Anda di halaman 1dari 9

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH HEALING TOUCH TERHADAP MEAN


ARTERIAL PRESSURE (MAP) PASIEN HIPERTENSI
DI RSI SULTAN HADLIRIN JEPARA

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Ujian Akhir


Program Khusus S1 Keperawatan
di STIKES Muhammadiyah Kudus

Oleh :

SYUKROTUL AMINAH
NIM. E420163254

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi sering disebut sebagai masalah utama dalam kesehatan

masyarakat. Penyakit ini sering tidak menampakkan gejala. Begitu penyakit

ini di derita, tekanan darah pasien harus dipantau dengan teratur

(Armilawaty, 2012). Hipertensi meningkatkan tingginya risiko terkena

beberapa penyakit yang membahayakan jiwa, yaitu serangan jantung, stroke,

gagal jantung kronis, dan penyakit ginjal (CDC, 2015). Di seluruh dunia,

hipertensi diperkirakan menyebabkan 12,8% dari total kematian di dunia

(WHO, 2015).

Prevalensi hipertensi di lndonesia mencapai 31,7% dari populasi pada

usia 18 tahun ke atas. Dari jumlah itu, 60% penderita hipertensi berakhir

pada stroke, sisanya pada gangguan jantung, gagal ginjal, dan kebutaan.

Data Riskesdas menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor

3 setelah stroke dan tuberculosis yang jumlahnya mencapai 6,8% dari

proporsi penyebab kematian pada semua umur di lndonesia (Depkes, 2012).

Prevalensi kasus hipertensi essensial di Provinsi Jawa Tengah tahun

2011 sebesar 1,96% menurun bila dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar

2,00%. Terdapat tiga kota dengan prevalensi sangat tinggi di atas 10% yaitu

Magelang (22,41%), Salatiga (10,18%) dan Tegal (10,36%) (Profil Dinkes

Jateng, 2011).
Salah satu indikasi resiko komplikasi pada pasien hipertensi adalah

dengan melakukan control terhadap Mean arterial pressure. Mean arterial

pressure adalah gaya pendorong utama yang mengalirkan darah ke jaringan.

Tekanan ini dipantau dan diatur di tubuh, bukan tekanan sistolik atau diastolik

arteri atau tekanan nadi dan juga bukan tekanan di bagian lain pohon

vaskular (Sherwood, 2011).

Tekanan ini harus diatur secara ketat karena dua alasan. Pertama,

tekanan ini harus cukup tinggi untuk menjamin tekanan pendorong yang

optimal, tanpa tekanan ini, otak dan jaringan lainnya tidak akan menerima

aliran yang memadai. Kedua, tekanan harus tidak terlalu tinggi yang dapat

menyebabkan kerusakan pembuluh darah serta kemungkinan pecahnya

pembuluh darah halus. Oleh karena itu, peningkatan atau penurunan tekanan

ini akan berpengaruh kepada homeostatis tubuh (Sherwood, 2011).

Hasil riset masih menunjukkan nilai MAP pasien hipertensi masih

tinggi. Hasil penelitian Martono (2012) dengan judul Deteksi Dini Derajat

Kesadaran Menggunakan Pengukuran Nilai Kritis Mean Artery Pressure.

Hasil Sebaran kecukupan mean artery pressure pada pasien cidera kepala

dari 34 responden yang diteliti sebagian besar dengan kategori normal

sebesar 20 orang (58.8%), kategori tinggi sebesar 8 orang (23.6%), dan

sisanya dengan kategori kurang sebesar 6 orang (17.6%).

Mean arterial pressure (MAP) pada pasien hipertensi haruslah segera

diturunkan karena penundaan akan memperburuk penyakit yang akan timbul

baik cepat maupun lambat. MAP normal adalah 70-100 mmHg. Mean arterial

pressure (MAP) yang tinggi dapat menyebabkan atherosklerosis pada

pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah otak bila tekanan darah
naik secara tiba-tiba. Penderita stroke pada umumnya membutuhkan waktu

yang lama untuk mengembalikan fungsi otot yang lumpuh, sebagian lagi

kelumpuhan otot bersifat permanen (Morgan, 2011).

