Anda di halaman 1dari 13

Penyakit dan kelanan pada urinaria

GLOMERULONEFRITIS AKUT

Glomerulonefritis akut juga disebut dengan glomerulonefritis akut post sterptokokus (GNAPS)
adalah suatu proses radang non-supuratif yang mengenai glomeruli, sebagai akibat infeksi kuman
streptokokus beta hemolitikus grup A, tipe nefritogenik di tempat lain. Penyakit ini sering
mengenai anak-anak. GNAPS dapat terjadi pada semua kelompok umur, namun tersering pada
golongan umur 5-15 tahun, dan jarang terjadi pada bayi. Referensi lain menyebutkan paling
sering ditemukan pada anak usia 6-10 tahun.

Penyakit ini dapat terjadi pada laki laki dan perempuan, namun laki laki dua kali lebih sering dari
pada perempuan. Perbandingan antara laki-laki dan perempuan adalah 2:1.

Diduga ada faktor resiko yang berhubungan dengan umur dan jenis kelamin. Suku atau ras tidak
berhubungan dengan prevelansi penyakit ini, tapi kemungkinan prevalensi meningkat pada orang
yang sosial ekonominya rendah, sehingga lingkungan tempat tinggalnya tidak sehat. Sebagian
besar (75%) glomerulonefritis akut paska streptokokus timbul setelah infeksi saluran pernapasan
bagian atas, yang disebabkan oleh kuman Streptokokus beta hemolitikus grup A tipe 1, 3, 4, 12,
18, 25, 49. Sedang tipe 2, 49, 55, 56, 57 dan 60 menyebabkan infeksi kulit 8-14 hari setelah
infeksi streptokokus, timbul gejala-gejala klinis. Infeksi kuman streptokokus beta hemolitikus ini
mempunyai resiko terjadinya glomerulonefritis akut paska streptokokus berkisar 10-15%.

Ada beberapa penyebab glomerulonefritis akut, tetapi yang paling sering ditemukan disebabkan
karena infeksi dari streptokokus, penyebab lain diantaranya:

1. Bakteri :streptokokus grup C, meningococcocus, Sterptoccocus Viridans, Gonococcus,


Leptospira, Mycoplasma Pneumoniae, Staphylococcus albus, Salmonella typhi dll

2. Virus :hepatitis B, varicella, vaccinia, echovirus, parvovirus, influenza, parotitis


epidemika dl

3. Parasit :malaria dan toksoplasma

Gambaran klinis dapat bermacam-macam. Kadang-kadang gejala ringan tetapi tidak jarang anak
datang dengan gejala berat.. Kerusakan pada rumbai kapiler gromelurus mengakibatkan
hematuria/kencing berwarna merah daging dan albuminuria, seperti yang telah dikemukakan
sebelumnya. Urine mungkin tampak kemerah-merahan atau seperti kopi Kadang-kadang disertai
edema ringan yang terbatas di sekitar mata atau di seluruh tubuh. Umumnya edema berat
terdapat pada oliguria dan bila ada gagal jantung. Edema yang terjadi berhubungan dengan
penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG/GFR) yang mengakibatkan ekskresi air, natrium, zat-zat
nitrogen mungkin berkurang, sehingga terjadi edema dan azotemia. Peningkatan aldosteron dapat
juga berperan pada retensi air dan natrium. Dipagi hari sering terjadi edema pada wajah terutama
edem periorbita, meskipun edema paling nyata dibagian anggota GFR biasanya menurun
(meskipun aliran plasma ginja biasanya normal) akibatnya, ekskresi air, natrium, zat-zat nitrogen
mungkin berkurang, sehingga terjadi edema dan azotemia. Peningkatan aldosteron dapat juga
berperan pada retensi air dan natrium. Dipagi hari sering terjadi edema pada wajah terutama
edem periorbita, meskipun edema paling nyata dibagian anggota bawah tubuh ketika menjelang
siang. Derajat edema biasanya tergantung pada berat peradangan gelmurulus, apakah disertai
dnegan payah jantung kongestif, dan seberapa cepat dilakukan pembatasan garam.

