Anda di halaman 1dari 36

CAPITAL STRUCTURE

Program Magister Manajemen


Pascasarjana UNISBA
FINANCING
• Dlm praktiknya, aplikasi konsep capital structure di RS belum banyak
mendapat perhatian. Hal ini krn terkait dg motif RS di masa lalu yaitu pd
umumnya motif “nirlaba” yg sumber pembiayaannya dari ekuitas.

• Setelah terbukanya ruang bisnis di bidang per RS an (motif profit dlm


bentuk PT/persero), maka pertimbangan risiko dan laba dari pemenuhan
pembiayaan mulai mendapat perhatian dari para manajer RS.

• Pd hakekatnya masalah pembiayaan adalah menyangkut masalah


keseimbangan pembiayaan di dlm RS sbg unit bisnis. Dg demikian
pembiayaan berarti mengadakan keseimbangan sebaik2nya antara
investasi dlm bentuk assets yg dimiliki RS, dan mununjukkan sumber
dana dari mana untuk investasi aset tsb diperoleh.

• Sumber dana tsb diperoleh adalah dari utang (Liabilities) dan dari modal
sendiri atau ekuitas (Owner’s Equity).
Masalah Keseimbangan Pembiayaan
Financing ini nampak pada Neraca yg menunjukkan :

Persamaan akuntansi ( accounting equation ) :

Aset = utang + Modal Sendiri


atau
Assets = Liabilities + Owner’s Equity

Jadi persamaan ini dpt dirumuskan lagi sebagai berikut :

Assets Acquired = How Financed

 
Sebutan/istilah ekuitas :
RS Nirlaba (publik) : Fund balances (ekuitas)
Fund balances terdiri dari :

1.Ekuitas terikat :
a. Ekuitas awal (new equity capital )
b. Surplus & defisit tahun lalu (profit retention)
c.Surplus & defisit tahun berjalan
d. Ekuitas donasi (contribution) sifatnya tidak terikat
2. Ekuitas terikat temporer (sementara)
misal : sumbangan kendaraan  hrs digunakan tuk operasional RS minimal 3 tahun
3. Ekuitas terikat permanen
misal : hibah tanah  hrs digunakan untuk pelayanan RS (tdk untuk dijual ) 

RS Laba (privat) : Equity


1.Saham biasa (common Stock)
2.Saham preferen (preffered stock) 
3. Laba ditahan (profit retention/retained earning)
RS
RS““X”
X”
Neraca
Neraca
Per
Per 31 Desember2014
31 Desember 2014

1 ASET 2 KEWAJIBAN (UTANG )


11 Aset Lancar 21 Kewajiban Lancar
1101 Kas & Bank 4.200.000 2101 Hutang Usaha
1102 Innvest Jlk pendek 0 210101 Hutang kpd pemasok 3.600.000
1103 Piutang Pelayanan 5.635.000 2102 Hutang Pajak
1104 Piutang lain2 0
2103 Beban YMH dibayar
1105 Persediaan 4.600.000
2104 Pendpt.diterima dimuka
14.435.000
210401 Uang Muka Pasien 500.000
13 Aset Tetap
1301 Tanah 9.614.000 4.100.000
1302 Gedung 197.198.000
1303 Peralatan 272.201.000 22 Keawajiban Jangka Panjang 0
1306 Akum.Depresiasi (160.773.000)
318.240.000
1404 Aset tdk berwujud
3EKUITAS (MODAL)
140401 Diklat 37.589.000 31 Modal R.. (R ..Capital) 328.715.000
140499 Akum. Amortisasi (37.449.000)
140.000

