A. Definisi
Ginjal tapal kuda merupakan jenis yang paling umum dari fusi anomali ginjal. Ginjal tapal kuda adalah
penyatuan kutub-kutub ginjal (biasanya bagian bawah). Mereka saling berhubungan melalui istmus yang
berupa parenkim ginjal atau berupa jaringan fibrous (band ). Letak ginjal tapal kuda lebih rendah
daripada posisi yang normal, dan istmus letaknya setinggi vertebra lumbal 4 – 5.
B. Etiologi
Dua teori tentang embrio dari ginjal tapal kuda telah diusulkan.
Ajaran klasik fusi mekanik berpendapat bahwa ginjal tapal kuda terbentuk selama
organogenesis, ketika kutub inferior dari sentuhan ginjal awal, menggabungkan di garis tengah
lebih rendah. Teori fusi mekanik berlaku untuk ginjal tapal kuda dengan isthmus berserat.
Atau, studi lebih baru postulat bahwa fusi abnormal dari jaringan yang berhubungan dengan
isthmus parenchymatous dari beberapa ginjal tapal kuda adalah hasil dari peristiwa teratogenik
melibatkan migrasi abnormal sel-sel nephrogenic posterior, yang kemudian bersatu untuk
membentuk isthmus. Kejadian teratogenik mungkin juga berhubungan dengan peningkatan
insiden anomali kongenital terkait dan neoplasias tertentu, seperti tumor Wilms dan tumor
karsinoid terkait dengan isthmus dari ginjal tapal kuda.
C. Epidemiologi
Ginjal tapal kuda merupakan anomali yang tidak jarang dijumpai.Di dalam
autopsi didapati rata-rata 1 di dalam 600 - 800 kasus. Pada umumnya penggabungan
terjadi pada pole bawah, akan tetapi pada + 10% kasus terjadi pada pole atas. Pada
laki-laki lebih sering, terjadi dari pada wanita dengan perbandingan 2:1.
D. Patofisiologi
Ginjal terbentuk dari metanephros pada minggu kelima dari kehidupan embryonal. Ginjal tapal kuda
terjadi sebagai akibat penyatuan dari renal blastemal (nephroblast = tunas ginjal) pada minggu ke-8
sampai ke-10 kehidupan embryo, biasanya pada pole bawahnya di dekat daerah bifurcatio aortae.
Dalam pertumbuhannya, ginjal bergerak menuju ke-cranial sambil berputar 90 derajat, tetapi apabila
terjadi penyatuan pada pole bawahnya maka ginjal tersebut tidak akan mencapai tempatnya yang
normal, terhalang pada isthmusnya oleh arteri messenterica superior. Karena kedua pole bawahnya
bersatu, maka masing-masing ginjal tidak dapat melakukan rotasi 90 derajat, sehingga pelvis renalis
yang seharusnya menghadap ke medial jadi menghadap ke depan dan letak ureter di depan isthmus.
Juga letak kedua ginjal menjadi lebih berdekatan dan sumbu memanjangnya arahnya sejajar atau
menguncup ke bawah.
Letak ginjal normal di dalam cavum abdominis pada posisi berdiri di antara vertebra lumbalis I dan
vertebra lumbalis N dimana ginjal kanan biasanya lebih rendah dari kiri. Sumbu memanjang kedua ginjal
membentuk sudut yang menguncup ke-cranial. Pembuluh darah arterial yang pergi ke ginjal berasal dari
bagian bawah aorta abdominalis atau dari arteri ilaca communis, bahkan kadang-kadang terdapat arteri
renalis yang multipel yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam melaksanakan pembedahan.
E. Manifestasi Klinis
Gejala-gejala klinis yang terjadi disebabkan oleh adanya tekanan pada ureter oleh bagian yang
menghubungkan kedua ginjal (isthmus), yang mengakibatkan terjadinya obstruksi aliran kemih.
Gejalanya bisa berupa haematuria dan kolik abdomen yang disebabkan hidronephrose, penyakit infeksi
pada ginjal dan batu ginjal. Dilaporkan 2 kasus, seorang laki-laki bangsa Indonesia berusia 28 tahun dan
seorang wanita bangsa Indonesia berusia 39 tahun, yang mempunyai horseshoe kidney. Kedua
penderita mengalami haematuria dan nyeri pinggang sehabis melakukan kegiatan fisik yang berat.
Gambaran radiologis memberi kesan bahwa
isthmus pada penderita laki-laki terdiri dari jaringan ikat (fibrous tissue), sedangkan pada penderita
wanita jaringan ginjal (parenchymatous tissue). Walaupun demikian konfirmasi untuk ini sebaiknya
dengan arteriografi.
Jika tidak menimbulkan komplikasi, anomali ini tidak menunjukkan gejala, dan secara tak sengaja hanya
terdeteksi pada saat dilakukan pemeriksaan pencitraan saluran kemih untuk mencari anomali di tempat
lain. Keluhan muncul jika disertai obstruksi pada uretropelvica junction atau refluk vesiko ureter (VUR)
berupa nyeri atau timbulnya massa pada pinggang. Obstruksi dan VUR dapat menimbulkan infeksi dan
batu saluran kemih. Pada PIV tampak ginjal menyatu pada bagian kaudal dengan sumbu mengarah dari
kranio lateral ke kaudo medial. Kadang - kadang dijumpai adanya dilatasi pelvikalises. Untuk mencari
adanya VUR dapat dilakukan pemeriksaan refluks studi.
F. Diagnosis
G. Tatalaksana
1) Terapi Medis
Ginjal tapal kuda rentan terhadap penyakit ginjal medis.Evaluasi metabolik harus dilakukan karena
penyebab metabolik untuk penyakit batu ginjal kurang umum pada pasien dengan ginjal tapal kuda
dibandingkan pada populasi umum dengan penyakit batu ginjal. Bila kelainan metabolik
diidentifikasi maka harus dirawat. evaluasi metabolik termasuk batu ginjal 24-jam studi penilaian risiko
dan serum, termasuk kalsium, asam urat, dan fosfor.
2) Terapi Bedah
Pengobatan bedah didasarkan pada proses penyakit dan indikasi operasi standar. Pasokan anomali
vaskular pada ginjal harus disimpan di garis depan dalam pikiran dokter bedah saat merencanakan
pendekatan bedah. Umumnya, irisan garis tengah perut menyediakan akses ke kedua sisi ginjal tapal kuda
dan pembuluh darah.