Gambar 2.proses terjadinya proteinuria dan hematuria

Hipertensi terdapat pada 60-70% anak dengan GNA pada hari pertama, kemudian pada akhir
minggu pertama menjadi normal kembali. Bila terdapat kerusakan jaringan ginjal, maka tekanan
darah akan tetap tinggi selama beberapa minggu dan menjadi permanen bila keadaan
penyakitnya menjadi kronis. Suhu badan tidak beberapa tinggi, tetapi dapat tinggi sekali pada
hari pertama. Kadang-kadang gejala panas tetap ada, walaupun tidak ada gejala infeksi lain yang
mendahuluinya. Gejala gastrointestinal seperti muntah, tidak nafsu makan, konstipasi dan diare
tidak jarang menyertai penderita GNA.

Penyakit Ginjal Berupa Kelainan kongenitial atau bawaan ginjal

Kelainan kongenitial ginjal (kelainan bawaan sejak lahir) yang pada akhirnya sering
menimbulkan gagal ginjal adalah penyakit ginjal polikistik. Penyakit ginjal ini seringkali tidak
menimbulkan gejala awal. Setelah penderita meningkat dewasa baru timbul gejala seperti adanya
darah dalam air seni (hematuri) atau nyeri pada daerah ginjal. Biasanya penyakit ini juga diidap
oleh anggota keluarga lainnya. Kelainan kongenital itu dapat menimbulkan gagal ginjal,
misalnya ureter rangkap, horse shoe kidney, syndrome van alport, simdroma van fabry, dan lain-
lain.

Beberapa penyakit ginjal berasal dari faktor bawaan, Contohnya, penyakit ginjal polikistis
(polycystic kidney disease/PKD) adalah kelainan genetis dengan banyak kista tumbuh di ginjal.
Kista PKD secara bertahap dapat mengganti banyak massa ginjal, mengurangi fungsi ginjal dan
mengakibatkan kegagalan ginjal.

Beberapa masalah ginjal dapat tampak saat bayi masih berkembang dalam kandungan. Contoh
termasuk PKD autosomal recessive, bentuk PKD yang jarang, dan masalah perkembangan lain
yang mengganggu pembentukan nefron secara normal. Tanda penyakit ginjal pada anak
beragam. Seorang anak mungkin bertumbuh sangat pelan, dapat sering muntah, atau mungkin
mengalami nyeri pada punggung atau pinggang. Beberapa penyakit ginjal dapat diam selama
beberapa bulan atau bahkan tahun.

Beberapa penyakit ginjal bawaan mungkin baru terdeteksi setelah dewasa. Jenis PKD yang
paling umum dulu disebut sebagai PKD dewasa karena gejala tekanan darah yang tinggi dan
kegagalan ginjal baru muncul setelah pasien berusia 20-an atau 30-an tahun. Tetapi dengan
perkembangan dengan teknologi diagnosis, sekarang dokter dapat menemukan kista pada anak
dan remaja sebelum muncul gejala.

Kanker ginjal
Kanker ginjal merupakan tumor ganas yang berasal dari urinary tubular epithelium, secara umum
pertumbuhannya agak lambat, akan tetapi terkadang juga bisa sangat cepat, dapat tumbuh pada
setiap bagian dari renal parenchyma. Kanker ginjal dapat invasi bertahap ke jaringan dan organ
terdekat melalui tumor primer, juga dapat metastase keluar melalui limfatik atau pembuluh darah
vena.

Kanker ginjal merupakan salah satu tumor ganas yang sering dijumpai pada sistem urinary,
dengan tingkat insiden mencapai 3%~6% dari semua tumor ganas. Setiap tahunnya tingkat
insiden kanker ginjal di seluruh dunia bertambah 2%, pasien kanker ginjal yang meninggal setiap
tahun mendekati 100000 kasus. Kanker ginjal menduduki tingkatan 80%~90% dari tumor ganas
orang dewasa. Merupakan tumor ginjal yang paling sering dijumpai pada orang dewasa.
Perbandingan antara pasien kanker ginjal pria dan wanita adalah 2:1, dapat terjadi pada berbagai
usia, tingkat insiden usia tertinggi 50-70 tahun.

Banyak faktor berpengaruh terhadap tingkat pertahanan hidup kanker ginjal, umumnya pasien
kanker ginjal setelah operasi nephrectomy tingkat pertahanan hidup 5 tahun sekitar 35%~40%,
tingkat pertahanan hidup 10 tahun sekitar 17%~30%. Prognosis kanker ginjal terkadang sulit
diestimasi, dalam jangka waktu 20 30 tahun bahkan lebih lama lagi setelah operasi
nephrectomy, muncul lesi metastase. Tingkat insiden kanker ginjal sangat tinggi, akan tetapi
manusia masih belum mengerti jelas penyebab sebenarnya kanker ginjal. Terjadinya kanker
ginjal merupakan akibat efek bersama dari berbagai faktor.