TOTAL ASET 332.815.000


TOTAL UTANG & MODAL 332.815.000
SUMBER2 PENAWARAN DANA(BEMBIAYAAN)
MENURUT ASALNYA

Sumber internal 1. Laba Ditahan


2. Depresiasi & Amortisasi

Sumber
Pembiayaan 1. Dari para Kreditur (modal
asing/utang)
a. Supplier
b. Bank-bank
Sumber 2. Dari Para Pemilik (modal
Eksternal sendiri/ekuitas) :
Saham Preferen
Saham biasa
Sumber2 Pembiayaan dg Utang (1)
I. Hutang Jangka pendek ( kurang 1 tahun) :
1. Sumber pembiayaan jk pendek spontan
a. utang usaha /utang dagang
b. kewajiban yg masih hrs dibayar
c. Pendapatan yg diterima dimuka
2. Sumber pembiayaan jk pendek tanpa jaminan (bank)
a. kredit berjangka
b. perjanjian kredit
c. perjanjian pengakuan utang
3. Sumber pembiayaan jk pendek dg jaminan
a. Piutang pelayanan sebagai jaminan
b. Persediaan sebagai jaminan
Sumber2 Pembiayaan dg Utang (2)

II. Hutang Jangka Panjang (lebih 1 tahun)


1. Jenis-jenis
a. Pinjaman berjangka /Term loan
b. Pinjaman obligasi (Pinjaman uang untuk jangka pajang)
c. Bank investasi
2. Biaya utang jk panjang
Biaya utang jk panjang biasanya lebih besar dr utang jk
pendek.
Faktor2 yg mempengaruhi tingkat bunga yaitu
waktu jatuh tempo, besarnya pinjaman, risiko peminjam,
biaya pokok utang.
• Waktu jatuh tempo :
- tingkat inflasi
- permintaan utang jk panjang lebih banyak
• Besarnya pinjaman
Jml pinjaman yg lebih besar biaya administrasi per
rupiah menjadi semakin kecil .
• Risiko peminjam
Makin besar rasio utang dg ekuitas, maka makin
tinggi pula risiko keuangannya.
• Biaya pokok uang
Biaya pokok uang sbg dasar untuk menentukan
tingkat bunga.
Pengertian Struktur Modal

• Struktur modal (capital structure)adalah bauran


(perpaduan) dari utang jangka panjang dan ekuitas
(saham preferen dan saham biasa).
• Bauran tersebut di RS nampak pada neraca.
• Manajer keuangan RS hrs dpt menilai struktur modal
RS dan memahami hubungannya risiko dan laba dari struktur modal tsb.
Misalnya :
• Pd saat RS didirikan :
pemilik dpt menentukan sumber modalnya (semua ekuitas atau perlu ada utang
jangka panjang)
• Pd saat peningkatan/pengembangan :
Ada alternatif sumber pembiayaan :
- Jika tdk mau manajemennya dikelola banyak pemilik, akan
mengambil utang.
- Jika tdk mau mengambil risiko bayar bunga dan cicilin, akan
mengambil dari ekuitas.
Modal RS
(Neraca )
ASET KEWAJIBAN
& Ekuitas

Aset lancar Utang Jangka pendek

Utang Jangka panjang Modal asing

Aset tetap Modal Pemegang Saham


• Saham preference Total
• Saham biasa & Modal sendiri Modal
. Laba di tahan
Jenis2 modal RS

• Modal RS menunjukan dana jk panjang :


1.Eku tdk terikat (eku awal, surplus/defisit thn
lalu, th berjalan dan donasi)
Ekiutas RS 2.Eku terikat temporer
Publik 3.Eku terikat permanen

EKUITAS
RS Ekuitas RS
1.Saham biasa
2.Saham Preferen
Privat 3. Laba ditahan

1. Pinjaman dr Bank/lembaga Keuangan


Utang Jk lainnya.
Panjang 2. Kredit Investasi
3. Pinjaman Luar negeri
Ekuitas RS Publik

• Ekuitas tdk terikat


Berupa sumber daya ekonomi yg penggunaannya tdk
dibatasi untuk tujuan tertentu.
• Ekuitas teriakat temporer
Berupa sumber daya ekonomi yg penggunaannya dan/atau waktunya
dibatasi untuk tujuan tertentu. Dan/atau jangka waktu tertentu oleh donatur.
(misal : donasi untuk aktivitas operasi tertentu.
•Ekuitas terikat permanen
Berupa sumber daya yg yg penggunaannya dibatasi secara permanen
untuk tujuan tertetntu oleh donatur.
(misalnya sumbangan tanah/gedung/bangunan tetapi tdk boleh dijual,
untuk mendapatkan pendapatan secara permanen)
Ekuitas RS Privat

