Oleh :
SYUKROTUL AMINAH
NIM. E420163254
PEMBIMBING :
Ns. Sukarmin, M.Kep. SP. Kep. Mb
Nor Asiyah, S.ST, M.Keb
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sistemik. Tekanan ini harus diatur secara ketat karena dua alasan. Pertama,
tekanan ini harus cukup tinggi untuk menjamin tekanan pendorong yang
optimal, tanpa tekanan ini, otak dan jaringan lainnya tidak akan menerima
aliran yang memadai. Kedua, tekanan harus tidak terlalu tinggi yang dapat
pembuluh darah halus. Oleh karena itu, peningkatan atau penurunan tekanan
yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan/atau riwayat minum obat hanya
sebesar 9,5%. Hal ini menandakan bahwa sebagian besar kasus hipertensi di
dengan kasus rawat inap terbanyak di rumah sakit pada tahun 2015, dengan
proporsi kasus 42,38% pria dan 57,62% wanita, serta 4,8% pasien meninggal
2015 sebesar 2,32% menurun bila dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar
2,00%. Terdapat tiga kota dengan prevalensi sangat tinggi di atas 10% yaitu
Jateng, 2016).
terjadi komplikasi besar seperti stroke, serangan jantung atau gagal ginjal.
2007).
obat pada pasien hipertensi (Myrank, 2009). Berdasarkan hal tersebut, maka
diperlukan suatu terapi pendamping selain obat agar lebih efektif dalam
(Kamalluddin, 2010).
peran ini otak dan kulit adalah organ yang sangat penting. Kulit merupakan
system organ yang paling penting ia menempatkan nilai yang besar pada
(Kamalluddin, 2010).
2011).
2017 dari 10 orang yang menderita tekanan darah tinggi di RSI Sultan
menjalani diet makanan, klien tidak menjalani terapi lain untuk menurunkan
tekanan darahnya. Klien tidak mengetahui adanya terapi lain selain diet dan
mengkonsumsi obat.
Jepara".
B. Rumusan Masalah
Jepara.
C. Pertanyaan Penelitian
Jepara?"
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Perawat
F. Keaslian Penelitian
Hadlirin Jepara.