1. Merokok : Bahaya mengidap kanker ginjal bagi orang yang merokok di atas 30 tahun
dan menghisap rokok tanpa filter sangat tinggi.

2. Kegemukan dan tekanan darah tinggi : Kegemukan dan tekanan darah tinggi
merupakan dua faktor berbahaya yang dapat memicu kanker ginjal pada kaum pria.

3. Pekerjaan : Pekerja bidang logam, pekerja percetakan surat kabar, pekerja arang
batubara, industri dry cleaning dan pekerja produk petrokimia, semuanya bisa
meningkatkan tingkat insiden kanker ginjal dan resiko kematian.

4. Sinar radiasi : Dalam jangka waktu lama terpapar di bawah sumber radioaktif lemah
dapat meningkatkan resiko mengidap kanker ginjal.

5. Gentetik: Populasi orang yang anggota kelurganya kena kanker, tingkat insidennya lebih
tinggi dari orang biasa.

6. Makanan dan obat : Menurut survey, mengkonsumsi produk susu, protein hewani dan
lemak dalam jumlah tinggi, kurang mengkonsumsi buah dan sayuran merupakan faktor
bahaya yang dapat menyebabkan terjadinya kanker ginjal.

Gejala kanker ginjal

1. 1. Tidak ada gejala yang jelas : Sampai saat ini, dalam klinis lebih dari 40% kanker
ginjal ditemukan pada saat pemeriksaan kesehatan atau pemeriksaan karena alasan lain
secara kebetulan, tidak ada gejala atau tanda yang jelas. Dalam proses pemeriksaan,
tingkat insiden semakin meningkat tiap tahun, kebanyakan merupakan lesi awal,
prognosisnya bagus. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan berkala sangat penting.

2. 2. Gejala lokal yang khas : Kencing darah, sakit pinggang, benjolan dalam perut
dikenal sebagai tiga gejala kanker ginjal yang utama. Pada saat ketiga gejala ini
semuanya muncul pada tubuh pasien, kebanyakan mengartikan kondisi penyakit telah
berkembang sampai pada stadium lanjut, harapan untuk berobat kecil sekali, akan tetapi
keadaan seperti ini sangat sedikit. Kebanyakan pasien hanya muncul satu atau dua gejala
dari tiga gejala di atas.

a) Kencing darah : Sekitar 40% pasien kanker ginjal akan muncul gejala kencing darah,
muncul kencing darah yang dapat dilihat dengan mata telanjang, juga dapat muncul kencing
darah di bawah pantauan mikroskop. Pada saat kencing darah dalam jumlah banyak membentuk
gumpalan darah muncul gejala sakit kolik ginjal, nyeri buang air kecil, disuria, bahkan retensi
urin.

b) Benjolan : Ginjal berada di retroperitoneal, letaknya dalam, pada saat perut diraba tidak
dapat terasa, hanya pada saat ukuran tumor agak besar atau pada saat tumor terletak pada bagian
bawah ginjal baru dapat teraba ada benjolan, sekitar 10%~40% pasien dapat teraba ada benjolan
diperut, terkadang gejala ini merupakan gejala satu-satunya.

c) Rasa sakit : Sakit pinggang dikarenakan tumor setelah bertumbuh besar, keelastisan
lapisan luar ginjal meningkat atau tumor invasi ke jaringan sekitar sehingga menimbulkan rasa
sakit tumpul monoton (terus-menerus). Tingkat kemunculan gejala nyeri adalah 20%~40%. Bila
berkaitan dengan gejala yang timbul harus segera berobat, agar tidak menunda penyakit.

1. Gejala seluruh tubuh: 10%40% pasien mengalami paraneoplastik syndrome, dengan


gejala tekanan darah tinggi, anemia, berat badan turun, cachexia, meradang,
polycythemia, disfungsi liver dan lainnya

2. Gejala metastase: Karena terjadi metastase pasien mungkin akan mengalami sakit
tulang, patah tulang, batuk, batuk berdarah dan gejala lainnya. Kurang lebih 10% dari
pasien berobat karena adanya metastase. Gejala klinis kanker ginjal bervariasi,bila
ditemukan adanya gejala seperti yang disebutkan tadi,segera konsultasi dengan dokter
spesialis untuk melakukan pemeriksaan dengan yang berkaitan seperlunya.

