mediator-mediator
kimia
(histamin)
atau
lemak
tipe
ini
dapat disebabkan
oleh
obat,
dan
memerlukan
penggabungan antara IgE dan IgM dengan antigen yang melekat pada
sel. Jika sistem komplemen teraktivasi akan dipacu sejumlah reaksi
yang berakhir dengan lisis.
3. Tipe III Reaksi Kompleks Imun
Antibodi mengadakan reaksi dengan antigen membentuk kompleks
antigen antibodi yang kemudian mengendap pada salah satu tempat
ini
melibatkan
limfosit.
Limfosit
yang
tersentisisasi
I.
DIAGNOSIS BANDING
i.
Viral Eksantema
Viral eksantema sebagian besarnya berhubungan dengan selflimited disease.Pada measles ruam terdiri dari makula eritematosa
dan papula yang muncul di belakang telinga dan di garis rambut
anterior, penggabungan, tersebar di bagian leher dan tungkai distal,
dan akhirnya mempengaruhi ekstremitas atas dan bawah termasuk
tangan dan kaki.
Gambar 5. Measles
ii.
Pitiriasis Rosea
Pitiriasis Rosea dimulai dengan sebuah lesi inisial berbentuk
eritema dan skuama halus. Kemudian disusul oleh lesi-lesi yang lebih
kecil di badan, lengan dan paha atas yang tersusun sesuai dengan
lipatan kulit dan biasanya menyembuh dalam waktu 3-8 minggu.
Sebagian penderita mengeluh gatal ringan. Penyakit dimulai dengan
lesi pertama (herald patch), umumnya di badan, solitar, berbentuk
oval dan anular, diameternya kira-kira 3 cm. Tempat predileksi pada
badan, lengan atas bagian proksimal dan paha atas, sehingga seperti
pakaian renang wanita aman dahulu. Kecuali bentuk yang lazim
berupa eritroskuama, pitiriasis rosea dapat juga berbentuk urtika,
vesikel, dan papul, yang lebih sering terdapat pada anak-anak.
Mochtar Hamzah. Erupsi Obat Alergik. In. Adhi Djuanda, Mochtar Hamzah, Siti
Aisah, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ke-6. Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011. p.154-6.
Adhi Djuanda. Dermatosis Eritroskuama In. Adhi Djuanda, Mochtar Hamzah, Siti
Aisah, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi Ke-6.. Jakarta: Badan
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011. 197.