• Saham biasa
Jika RS mendapatkan laba, pepegang saham akan mendapat deviden pd
akhir thn pembukuan, ttp jika RS menderita rugi maka, selama kerugian itu
blm dpt ditutup, tdk diperkenankan membayar deviden.
• Saham preferen
Pemegang saham preferen mempunyai beberapa “preferensi” tertentu
diatas pemegang saham biasa.
Dividen diambil dulu, sisanya untuk saham biasa, apabila RS dilikuidasi,
pembagian kekayaan, saham preferen didahulukan.
•Laba ditahan
Adanya keuntungan, ada laba yg ditahan, maka akan memperbesar modal
sendiri, dan sebaliknya.
Utang Jangka Panjang

• Kewajiban RS kpd pihak lain (kreditur) yg hrs dipenuhi


/dilunasi dlm jangka panjang (1 th atau lebih) :
Yang termasuk utang jangka panjang :
a.Pinjaman bank dan pinjaman lembaga keuangan lainnya
b.Kredit investasi
c.Pinjaman luar negeri
Biaya Penggunaan Modal

• Biaya penggunaan Utang Jk panjang


- Tingkat bunga yg ditetapkan dlm kontrak
- Biaya penerbitas sekuritas (penerbitan & penjualan)

• Biaya penggunaan saham preferen


- Hasil penjualan saham preferen lebih kecil dari
nominalnya.

• Biaya penggunaan laba ditahan


- Rate of return dlm saham yg diharapkan (apabila ditanam
dlm saham biasa)

• Biaya penggunaan saham biasa


- Dibebani biaya emisi
Faktor2 yg mempengaruhi Struktur Modal

•Tingkat bunga : Penarikan utang dibebanarkan jika tingkat bunga lebih


rendah dari erning power.

• Stabilitas earning : RS adalah public utilities (earning power nya relatif stabil),
mempunyai kesempatan untuk menarik pinjaman.

• Susunan dari aset : Aset RS umumnya lebih besar pd aset tetap, keb. dana dari
modal sendiri (modal asing sbg pelengkap) sesuai dg
konsep struktur modal konservatif yg horizontal. Artinya Jumlah utang jangan
lebih besar dari modal sendiri.

• Kadar resiko dari aset : Makin panjang waktu penggunaan aset, makin besar derajat
risikonya.(perkembangan teknologi) misalnya : Alat medik yg umur ekonomisnya
pendek.

• Besarnya jumlah modal yg dibutuhkan


( dana yg dibutuhkan besar, dpt mengeluarkan sekuritas besama2)
• Keadaan pasar modal : Pd gelombang meninggi, investor lebih tertarik dlm saham

• Sifat manajemen : Manajer yg optimis akan berani mengambil resiko dari utang

• Besarnya RS : RS besar akan lebih berani mengeluarkan saham baru untuk membiayani
pengembangan pelayanan nya dibandingkan dg RS kecil.
PERBEDAAN
UTANG DENGAN MODAL SENDIRI

Karakteristik Pinjaman Modal sendiri

• Hak Suara Tidak ada Ada

• Tuntutan atas Lebih didahulukan Kurang didahulukan


pendapatan dan dari modal sendiri Dari pinjaman
aset

• Jatuh tempo Ada Tidak ada

• Pajak Bunga mengurangi Tidak ada pengurangan


pajak pajak
KEPUTUSAN SUMBER MODAL

Setiap keputusan yg diambil ttg sumber modal selalu ada


dampaknya.

• Sumber modal saham biasa :


ada kewajiban membayar deviden dan keputusan2 kebijakan atau
pengelolaan dari pemegang saham perlu diperhatikan.