Klasifikasi Tumor Ginjal

1. 1. Tumor Jinak

Tumor mulai pada sel-sel, blok-blok bangunan yang membentuk jaringan-jaringan. Jaringan-
jaringan membentuk organ-organ tubuh. Secara normal, sel-sel tumbuh dan membelah untuk
membentuk sel-sel baru ketika tubuh memerlukan mereka. Ketika sel-sel tumbuh menua, mereka
mati, dan sel-sel baru mengambil tempat mereka. Adakalanya proses yang teratur ini berjalan
salah. Sel-sel baru terbentuk ketika tubuh tidak memerlukan mereka, dan sel-sel tua tidak mati
ketika mereka seharusnya mati. Sel-sel ekstra ini dapat membentuk suatu massa dari jaringan
yang disebut suatu pertumbuhan atau tumor.

1. a. Hamartoma Ginjal

Hamartoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor ginjal yang terdiri atas komponen lemak,
pembuluh darah dan otot polos. Tumor jinak ini biasanya bulat atau lonjong dan menyebabkan
terangkatnya simpai ginjal. Lima puluh persen dari hamartoma ginjal adalah pasien Tuberous
sklerosis atau penyakit Bournville yaitu suatu kelainan bawaan yang ditandai dengan retardasi
mental, epilepsi, adenoma seseum dan terdapat hamartoma di retina, hepar, tulang, pankreas dan
ginjal. Tumor ini lebih banyak menyerang wanita daripada pria dengan perbandingan 4 : 1 .

1. b. Fibroma Renalis

Tumor jinak ginjal yang paling sering ditemukan ialah fibroma renalis atau tumor sel interstisial
reno-medulari. Tumor ini biasanya ditemukan secara tidak sengaja sewaktu melakukan autopsi,
tanpa adanya tanda ataupun gejala klinis yang signifikan. Fibroma renalis berupa benjolan massa
yang kenyal keras, dengan diameter kurang dari 10 mm yang terletak dalam medula atau papilla.
Tumor tersusun atas sel spindel dengan kecenderungan mengelilingi tubulus di dekatnya.

1. c. Adenoma Korteks Benigna

Adenoma koreteks benigna merupakan tumor berbentuk nodulus berwarna kuning kelabu dengan
diameter biasanya kurang dari 20 mm, yang terletak dalam korteks ginjal. Tumor ini jarang
ditemukan, pada autopsi didapat sekitar 20% dari seluruh autopsi yang dilakukan. Secara
histologis tidak jelas perbedaannya dengan karsinoma tubulus renalis ; keduanya tersusun atas
sel besar jernih dengan inti kecil. Perbedaannya ditentukan hanya berdasarkan ukurannya ; tumor
yang berdiameter kurang dari 30 mm ditentukan sebagai tumor jinak. Perbedaan ini sepenuhnya
tidak dapat dipegang sebab karsinoma stadium awal juga mempunyai diameter kurang dari 30
mm. Proses ganas dapat terjadi pada adenoma korteks.

1. d. Onkositoma

Onkositoma merupakan subtipe dari adenoma yang sitoplasma granulernya (tanda terhadap
adanya mitokondria yang cukup besar dan mengalami distorsi) banyak ditemukan. Onkositoma
kadang-kadang dapat begitu besar sehingga mudah dikacaukan dengan karsinoma sel renalis.

1. e. Tumor Jinak Lainnya

Tumor jinak dapat timbul dari jenis sel apapun dari dalam ginjal. Beberapa menyebabkan
masalah klinis, seperti hemangioma yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan, sehingga
memberikan rasa nyeri atau merupakan predisposisi kehilangan darah yang banyak sewaktu
terjadi trauma.Tumor yang jarang ditemukan ialah tumor sel jukstaglomerulor yang
memproduksi renin yang merupakan penyebab terjadinya hipertensi. Jenis tumor lain yang
pernah ditemui adalah lipoma dan leiomioma.

