Anda di halaman 1dari 5

PEMASANGAN KATETER

No. Dokumen : /SOP.UKP.4/2018


No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS dr. FATATUL ANAFAH
TEMANDANG NIP. 19840308 201101 2 008

Kateter adalah selang yang digunakan untuk memasukkan atau


mengeluarkan cairan. Kateterisasi urinarius adalah memasukkan
kateter melalui uretra ke dalam kandung kemih dengan tujuan
1. Pengertian
mengeluarkan urin. Kateterisasi urine sedapat mungkin tidak
dilakukan kecuali bila sangat diperlukan, karena dapat menyebablkan
infeksi nosokomial
1. Untuk mengambil sample urine guna pemeriksaan kultur
mikrobiologi dengan menghindari kontaminasi.
2. Pengukuran residual urine dengan cara, melakukan regular
kateterisasi pada klien segera setelah mengakhiri miksinya dan
2. Tujuan kemudian diukur jumlah urine yang keluar
3. Untuk pemeriksaan cystografi, kontras dimasukan dalam kandung
kemih melalui kateter.
4. Untuk pemeriksaan urodinamik yaitu cystometri dan uretral profil
pressure.
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Temandang
3. Kebijakan
440/056/KPTS/414.103.27/2018 Tentang Pelayanan Klinis
 Kusyati Eni.2006. Ketrampilan Dasar dan Prosedur Laboratorium:
EGC
 Uliya, Musrifatul,dkk. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik : Salemba
4. Referensi Medika
 Aziz, Alimul,dkk.2004. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
 Aziz, Alimul Hidayat dan Uliyah Musrifatul.2008. Keterampilan
Dasar Praktik Klinik. Jakarta: Salemba Medika
1. Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, kasa
2. Kom
3. Kateter sesuai ukutan
4. Sarung tangan steril
5. Sarung tagan bersih
6. Cairan antiseptic
7. Spuit 10 cc atau 20 cc berisi aquadest/NaCl steril
5. Alat dan 8. KY jelly
Bahan 9. Urine bag
10. Plaster
11. Gunting verban
12. Selimut mandi
13. Tirai/sampiran
14. Perlak dan pengalas
15. Bengkok/nierbekken
16. Tempat specimen (jika perlu)
6. Prosedur 1. Tahap Pra Interaksi
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Memperkenalkan diri
c) Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan
tujuan  tindakan yang akan dilaksanakan.
d) Penjelasan yang disampaikan dimengerti klien/keluarganya
e) Selama komunikasi digunakan bahasa yang jelas, sistematis
serta tidak mengancam
f) Klien/keluarga diberi kesempatan bertanya untuk klarifikasi
g) Privacy klien selama komunikasi dihargai.
h) Memperlihatkan kesabaran , penuh empati, sopan, dan
perhatian serta respek selama berkomunikasi dan melakukan
tindaka.
i) Membuat kontrak (waktu, tempat dan tindakan yang akan
dilakukan)
2. Tahap Orientasi
a) Memperkenalkan diri
o Mengucapkan salam terapeutik dan memeprkenalkan diri
o Validasi data : nama klien dan data lain terikat
b) Meminta persetujuan tindakan
o Menyampaikan/menjelaskan tujuan tindakan
o Menyampaikan/menjelaskan langkah-langkah prosedur
c) Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan
tindakan
3. Tahap Interaksi
a) Memberikan sampiran dan menjaga privacy
b) Mengatur posisi pasien (wanita:posisi dorsal recumbent,
pria:posisi supine dan melepaskan pakaian bawah
c) Memasang perlak, penglas di bawah bokong pasien
d) Menutup  area pinggang dengan selimut pasien serta menutup
bagian ekstremitas bawah dengan selimut mandi sehingga
hanya area perineal yang terpajang
e) Meletakkan nierbekken di antara paha pasien