Penatalaksanaan hipertensi selama ini dilakukan menggunakan obat

modern ,yang sering menimbulkan efek samping seperti: bronkospasme,

insomnia, memperburuk gangguan pembuluh darah perifer, hipertrigliserida

(Arini dkk, 2005). Penggunaan obat pada penederita hipertensi memiliki

beberapa kelemahan, antara lain biaya yang mahal, membutuhkan

kepatuhan karena membutuhkan waktu yang relatif lama untuk dapat

menurunkan tekanan darah serta sering timbul kebosanan mengkonsumsi

obat pada pasien hipertensi (Myrank, 2009).

Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (2009) dengan tujuan

menganalisa faktor – faktor yang mempengaruhi penurunan tekanan darah

pada pasien hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan dalam waktu 1 X 24

jam pertama konsumsi obat – obatan belum dapat menurunkan tekanan

darah pasien hipertensi secara signifikan, dimana nilai p value (0,07 > 0,05).

Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu terapi pendamping

selain obat agar lebih efektif dalam menurunkan tekanan darah pada pasien

hipertensi. Misalnya dengan penggunaan terapi, salah satunya dengan terapi

healing touch (Kamalluddin, 2010).

Healing touch adalah terapi yang diyakini dapat mengidentifikasi dan

memperbaiki ketidak seimbangan energy klien dengan meletakkan/

mengusapkan tangan di atas pasien atau tubuh yang merasa sakit

(Kamalluddin, 2010). Dalam peran ini otak dan kulit adalah organ yang

sangat penting. Kulit adalah system organ yang paling penting ia


menempatkan nilai yang besar pada nilai terapeutik sentuhan terutama

sebagai alat untuk menurunkan efek ketegangan. kulit adalah organ terkuat

yang dapat menerima rangsangan pada tubuh manusia, dan ketika reseptor

sensoriknya dirangsang, hormon oksitoksin (yang membuat tubuh merasa

lebih baik) dilepaskan. Pada saat yang bersamaan kortisol (hormon stress)

berkurang. Berhubungan dengan orang lain melalui sentuhan merupakan

ekspresi kepedulian secara sederhana dan pengalaman terapeutik yang kuat.

Penggunaan sentuhan telah di aplikasikan secara universal dalam konteks

penyembuhan. Sentuhan digunakan untuk memberi kenyamanan,

berkomunikasi dan mengaktivasi sifat tubuh dalam penyembuhan diri (Slevin,

2011). Dengan adanya sentuhan, maka saraf simpatik secara simultan

mempercepat jantung, mendilatasi arteri di otot rangka dan jantung,

mengkonstraksi arteri di kulit dan organ pencernaan. Hal ini yang dapat

mempengaruhi tekanan darah (Potter, 2010).

Penelitian yang dilakukan Sukarmin (2016) Nilai rata-rata tekanan

darah pada kelompok intervensi sebelum terapi didapatkan sistole 151.58

mmHg dan diastole 93.68 mmHg sedangkan rata-rata pada kelompok kontrol

didapatkan systole 154.21 mmHg dan diastole 96.32 mmHg. Nilai rata-rata

tekanan darah pada kelompok intervensi sesudah terapi didapatkan sistole

131.58 mmHg dan diastole 82.11 mmHg sedangkan rata-rata pada kelompok

kontrol didapatkan sistole 150.00 mmHg dan diastole 95.26 mmHg. Hasil uji

menunjukkan ada pengaruh terapi healing touch terhadap perubahan

tekanan darah pada penderita hipertensi.

Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 1

Oktober 2017 terhadap 10 pasien hipertensi yang tidak diberikan obat-obatan


mamiliki nilai MAP rata-rata sebesar 120 mmHg. 5 orang yang diberikan

healing touch mengalami penurunan MAP sebesar 10-15 mmHg.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Healing Touch Terhadap

Mean Arterial Pressure (MAP) Pasien Hipertensi di RSI Sultan Hadlirin

Jepara".

