• Sumber dana tsb diperoleh adalah dari utang (Liabilities) dan dari modal
sendiri atau ekuitas (Owner’s Equity).
Masalah Keseimbangan Pembiayaan
Financing ini nampak pada Neraca yg menunjukkan :
Sebutan/istilah ekuitas :
RS Nirlaba (publik) : Fund balances (ekuitas)
Fund balances terdiri dari :
1.Ekuitas terikat :
a. Ekuitas awal (new equity capital )
b. Surplus & defisit tahun lalu (profit retention)
c.Surplus & defisit tahun berjalan
d. Ekuitas donasi (contribution) sifatnya tidak terikat
2. Ekuitas terikat temporer (sementara)
misal : sumbangan kendaraan hrs digunakan tuk operasional RS minimal 3 tahun
3. Ekuitas terikat permanen
misal : hibah tanah hrs digunakan untuk pelayanan RS (tdk untuk dijual )
Sumber
Pembiayaan 1. Dari para Kreditur (modal
asing/utang)
a. Supplier
b. Bank-bank
Sumber 2. Dari Para Pemilik (modal
Eksternal sendiri/ekuitas) :
Saham Preferen
Saham biasa
Sumber2 Pembiayaan dg Utang (1)
I. Hutang Jangka pendek ( kurang 1 tahun) :
1. Sumber pembiayaan jk pendek spontan
a. utang usaha /utang dagang
b. kewajiban yg masih hrs dibayar
c. Pendapatan yg diterima dimuka
2. Sumber pembiayaan jk pendek tanpa jaminan (bank)
a. kredit berjangka
b. perjanjian kredit
c. perjanjian pengakuan utang
3. Sumber pembiayaan jk pendek dg jaminan
a. Piutang pelayanan sebagai jaminan
b. Persediaan sebagai jaminan
Sumber2 Pembiayaan dg Utang (2)
EKUITAS
RS Ekuitas RS
1.Saham biasa
2.Saham Preferen
Privat 3. Laba ditahan
• Saham biasa
Jika RS mendapatkan laba, pepegang saham akan mendapat deviden pd
akhir thn pembukuan, ttp jika RS menderita rugi maka, selama kerugian itu
blm dpt ditutup, tdk diperkenankan membayar deviden.
• Saham preferen
Pemegang saham preferen mempunyai beberapa “preferensi” tertentu
diatas pemegang saham biasa.
Dividen diambil dulu, sisanya untuk saham biasa, apabila RS dilikuidasi,
pembagian kekayaan, saham preferen didahulukan.
•Laba ditahan
Adanya keuntungan, ada laba yg ditahan, maka akan memperbesar modal
sendiri, dan sebaliknya.
Utang Jangka Panjang
• Stabilitas earning : RS adalah public utilities (earning power nya relatif stabil),
mempunyai kesempatan untuk menarik pinjaman.
• Susunan dari aset : Aset RS umumnya lebih besar pd aset tetap, keb. dana dari
modal sendiri (modal asing sbg pelengkap) sesuai dg
konsep struktur modal konservatif yg horizontal. Artinya Jumlah utang jangan
lebih besar dari modal sendiri.
• Kadar resiko dari aset : Makin panjang waktu penggunaan aset, makin besar derajat
risikonya.(perkembangan teknologi) misalnya : Alat medik yg umur ekonomisnya
pendek.
• Sifat manajemen : Manajer yg optimis akan berani mengambil resiko dari utang
• Besarnya RS : RS besar akan lebih berani mengeluarkan saham baru untuk membiayani
pengembangan pelayanan nya dibandingkan dg RS kecil.
PERBEDAAN
UTANG DENGAN MODAL SENDIRI
1. Manfaat :
Bunga atas pinjaman dpt mengurangi dlm menghitung
pendapatan kena pajak.
2. Biaya dari pinjaman :
a. Peningkatan kemungkinan kebangkrutan yg disebabkan oleh
kewajiban utang
b. Biaya agen dan pengendalian tindakan perusahaan
c. Biaya yg berkaitan dg manajer yg mempunyai informasi
lebih banyak ttg prospek perusahaan dari pada investor.
Risiko bisnis :
Dimana perusahaan tdk dpt menutup biaya operasionalnya.
RS “A” dlm membuat keputusan struktur modal memperkirakan pendapatan operasional dan laba
sebelum bunga dan pajak (EBIT) yg sesuai, dimana terdapat kemungkinan :
• 25% (pesimistis ) pendapatan operasional akan mencapai Rp 800.000
• 50% ( hampir pasti) pendapatan operasional akan mencapai Rp 1.200.000
• 25% (optimistis ) pendapatan operasional akan mencapai Rp 1.600.000
Biaya tetap Rp 400.000 (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost) sama dg 50% dari pendapatan.
Risiko keuangan :
Dimana perusahaan tdk mampu unuk menutup kewajiban keuangan.
Tingkat utang, tingkat bunga, dan jumlah uang dari bunga tahunan sesuai
dg alternatif struktur modal RS “A”
Tabl 3. Tingkat bunga
*) 50%
hampir pasti
**) paling
optimal
***) tabel 2
Pengaruh Keuangan dg Investasi Tambahan
(1)
Jika RS “A” mempunyai struktur modal 50% utang dan 50% modal sendiri (struktur
modal optimal) ingin melakukan penambahan kapasitas. Untuk ini diperlukan
tambahan dana sebesar Rp 200.000 yg dapat diperoleh dg menjual :
a. obligasi @ 10% atau
b. Saham biasa sebanyak 5.000 lembar dg harga pasar Rp 40 per saham.
Biaya tetap setelah ekspansi sebesar Rp 440.000 dan biaya variabel sebesar 50% dari
pendapatan operasional.
(000)
A. Obligasi ( 58,3%)
a.1 Bunga (10% x 700) 70 70 70
a.2 Laba sbm pajak (e-a.1) (110) 90 290
a.3 Pajak (40%) 0 36 116
a.4 EAT (110) 54 174
a.5 Pendapatan per saham (8.8) 4,32 13,92
(12.500 lb tdk nambah)
36