• Sumber modal saham preferen :


ada kewajiban membayar deviden yg harus diprioritaskan dan bila
RS dilikuidasi , maka pemegang saham preferen akan
didahulukan pengembalian nilai sahamnya.

• Sumber modal utang jangka panjang :


ada kewajiban membayar bunga dan pengembalian utang pada
saat jatuh tempo.
Pertimbangan dlm pembiayaan pinjaman

1. Manfaat :
Bunga atas pinjaman dpt mengurangi dlm menghitung
pendapatan kena pajak.
2. Biaya dari pinjaman :
a. Peningkatan kemungkinan kebangkrutan yg disebabkan oleh
kewajiban utang
b. Biaya agen dan pengendalian tindakan perusahaan
c. Biaya yg berkaitan dg manajer yg mempunyai informasi
lebih banyak ttg prospek perusahaan dari pada investor.

Kebangkrutan berkaitan dg tidak mampu mebayar utang2nya.


(Risiko keuangan )
Struktur Modal Optimal

• Target Struktur modal adalah penggabungan


optimal yg diinginkan dari pembiyaan dg utang
dan modal sendiri yg diusahakan oleh perusahaan
untuk dicapai dan dipelihara.
• Struktur modal yg optimal adalah struktur modal yg
mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan
pengembalian (return) sehingga memaksimumkan
kekayaan pemilik.
Menentukan Struktur Modal Optimal

• Jika RS mendasarkan pd prinsip kehati-hatian, akan


mengacu pd aturan struktur financial konservatif untuk
mencari struktur modal yg optimal (ekuitas>utang).

• Jika RS mendasrkan pd cost of capital , struktur modal yg


dpt meminimumkan biaya penggunaan modal rata2.
Peningkatan kemungkinan
kebangkrutan
Kebangkrutan tergantung dari risiko bisnis dan risiko keuangan

Risiko bisnis :
Dimana perusahaan tdk dpt menutup biaya operasionalnya.

Faktor2 risiko bisnis :


a.Pengaruh operasi (misal penggunaan biaya tetap)
b.Stabilitas pendapatan (volume pelayanan dan tarif yg stabil )
c.Stabilitas biaya ( misal penaksiran relatif dari harga input yg stabil )

Semakin tinggi risiko bisnis perusahaan, harus berhati-hati dlm


menentukan struktur modal.
 
Contoh kasus : Risiko Bisnis

RS “A” dlm membuat keputusan struktur modal memperkirakan pendapatan operasional dan laba
sebelum bunga dan pajak (EBIT) yg sesuai, dimana terdapat kemungkinan :
• 25% (pesimistis ) pendapatan operasional akan mencapai Rp 800.000
• 50% ( hampir pasti) pendapatan operasional akan mencapai Rp 1.200.000
• 25% (optimistis ) pendapatan operasional akan mencapai Rp 1.600.000

Biaya tetap Rp 400.000 (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost) sama dg 50% dari pendapatan.

Tabel 1. Pendapatan dan perhitungan EBIT RS “A”


( dlm ribuan rupiah )

Probabilitas pendapatan 0,25 0,50 0,25

Hasil pendapatan 800 1.200 1.600


Biaya tetap 400 400 400
Biaya variabel 400 600 800

EBIT 0 200 400


(Earning before interest and tax)
RISIKO KEUANGAN

Risiko keuangan :
Dimana perusahaan tdk mampu unuk menutup kewajiban keuangan.

Struktur modal mempengaruhi langsung risiko keuangan yaitu risiko


perusahaan tdk mampu memenuhi kewajiban keuangan pd saat
jatuh tempo yg akhirnya akan mengakibatkan kebangkrutan.

