Anda di halaman 1dari 15

Ginjal terdiri atas parenkim ginjal dan sistem saluran ginjal/ system

pelviocalices. Kedua bagian ginjal itu bisa terserang tumor jinak maupun ganas,
dengan gambaran klinik dan prognosis yang berbeda. Tumor ginjal dapat berasal
dari tumor primer di ginjal ataupun merupakan tumor sekunder yang berasal daru
metastasis keganasan di tempat lain.
1. Tumor Jinak
Tumor mulai pada sel-sel, yang membentuk jaringan-jaringan. Jaringan-jaringan
membentuk organ-organ tubuh. Secara normal, sel-sel tumbuh dan membelah
untuk membentuk sel-sel baru ketika tubuh memerlukan mereka. Ketika sel-sel
tumbuh menua, mereka mati, dan sel-sel baru mengambil tempat mereka.
Kadang proses yang teratur ini berjalan salah. Sel-sel baru terbentuk ketika
tubuh tidak memerlukan mereka, dan sel-sel tua tidak mati ketika mereka
seharusnya mati. Sel-sel ekstra ini dapat membentuk suatu massa dari jaringan
yang disebut suatu pertumbuhan atau tumor.
a. Hamartoma Ginjal
Hamartoma atau angiomiolipoma ginjal adalah tumor ginjal yang terdiri atas
komponen lemak, pembuluh darah dan otot polos. Lesi ini bukan merupakan
tumor sejati, tetapi paling cocok disebut sebagai hamartoma. Tumor jinak
ini biasanya bulat atau lonjong dan menyebabkan terangkatnya simpai
ginjal. Kadang tumor ini ditemukan juga pada lokasi ekstrarenal karena
pertumbuhan yang multisentrik. Lima puluh persen dari hamartoma ginjal
adalah pasien Tuberous sklerosis atau penyakit Bournville yaitu suatu
kelainan bawaan yang ditandai dengan retardasi mental, epilepsi, adenoma
seseum dan terdapat hamartoma di retina, hepar, tulang, pankreas dan ginjal.
Tumor ini lebih banyak menyerang wanita daripada pria dengan
perbandingan 4 : 1
Hamartoma ginjal sering tanpa menunjukkan gejala dan kadang-kadang
didapatkan secara kebetulan pada saat pemeriksaan rutin dengan
ultrasonografi abdome. Gejala klinis yang mungkin dikeluhkan adalah: nyeri
pinggang, hematuria, gejala obstruksi saluran kemih bagian atas dan kadang
kala terdapat juga gejala perdarahan di dalam rongga retroperitonial .
Gambaran roentgennya tidak spesifik. Impresi pada system kalik sama
seperti penyakit polikistik ginjal. Nefrotomogram memperlihatkan lesi
tersebut padat atau kistik. Karena banyak mengandung komponen lemak ini
yang dapat membedakan hamartoma dengan adenokarsinoma ginjal.
Sehingga pada ultrasonografi akan terlihat gambaran hiperekoik dan jika
dikonfirmasikan dengan CT-scan akan tampak area yang menunjukkan
densitas negatif. Gambaran ini patognomonis untuk suatu hamartoma.

b. Fibroma Renalis
Tumor jinak ginjal yang paling sering ditemukan ialah fibroma renalis atau
tumor sel interstisial reno-medulari. Tumor ini biasanya ditemukan secara
tidak sengaja sewaktu melakukan autopsi, tanpa adanya tanda ataupun
gejala klinis yang signifikan. Fibroma renalis berupa benjolan massa yang
kenyal keras, dengan diameter kurang dari 10 mm yang terletak dalam
medula atau papilla. Tumor tersusun atas sel spindel dengan kecenderungan
mengelilingi tubulus di dekatnya.
c. Adenoma Korteks Benigna
Adenoma koreteks benigna merupakan tumor berbentuk nodulus berwarna
kuning kelabu dengan diameter biasanya kurang dari 20 mm, yang terletak
dalam korteks ginjal. Tumor ini jarang ditemukan, pada autopsi didapat
sekitar 20% dari seluruh autopsi yang dilakukan. Secara histologis tidak
jelas perbedaannya dengan karsinoma tubulus renalis ; keduanya tersusun
atas sel besar jernih dengan inti kecil. Perbedaannya ditentukan hanya
berdasarkan ukurannya ; tumor yang berdiameter kurang dari 30 mm
ditentukan sebagai tumor jinak. Perbedaan ini sepenuhnya tidak dapat
dipegang sebab karsinoma stadium awal juga mempunyai diameter kurang
dari 30 mm. Proses ganas dapat terjadi pada adenoma korteks.
1. Radiologi adenoma korteks Ginjal
a) IVP
Angiomiolipoma dengan ukuran yang sedang, kemungkinan dapat
dinilai dengan plain abdominal radiografi atau intravenous urogram.
Apabila planatonografik images diperoleh sebelum masuknya
kontras ke intravena dan jika kuantitas dari lemak lebih
mendominasi pada tumor tersebut gambaran radiolusen makin jelas.
Suatu angiomyolipoma multiple yang besar, pada pasien dengan
tuberosklerosis pada pemeriksaan dengan intravenous urogram dapat
dilihat distorsi dari renal collecting system. Dimana tidak dapat
dibedakan dengan penyakit ginjal polikistik. Teknik ini tidak cukup
sensitif untuk memperlihatkan lemak dan tumor

Gambar. Pada ivp tampak terdesaknya renal collecting system

b) USG

Dengan pemeriksaan USG, Angiomyolipoma merupakan


tumor ginjal yang sangat echogenic dan dapat menyebabkan
timbulnya bayangan akustik tumor cortical yang bulat atau oval,
karena angiomyolipoma mempunyai intensitas yang echogenic,
tumor dengan diameter yang kecilpun dapat terindentifikasi.Area
dengan sedikit echogenic di dalam tumor dihubungkan dengan
adanya suatu perdarahan atau pelebaran dari calix-calix ginjal.
Pengurangan echogenic dari angiomyolipoma, pikirkan untuk
menghubungkan ke komponen yang kecil dan komponen otot yang
lebih menonjol. Dopple USG dapat digunakan untuk mendeteksi
komplikasi dari pembuluh vena ginjal. Tanda echogenic pada suatu
massa di ginjal tidak patognomic untuk suatu tumor
angiomyolipoma, termasuk juga carsinoma cell ginjal, dapat juga
hyperechoic.

Gambar 7. Pada ultrasonography tampak lesi hiperekoik bulat.

c) CT Scan

Tanda dari angiomyolipoma pada pemeriksaan CT Scan


menampilkan gambaran lemak. Nilai dari negative attenuation 15
(lima belas) Hu sampai dengan 100 (seratus) Hu. Biasanya kelihatan
jaringan adiposa neoplasma mungkin mempunyai variasi, campuran
lemak dan otot, tetapi jarang yang solid. Kalsifikasi jarang terlihat
pada tumor. CT Scan memiliki keakuratan yang tinggi dalam
karekteristiknya dan mendiagnosis lesi .

Gambar 5. CT-scan pada hamartoma

d) MRI

Dengan pemeriksaan MRI, Angiomyolipoma dapat lebih


memperlihatkan karakteristik yang jelas, karena adanya gambaran
dari lemak diantara tumor (khususnya setelah selesai menggunakan
teknik fat-suppression). Namun MRI bukan saran pemeriksaan
spesifik yang mengutungkan. Imaging pada potongancoronal dan
sagital, dapat memperlihatkan gambaran asal mula lesi tumor yaitu
dari cortex ginjal, lebih baik daripada batasan peritoneum karena
liposarcoma dapat menggantikan ginjal tapi jarang menyerang
parenkim ginjal. Lesi yang berisi lemak berhubungan dengan cortex
subcapsular. Sekarang ini karena adanya perluasan computed
tomography dapat menjadi pilihan untuk mendeteksi lemak dalam
tumor ginjal.
Gambar 6. MRI pada hamartoma tampak Lesi berbentuk bulat yang berisi lemak

d. Onkositoma
Onkositoma merupakan subtipe dari adenoma yang sitoplasma granulernya
(tanda terhadap adanya mitokondria yang cukup besar dan mengalami
distorsi) banyak ditemukan. Onkositoma kadang-kadang dapat begitu besar
sehingga mudah dikacaukan dengan karsinoma sel renalis.
2. Tumor Ganas
a) Adenokarsinoma Ginjal
Adenokarsinoma ginjal adalah tumor ganas parenkim ginjal yang berasal
dari tubulus proksimalis ginjal. Tumor ini merupakan 3% dari seluruh
keganasan pada orang dewasa. Tumor ini paling sering ditemukan pada
umur lebih dari 50 tahun. Penemuan kasus baru meningkat setelah
ditemukannya alat bantu diagnosa USG dan CT scan Angka kejadian pada
pria lebih banyak daripada wanita dengan perbandingan 2 : 1. Meskipun
tumor ini biasanya banyak diderita pada usia lanjut (setelah usia 40 tahun),
tetapi dapat pula menyerang usia yang lebih muda. Kejadian tumor pada
kedua sisi (bilateral) terdapat pada 2% kasus. Tumor ini dikenal dengan
nama lain sebagai : tumor Grawitz, Hipernefroma, Karsinoma sel Ginjal
atau Internist tumor. Serupa dengan sel korteks adrenal tumor ini diberi
nama hipernefroma yang berasal dari sisa kelenjar adrenal yang embrionik.
Pada histologi, tumor terdiri atas sel-sel terang (clear) kadang sel granular.
Dalam perkembangan mempunyai tendensi untuk menyebar ke ginjal dan ke
kelenjar regional dan struktur lainnya yang berdekatan. Metastasis ke paru-
paru, hati, otak, dan organ lain.
Pada pielogram tampak massa dalam ginjal dan distorsi kalik. Tumor ini
tumor pembuluh darah sehingga dapat juga dilihat dengan arteriografi dan
CT-scan. Bayangan massa padat tidak homoge, tidak ada lalsifikasi yang
berasal dari ginjal. Nefroblastoma kadang tidak dapat dibedakan dengan
karsinoma sel ginjal pada orang dewasa hanya berdasar CT-scan. Gambaran
pada CT-scan merupakan massa ginjal padat kelihatan seperti lebih kistik.
Dapat mengandung banyak jaringan lemak.

a) Foto polos Abdomen dan Pyelografi Intravena

Pemeriksaan radiologi pertama adalah foto polos abdomen, di mana dapat dijumpai
adanya pembesaran bayangan ginjal yang homogen dengan kalsifikasi linier atau
terlokalisir pada bagian ginjal tertentu. Selanjutnya, pada pemeriksaan pyelografi
intravena dapat ditemukan adanya perubahan bentuk pada collecting sistem yang
merupakan tanda utama adanya tumor dalam ginjal. Apabila ginjal yang terkena tidak
berfungsi pada pemeriksaan ini, perlu dilakukan pemeriksaan retrograde pyelografi
untuk melihat perubahan bentuk tersebut. Ketepatan dengan cara foto polos abdomen
dan pyelografi intravena hanya sekitar 75 % dan karena itu masih diperlukan
pemeriksaan konfirmasi lainnya.
Gambar 14. Pemeriksaan IVP pada adenokarsinoma ginjal

b) Ultrasonografi

Apabila terdapat keraguan antara kista ginjal dan tumor padat ginjal, maka pemeriksaan
yang tersederhana dan murah adalah pemeriksaan ini. Bersifat non invasif, tidak terlalu
mahal dan hampir tidak mempunyai dampak sampingan. Ultrasonografi dapat juga
digunakan sebagai penuntun dalam melakukan biopsy aspirasi memakai jarum halus.
Gambaran radiologis petanda karsinoma sel ginjal adalah didapatkannya massa tanpa
internal echo kista sederhana dengan transmisi homogen dan adanya gambaran dinding
di bagian posterior. Ketepatan diagnosis dengan cara ultrasonografi (USG) cukup tinggi
dan dilaporkan kira-kira 95 %

Gambar 15. Pemeriksaan ultrasonography tampak Karsinoma sel

ginjal yang diidentifikasi sebagai massa yang bulat yang membentang dari bagian
posterior ginjal ( anak panah )

c) CT Scan
Untuk tambahan ketepatan dalam membedakan antara kista dengan tumor padat, dapat
dilakukan pemeriksaan CT Scan. Nilai tambahan dari pemeriksaan ini adalah ketepatan
dalam melakukan staging. Pemeriksaan ini dapat juga dilakukan untuk melihat adanya
sisa tumor setelah pembedahan atau adanya rekurensi tumor pasca bedah. Ketepatan
diagnosisnya akan lebih tinggi lagi jika CT Scan dikerjakan bersamaan dengan media
kontras. Walau lebih mahal biayanya tindakan diagnostik ini bersifat non invasif.
Dugaan karsinoma sel ginjal ditandai oleh massa hipoekoik yang lebih jelas dari
jaringan ginjal sekitarnya. Ketepatan diagnostik dengan melakukan cara CT Scan
dilaporkan dapat mencapai sekitar 98 % 9.

Gambar 16. Aksial kontras ditingkatkan gambar CT menunjukkan

massa yang besar di ginjal kiri dengan nekrosis di daerah sentral (tanda bintang).
Trombus tumor dilihat dalam vena renalis kiri di tingkat hilus ginjal (panah Sebagai
patokan, diapakai pembagian stadium yang dianjurkan oleh UICC, yaitu:

T1 : Tumor berukuran 2,5 cm, masih terbatas dalam ginjal.

T2 : Tumor berukuran 2,5 cm, masih terbatas dalam ginjal.

T3 : Tumor sudah tumbuh ke luar dari kapsul ginjal atau mengenai vena renalis tetapi
masih belum menembus kapsul
T4 : Tumor sudah tumbuh ke luar dari kapsul.

d) Angiografi Ginjal

Merupakan suatu tindakan diagnostik tergolong invasive dan mempunyai banyak


komplikasi seperti perdarahan, timbulnya emboli, terjadi aneurisma pada tempat
suntikan. Komplikasi yang lebih berat timbul apabila menderita alergi terhadap bahan
kontras.

Adanya tumor pada pemeriksaan ini ditunjukkan oleh adanya neovaskularisasi dan
fistula arteriovenosa. Dengan arteriografi ginjal dapat diketahui adanya invasi tumor ke
arah vena kava dan vena renalis. Walau agak mahal dan mempunyai beberapa risiko,
pemeriksaan ini masih dipertahankan pada pasien yang mempunyai hanya satu ginjal
(setelah nefrektomi atau satu ginjal atrofi) sebagai pedoman untuk pengobatan atau
tindakan nefrektomi parsial.

Gambar 17. Angiography pada adenokarsinoma ginjal .


b) Nefroblastoma (tumor Wilms)
Nefroblastoma adalah tumor ginjal yang banyak menyerang anak berusia
kurang dari 10 tahun dan paling sering dijumpai pada umur 3,5 tahun.
Kurang lebih 10% tumor ini menyerang kedua ginjal secara bersamaan.
Insiden puncaknya antara umur 1- 4 tahun. Anak perempuan dan laki-laki
sama banyaknya. Tumor Wilms merupakan 10% dari semua keganasan pada
anak. Tumor ini mungkin ditemukan pada anak dengan kelainan aniridia,
keraguan genitalia pada anak dan sindrom Beckwith-Wiedemann
(makroglosi, omfalokel, viseromegali dan hipoglikemia neonatal). Satu
persen dari tumor Wilms ditemukan familial dan diturunkan secara dominan
autosomal. Onkogen tumor Wilms telah dilokasi pada garis p 13 kromosom.
Tumor ini berasal kongenital. Timbul dalam parenkim ginjal, mungkin dari
isa-sisa blastoma nefrogen dan biasanya dari fokus tunggal, kadang-kadang
leih dari satu area. Tumor wilm biasanya dikelilingi oleh jaringan
pseudokapsul yang memisahkannya dari kompresi parenkim ginjal normal.
Tumor ini besar dan mengandung banyak daerah nekrosis dan perdarahan.
Hal ini jelas pada computed tomography dan ultrasonografi. Tidak ada
gambaran spesifik pada lesi ini. Untuk membedakannya dengan
hipernefroma, berbeda dengan apa yang didapat pada anak, pada orang
dewasa tumor ini berbatas tegas dan biasanya meluas ke retroperitoneum.
NWTS (National Wilms Tumor Study) membagi tingkat penyebaran tumor
ini dalam 5 stadium:

Stage I Tumor ditemukan hanya pada ginjal dan dapat diangkat


keseluruhannya.

Stage II Tumor telah menyebar keluar ginjal, yaitu kejaringan lemak atau
jaringan lunak lain atau pembuluh darah, namun masih dapat
diangkat secara keseluruhan.

Stage III Tumor telah menyebar di dalam rongga abdomen dan tidak dapat
diangkat seluruhnya. Juga telah metastasis KGB, pembuluh darah
atau peritoneum.
Stage IV Metastasis jauh ke paru, liver, tulang,vertebra dan regio paraspinal,
otak atau KGB di luar abdomen dan pelvis.

Stage V Sel tumor ditemukan pada kedua ginjal ketika tumor pertama kali
didiagnosa.

a) Foto Polos Abdomen

Dapat dijumpai adanya massa tumor jaringan lunak dan pendesakan organ-organ
abdomen lainnya oleh massa tumor ini. Kalsifikasi dapat ditemukan pada sekitar 10 %
kasus, biasanya berupa titik-titik atau cincin .

Gambar 9. Foto polos abdomen tampak massa yang mendesak organ abdomen

b) Ultrasonografi

Pencitraan ginjal dapat dilakukan dengan ultrasonografi yang dapat menemukan tumor
padat pada ginjal, yang pada anak kemungkinan paling besar tumor Wilms . USG
bagian ginjal yang terdapat tumor akan tampak mengalami pembesaran, lebih
predominan digambarkan sebagai massa hiperechoic dan menampakkan area yang
echotekstur heterogenus.
Gambar 10. Ultrasonography pada tumor wilms

c) Pielografi intravena

Menunjukan perubahan bayangan ginjal dan gambaran pelviokaliks dan sekaligus


memberi kesan mengenai faal ginjal, juga dapat ditemuka tanda khas yaitu pendesakan
collecting system ke arah kranial oleh massa intrarenal. Pemeriksaan ini juga dapat
menilai fungsi ginjal kontralateral.

Gambar 11. Pemeriksaan IVP tumor wilms


d) CT Scan

Dapat memberi gambaran pembesaran ginjal dan sekaligus menunjukan pembesaran


kelenjar regional atau infiltrasi tumor ke jaringan sekitarnya .

Gambar 12. CT axial tanpa kontras pada tumor wilms.

e) MRI

MRI bisa memberikan keterangan tambahan mengenai penyebaran tumor. MRI dapat
mengungkapkan adanya invasi tumor pada vena renalis dan vena cava tanpa
membutuhkan kontras, tetapi kelemahannya adalah kurang sensitif mengenali lesi solid
yang berukuran kurang dari 3 cm
Gambar 13. wilms tumor pada anak laki-laki 3 tahun dengan sebuah massa di perut . gambar
MRI gadolinium enhanced koronal fat suppressed t1 weighted menunjukkan massa
yang besar, terdeteksi dengan baik di sebelah kanan ginjal ( panah )

c) Tumor Pelvis Renalis

Angka kejadian tumor ini sangat jarang. Sesuai dengan jenis


histopatologinya tumor ini dibedakan dalam dua jenis yaitu (1) karsinoma
sel transitional dan (2) karsinoma sel skuamosa. Seperti halnya mukosa yang
terdapat pada kaliks, buli-buli dan uretra proksimal, pielum juga dilapisi
oleh sel-sel transitional dan mempunyai kemungkinan untuk menjadi
karsinoma transitional. Karsinoma sel skuamosa biasanya merupakan
metaplasia sel-sel pelvis renalis karena adanya batu yang menahun pada
pelvis renalis. Tumor ini secara dini akan ditandai dengan adanya hematuria
atau obstruksi. Tumor ini sering menginfiltrasi dinding pelvis dan dapat
mengenai vena renalis .

Gambaran klinis yang sering dikelukan oleh pasien adalah kencing darah,
kadang kadang disertai dengan nyeri pinggang dan teraba massa pada
pinggang. Keadaan tersebut disebabkan oleh massa tumor atau akibat
obstruksi oleh tumor yang menimbulkan hidronefrosis.

Pada pemeriksaan PIV terdapat filling defect yang nampak seolah-olah


seperti batu radiolusen, tuberkuloma, atau hemangioma pada pielum ginjal.
Untuk itu bantuan ultrasonografi atau CT-scan dapat membedakannya.

Anda mungkin juga menyukai