HUKUM PIDANA
Hukum Pidana, sebagai salah satu bagian independen dari Hukum Publik merupakan
salah satu instrumen hukum yang sangat urgen eksistensinya sejak zaman dahulu.
Hukum ini ditilik sangat penting eksistensinya dalam menjamin keamanan
masyarakat dari ancaman tindak pidana, menjaga stabilitas negara dan (bahkan)
merupakan “lembaga moral” yang berperan merehabilitasi para pelaku pidana.
Hukum ini terus berkembang sesuai dengan tuntutan tindak pidana yang ada di setiap
masanya.
E. Sistem Hukuman
Sistem hukuman yang dicantumkan dalam pasal 10 tentang pidana pokok dan
tambahan, menyatakan bahwa hukuman yang dapat dikenakan kepada seseorang
pelaku tindak pidana terdiri dari :
a. Hukuman Pokok (hoofd straffen ).
1. Hukuman mati
2. Hukuman penjara
3. Hukuman kurungan
4. Hukuman denda
b. Hukuman Tambahan (Bijkomende staffen)
1. Pencabutan beberapa hak tertentu
2. Perampasan barang-barang tertentu
3. Pengumuman putusan hakim.
1. PERBEDAAN PENGERTIAN
HUKUM PERDATA HUKUM PIDANA
Hukum perdata ialah Hukum pidana adalah rangkaian peraturan-
aturan-aturan hukum yang peraturan hukum yang mengatur hubungan hukum
mengatur tingkah laku setiap antara orang yang satu dengan orang yang lain, atau
orang terhadap orang lain yang antara subyek hukum yang satu dengan subyek hukum
berkaitan dengan hak dan yang lain, dengan menitik beratkan pada kepentingan
kewajiban yang timbul dalam perseorangan, dimana ketentuan dan peraturan
pergaulan masyarakat maupun dimaksud dalam kepentingan untuk mengatur dan
pergaulan keluarga. membatasi kehidupan manusia atau seseorang dalam
Hukum perdata usaha untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan
dibedakan menjadi dua, yaitu hidupnya.
hukum perdata material dan Dalam praktek, hubungan antara subyek
hukum perdata formal. Hukum hukum yang satu dengan yang lainnya ini,
perdata material mengatur dilaksanakan dan tunduk karena atau pada suatu
kepentingan-kepentingan kesepakatan atau perjanjian yang disepakati oleh para
perdata setiap subjek hukum. subyek hukum dimaksud. Dalam kaitan dengan sanksi
Hukum perdata formal bagi yang melanggar, maka pada umumnya sanksi
mengatur bagaimana cara dalam suatu perikatan adalah berupa ganti kerugian.
seseorang mempertahankan Permintaan atau tuntutan ganti kerugian ini wajib
haknya apabila dilanggar oleh dibuktikan disertai alat bukti yang dalam menunjukkan
orang lain. bahwa benar telah terjadi kerugian akibat pelanggaran
atau tidak dilaksanakannya suatu kesepakatan.
PERBEDAAN PENAFSIRAN
HUKUM PERDATA HUKUM PIDANA
Hukum perdata Hukum pidana hanya boleh
memperbolehkan untuk melakukan ditafsirkan menurut arti kata dalam Undang-
berbagai interpretasi terhadap Undang- Undang Hukum Pidana itu sendiri.
Undang Hukum Perdata. (penafsiran authentuik)