f) Menyiapkan cairan antiseptic ke dalam kom
g) Gunakan sarung tangan bersih
h) Membersihkan genetalia dengan cairan antiseptic
i) Buka sarung tangan dan simpan nierbekken atau buang ke
kantong plastic yang telah disediakan
j) Buka bungkusan luar set kateter dan urin bag dan kemudian
simpan di alas steril. Jika pemasangan kateter dilakukan
sendiri, maka siapkan KY jelly di dalam bak sterik. Jangan
menyentuh area steril
k) Gunakan sarung tangan steril
l) Buka sebagian bungkusan dalam kateter, pegang kateter dan
berikan jelly pada ujung kateter (dengan meminta bantuan atau
dilakukan sendiri) dengan tetap mempertahankan teknik steril
Pada laki-laki
Posisikan penis tegak lurus 900 dengan tubuh pasien
Pada wanita
 Buka labio minora menggunakan ibu jari dan telunjuk atau
telunjuk dengan jari tengah tangan tidak dominan.
 Dengan menggunakan pinset atau tangan dominan,
masukkan kateter perlahan-lahan hingga ujung kateter.
 Anjurkan pasien untuk menarik nafas saat kateter
dimasukkan. Kaji kelancaran pemasukan kateter jika ada
hambatan berhenti sejenak kemudian dicoba lagi.
 Jika masih ada tahanan kateterisasi dihentikan.
 Pastikan nierbekken yang telah disiapkan berasa di ujung
kateter agar urine tidak tumpah.
 Setelah urin mengalir, ambil specimen urin bila diperlukan.
Lalu segera sambungkan kateter dengan urine bag
 Kembangkan balon kateter dengan aquadest/NaCl steril
sesuai volume yang tertera pada label spesifikasi kateter
yang dipakai
 Tarik kateter keluar secara perlahan untuk memastikan
balon kateter sudah terfiksasi dengan baik dalam vesika
urinaria.
 Bersihkan jelly yang tersisa pada kateter dengan kasa
 Fiksasi kateter:
Pada pasien laki-laki difiksasi dengan plester pada
abdomen
Pada pasien wanita kateter difiksasi dengan plester pada
pangkal paha
 Menempatkan urine bag di tempat tidur pada posisi yang
lebih rendah dari kandung kemih
 Lepaskan duk dan pengalas serta bereskan alat
 Lepaskan sarung tangan
 Rapihkan kembali pasien
4. Tahap Terminasi
a) Menginformasikan hasil tersebut kepada klien dan evaluasi
tujuan
b) Kontrak pertemuan selanjutnya dan mengucapkan salam
terminasi
c) Merapikan alat dan mengembalikan ke tempat semula (ruang
penyimpanan).
d) Mencuci tangan
5. Tahap Evaluasi
a. Mengobservasi respon klien selama dan sesudah prosedur
pemasangan kateter.
b. Mengevaluasi produksi urine
6. Tahap Dokumentasi
a. Mencatat prosedur dan respon klien selama prosedur
b. Mencatat waktu tindakan (hari tanggal, jam).
c. Mencatat nama perawat yang melakukan tindakan/tanda
tangan
7. Diagram Alir
a. Pendekatan terapeutik
b. Inform consent
c. Privacy klien selama
komunikasi dihargai.
d. Membuat kontrak (waktu,
tempat dan tindakan yang akan
dilakukan)

a. menjaga privacy dan bantu posisi


pasien
Tahap Orientasi b. Pasang perlak bokong pasien
c. Menutup  pinggang dengan selimut
d. Meletakkan nierbekken di antara
paha pasien
e. Menyiapkan cairan antiseptic ke
dalam kom
Tahap Interaksi f. Gunakan sarung tangan bersih ,
Vulva hygiene Buka sarung tangan
g. Buka bungkusan luar set kateter
dan urin bag dan kemudian simpan
di alas steril. Pakai handscoon steril
h. pegang kateter dan berikan jelly
pada ujung kateter

Tahap Terminasi

Tahap Evaluasi

Tahap Dokumentasi
8. Unit Terkait DOKTER , BIDAN, PERAWAT
9. Dokumen Rekam medik pasien
terkait

Anda mungkin juga menyukai