Anda di halaman 1dari 18

KEPUTUSASAAN

A. Konsep Dasar
1. Defenisi
Keputusasaan adalah keadaan subjektif dimana seorang individu terlihat memiliki
keterbatasan atau tidak ada alternatif atau pilihan-pilihan pribadi yang tersedia dan
tidak mampu menggerakkan energi atas nama sendiri (Rosernberg dan Smith, 2010).
Individu yang tidak berhasil memecahkan masalah akan meninggalkan masalah
karena merasa tidak mampu, seolah-olah koping yang biasa bermanfaat sudah tidak
berguna lagi. Harga diri rendah, apatis dan tidak mampu mengembangkan koping
baru serta yang tidak ada yang akan membantu (Riyadi dan Purwanto, 2009).
Putus asa merupakan tanda dari individu yang mengalami putus harapan yang
akan menyebabkan seseorang bunuh diri jika sudah dalam keadaan berat (Riyadi dan
Purwanto, ( 2009).
2. Batasan Karakteristik
a. Menutup mata
b. Penurunan pengaruh
c. Penurunan nafsu makan
d. Penurunan respons terhadap rangsangan
e. Penurunan verbalisasi
f. Kurangnya keterlibatan dalam perawatan
g. Kepasifan
h. Mengangkat bahu dalam menanggapi pembicaraan
i. Gangguan pola tidur
j. Berpaling dari pembicaraan
k. Isyarat verbal (ct,. Mengucapkan sesuatu yang pesimis, aku tidak bisa,
mendesah) (Rosernberg dan Smith, 2010).

3. Rentang Respon
Respon Adaptif Respon Maladaptif

Harapan Putus Harapan


Yakin Tidak berdaya
Percaya Putus asa
Inspirasi Apatis
Tetap hati Gagal dalam kehidupan
Ragu ragu
Sedih

1
Depresi
Bunuh diri
Rentang respon (Beck, dkk., dalam Riyadi dan Purwanto, 2009
B. Proses terjadinya masalah
Faktor yang terkait :
1. Pengabaian
2. Kondisi fisiologis yang memburuk
3. Kehilangan kepercayaan pada kekuatan spiritual
4. Kehilangan kepercayaan pada nilai nilai transenden
5. Stres jangka panjang
6. Pembatasan kegiatan berkepanjangan menciptakan isolasi (Rosernberg dan Smith,
2010).
C. 1. Pohon Masalah

Risiko Bunuh Diri Efek

Depresi
Keputusasaan Core Problem

Koping Individu tidak efektif Etiologi


2. Masalah Keperawatan
a. Berduka Disfungsional
b. HDR
c. Isolasi Sosial
d. Risiko Bunuh Diri
D. Diagnosa Keperawatan
1. Perilaku Kekerasan; Risiko bunuh diri
2. Isolasi sosial
3. Gangguan Konsep diri ; Harga Diri Rendah
4. Berduka Disfungsional

2
E. Rencana Tindakan Keperawatan

F. DIAGNOSA G. RENCANA KEPERAWATAN


KEPERAWAT I. TUJUAN J. KRITERIA EVALUASI K. INTERVENSI
AN
L. Perilaku M. TUM Q. U.
kekerasan N. klien tidak R. V.
mencederai diri S. W.
sendiri, orang T. X.
lain , dan 1.1 Klien mau membalas salam, mau 1.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan
lingkungan menjabat tangan, klien mau komunikasi terapeutik :
O. TUK 1 menyebutkan nama, klien mau Sapa klien dengan ramah baik verbal

