PAPER
PRIAPISMUS
Disusun Oleh :
Maya Wiji Pratiwi (1008260072)
Pembimbing :
dr.H. Tarmizi Sp.B
DEFINISI
Priapismus adalah ereksi penis yang
berkepanjangan (lebih dari 6 jam)
tanpa diikuti dengan hasrat seksual
dan sering disertai dengan rasa
nyeri.
ANATOMI
VASKULARISASI PENIS
FISIOLOGI
Rangsangan seksual menimbulkan
peningkatan aktivitas saraf parasimpatis yang
mengakibatkan terjadinya dilatasi arteriole
dan konstriksi venule sehingga inflow (aliran
darah yang menuju ke korpora) meningkat
sedangkan outflow (aliran darah yang
meninggalkan korpora) akan menurun; hal ini
menyebabkan peningkatan volume darah dan
ketegangan pada korpora meningkat sehingga
penis menjadi ereksi (tegang).
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI
Priapismus karena tersumbatnya jalan
keluar aliran darah dari penis (low flow
priapism). Akibatnya, aliran darah yang
masuk ke dalam penis terus tertumpuk
dan tidak dapat keluar.
Priapismus karena peningkatan aliran
darah arterial ke dalam jaringan erektil
penis (high flow priapism). Akibatnya,
darah terus mengalir ke dalam penis
walaupun masih mengalami aliran keluar.
MANIFESTASI KLINIS
Pasien datang dengan riwayat ereksi
yang nyeri dan berlangsung selama
beberapa jam. Corvus cavernosum
mengeras dan nyeri saat dipalpasi.
Glans dan korpus spongiosum lunak
dan tak terlihat.
DIAGNOSIS
Anamnesis dan pemeriksaan yang teliti
diharapkan dapat mengungkapkan etiologi
priapismus. Pada pemeriksaan lokal
didapatkan batang penis yang tegang tanpa
diikuti oleh ketegangan pada glans penis.
Ultrasonografi Doppler yang dapat
mendeteksi adanya pulsasi arteri kavernosa
dan analisis gas darah yang diambil
intrakavernosa dapat membedakan
priapismus jenis ischemic atau non ischemic.
TERAPI
Konsevatif
Aspirasi dan irigasi intrakavernosa
Jalan pintas (shunting) dari
kavernosa
Pintas korporo-glanular/winter
Pintas korporo-spongiosum
Pintas saveno-kavernosum
KOMPLIKASI
Disfungsi ereksi, ketidakmampuan
penis menjadi atau bertahan untuk
ereksi dengan rangsangan seksual.
Impotensi
PROGNOSIS
Jika priapismus dapat diatasi dalam
waktu 12 hingga 24 jam biasanya
tidak ada kerusakkan jaringan yang
serius. Jika lebih dari 24 jam, terjadi
impotensi yang menetap karena
tekanan yang tinggi pada penis
sehingga menyebabkan kerusakkan
jaringan.
TERIMA KASIH