Oleh :
SYUKROTUL AMINAH
NIM. E420163254
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
gagal jantung kronis, dan penyakit ginjal (CDC, 2015). Di seluruh dunia,
(WHO, 2015).
usia 18 tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir
pada stroke, sisanya pada gangguan jantung, gagal ginjal, dan kebutaan.
2011 sebesar 1,96% menurun bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar
2,00%. Terdapat tiga kota dengan prevalensi sangat tinggi di atas 10% yaitu
Jateng, 2011).
Salah satu indikasi resiko komplikasi pada pasien hipertensi adalah
Tekanan ini dipantau dan diatur di tubuh, bukan tekanan sistolik atau diastolik
arteri atau tekanan nadi dan juga bukan tekanan di bagian lain pohon
Tekanan ini harus diatur secara ketat karena dua alasan. Pertama,
tekanan ini harus cukup tinggi untuk menjamin tekanan pendorong yang
optimal, tanpa tekanan ini, otak dan jaringan lainnya tidak akan menerima
aliran yang memadai. Kedua, tekanan harus tidak terlalu tinggi yang dapat
pembuluh darah halus. Oleh karena itu, peningkatan atau penurunan tekanan
tinggi. Hasil penelitian Martono (2012) dengan judul Deteksi Dini Derajat
Hasil Sebaran kecukupan mean artery pressure pada pasien cidera kepala
baik cepat maupun lambat. MAP normal adalah 70-100 mmHg. Mean arterial
pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah otak bila tekanan darah
naik secara tiba-tiba. Penderita stroke pada umumnya membutuhkan waktu
yang lama untuk mengembalikan fungsi otot yang lumpuh, sebagian lagi
darah pasien hipertensi secara signifikan, dimana nilai p value (0,07 > 0,05).
selain obat agar lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah pada pasien
(Kamalluddin, 2010). Dalam peran ini otak dan kulit adalah organ yang
sebagai alat untuk menurunkan efek ketegangan. kulit adalah organ terkuat
yang dapat menerima rangsangan pada tubuh manusia, dan ketika reseptor
lebih baik) dilepaskan. Pada saat yang bersamaan kortisol (hormon stress)
mengkonstraksi arteri di kulit dan organ pencernaan. Hal ini yang dapat
mmHg dan diastole 93.68 mmHg sedangkan rata-rata pada kelompok kontrol
didapatkan systole 154.21 mmHg dan diastole 96.32 mmHg. Nilai rata-rata
131.58 mmHg dan diastole 82.11 mmHg sedangkan rata-rata pada kelompok
kontrol didapatkan sistole 150.00 mmHg dan diastole 95.26 mmHg. Hasil uji
Jepara".
B. Rumusan Masalah
Jepara.
C. Pertanyaan Penelitian
Jepara?"
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kontrol.
kontrol.
eksperimen.
eksperimen.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perawat
pasien hipertensi.
2. Bagi Puskesmas
secara komprehensif.
F. Keaslian Penelitian
Hadlirin Jepara.