1. 2. Tumor Ganas (Kanker)

Tumor ginjal yang ganas biasanya berupa tumor padat yang berasal dari urotelium, yaitu
karsinoma sel transisional atau berasal dari sel epitel ginjal atau adenokarsinoma, yaitu tumor
Grawitz atau dari sel nefroblas, yaitu tumor Wilms.

1. Adenokarsinoma Ginjal

Adenokarsinoma ginjal adalah tumor ganas parenkim ginjal yang berasal dari tubulus
proksimalis ginjal. Tumor ini paling sering ditemukan pada umur lebih dari 50 tahun. Angka
kejadian pada pria lebih banyak daripada wanita dengan perbandingan 2 : 1. Meskipun tumor ini
biasanya banyak diderita pada usia lanjut (setelah usia 40 tahun), tetapi dapat pula menyerang
usia yang lebih muda. Tumor ini dikenal dengan nama lain sebagai : tumor Grawitz,
Hipernefroma, Karsinoma sel Ginjal atau Internist tumor.

1. Nefroblastoma atau Tumor Wilms

Nefroblastoma adalah tumor ginjal yang banyak menyerang anak berusia kurang dari 10 tahun
dan paling sering dijumpai pada umur 3,5 tahun. Paling banyak menyerang anak-anak. Insiden
puncaknya antara umur 1- 4 tahun. Anak perempuan dan laki-laki sama banyaknya. Tumor Wilm
sering diikuti dengan kelainan bawaan berupa: anridia, hemihipertrofi dan anomali organ
urogenitalia.

1. Tumor Pelvis Renalis

Sesuai dengan jenis histopatologinya tumor ini dibedakan dalam dua jenis yaitu (1) karsinoma
sel transitional dan (2) karsinoma sel skuamosa. Seperti halnya mukosa yang terdapat pada
kaliks, buli-buli dan uretra proksimal, pielum juga dilapisi oleh sel-sel transitional dan
mempunyai kemungkinan untuk menjadi karsinoma transitional. Karsinoma sel skuamosa
biasanya merupakan metaplasia sel-sel pelvis renalis karena adanya batu yang menahun pada
pelvisrenalis.
Ditemukan hubungan antara tumor ini dengan penyalahgunaan pemakaian obat analgesik, dan
terkena zat warna anilin yang digunakan pada pewarnaan, karet, plastik dan industri gas.Yang
paling sering dikeluhkan oleh pasien adalah kencing darah (80%), kadang-kadang disertai
dengan nyeri pinggang dan teraba massa pada pinggang. Keadaan tersebut disebabkan oleh
massa tumor atau akibat obstruksi oleh tumor yang menimbulkan hidronefrosis.

VESICA URINARIA (KANDUNG KEMIH)

Bawaan Tumor kanker Infeksi Alergi imun


Vesica Agenesis Ekstrophi Tumor kandung Cystitis Kencing Bulosa
urinaria kemih Kistitis batu
proliferativePapiloma
Divertikulum
Karsinoma
Hernia

Kistokel

Vesika prolap masuk


ke uretra

Inkontinensia Urinae

Fistula urinaria

Vesica urinaria merupakan organ musculer berongga yang ukuran dan posisinya tergantung pada
jumlah urine didalamnya. Pada keadaan kosong vesica urinaria mempunyai struktur berdinding
tebal, berbentuk seperti buah pir yang terletak diatas pelvis. Vesica urinaria dibagi menjadi
bagian leher atau cervic vesicae yang dihubungkan dengan urethra, bagian cranial yang tumpul
atau fundus vesicae dan badan vesika urinaria atau corpus vesicae Urin pada vesica urinaria
diperoleh dari ginjal melewati ureter yang kemudian disimpan, setelah disimpan urin dikeluarkan
melewati urethra. Kelainan pada vesica Urinaria Antara Lain :

Agenesis : tidak terbentuk vesica urinaria. Biasanya anak yang menderita kelainan ini akan
meneteska air kencingnya.

Ekstrofi : kandung kemih tidak terbentuk secara sempurna sehingga terbuka ke permukaan
perut

Batu kandung kemih adalah batu yang tidak normal di dalam saluran kemih yang
mengandung komponen kristal dan matriks organik tepatnya pada vesika urinari atau kandung
kemih. Batu kandung kemih sebagian besar mengandung batu kalsium oksalat atau fosfat.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan batu kandung kemih adalah :

Faktor Endogen

Faktor genetik, familial, pada hypersistinuria, hyperkalsiuria dan hiperoksalouria.

