Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh senam jantung sehat dan senam hipertensi terhadap tekanan

darah pada penderita hipertensi di Puskesmas X

Nama : Zullaiqah Falstina Nurhali (2002081)

Prodi : S1 Keperawatan

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS SAINS DAN KESEHATAN UNIVERSITAS

ANNUR PURWODADI

2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kasus hipertensi menempatkan Kabupaten Sragen kedalam urutan ke-


8 dengan presentase hipertensi penduduk ≥ 15 tahun terbanyak menurut
Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2020 ( Dinkes Prov
Jateng, 2020). Pada Kabupaten Sragen penyakit hipertensi berada pada urutan
tertinggi selama 3 tahun terakhir. Kasus hipertensi terus meningkat dari tahun
ke tahun. Kejadian hipertensi di Provinsi Jawa Tengah di tahun 2017 masih
mempunyai angka yang cukup tinggi, hal tersebut terdapat dalam Profil
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2017, bahwa proporsi hipertensi
menempati peringkat terbesar dari seluruh penyakit tidak menular, yaitu
sebesar 262.327 atau sebesar ( 58,29%) penderita hipertensi ( Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Tengah).

Saat ini hipertensi belum dapat diketahui dengan jelas penyebabnya,


namun salah satu faktor yang pasti adalah keturunan. Selain pola hidup yang
tidak sehat seperti konsumsi garam dalam bentuk sodium secara berlebih,
kurangnya konsumsi kalium ( dalam bentuk sayur dan buah), obesitas, jarang
olahraga serta mengonsumsi alkohol dan merokok juga menjadi faktor
pencetus tekanan darah tinggi ( Kurniawansyah, 2018). Hipertensi merupakan
suatu fenomena yang disebut juga sebagai silent killer ( pembunuh diam-
diam), karena pada umumnya seorang yang mengalami hipertensi kerap tidak
mengalami gejala apapun. Namun pada beberapa kasus gejala yang kerap
ditimbulkan dapat bervariasi pada masing- masing individu dan hampir sama
dengan gejala penyakit lainnya. Gejala- gejalanya itu adalah sakit kepala,
tengkuk terasa berat, jantung berdebar- debar, mudah lelah, penglihatan kabur,
telinga berdenging( tinnitus), dan mimisan ( Listiana et al., 2019).

Dampak penyakit hipertensi berkembang dari tahun ke tahun dan


menyebabkan banyak komplikasi, dengan faktor resiko pada penyakit jantung,
serebral, renal, dan vascular dengan komplikasi berupa serangan jantung,
gagal jantung, stroke, gagal ginjal dan penyakit vascular perifer. Selain itu,
tekanan darah tinggi juga berpengaruh terhadap pembuluh darah koroner di
jantung berupa terbentuknya plak aterosklerosis yang dapa mengakibatkan
penyumbatan pembuluh darah dan mengakibatkan serangan jantung ( Djiko
Merdikoputro, 2011).

Penyakit hipertensi dapat dikendalikan dengan cara teknik


farmakologis dan non farmakologis. Teknik farmakologis biasanya dilakukan
dengan memberikan obat- obatan antihipertensi di puskesmas atau Pelayanan
Kesehatan lain. Teknik non farmakologis yaitu dengan modifikasi gaya hidup
yait pola diet, aktivitas fisik, dan pembatasan konsumsi alkohol ( Kemenkes,
2013). Aktivitas fisik adalah gerakan tubuh yang diakibatkan kerja otot rangka
dan meningkatkan pengeluaran tenaga serta energi . Jenis aktivitas fisik dibagi
menjadi 2 yaitu kegiatan sehari- hari dan olahraga, misalnya berkebuan dan
senam ( Kemenkes, 2019).
Senam jantung sehat adalah olahraga yang disusun dengan
mengutamakan gerak jantung, masa otot besar dan sendi sehingga dapat
memasukkan oksigen kedalam tubuh sebanyak mungkin. Sehingga senam
jantung sehat sangat baik dilakukan pada penderita hipertensi karena mampu
meningkatkan kebutuhan energi oleh sel, jaringan dan organ tubuh, yang
mengakibatkan peningkatan tekanan curah jantung, dan menyebabkan tekanan
darah arteri meningkat. Setelah tekanan darah arteri meningkat selanjutnya
akan dilanjutkan fase istirahat terlebih dahulu, sehingga pada fase ini aktifitas
saraf simpatis dan epinerfin menurun, namun aktivitas saraf simpatis
meningkat, lalu akan mengakibatkan kecepatan denyut jantung menurun, yang
dimana penurunan denyut jantung ini mengakibatkan penurunan tekanan darah
(Marsuna, 2022).