P. Klien dapat tersenyum, klien mau kontak maupun non verbal


Perkenalkan diri dengan sopan
membina mata, klien mau mengetahui Tanyakan nama lengkap klien & nama
hubungan nama perawat panggilan yang disukai klien
saling percaya Jelaskan tujuan pertemuan
Jujur & menepati janji
Tunjukkan sikap empati & menerima
klien apa adanya
Lakukan kontak singkat tetapi sering
Y.
Z. AA. TUK 2 2.1 Klien mengungkapkan 2.1.1 Beri kesempatan untuk mengungkapkan
AB. Klien perasaannya perasaannya.
AC.
dapat AE.
2.2 Klien dapat mengungkapkan
mengidentifika 2.2.1 Bantu klien untuk mengungkapkan
penyebab perasaan jengkel /

3
si penyebab kesal (dari diri sendiri, orang penyebab perasaan jengkel / kesal
perilaku lain / lingkungan)
kekerasan AD.
AF. AG. TUK 3 3.1 Klien dapat mengungkapkan 3.1.1 Anjurkan klien mengungkapkan yang
AH. Klien perasaan saat marah / jengkel dialami dan dirasakan saat kesal / jengkel.
AI.
dapat AK.
3.2 Klien dapat menyimpulkan
mengidentifika 3.2.1 Simpulkan bersama klien tanda-tanda
tanda tanda jengkel / kesal
si tanda tanda jengkel / kesal yang dialami klien
yang dialami
perilaku
AJ.
kekerasan
AL. AM. TUK 4 4.1 Klien dapat mengungkapkan 4.1.1 Anjurkan klien untuk mengungkapkan
AN. Klien perilaku kekerasan yang biasa perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
dapat dilakukan. klien.
AO.
mengidentifika AR.
4.2 Klien dapat bermain peran
si perilaku 4.2.1 Bantu klien bermain peran sesuai dengan
dengan perilaku kekerasan yang
kekerasan yang perilaku kekerasan yang biasa dilakukan.
biasa dilakukan.
biasa AS.
AP.
dilakukan. AT.
4.3 Klien dapat mengetahui cara
4.3.1 Bicarakan dengan klien apakah dengan
yang biasa dapat menyelesaikan
cara yang klien lakukan masalahnya bias
masalah atau tidak
selesai.
AQ.
AU. AV. TUK 5 5.1 Klien dapat menjelaskan akibat 5.1.1 Bicarakan akibat / kerugian dari cara yang
AW. Klien dari cara yang digunakan klien. dilakukan klien.
5.1.2 Bersama klien menyimpulkan akibat cara
dapat
yang digunakan oleh klien.

4
mengidentifika 5.1.3 Tanyakan pada klien apakah ia ingin
si akibat mempelajari cara baru yang sehat.
5.1.4 Berikan pujian jika klien mengetahui cara
perilaku
lain yang sehat.
kekerasan.
AX.
AY. AZ. TUK 6 6.1 Klien dapat melakukan cara 6.1.1 Diskusikan dengan klien cara lain yang
BA. Klien berespons terhadap kemarahan sehat.
a. Secara fisik : tarik napas dalam jika
dapat secara konstruktif.
sedang kesal atau memukul bantal /
mengidentifika
kasur atau olahraga atau pekerjaan
si cara
yang memerlukan tenaga.
konstruktif
BB.
dalam
BC.
berespons
b. Secara verbal : katakan bahwa anda
terhadap
sedang kesal / tersinggung/ jengkel
kemarahan
( cth : saya kesal anda berkata seperti
itu )
c. Secara spiritual : anjurkan klien
sembahyang, berdoa / beribadah,
meminta pada Tuhan untuk diberi
kesabaran.
BD.
BE. BF. TUK 7 7.1 Klien dapat mendemonstrasikan 7.1.1 Bantu klien memilih cara yang paling tepat
BG. Klien cara mengontrol perilaku untuk klien.
7.1.2 Bantu klien mengidentifikasi manfaat cara
dapat kekerasan :
yang telah dipilih.