Faktor Eksogen.

Faktor lingkungan, pekerjaan, makanan, infeksi dan kejenuhan mineral dalam air minum.

Faktor lainnya.
Infeksi, stasis dan obstruksi urine, keturunan, air minum, pekerjaan, makanan atau penduduk
yang vegetarian lebih sering menderita batu saluran kencing atau buli-buli ( Syaifuddin, 1996 ).
Batu kandung kemih dapat disebabkan oleh kalsium oksalat atau agak jarang sebagai kalsium
fosfat. Batu vesika urinaria kemungkinan akan terbentuk apabila dijumpai satu atau beberapa
faktor pembentuk kristal kalsium dan menimbulkan agregasi pembentukan batu proses
pembentukan batu kemungkinan akibat kecenderungan ekskresi agregat kristal yang lebih besar
dan kemungkinan sebagai kristal kalsium oksalat dalam urine. Dan beberapa medikasi yang
diketahui menyebabkan batu ureter pada banyak klien mencakup penggunaan obat-obatan yang
terlalu lama seperti antasid, diamox, vitamin D, laksatif dan aspirin dosis tinggi. Adapun
pemeriksaan diagnostik yang dilakukan pada klien batu kandung kemih adalah :

Urinalisa
Warna kuning, coklat atau gelap.

Foto KUB

Menunjukkan ukuran ginjal ureter dan ureter, menunjukan adanya batu.

Endoskopi ginjal

Menentukan pelvis ginjal, mengeluarkan batu yang kecil.

EKG
Menunjukan ketidak seimbangan cairan, asam basa dan elektrolit.

Foto Rontgen

Menunjukan adanya di dalam kandung kemih yang abnormal.

IVP ( intra venous pylografi ) :

Menunjukan perlambatan pengosongan kandung kemih,membedakan derajat obstruksi kandung


kemih divertikuli kandung kemih dan penebalan abnormal otot kandung kemih.

Tumor kandung kencing merupakan keganasan saluran kencing terbanyak kedua setelah tumor
prostat. Tumor ini menyerang pria 2 kali lebih banyak dibandingkan wanita. Di daerah industri
kejadian tumor ini meningkat tajam. Perokok mempunyai resiko 2 6 kali lebih tinggi menderita
tumor kandung kencing dibandingkan yang bukan perokok. Kebiasaan mengkonsumsi kopi dan
pemanis buatan diduga meningkatkan resiko timbulnya tumor kandung kencing. Infeksi saluran
kemih berulang beresiko besar menjadi tumor kandung kencing terutama akibat zat karsinogen
(pencetus tumor) yang dihasilkan bakteri E. coli dan Proteus spp.

Penyebab Kanker Kandung Kemih (Bladder Cancer)

Karsinogen lingkungan, misal 2-naftilamin, benzidine, tembakau, dan nitrat


Karsinoma sel skuama kandung kemih adalah penyebab paling umum di area geografis
yang merupakan endemi sistosomiasis.

Tanda dan Gejala Kanker Kandung Kemih (Bladder Cancer)

Di stadium awal, 25% pasien kanker kandung kemih tidak mengalami gejala

Tanda pertama adalah hematuria yang banyak, tidak menyakitkan dan intermitten
(biasanya disertai gumpalan dalam urin).

Jika ada lesi invasif, biasanya penderita mengalami nyeri suprapubis setelah buang air.

Terapi untuk tumor kandung kencing yang pertama kali dilakukan adalah tindakan reseksi
(pengerokan) kandung kencing menggunakan alat yang dimasukkan melalui saluran kencing.
Setelah itu tergantung hasil evaluasi, terapi selanjutnya dapat berupa instilasi (memasukkan zat
sitostatika melalui kateter) ke dalam kandung kencing, radiasi, kemoterapi dan sistektomi
(pengangkatan kandung kencing).

Cystitis

Cystitis adalah gangguan kelainan pada ginjal manusia yang berupa radang pada membran
mukosa yang menjadi pelapis kandung kemih.

