TINJAUAN PUSTAKA
Pengetahuan
ini
menjadi
dasar
untuk
menggunakan
atau 7 tablet terakhir berupa plasebo sehingga tidak perlu lagi masa istirahat
6
sehingga
meskipun
penggunaannya
telah
dihentikan
masih
melewati arkus faringeal 3, 4, dan 6. Bagian ini disebut CNC karena sel
tersebut mempengaruhi perkembangan sel mesenkim jantung dan pembuluh
primum
dan
bantalan
endokardium
disebut
ostium
primum.
foramen
sekundum
yang
berfungsi
untuk
4. Migrasi
Pada tahap ini terjadi pergeseran segmen inlet ventrikel sehingga
orifisium atrioventrikular kanan akan berhubungan dengan daerah
trabekular ventrikel kanan. Pada saat yang sama terbentuk septum
inlet antara orifisium atrioventrikular kanan dan kiri.16
Aortic outflow tract akan bergeser ke arah ventrikel kiri dengan
absorbsi dan perlekatan dari lengkung jantung bagian dalam (inner
heart curvature). Pergeseran ini menyebabkan septum outlet berada
pada satu garis dengan septum inlet dan septum trabekular.
Selanjutnya aortic outflow tract dan pulmonary outflow tract bergabung
dengan arkus aorta ke 6 pada bagian yang berbeda. Pada masa janin
selanjutnya arkus ini berfungsi sebagai duktus arteriosus yang
menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta desendens.15
b
a
c
d
Gambar 2.1. Embriogenesis Jantung. a. Tubing, b. Looping, c. Septasi,
d. Migrasi 16
Universitas Sumatera Utara
gambaran
patogenesis
embrionik
spesifik,
termasuk
ditemukan dua arteri pulmonalis yang terpisah menjadi kanan dan kiri
yang keluar dari bagian lateral trunkus.17,22
Gambaran klinis pada masa bayi dapat menyerupai VSD besar.
Bayi tampak sesak nafas dan sering mengalami infeksi saluran
pernafasan,
ditegakkan saat usia 1 minggu pada 40% sampai 50% kasus dan saat usia 1
bulan sebanyak 50% sampai 60% PJB.4
Tabel 2.1. Proporsi penyakit jantung pada bayi lahir hidup dengan penyakit
jantung bawaan 4
_____________________________________________________________
Jenis Lesi
Persentase
_____________________________________________________________
Ventricular Septal Defect (VSD)
30.3
Patent Ductus Arteriosus (PDA)
8.6
Atrial Septal Defect (ASD)
6.7
Endocardial Cushion Defects (ECD)
3.2
Pulmonary Stenosis (PS)
7.4
Aortic Stenosis (AS)
5.2
Coarctation of the Aorta (CoA)
5.7
Transposition of the Great Arteries (TGA)
4.7
Tetralogy of Fallot (TOF)
5.1
Truncus Arteriosus (TA)
1.0
Hypoplastic Left Heart (HLH)
1.3
Hypoplastic Right Heart (HRH)
2.2
Single Ventricle (SV)
0.3
Double Outlet Right Ventricle (DORV)
0.2
Total Anomalous Pulmonary Venous Connection (TAPVC)
1.1
Lainnya
17.1
_____________________________________________________________
Diadaptasi dari Hoffman dan Christianson, 1978
* Berdasarkan 3104 kasus yang ditemukan dengan kelainan jantung
2.4. Patofisiologi dan Hubungan Kontrasepsi Oral dengan PJB Tipe
Konotrunkal
Kontrasepsi hormonal diberikan dengan indikasi yang bervariasi, termasuk
untuk terapi kehamilan. Paparan dengan kontrasepsi oral sebelum kehamilan
atau pada saat hamil trimester pertama dapat menimbulkan masalah jantung
seperti kardiopati.27 Beberapa penelitian menyatakan bahwa efek teratogen
kontrasepsi oral pada saat perkembangan kardiogenesis akan meningkatkan
prevalensi PJB.28
Penyakit Jantung Bawaan tipe konotrunkal merupakan kelainan
jantung yang sering dihubungkan dengan paparan kontrasepsi oral. Kelainan
struktur jantung akibat efek teratogen akan mempengaruhi jenis kelainan
jantung yang terjadi. Hal ini terjadi karena kontrasepsi oral mempunyai efek
yang bervariasi terhadap jaringan embrio dan janin.3,4
Pada suatu penelitian sebelumnya dikemukakan adanya sindrom
VACTERL, yang merupakan kumpulan kelainan pada tulang belakang
(vertebral),
anus
(anal),
jantung
(cardiac),
trakeoesofagus
(tracheo-
esophageal), ginjal (radial and renal) dan anggota gerak (limb).29 Suatu
penelitian case control menunjukkan hubungan kelainan intrauterin dengan
penggunaan kontrasepsi oral.30 Wanita yang hamil pada saat menggunakan
kontrasepsi oral atau yang tidak teratur minum obat kontrasepsi maka
kemungkinan janin berisiko mengalami kelainan kongenital adalah 2%
sampai 3%.31-33
Proses diferensiasi endotelial dan endokardial merupakan awal dari
perkembangan jantung, dan cardiac neural crest akan mempengaruhi proses
pembentukan bagian-bagian jantung (Gambar 2.2).4 Defek pada proses
pembentukan sistem aliran darah, lengkung aorta, duktus arteriosus dan
arteri pulmonal proksimal berkisar antara 15% sampai 20% dari seluruh PJB.
Sistem aliran darah membentuk suatu konus dan berbatas dengan truncus
arteriosus, dan disebut dengan konotrunkal.15 Gangguan pada cardiac neural
crest embrio yang sangat muda dapat mengakibatkan PJB tipe konotrunkal
akibat kegagalan pembentukan struktur konotrunkal.33,34
Normal Development
(Heart Beats)
3 arches
26
27
28
ASD Primum
29
th
Aorta (4 Arch)
AV Cushion Fusion Begins
30
32
33
34
Separation of Truncus Arteriosus
35
Septum Secundum
Tricuspid and Mitral Valves
36
Ventricular Septation
Near Completion
37
38
39
40
41
42
Gambar 2.2. Perkembangan jantung sesuai dengan usia kehamilan (kiri) dan
kelainan yang dapat ditimbulkan (kanan) 4
Kontrasepsi oral
Proses teratogenik
mutagenik
dan