5
mendemonstras Fisik : tarik napas dalam, 7.1.3 Bantu klien untuk menstimulasikan cara
ikan cara memukul bantal, olahraga tersebut (role play )
Verbal : mengatakan secara 7.1.4 Beri reinsforcement positif atas
mengontrol
langsung dengan tidak keberhasilan klien menstimulasi cara
perilaku
menyakiti tersebut.
kekerasan.
Spiritual : sembahyang, 7.1.5 Anjurkan klien untuk menggunakan cara

berdoa, ibadah klien. yang telah dipelajari saat jengkel atau


marah.
BH. BI. TUK 8 8.1 Keluarga klien dapat : 8.1.1 Identifikasi kemampuan keluarga dalam
BJ. Klien Menyebutkan cara merawat merawat klien dari sikap apa yang telah
mendapat klien yang berperilaku dilakukan keluarga terhadap klien selama
dukungan kekerasan ini.
Mengungkapkan rasa puas 8.1.2 Jelaskan peran serta keluarga dalam
keluarga dalam
dalam merawat klien. merawat klien.
mengontrol
8.1.3 Jelaskan cara-cara merawat klien:
perilaku Terkait dengan cara mengontrol
kekerasan perilaku marah secara konstruktif
Sikap tenang, bicara tenang dan jelas.
Membantu klien mengenal penyebab
marah.
8.1.4 Bantu keluarga mendemonstrasikan cara
merawat klien.
8.1.5 Bantu keluarga mengungkapkan
perasaannya setelah melakukan
demonstrasi.
BK.
BL. BM. TUK 9 9.1 Klien dapat menyebutkan obat- 9.1.1 Jelaskan jenis-jenis obat yang diminum

6
BN. Klien obat yang diminum dan klien pada klien dan keluarga.
9.1.2 Diskusikan manfaat minum obat dan
dapat kegunannya (jenis, waktu,
kerugian berhenti minum obat tanpa
menggunakan dosis, efek ).
seizing dokter.
obat dengan
9.1.3 Jelaskan prinsip 5 benar minum obat.
benar (sesuai BO.
program
pengobatan)
BP.
BQ.
BR.
BS.
BT. DIAGNOSA BU. RENCANA KEPERAWATAN
KEPERAWAT BW. TUJU BX. KRITERIA BY.INTERVENSI
AN AN EVALUASI
BZ. Isolasi sosial CA. TUM CE. CJ.
CB.Klien dapat CF. CK.
berorientasi CG. CL.
dengan orang CH. CM.
lain sehingga CI. CN.
tidak terjadi 1.2 Ekspresi wajah bersahabat, 1.2.1 Bina hubungan saling percaya dengan
halusinasi. menunjuk rasa senang, ada komunikasi terapeutik :
CC. TUK 1 kontak mata, mau berjabat Sapa klien dengan ramah baik verbal

CD. Klien tangan, mau menyebutkan nama, maupun non verbal


Perkenalkan diri dengan sopan
dapat membina mau menjawab salam, klien mau Tanyakan nama lengkap klien & nama
hubungan duduk berdampingan dengan panggilan yang disukai klien

7
saling percaya perawat, mau mengutarakan Jelaskan tujuan pertemuan
masalah yang dihadapi. Jujur & menepati janji
Tunjukkan sikap empati & menerima
klien apa adanya
Beri perhatian kepada klien dan
perhatikan kebutuhan dasar klien.
CO.
CP.
CQ.
CR. CS. TUK 2 2.1 Klien dapat menyebutkan 2.1.1 Kaji pengetahuan klien tentang perilaku
CT. Klien dapat penyebab menarik diri yang menarik diri dan tanda-tandanya.
2.1.2 Berikan kesempatan kepada klien untuk
menyebutkan berasal dari:
Diri sendiri mengungkapkan perasaan penyebab
penyebab
Orang lain menarik diri atau tidak mau bergaul.
menarik diri Lingkungan CU.
2.1.3 Diskusikan bersama klien tentang perilaku
menarik diri, tanda-tanda serta penyebab
yang muncul
2.1.4 Berikan pujian terhadap kemampuan klien
mengungkapkan perasaannya.
CV.
CW. CX. TUK 3 3.1 Klien dapat menyebutkan 3.1.1 Kaji pengetahuan klien tentang manfaat
CY.Klien dapat keuntungan berhubungan dengan dan keuntungan berhubungan dengan
menyebutkan orang lain. orang lain.
CZ. 3.1.2 Beri kesempatan kepada klien untuk
keuntungan
DA.
mengungkapkan perasaan tentang
berhubungan DB.
DC. keuntungan berhubungan dengan orang
dengan orang