Divertikulum

Terjadi jika dinding vesika menonjol keluar melalui lokus minoris resisten. Bisa sebab
kongenital perkembangan otot yang tidak sempurna

Hernia, vesika sebagian masuk ke kanalis inguinalis atau foramen femorale

Kistokel, vesika menonjol ke vagina dan sering timbul radang

Bulosa, dikarenakan efek radiasi berupa bula yang berisi air

Kistitis proliferatif. Pada mulanya terjadi proliferasi sel epitel vesica urinaria yang tumbuh ke
dalam, masuk ke subepithel sehingga mirip gambaran infitrasi tumor. Kemudian oleh satu, dua
dan atau tiga sebab bagian yang berada di tengah mengalami nekrosis dan degenerasi sehingga
terbentuk massa epithel soliter di daerah subepithelial. Massa ini disebut kistitis kistika jika
membentuk kista, kistika glandularis jika berisi cairan dan dilapisi epitel pipih, kistitis tubuler
jika bersekresi dan disebut kistitis papilaris jika tumbuh papilar disertai stromanya.

Karsinoma Vesika Urinaria

Karsinoma dapat ditemukan di vesika dengan ciri berbenjol-benjol, mendatar dan padat.
Karsinoma vesika urinaria dapat pula ditemukan sebagai metastasis karsinoma dari uterus atau
vegian yang menembus ke vesika.
Inkontinensia Urinae

Ketidakmampuan menahan air kencing atau inkontinensia urinae mempunyai berbagai sebab
yang dapat dikembalikan pada sfingter vesika urinaria yang tidak berfungsi baik atau pada fistula
urin.

Fistula Urinae

Bila kebersihan kurang atau tidak ada maka mudah timbul vulvitis dan vaginatis. Pada vulva dan
sekitar anus timbul ekskoriasi, ulserasi dan kondiloma. Pada fistula lama kulit disekitarnya
menjadi tebal dan kaku. Air kencing terus-menerus mengalir menimbulkan bau pesing dan
genitalia eksterna selalu basah.

URETER

Ureter Kembar Atau Ureter Bifida

Ureter kembar ialah terdapatnya dua ureter pada satu ginjal, sedangkan ureter yang bercabang
pada suatu tempat sehingga berbentuk huruf Y. Kelainan ini berasal clan dua buah ureter,
biasanya disertai piala ginjal

kembar atau dapat pula terjadi sebuah piala yang besar dengan piala ginjal yang bercabang.

Pembuluh Darah Ginjal Aferens

Kelainan ini dapat terjadi pada vena maupun arteri yang berasal dari arteri renalis maupun aorta.
Pembuluh darah ginjal aferens dapat mengakibatkan ureter terjepit dan menimbulkan gejala-
gejala sumbatan.

Kelainan Lumen Ureter

Kelainan ini terjadi akibat penyempitan yang dapat menimbulkan gejala obstruksi (sumbatan)
pada ureter dapat diperkirakan dari melilit atau tertekuk di ureter.

Kelainan Muara Ureter

Kelainan muara ureter yaitu berpindahnya muara ureter dan melekat pada organ yang lain. Pada
laki-laki, muara ini melekat pada uretra pays prostalika, duktus ejakulatorius, vesikula seminalis,
dapat pula pada vas deferens. Sedangkan pada perempuan, muara ini dapat melekat pada uterus,
uretra,

vagina.

INFEKSI
Pielonefritis

Pielonefritis adalah infeksi bakteri pada jaringan ginjal yang dimulai dari saluran kemih bagian
bawah terns naik ke ginjal. Infeksi ini dapat mengenai baik parenkirn maupun pelvis ginjal.

Gangguan ini dapat disebabkan oleh bakteri E.coli, karena resisten terhadap obat antibiotik, atau
obstruksi ureter yang mengakibatkan hidronefrosis.( adalah pembengkakan ginjal yang terjadi
sebagai akibat akumulasi urin di saluran kemih bagian atas. Hal ini biasanya disebabkan adanya
penyumbatan di suatu tempat di sepanjang saluran kemih). Hidronefrosis tingkat 3-4 berarti ada
sumbatan total di ureter bagian atas. Mungkin karena batu lunak

Gangguan akut terjadi bila infeksi bakteri naik dari saluran kemih bagian bawah ke arah ginjal,
hal ini akan mempengaruhi fungsi ginjal. Sedangkan gangguan kronik terjadi bila infeksi dapat
terjadi karena adanya bakteri tetapi dapat juga karena faktor lain, seperti obstruksi saluran kemih.
Pielonefritis kronik dapat merusak jaringan ginjal secara parmanen dan dapat menyebabkan
terjadinya gagal ginjal kronik.

