CKD & DM
Disusun Oleh:
Riandi Candra Prayoga
G4A015212
Pembimbing:
Dr. Yunanto Dwi Nugroho, Sp.PD
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. J
Usia
: 56 tahun
Status
: menikah
Alamat
: Tambaksari 5/7, Kedungreja
Agama
: Islam
No. RM
: 00965566
Tgl masuk
: 7 Januari 2017
Tgl periksa : 11 Januari 2017
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital
KU/Kes : Sedang/Compos Mentis
TD: 140/80 mmHg
N : 92x/menit
RR: 24x/menit
T : 36.6 C
BB: 65 kg
TB : 158 cm
Status Generalis
KU/Kes : sedang/compos mentis
Kepala : mesocephal, ada VT Mata : CA +/+, SI -/Hidung : discharge -/- , NCH -/Mulut : Bibir sianosis (+), mulut kering (-)
Leher : Deviasi trakea (-)
Pulmo
Inspeksi : hemithoraks dekstra=sinistra, ketinggalan gerak (-)
Palpasi : Vocal fremitus dekstra=sinistra
Perkusi : Sonor di seluruh lapang baru
Auskultasi : SDV (+/+), RBK (+/+), RBH (-/-), Wheezing (-/-)
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
111.000 L
82,1
MCH
25,9 L
MCHC 31,5 L
RDW
18,0 H
MPV
8,8 L
1,55 L
Ur 183,4 H
Cr 6,94 H
GDS
Na 136
K
4,5
172
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 8/1/2017:
PT
12,3 H
APTT
44,6 H
Tanggal 9/1/2017:
Hb 5,4 L
Leu
18250 L
Ht 17 L
Erit
2,1 L
Trom 84.000 L
Tanggal 11/1/2017:
Hb 7,7 L
Leu
1370 L
Ht 24 L
Erit
3,0 L
Trom 54.000 L
PT 11,5 H
APTT 39,0
Diagnosis:
CKD
DM tipe 2
TERAPI
O2 4 lpm
Inf NS 20 tpm
IVFD PCT 3x1 gr
Inj Ceftriakson 1 gr/12 jam
Inj furosemide 1 a/8 jam
Inj Ranitidin 2x1amp
Inj Kalnex 3x500mg
Inj vit K 3x1amp
Transfusi PRC 3 kolf
TINJAUAN PUSTAKA
CHRONIC KIDNEY
DISEASE
(CKD)
DEFINISI
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
Angka kejadian CKD meningkat sesuai dengan usia
Prevalensi CKD di AS sekitar 10% sampai 14%.
2014: > 26 juta orang Amerika memiliki tahap CKD 1 sampai 5.
Insiden penyakit ginjal stadium akhir (ESRD) sebesar 7% -10%
per tahun di AS, ESRD umumnya terjadi pada usia lebih dari
70 tahun.
Kejadian ESRD terutama terjadi karena diabetes mellitus dan
hipertensi, faktor risiko utama untuk CKD.
Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi penyakit gagal
ginjal kronis 0.2 %
meningkat tajam pada kelompok umur 35-44 tahun (0,3%),
diikuti umur 45-54 tahun (0,4%), dan umur 55-74 tahun (0,5%),
dan tertinggi pada kelompok umur 75 tahun (0,6%).
Prevalensi pada laki-laki (0,3%) lebih tinggi dari perempuan
(0,2%)(Riskesdas, 2013).
PATOFISIOLOGI
Awalnya ginjal mampu kompensasi kerusakan ginjal dg
manfaatkan nefron fungsional yg tersisa, tapi akan akibatkan
hiperfiltrasi dan tjd peningkatan tek intraglomerulus.
Pada kerusakan berlanjut maladaptasi ginjal nefron yang
mengkompensasi fungsinya menurun nefrosklerosis fungsi
ginjal turun CKD
Penurunan
fungsi ginjal penurunan prod hormon spt
eritropoietin prod eritrosit turun anemia
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
ANAMNESIS dan PF
Lemas, anoreksia, mual, muntah, hipertensi,
pitting edema, gagal jantung kongestif, pruritus,
kulit warna abu, edema pulmoner, nafas
dangkal, nafas bau amonia, cegukan, haus, letih.
LABORATORIUM
Anemia, ureum naik, creatinin naik, hipokalsemi,
as urat naik, hiponatremi, hipokalsemi, asidosis
metabolik, proteinuria, hematuria, PT APTT
naik
GAMB. RADIOLOGIS
Batu radioopaque dapat ditemukan melalui foto
polos abdomen pada pasien CKD.
Ultrasonografi abdomen dapat memperlihatkan
ukuran ginjal yang mengecil, penipisan korteks,
hidronefrosis, batu pada ginjal, kista, massa,
maupun kalsifikasi.
TERAPI
Untuk mencegah dan mengobati asidosis
metabolik dapat diberikan suplemen alkali
(sodium bicarbonat) IV
Anemia: Transfusi darah Packed Red Cel/ (PRC)
Hipertensi: obat-obat hipertensi
Terapi Pengganti Ginjal dilakukan pada penyakit
ginjal kronik stadium V yaitu pada LFG kurang
dari 15 ml/menit. Terapi tersebut dapat berupa
hemodialisis, Continuous Ambulatory Peritoneal
Dialysis (CAPD) dan transplantasi ginjal
KOMPLIKASI
Hiperkalemia akibat penurunan eksresi, asidosis
metabolic
Perikarditis, efusi pericardial dan tamponade jantung
akibat retensi produk sampah uremic dan dialisis yang
tidak adekuat.
Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta
malfungsi sistem rennin-angiostensin-aldosteron
Anemia akibat penurunan eritropoetin, penurunan
rentang usia sel darah merah, perdarahan
gastrointestinal akibat iritasi oleh toksin dan kehilangan
darah selama hemodialisis.
Penyakit tulang serta kalsifikasi metastatic akibat retensi
fosfat, kadar kalsium serum yang rendah, metabolisme
vitamin D abnormal dan peningkatan kadar alumunium.
PROGNOSIS
Pasien dengan penyakit ginjal kronik umumnya
akan menuju stadium terminal atau stadium V.
Angka progresivitasnya tergantung dari
diagnosis yang mendasari, keberhasilan terapi,
dan juga dari individu masing-masing.
Angka kematian meningkat sejalan dengan
memburuknya fungsi ginjal.
Terapi penggantian ginjal dapat meningkatkan
angka harapan hidup.
Kematian terbanyak adalah karena kegagalan
jantung (45%), infeksi (14%), kelainan pembuluh
darah otak (6%), dan keganasan (4%)
DIABETES
MELITUS
DEFINISI
Etiologi
FAKTOR RISIKO
PENEGAKKAN DIAGNOSIS
Keluhan klasik DM
Karakteristik
1
Onset usia
Berhubungan dengan
obesitas
Kecenderungan terjadi
ketoasidosis yang
membutuhkan insulin
sebagai control dan survive
Kadar insulin dalam plasma
5
6
7
Berhubungan dengan
antigen HLA-D spesifik
Antibodi sel islet pada
diagnosis
Patologi sel islet
Kecenderungan terjadi
komplikasi (retinopati,
nefropati, neuropati,
aterosklerosis, dan penyakit
cardiovascular)
DM tipe 1
Umumnya < 30 tahun
DM tipe 2
Umumnya > 30 tahun
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Insulitis, kehilangan sel
beta secara selektif
Ya
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Terimakasih...