GINJAL POLIKISTIK
Kista : rongga berdinding epitel berisi cairan atau material semisolid Pada ginjal bisa terdapat satu atau banyak kista pada satu atau kedua ginjal,di medula atau korteks
ETIOLOGI
ADA DUA : 1. Kelainan ginjal polikistik bawaan (hereditary polikistik kidney dissorders) 2. Penyakit ginjal polikistik didapat (acquired cystic kidney dissease)
ANGKA KEJADIAN
Di AS : meliputi 11% dari pasien dialisis dan transplantasi 8-10% adalah penyakit ginjal polikistik autosomal dominan Indonesia : 2,21% pasien gagal ginjal terminal
EPIDEMIOLOGI
Diseluruh dunia Prevalensi 1-5 /1000 penduduk Laki-laki = perempuan AS insidensinya 6000 orang pertahun
KELAINAN GENETIK
Diturunkan secara dominan autosomal, penderita PGPDA harus mempunyai gen defektif pada satu dari sepasang kromosom autosomal Anak penderita PGPDA kemungkinan 50% mempunyai kromosom defektif Ditemukan 3 kelainan genetik yaitu PGP1, PGP2 dan PGP3
PGP1 : - letak kelainan kromosom 16 - meliputi 85% PGPDA - Klinis lebih berat PGP2 : - letak kelainan kromosom 4 - klinis lebih ringan, terjadi pada umur lebih tua, jumlah kista lebih sedikit, jarang disertai hipertensi, jarang menjadi gagal ginjal terminal PGP3 : belum diketahui letak kelainan kromosom dan fenotip kliniknya
PATOLOGI
Kedua ginjal tidak normal, salah satu mungkin lebih besar Didalamnya terdapat kista difus,ukuran bervariasi sampai 10 cm Banyak kista menonjol sehingga permukaan ginjal berbenjol Mikroskopik : semua nefron termasuk ruang bowman menjadi kista. Tubulus kolekting membesar. Dinding kista epitel seperti tubulus proksimal atau distal. Kista berisi cairan diduga produksi epitel kista Parenkim ginjal antara kista fibrotik, seperti peradangan kronik, tubulus atrofi, pembuluh darah sklerosis
MANIFESTASI KLINIK
32 % tidak ada manifestasi klinik Perempuan lebih sering menunjukkan gejala Keluhan umumnya mulai dirasakan pada umur 30-50 thn Keluhan paling sering nyeri pinggang, nyeri perut bag kiri atau kanan. Nyeri tergantung besar kista. Sering terjadi nyeri hebat karena kista pecah dan mengiritasi peritoneum 50-70% menderita hipertensi
DIAGNOSIS
Keadaan lanjut tidak sulit dilakukan : ginjal besar berbenjol. Hepatomegali berbenjol. Anamnesis keluarga dengan ginjal polikistik atau riwayat keluhan serupa pada 75% kasus. Riwayat keluarga harus seluas mungkin. Tes DNA tidak diperlukan. Laboratorium : peningkatan eritrosit, Hb dan Ht. Fungsi ginjal umumnya masih normal tapi 10 thn kemudian menjadi gagal ginjal terminal. Proteinuria pada 40% kasus, jarang terjadi proteinuria yang masif
diagnosis
Radiologis : penting utk menegakkan dx Pada Pielografi intravena (PIV) diketahui: - distorsi pelviokalises karena pendorongan kista - perbandingan fungsi ginjal kanan dan kiri - ada tidak sumbatan ureter USG : gambaran kista tampak jelas. Sebagai pemx penyaring CT scan : hanya bila ada kecurigaan keganasan
Umur pasien dan jumlah kista dapat digunakan sebagai kriteria dx sbb :
Umur <30 thn 30-59 thn 60 thn Jumlah kista tampak pd USG paling sedikit total 2 kista paling sedikit 2 kista tiap ginjal paling sedikit 4 kista tiap ginjal
KOMPLIKASI
Kista besar menyebabkan sumbatan pada sistem pelviokalises atau saluran kemih. Diatasi dengan pungsi kista perkutan atau pembedahan Perdarahan kista atau perirenal. Menyebabkan nyeri yg sangat pada pasien. Diatasi dengan analgetik, tirah baring dan pembedahan kalau perlu. Infeksi, diatasi dengan antibiotik adekuat seperti terapi pielonefritis terkomplikasi Urolithiasis (10-34%) Nefrokalsinosis Keganasan Gagal ginjal terminal
PENATALAKSANAAN
Tidak bisa dicegah sehingga perlu edukasi tentang sifat genetik penyakit pada pasien Penatalaksanaan ditujukan pada mengatasi gejala komplikasi dan perlambatan progresivitas menuju gagal ginjal terminal Mengatasi gejala komplikasi : kesakitan diatasi dengan analgetik yang tidak nefrotoksik dan pembedahan kalau perlu. Terapi komplikasi misal terapi infeksi, menghilangkan obstruksi, mengatasi perdarahan dsb
penatalaksanaan
Perlambatan progresivitas : terapi hipertensi, mengatasi anemia, menghindari obat yang nefrotoksik. Bila pasien sudah sampai gagal ginjal terminal dilakukan hemodialisis atau cangkok ginjal
PATOLOGI
Ginjal membesar sampai 10x tapi bentuk masih normal Dinding kista licin tidak berbenjol, ukuran 1-8 mm Nefron normal, kista dalam tubulus kolekting Jumlah kista berkurang sesuai peningkatan umur
PERJALANAN PENYAKIT
Bisa menyebabkan kematian pada perinatal disebabkan hipoplasia pulmonal, atelektasis, atau insufisiensi pulmonal yang belum diketahui sebabnya. Manifestasi terjadi pada masa bayi, anak atau dewasa. Bila pasien sampai umur dewasa sebagian akan menjadi gagal ginjal kronik Penatalaksanaan tidak jauh beda dengan PGPDA