sistem vaskuler, akibatnya terjadi tromboplebitis (pembentukan
trombus di pembuluh darah dihasilkan dari dinding pembuluh darah) dan thrombosis
B.Asuhan Keperawatan
1.Pengkajian
a. Riwayat ibu
1) Biodata ibu.
2) Penolong.
3) Jenis persalinan.
4) Masalah-masalah persalinan.
5) Nyeri.
c. Riwayat bayi
1) Menyusui
d. Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan umum
a) Suhu tubuh.
b) Denyut nadi.
c) Tekanan darah.
d) Tanda-tanda anemia.
e) Tanda-tanda edema/tromboflebitis.
f) Refleks.
g) Varises.
2) Pemeriksaan payudara
b) Nyeri tekan.
c) Abses.
d) Pembengkakan/ASI terhenti.
e) Pengeluaran ASI.
b) Kontraksi uterus.
c) Ukuran kandung kemih.
4) Pemeriksaan vulva/perineum
a) Pengeluaran lokhia.
c) Pembengkakan.
d) Luka.
e) Henoroid.
5) Aktivitas/istirahat
6) Sirkulasi
7) Integritas ego
Peka rangsang, takut / menangis (“post partum blues” sering terlihat kira-kira 3 hari setelah
melahirkan).
8) Eliminasi
9) Makanan/cairan
10) Nyeri/ketidaknyamanan
Nyeri tekan payudara / pembesaran dapat terjadi diantara hari ketiga sampai kelima pasca
partum.
11) Seksualitas
Uterus 1 cm di atas umbilikus pada 12 jam setelah kelahiran, menurun kira-kira 1 lebar jari
setiap harinya.
Lokhia rubra berlanjut sampai hari kedua sampai ketiga, berlanjut menjadi lokhia serosa dengan
aliran tergantung pada posisi (misal : rekumben versus ambulasi berdiri) dan aktivitas (misal :
menyusui).
Payudara : produksi kolostrum 48 jam pertama, berlanjut pada suhu matur, biasanya pada hari
ketiga; mungkin lebih dini, tergantung kapan menyusui dimulai.
2.Diagnosa Keperawatan
3.Rencana Keperawatan
Kriteria Hasil :
c.Tanda-tanda vital dalam batas normal : suhu 36-370C, N 60-100x/menit, RR 16-24 x/menit,
TD 120/80 mmHg
Intervensi :
a) Kaji karakteristik nyeri klien dengan PQRST ( P : faktor penambahdan pengurang nyeri,
Q : kualitas atau jenis nyeri, R : regio ataudaerah yang mengalami nyeri, S : skala
nyeri, T : waktu danfrekuensi )
Rasional : untuk menentukan jenis skala dan tempat terasa nyerib.
b) Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi klien terhadap nyeri
Rasional : sebagai salah satu dasar untuk memberikan tindakanatau asuhan
keperawatan sesuai dengan respon klien
c) Berikan posisi yang nyaman, tidak bising, ruangan terang dantenang
Rasional : membantu klien rilaks dan mengurangi nyeri
d) Biarkan klien melakukan aktivitas yang disukai dan alihkanperhatian klien pada
hal lain
Rasional : beraktivitas sesuai kesenangan dapat mengalihkanperhatian klien dari
rasa nyeri
e) Kolaborasi pemberian analgetik
Rasional : untuk menekan atau mengurangi nyeri
2.Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan kurangnya pengetahuan cara perawatan Vulva
Kriteria hasil :
Intervensi :
3.Resiko menyusui tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan cara perawatan
payudara bagi ibu menyusui
Kriteria hasil :
b.Asi keluar
c.Payudara bersih
Intervensi:
a) Kaji pengetahuan paien mengenai laktasi dan perawatan payudara
Rasional : mengetahui tingkat pengetahuan pasien dan untukmenentukan
intervensi selanjutnya.
b) Ajarkan cara merawat payudara dan lakukan carabrest care
Rasional : meningkatkan pengetahuan pasien dan mencegahterjadinya bengkak
pada payudara12
c) Jelaskan mengenai manfaat menyusui dan mengenai gizi waktumenyusui
Rasional : memberikan pengetahuan bagi ibu mengenai manfaatASI bagi bayi
d) Jelaskan cara menyusui yang benar
Rasional : mencegah terjadinya aspirasi pada bayi
Kriteria hasil :
Intervensi :
Kriteria hasil :
a.Menyatakan pemahaman faktor penyebap dan perilaku yang perluuntuk memenuhi kebutuhan
cairan, seperti banyak minum air putihdan pemberian cairan lewat IV
Intervensi :
6.Gangguan pola tidur berhubungan dengan respon hormonal psikologis,proses persalinan dan
proses
Kriteria hasil :
a) Kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan untuk istirahat. Catat lama persalinan dan jenis
kelahiran
Rasional : persalinan/ kelahiran yang lama dan sulit khususnya bilaterjadi malam
meningkatkan tingkat kelelahan.
b) Kaji faktor-faktor bila ada yang mempengaruhi istirahat
Rasional : membantu meningkatkan istirahar, tidur dan relaksasi,menurunkan
rangsang
c) Berikan informasi tentang kebutuhan untuk tidur / istirahat setelahkembali ke rumah
Rasional : rencana kreatif yang memperoleh untuk tidur denganbayi lebih awal serta
tidur lebih siang membantu untuk memenuhikebutuhan tubuh serta menyadari
kelelahan berlebih, kelelahandapat mempengaruhi penilaian psikologis, suplai
ASI danpenurunan reflek secara psikologis
7.Kurang pengetahuan mengenai perawatan diri dan bayi berhubungan dengan kurang
mengenai sumber informasi
Kriteria hasil :
Intervensi :