Risiko total yaitu kombinasi risko bisnis dan risiko keuangan,


menentukan kemungkinan kebangkrutan.
Contoh kasus : Risiko Keuangan (1)

RS “A” mempunyai struktur modal sekarang sebagai berikut :


- Hutang jangka panjang Rp 0
- Modal saham biasa ( 25.000 lembar @ Rp 40 ) Rp 1.000.000
Total Modal Rp 1.000.000
Diasumsikan bahwa RS mempertimbangkan tujuh alternatif struktur modal , struktur ini diukur
menggunakan rasio hutang sbb : 0%, 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 60%. (asumsi : RS tidak
mempunyai utang lancar, struktur modal terdiri dari semua ekuitas, jumlah modalnya tetap
Rp 1.000.000) .
*) utang jangka panjang
Tabel 2. Rasio utang

Rasio hutang Aset Utang *) Saham Rasio hutang : Lembar saham


biasa modal sendiri yg beredar

0% 1.000.000 0 1.000.000 0% 25.000


10% 1.000.000 100.000 900.000 11% 22.500
20% 1.000.000 200.000 800.000 25% 20.000
30% 1.000.000 300.000 700.000 43% 17.500
40% 1.000.000 400.000 600.000 67% 15.000
50% 1.000.000 500.000 500.000 100% 12.500
60% 1.000.000 600.000 400.000 150% 10.000
Contoh kasus : Risiko Keuangan (2)

Tingkat utang, tingkat bunga, dan jumlah uang dari bunga tahunan sesuai
dg alternatif struktur modal RS “A”
Tabl 3. Tingkat bunga

Struktur modal utang Tingkat bunga Bunga


rasio hutang atas semua
utang
0% 0 0% 0
10% 100.000 9,0% 9.000
20% 200.000 9,5% 19.000
30% 300.000 10,0% 30.000
40% 400.000 11,0% 44.000
50% 500.000 13,5% 67.000
60% 600.000 16,5% 99.000
Perhitungan EAT
(Earning After Tax )
(000)

Probabilitas pendapatan(Rasio Hutang 0%) 0,25 0,50 0,25


EBIT 0 200 400
Bunga (-) 0 0 0
Laba sblm pajak 0 200 400
Pajak 40% (-) 0 80 160
EAT 0 120 240

Probabilitas pendapatan(Rasio Hutang 10%) 0,25 0,50 0,25

EBIT 0 200 400


Bunga (-) 9 9 9
Laba sblm pajak (9) 191 391
Pajak 40% (-) 0 76,4 156,4
EAT (9) 114,6 234,6

Probabilitas pendapatan(Rasio Hutang 20%) 0,25 0,50 0,25


EBIT 0 200 400
Bunga (-) 19 19 19
Laba sblm pajak (19) 181 381
Pajak 40% (-) 0 72,4 152,4
EAT (19) 108,6 228,6
Perhitungan EAT
(Earning After Tax )
(000)

Probabilitas pendapatan(Rasio Hutang 30%) 0,25 0,50 0,25


EBIT 0 200 400
Bunga (-) 30 30 30
Laba sblm pajak (30) 170 370
Pajak 40% (-) 0 68 148
EAT (30) 102 222

Probabilitas pendapatan(Rasio Hutang 40%) 0,25 0,50 0,25

EBIT 0 200 400


Bunga (-) 44 44 44
Laba sblm pajak (44) 156 356
Pajak 40% (-) 0 62,4 142,4
EAT (44) 93,6 213,6

Probabilitas pendapatan(Rasio Hutang 50%) 0,25 0,50 0,25


EBIT 0 200 400
Bunga (-) 67 67 67
Laba sblm pajak (67) 133 333
Pajak 40% (-) 0 53,2 133,2
EAT (67) 79,8 199,8
Perhitungan EAT
(Earning After Tax )
(000)

Probabilitas pendapatan(Rasio Hutang 60%) 0,25 0,50 0,25


EBIT 0 200 400
Bunga (-) 99 99 99
Laba sblm pajak (99) 101 301
Pajak 40% (-) 0 40,4 120,4
EAT (99) 60,06 180,6
Contoh kasus : Pendapatan per saham yg
diharapkan
Rasio Aset Utang Saham EAT *) Lembar Pendapatan
hutang biasa saham yg persahan
(50% )*)
beredar
***)