Pielonefritis akut Bering juga ditemukan pada perempuan hamil biasanya diawali dengan
hidroureter dan hidronefritis akibat obstruksi ureter karena uterus yang membesar. Tanda dan
gejala pielonefritis akut adalah rasa nyeri dan nyeri tekan pada daerah ginjal, pangs tinggi dan
terjadi respons sistemik yang umum, sering miksi dan terasa nyeri, dan dalam urine ditemukan
adanya leukosit dan bakteri. Penatalaksanaan gangguan ini dengan memberi pasien banyak
minum dan tempi antibiotika.

Pielonefritis kronik terjadi akibat infeksi yang berulang-ulang sehingga kedua ginjal perlahan-
lahan menjadi rusak. Tanda dan gejala gangguan ini ditunjukkan dengan adanya serangan
pielonefritis akut yang berulang-ulang darn kesehatan pasien semakin menurun pada akhirnya
pasien mengalami gagal ginjal.

Ureteritis

Ureteritis adalah peradangan pada ureter. Gangguan ini terjadi karena adanya infeksi baik pada
ginjal maupun kandung kemih.

Patofisiologi. Infeksi di ginjal (pielonefritis) menjadi ureteritis selanjutnya menjadi sistitis


(akibat infeksi desendens) atau sebaliknya. Aliran urine dari ginjal ke buli-buli dapat terganggu
karena timbulnya fibrosis pada dinding ureter, menyebabkan striktur dan hidronefrosis,
selanjutnya ginjal menjadi rusak, juga mengganggu peristaltik ureter

Batu ureter

Tiba-tiba timbul nyeri kolik mulai dari pinggang hingga testis pada laki-laki atau ovarium pada
perempuan. Pada posisi apapun pasien sangat kesakitan kadang-kadang disertai perut kembung,
mual, muntah, gross hematuri. Diagnosis gangguan ini ditegakkan dengan pemeriksaan
laboratorium dan BNO/ IVP, pada pemeriksaan laboratorium terlihat urine banyak mengandung
eritrosit.
Tindakan penanggulangan pada gangguan ini kalau perlu dilakukan tindakan operasi. Ada
kalanya tidak perlu dilakukan operasi, hal ini bergantung pada besar-kecilnya batu. Untuk batu
yang kecil dengan bentuk memanjang kurang dari 1 cm, diperkirakan dapat turun ke kandung
kemih, diberikan terapi konservatif yaitu pemberian diuretika, antispasmodik, antibiotik, pasien
dianjurkan untuk banyak minum. Dan observasi dilakukan selama kurang lebih 3-6 bulan.

Penyakit ginjal polikista : ginjal mengandung banyak kista.


Kelainan yang mungkin ditemukan pada ureter (saluran kemih yang menghubungkan ginjal
dengan kandung kemih):

BAWAAN

Ekstra ureter
Misplaced ureter
Ureter yang melebar atau menyempit.

Air kemih bisa mengalir balik dari kandung kemih ke dalam ureter yang abnormal, sehingga
mudah terjadi infeksi ginjal (pielonefritis). Ureter yang menyempit bisa menghalangi aliran air
kemih dari ginjal ke kandung kemih dan bisa menyebabkan ginjal membesar (hidronefrosis)
serta menyebabkan kerusakan ginjal.

Kanker Ureter

DEFINISI
Kanker dapat terjadi pada sel-sel yang melapisi pelvis renalis dan ureter. Kanker pada sel-sel
yang melapisi pelvis renalis disebut karsinoma sel transisional. Pelvis renalis adalah bagian
ginjal yang berfungsi sebagai corong yang mengalirkan air kemih ke ureter. Ureter adalah
tabung/saluran yang menghubungkan ginjal dengan kandung kemih.

PENYEBAB
Penyebab mengganasnya sel-sel ginjal tidak diketahui.

DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan urografi intravena atau urografi retrograd.
CT scan dapat membantu membedakan tumor dengan batu ginjal atau bekuan darah dan
menunjukkan pertumbuhan kanker. Pemeriksaan mikroskopik terhadap contoh air kemih bisa
menunjukkan adanya sel-sel kanker. Ureteroskopi atau nefroskopi digunakan untuk mengamati
atau kadang untuk mengobati tumor yang kecil.

Anda mungkin juga menyukai