8
lain dan DD. lain.
DE. 3.1.3 Diskusikan bersama klien tentang manfaat
kerugian tidak
DF.
berhubungan dengan orang lain.
berhubungan DG.
3.1.4 Beri reinforcement positif terhadap
DH.
dengan orang
DI. kemampuan klien mengungkapkan
lain. DJ.
perasaan tentang keuntungan berhubungan
3.2 Klien dapat menyebutkan
dengan orang lain
kerugian tidak berhubungan
DK.
dengan orang lain. 3.2.1 Kaji pengetahuan klien tentang kerugian
bila tidak berhubungan dengan orang lain
3.2.2 Beri reinforcement positif terhadap
kemampuan klien mengungkapkan
perasaan tentang kerugian tidak
berhubungan dengan orang lain.
DL.
DM. DN. TUK 4 4.1 Klien dapat mendemonstrasikan 4.1.1 Kaji kemampuan klien membina hubungan
DO. Klien hubungan social secara bertahap dengan orang lain.
4.1.2 Dorong dan bantu klien untuk berhubungan
dapat antara:
dengan orang lain melalui tahap :
melaksanakan DP. K-P
DT. K-P
hubungan DQ.K-P-K
DU. K-P-K
social secara DR. K-P-Kel
DV. K-P-Kel
bertahap. DS. K-P-klp
DW. K-P-klp
4.1.3 Beri reinforcement terhadap keberhasilan
yang telah dicapai
4.1.4 Bantu klien untuk mengevaluasi manfaat
berhubungan

9
4.1.5 Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan bersama klien dalam mengisi
waktu
4.1.6 Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan
ruangan
4.1.7 Beri reinforcement atas kegiatan klien
dalam kegiatan ruangan.
DX. DY.TUK 5 5.1 Klien dapat mengungkapkan 5.1.1 Dorong klien untuk mengungkapkan
DZ.Klien dapat perasaannya setelah perasaannya bila berhubungan dengan
mengungkapka berhubungan dengan orang lain orang lain.
5.1.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan
n perasaannya untuk :
setelah Diri sendiri manfaat berhubungan dengan orang lain.
Orang lain 5.1.3 Beri reinforcement positif atas kemampuan
berhubungan
klien mengungkapkan perasaan manfaat
dengan orang
berhubungan dengan orang lain.
lain. EA.
EB. EC. TUK 6 6.1 Keluarga dapat : 6.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan
ED.Klien dapat Menjelaskan perasaannya keluarga
Menjelaskan cara merawat 6.1.2 Diskusikan dengan anggota keluarga
memberdayaka
klien menarik diri tentang :
n system Mendemonstrasikan cara Perilaku menarik diri
pendukung perawatan klien menarik diri Penyebab perilaku menarik diri
atau keluarga Berpartisipasi dalam Akibat yang akan terjadi jika perilaku
mampu perawatan klien menarik menarik diri tidak ditanggapi
Cara keluarga menghadapi klien
mengembangka diri.
menarik diri
n kemampuan
6.1.3 Dorong anggota keluarga secara rutin dan
klien untuk
bergantian menjenguk klien minimal satu

10
berhubungan kali seminggu
6.1.4 Beri reinforcement positif atas hal hal
dengan orang
yang telah dicapai oleh keluarga.
lain.
EE.
EF.