Senam hipertensi merupakan olahraga yang ditunjukkan untuk


penderita hipertensi dan usia lanjut untuk mengurangi berat badan dan
mengelola stres yang dilakukan selama 30 menit dan dilakukan 2 kali dalam
satu minggu. Dengan tujuan lain untuk meningkatkan aliran darah dan
pasokan oksigen ke dalam oto-otot dan rangka yang aktif khusunya terdapat
otot jantung sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Setelah istirahat
pembuluh darah akan berdilatasi atau meregang, dan aliran darah akan turun
sementara waktu, sekita 30- 120 menit kemudian akan kembali pada tekanan
darah sebelum senam. Jika melakukan olahraga secara rutin maka pembuluh
darah akan lebih elastis dan peurunan tekanaan darah akan berlangsung lebih
lama. Sehingga dengan melebarnya pembuluh darah, tekanan darah akan
menurun setelah melakukan katifitas olahraga ( Totok dan Rosyid, FN, 2017).
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah


yaitu “ Apakah senam jantung sehat dan senam hipertensi dapat berpengaruh terhadap
tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas x” ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Tujuan umum untuk penelitian ini adalah mengetahui pengaruh senam
jantung sehat dan senam hipertensi terhadap tekanan darah pada penderita
hipertensi di Puskesmas X.

2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum
dilakukan senam jantung sehat
b. Mengetahui tekanan darah pada penderita hipertensi setelah dilakukan
senam jantung sehat
c. Mengetahui tekanan darah pada penderita hipertensi sebelum
dilakukan senam hipertensi
d. Mengetahui tekanan darah pada penderita hipertensi setelah dilakukan
senam hipertensi
e. Mengetahui pengaruh senam jantung sehat terhadap tekanan darah
pada penderita hipertensi
f. Mengetahui pengaruh senam hipertensi terhadap tekanan darah pada
penderita hipertensi

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang


pengaruh senam jantung sehat dan senam hipertensi terhadap penurunan
tekanan darah pada penderita hipertensi di Puskesmas X.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti keperawatan
Dapat mengetahui pengaruh senam jantung sehat dan senam hipertensi
terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi di
Puskesmas X.
b. Bagi puskesmas
Dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan senam
jantung sehat dan senam hiperteni terutama bagi penderita hipertensi di
Puskesmas X.
c. Bagi responden
Untuk meningkatkan pengetahuan tentang pengaruh senam jantung
sehat dan senam hipertensi terhadap tekanan darah pada penderita
hipert

E. Sistematika Penulis
Table 1. 1; Sistematikan Penulisan Skripsi Penelitian

BAB Konsep pengambilan data


BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, perumusan masalah,tujuan
peneliti, sistemaika penulisan dan penelitian terkait
BAB II Tinjauan Pustaka, tentang landasan dan desain penelitian, teori yang
digunakan untuk penelitian serta menggambarkan dalam teori penelitian.
BAB III Metedeologi Penelitian, berisi tentang konsep metedeologi mulai dari jenis,
design dan rancangan penelitian, populasi, sampel, definisi operasional,
instrumen penelitian, uji instrumen penelitian, dan analisa data serta etika
dalam penelitian.

F. Penelitian terkait

No Nama Judul Metode Hasil


1. Amiruddin Eso, Pengaruh senam Eksperimental
Adanya pengaruh senam
Dwi jantung sehat Pretest- posttes
jantung sehat terhadap
Pascawitasari, I terhadap tekanan control group
tekanan darah pada
Putu Sudayasa / darah penderita design penderita hipertensi
2018 hipertensi sebelum dan sesudah
senam jantung sehat dan
terdapat perbedaan yang
bermakna antara tekanan
darah sistolik (p=0,000)
dan tekanan darah
diastolik (p= 0,004)
2. Haefa Zatul, dkk Senam hipertensi Pra Eksperiment Didapatkan nilai p value
( 2019) terhadap penurunan One group pre- yaitu 0,000 ( p≤ 0,05),
tekanan darah pada post test design pada tekanan darah
lansia sistolik dan diastolik
maka H0 ditolak dan Ha
diterima.

Anda mungkin juga menyukai