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat disimpulkan

perumusan masalah Belum diketahuinya Pengaruh Healing Touch Terhadap

Mean Arterial Pressure (MAP) Pasien Hipertensi di RSI Sultan Hadlirin

Jepara.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, maka disimpulkan pertanyaan

penelitian sebagai berikut "Apakah ada pengaruh healing touch terhadap

Mean Arterial Pressure (MAP) pasien hipertensi di RSI Sultan Hadlirin

Jepara?"

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh healing touch terhadap Mean Arterial

Pressure (MAP) pasien hipertensi di RSI Sultan Hadlirin Jepara.


2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui Mean Arterial Pressure (MAP) pasien hipertensi di RSI

Sultan Hadlirin Jepara sebelum diberikan healing touch pada kelompok

kontrol.

b. Mengetahui Mean Arterial Pressure (MAP) pasien hipertensi di RSI

Sultan Hadlirin Jepara sesudah diberikan healing touch pada kelompok

kontrol.

c. Mengetahui Mean Arterial Pressure (MAP) pasien hipertensi di RSI

Sultan Hadlirin Jepara sebelum diberikan healing touch pada kelompok

eksperimen.

d. Mengetahui Mean Arterial Pressure (MAP) pasien hipertensi di RSI

Sultan Hadlirin Jepara sesudah diberikan healing touch pada kelompok

eksperimen.

e. Mengetahui perbedaan Mean Arterial Pressure (MAP) pasien hipertensi

di RSI Sultan Hadlirin Jepara sebelum dan sesudah diberikan healing

touch pada kelompok kontrol.

f. Mengetahui perbedaan Mean Arterial Pressure (MAP) pasien hipertensi

di RSI Sultan Hadlirin Jepara sebelum dan sesudah diberikan healing

touch pada kelompok eksperimen.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perawat

Perawat dapat menggunakan terapi komplementer salah satunya adalah

healing touch untuk mendampingi terapi obat dalam penatalaksanaan

pasien hipertensi.
2. Bagi Puskesmas

Puskesmas hendaknya memberi ruang penyusunan SOP untuk terapi

gabungan obat dan healing touch dalam menangani pasien hipertensi

secara komprehensif.

3. Bagi Peneliti Lain

Untuk peneliti dapat mengembangkan jumlah sampel menjadi lebih besar

F. Keaslian Penelitian

Penelitian yang sejenis dengan judul " Pengaruh Healing Touch

Terhadap Mean Arterial Pressure (MAP) Pasien Hipertensi di RSI Sultan

Hadlirin Jepara” belum pernah diteliti sebelumnya. Adapun penelitian sejenis

yang pernah diteliti adalah sebagai berikut:

Peneliti Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian


Wiwi Pengaruh Terapi Eksperimen semu one Hasil uji statistik
Susanti Imajinasi Terpimpin group pre test post menunjukkan nilai
Terhadap pvalue tekanan darah
2011 Perubahan Tekanan test sistole sebelum dan
Darah Pada Pasien sesudah diberikan
Hipertensi Di terapi imajinasi
Kelurahan Karangsari terpimpin (0,001) lebih
Kabupaten Kendal kecil dari
nilai alpha (0,05),
[ value tekanan darah
diastole sebelum dan
sesudah diberikan
terapi imajinasi
terpimpin
(0,001) lebih kecil dari
nilai alpha (0,05),
sehingga Ho ditolak.
G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang Lingkup Materi

Masalah yang dikaji adalah mengenai pengaruh healing touch

terhadap Mean Arterial Pressure (MAP) pasien hipertensi di RSI Sultan

Hadlirin Jepara.

2. Ruang Lingkup Waktu

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli 2017.

3. Ruang Lingkup Tempat

Tempat penelitian ini adalah RSI Sultan Hadlirin Jepara.

Anda mungkin juga menyukai