EG.DIAGNOSA EH.RENCANA KEPERAWATAN


EJ. TUJUAN EK.KRITERIA EVALUASI EL. INTERVENSI
KEPERAWA
TAN
EM. Gang EN. TUM ER. EW.
guan konsep EO.Klien dapat ES. EX.
diri : harga berhubungan ET. EY.
diri rendah dengan orang EU. EZ.
lain secara EV. FA.
optimal. 1. Ekspresi wajah bersahabat, menunjuk 1.1.1 Bina hubungan saling percaya dengan
EP. TUK 1 rasa senang, ada kontak mata, mau menggunakan prinsip komunikasi
EQ.Klien dapat berjabat tangan, mau menyebutkan terapeutik:
a. Sapa klien dengan ramah baik
membina nama, mau menjawab salam, klien
verbal maupun nonverbal.
hubungan saling mau duduk berdampingan dengan
b. Perkenalkan diri dengan sopan
percaya. perawat, mau mengutarakan masalah c. Tanyakan nama lengkap klien dan
yang dihadapi. nama panggilan yang disukai klien
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukkan sikap empati dan
menerima klien apa adanya
g. Beri perhatian pada klien dan
perhatikan kebutuhan dasar klien.

11
FB.
FC. FD. TUK 2 2.1 Klien mengidentifikasi kemampuan 2.1.1 Diskusikan kemampuan dan aspek
FE. Klien dapat dan aspek positif yang dimiliki : positif yang dimiliki klien
mengidentifikas Kemampuan yang dimiliki klien 2.1.2 Setiap bertemu dengan klien
Aspek positif keluarga dihindarkan dari member penilaian
i kemampuan Aspek positif lingkungan yang
positif
dan aspek dimiliki klien. 2.1.3 Utamakan memberi pujian yang
positif yang
realistic.
dimiliki. FF.
FG. FH. TUK 3 3.1 Klien menilai kemampuan yang dapat 3.1.1 Diskusikan dengan klien kemampuan
FI. Klien dapat digunakan. yang masih dapat digunakan selama
menilai sakit
3.1.2 Diskusikan kemampuan yang dapat
kemampuan
dilanjutkan penggunaannya.
yang digunakan.
FJ.
FK.
FL. FM. TUK 4 4.1 Klien membuat rencana kegiatan 4.1.1 Rencanakan bersama klien aktivitas
FN. Klien dapat harian. yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
menetapkan / kemampuan :
merencanakan Kegiatan mandiri
Kegiatan dengan bantuan sebagian
kegiatan sesuai Kegiatan yang membutuhkan
dengan bantuan total
kemampuan 4.1.2 Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
yang dimilki. toleransi kondisi klien
4.1.3 Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan
yang boleh klien lakukan.
FO.

12
FP. FQ. TUK 5 5.1 Klien melakukan kegiatan sesuai 5.1.1 Beri kesempatan pada klien untuk
FR. Klien dapat kondisi sakit dan kemampuannya. mencoba kegiatan yang telah
melakukan direncanakan.
5.1.2 Beri pujian atas keberhasilan klien
kegiatan sesuai
5.1.3 Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
kondisi sakit
di rumah.
dan FS.
kemampuannya.
FT. FU. TUK 6 6.1 Klien memanfaatkan sistem 6.1.1 Beri pendidikan kesehatan pada
FV. Klien dapat pendukung yang ada di keluarga. keluarga tentang cara merawat klien
memanfaatkan dengan harga diri rendah
6.1.2 Bantu keluarga memberikan dukungan
system
selama klien dirawat
pendukung
6.1.3 Bantu keluarga menyiapkan lingkungan
yang ada.
di rumah.
FW.
FX.