0% 1.000.000 0 1.000.000 120.000 25.000 4,80


10% 1.000.000 100.000 900.000 114.000 22.500 5,10
20% 1.000.000 200.000 800.000 108.600 20.000 5,44
30% 1.000.000 300.000 700.000 102.000 17.500 5,83
40% 1.000.000 400.000 600.000 93.600 15.000 6,24
50% **) 1.000.000 500.000 500.000 79.800 12.500 6,36
60% 1.000.000 600.000 400.000 60.600 10.000 6,06

*) 50%
hampir pasti
**) paling
optimal
***) tabel 2
Pengaruh Keuangan dg Investasi Tambahan
(1)

Jika RS “A” mempunyai struktur modal 50% utang dan 50% modal sendiri (struktur
modal optimal) ingin melakukan penambahan kapasitas. Untuk ini diperlukan
tambahan dana sebesar Rp 200.000 yg dapat diperoleh dg menjual :
a. obligasi @ 10% atau
b. Saham biasa sebanyak 5.000 lembar dg harga pasar Rp 40 per saham.
Biaya tetap setelah ekspansi sebesar Rp 440.000 dan biaya variabel sebesar 50% dari
pendapatan operasional.
(000)

Ekspansi Aset Utang Saham biasa Rasio hutang :


Aset

Sebelum 1.000 500 500 50%

Sesudah 1.200 700 500 58,3%


(jika obligasi)

Sesudah 1.200 500 700 41,7%


(jika saham
biasa)
Pengaruh Keuangan dg Investasi
Tambahan (2) (000)

Probabilitas pendapatan 25% 50% 25%

a. Pendapatan operasional (tabel 1) 800 1.200 1.600


b. Biaya tetap 440 440 440
c. Biaya variabel 400 600 800
d. Total (b+c) 840 1040 1.240
e. EBIT (a-d) (40) 160 360

A. Obligasi ( 58,3%)
a.1 Bunga (10% x 700) 70 70 70
a.2 Laba sbm pajak (e-a.1) (110) 90 290
a.3 Pajak (40%) 0 36 116
a.4 EAT (110) 54 174
a.5 Pendapatan per saham (8.8) 4,32 13,92
(12.500 lb  tdk nambah)

B. Saham biasa ( 41,7%)


b.1 Bunga ( 10% x 500) 50 50 50
b.2 laba sblm pajak ( e –b.1) (90) 110 310
b.3 Pajak (40%) 0 44 124
b.4 EAT (90) 66 186
b.5 Pendapatan per saham (17.500) (5,1) 3.77 10,63
( 12.500 + 5.000 )
Biaya Agen yg Ditentukan oleh
Pemberi Pinjaman

Masalah yg timbul bukan saja antara manajemen dan


pemilik, ttp juga hubungan antara pemilik dan pemberi
pinjaman.
Bunga dibebankan berdasarkan penilaian pemberi
pinjaman atas risiko perusahaan. Untuk menghindari
risiko tsb, pemberi pinjaman melakukan monitoring dan
teknik pengedalian pd yg diberi pinjaman. Misalnya dlm
penjanjian menetapkan modal kerja bersih, peroleh
aktiva, dll.
Informasi Asimetris

. Baya yg berkaitan dg manajer yg mempunyai informasi


lebih banyak tentang prospek perusahaan daripada investor
ttg informasi dan prospek masa yg akan datang.
Misalnya :
Manajer membuat keputusan dg sasaran memaksimalisasi
kekayanaan pemilik, maka informasi asimetris dpt mempengaruhi
struktur modal.
Contoh : manajemen melihat informasi yg berharga bahwa
perusahaan membutuhkan pembiayaan tambahan, krn prospek
yg akan datang baik, tp respon pasar tdk demikian. Jadi krn
harga saham sekarang rendah, maka lebih baik pinjam dari pd
penerbitkan saham baru.
TERIMA KASIH

36

Anda mungkin juga menyukai