Disease
Muhammad Ziaurrahman, S.Ked
PENDAHULUAN
Penyakit ginjal polikistik merupakan kelainan genetik yang ditandai
dengan ditemukannya beberapa kista pada ginjal, dimana ginjal menjadi lebih
besar dan memiliki lebih sedikit jaringan yang masih berfungsi. Kista adalah
suatu rongga tertutup yang dilapisi oleh jaringan epitel dan berisi cairan atau
bahan setengah padat.
Penyakit ginjal polikistik ditandai dengan kista-kista multipel, bilateral,
dan berekspansi yang lambat laun mengganggu dan menghancurkan parenkim
ginjal normal akibat penekanan. Kista-kista tersebut dapat berisi cairan jernih
atau hemoragik.
Penyakit ginjal polikistik penting karena beberapa alasan:
1. Cukup sering ditemukan dan sering menimbulkan masalah diagnosis pada
klinikus, ahli radiologi, dan ahi patologi
2. Beberapa bentuk, seperti penyakit polikistik dewasa, merupakan penyebab
utama gagal ginjal kronis
3. Kadang-kadang disangka sebagai tumor ganas.
Penyakit ginjal polikistik dibagi menjadi dua bentuk yaitu penyakit
ginjal polikistik yang bersifat Autosomal Resesif Polycystic Kidney (ARPKD)
atau sering disebut bentuk anak-anak karena gejala mulai timbul sejak anak-
anak dan penyakit ginjal polikistik yang bersifat Autosomal Dominant
Polycytstic Kidney (ADPKD) sering disebut juga bentuk dewasa karena
gejalanya muncul ketika dewasa.
EPIDEMIOLOGI
Penyakit ginjal polikistik resesif autosomal (ARPKD) merupakan
penyakit genetik yang jarang terjadi dengan perbandingan 1 : 6000 hingga 1 :
40.000. 7 Frekuensi penderita ARPKD telah dilaporkan satu kasus per 10000-
40000 kelahiran, walaupun secara umum frekuensi gen dalam populasi
diperkirakan 1 kasus per 70 populasi.
Penyakit ginjal polikistik dominan autosomal (ADPKD) merupakan
penyakit ginjal yang sering diwariskan, memiliki angka prevalensi sekitar 1 :
500 dan lebih sering terjadi pada orang Kausia dari pada penduduk Afro-
Amerika. 8 Penyakit ini ditemukan pada sekitar 1 dari 500-1000 orang dan
menyebabkan 10% kasus gagal ginjal kronis.2 Prevalensi penyakit ginjal
polikistik tipe ini yaitu 1 kasus per 200-1000 populasi dan menyebabkan 6-
10% kasus penyakit ginjal tahap akhir di Amerika Timur dan Eropa.
Diperkirakan sekitar 1/800-1000 populasi membawa mutasi untuk kondisi ini.
Ginjal polikistik dominan autosomal lebih banyak mengenai laki-laki daripada
perempuan, tetapi perbedaan ini tidak terlalu signifikan.
ANATOMI
FISIOLOGI
ETIOLOGI
Kelainan genetik yang menyebabkan penyakit ini bersifat dominan
maupun resesif, artinya penderita bisa memiliki 1 gen dominan dari salah satu
orang tuanya atau 2 gen resesif dari kedua orang tuanya. Penderita yang
memiliki gen dominan biasanya baru menunjukkan gejala pada masa dewasa;
penderita yang memiliki gen resesif biasanya menunjukkan penyakit berat
pada masa kanak-kanak.
PATOFISIOLOGI
Penyakit ginjal polikistik resesif autosomal (ARPKD) dikenal pula
sebagai penyakit polikistik infatil yang disebabkan oleh mutasi suatu gen yang
belum teridentifikasi pada kromosom 6p. Pada penyakit ini, kedua ginjal sangat
membesar dan secara maskroskopis menampakkan banyak sekali kista di
seluruh korteks dan medula sehingga ginjal tampak seperti spons.
Penyakit ginjal polikistik dominan autosomal (ADPKD) sering disebut
sebagai penyakit polikistik dewasa. Penyakit ini merupakan penyebab lazim
gagal ginjal stadium akhir pada orang dewasa. Penyakit ini ditandai dengan
kista yang membesar di kedua ginjal dan akhirnya merusak parenkim sekitar.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh pewarisan paling sedikit dua gen dominan
autosomal.
Terdapat 3 proses terbentukya kista pada ginjal dan pembesaran
ginjal progresif, yaitu: 3
• Hiperplasia sel tubulus
• Sekresi cairan pada tubulus
• Kelainan pada matriks ekstraselular dan fungsi tubulus
GEJALA KLINIS
Autosomal Resessif Polycystic Kidney Disease (ARPKD)
– Mempunyai massa bilateral pada saat lahir (khas)
– Hematuria makroskopis atau mikroskopis
– Fungsi ginjal menurun tergantung beratnya malformasi ginjal
CT Scan potongan axial pada abdomen seorang perempuan, umur 4 CT Scan dengan kontras pada perempuan umur 45 thn dengan ginjal
tahun dengan ginjal polikistik autosomal dominan. Tampak beberapa polikistik autosomal dominan memperlihatkan gambaran kista pada
kista dengan berbagai ukuran pada ginjal, hepar, dan pankreas caput pankreas.
MRI
• MRI merupakan pemeriksaan terbaik pada penyakit ginjal polikistik karena
dapat diketahui ukuran dan volume kista serta mengevaluasi adanya
perdarahan atau infeksi pada kista. 3 MRI dapat mengidentifikasi kista ginjal
yang memiliki ukuran diameter 3 mm. Pemeriksaan ini dapat dilakukan
untuk menyaring pasien ginjal polikistik autosomal dominan (ADPKD) yang
anggota keluarganya memiliki riwayat aneurisma atau stroke.12 Keadaan
ginjal dapat dengan jelas diketahui dengan MRI. Jaringan korteks dan
parenkim ginjal dapat dibedakan pada gambar T1
Kista ginjal mudah diketahui bila tanpa infeksi atau perdarahan. Kista
mempuyai waktu T1 dan T2 yang panjang. Pada gambar T1 mempunyai sinyal
hipointens sedangkan pada T2 hiperintens.
MRI khusus digunakan pada pasien yang alergi terhadap kontras
iodium dan pada pasien memiliki fungsi ginjal yang menurun yang beresiko
menginduksi gagal ginjal. MRI memiliki kelebihan pada pasien dengan
perdarahan pada kista.
1. ARPKD
• Pembesaran ginjal dengan T2- lebar, tampak peningkatan intensitas signal.
• Hiperintens, linear, radial pada korteks dan medulla
.MRI tampak T1 dan T2 pada ginjal kiri superior dengan T1 tinggi dan T2
intermediate dengan perdarahan kista
PENATALAKSANAAN
• Pengobatan pada penyakit ginjal polikistik resesif autosomal (ARPKD) dan
penyakit ginjal polikistik dominan autosomal (ADPKD) bersifat suportif yang
mencakup manajemen hipertensi yang cermat. Pengobatan yang sesuai
untuk ARPKD dan ADPKD yang berkembang menjadi gagal ginjal adalah
dialisis dan trasplantasi ginjal. Pengobatan pada ADPKD bertujuan untuk
mencegah komplikasi dan memelihara fungsi ginjal seperti terapi pada
pengendalian hipertensi dan infeksi saluran kemih.
• Hipertensi
• Nefrolithiasis