FY. DIAG FZ. RENCANA KEPERAWATAN


GB. TUJUAN GC. KRITERIA EVALUASI GD. INTERVENSI
NOSA
KEPER
AWAT
AN
GE. Berdu GF. TUM GL. HC.
ka GG. Klien GM. HD.

disfun memperlihatkanpeni GN. HE.

ngkatan harga GO. HF.


gsional

13
. diriyang ditandai GP. HG.
denganekspresi GQ. HH.

secara verbalaspek- GR. HI.


GS. HJ.
aspek positifdirinya,
GT. HK.
prestasidimasa lalu
GU. HL.
danprospek-prospek
GV. HM.
dimasa yang akan
GW. HN.
datang. GX. HO.
GH. GY. HP.
GI.
1. Klien mampu mengungkapkantahap- 1. Tentukan pada tahap berduka
GJ. TUK
tahap proses berdukayang normal mana pasien terfiksasi. Identiikasi
GK. Klien
danperilaku yang perilaku yang berhubungan dengan
dapatmengekspresik
berhubungandengantiaptahap tahap ini.
ankemarahan GZ.
HQ.
terhadapemosikonse 2. Klienmengidentifikasi
2. Kembangkan hubungan saling
p kehilangandalam 1 posisinyasendiridalamproses
percaya, perlihatkan empati dan
minggu. berdukadanmengekspresikanperasaanb
perhatian, jujur dan tepati semua
erhubungan dengan konsep kehilangan
janji.
secara jujur
HA. HR.
3. Klien tidakterlalu lama
3. Perlihatkan sikap menerima dan
mengekspresikan emosi dan perilaku
membolehkan pasien untuk
yang berlebihan yang berhubungan

14
dengan disfungsiberdukadan mampu mengekspresikan persaannya
melaksanakan aktivitas sehari-hari secara terbuka.
secara mandiri. HS.
HB.
4. Dorong pasien untuk
mengeksprsikan rasa marah.
Jangan menjadi defensif jika
permulaan ekspresi kemarahan
dipindahkan kepada perawat.
Bantu pasien untuk
mengeksplorasi perasaannya
sehingga dapat mengungkapakan
secara langsung kepada objek
yang dimaksud.
HT.
5. Bantu pasien mengeluarkan
kemarahan yang terpendam
melalui partisipasi dalam aktivitas
motorik besar seperti latihan-
latihan fisik.
HU.
6. Ajarkan tentang tahp-tahap
berduka yang normal dan perilaku

15
yang berhubungan dengan setiap
tahap. Bantu pasien untuk
mengerti bahwa persaan seprti rasa
bersalah dan marah terhadap
konsep kehilangan adalah persaan
yang wajar dan dapat diterima
selama proses berduka.
HV.
7. Dorong pasien untuk meninjau
hubungan dengan konsep
kehilangan. Dengan dukungan dan
sensitivitas, menunjukkan realita
situasi dalam area dimana
kesalahan presentasi
diekspresikan.
HW.
8. Komunikasikan pada pasien
bahwa menangis merupakan hal
yang dapat diterima.
Menggunakan sentuhan
merupakan hal yang dapat
diterima.

16
HX.
9. Bantu pasien dalam pemecahan
masalahnya sebagai usaha untuk
menentukan metode-metode
koping yang lebih adaptif terhadap
pengalaman kehilangan. Berikan
umpan balik positif untuk
identifikasi strategi-strategi dan
membuat keputusan-keputusan.
HY.
10. Dorongpasienuntukmenjangkaudu
kungan spiritual.
HZ.

IA.

IB.

17
IC. Daftar Pustaka

ID. Riyadi, S & purwanto. T (2009) Asuhan Keperawatan Jiwa. Graha Ilmu: Jogyakarta

IE. Rosernberg. C Martha & Smith Kelly (2010). Nanda Diagnosa Keperawatan Definisi
dan Klasifikasi. Digna Pustaka ; Yogyakarta.

IF. Stuart, Gail. W. (2007). Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 5. EGC. Jakarta.

IG. Sulistiawati, S.Kp, M.kel et all, (2005). Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa,
Edisi I. EGC. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai