7 A. Ali Ibrahim 01021063 Azliq NZ 01021174 R. Rifki Edyan 01020139
FORMULASI DAUN KELOR
UNTUK HIPERTENSI Hipertensi termasuk penyakit tidak menular (PTM) yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah di atas normal yaitu ≥ 120 (sistolik) / 80 (diastolik) mmHg, meskipun pada setiap orang nilainya bisa bervariasi. Penyakit ini diduga kuat disebabkan oleh berbagai faktor seperti usia, keturunan, jenis kelamin, merokok, konsumsi alkohol, kegemukan, stres, penyakit ginjal, gangguan adrenal, penyakit jantung bawaan, asupan garam berlebih, kurang olah raga dan lain-lain. Hipertensi yang tidak segera ditangani secara benar dapat menyebabkan kerusakan dan komplikasi pada berbagai organ, antara lain hati, otak, ginjal dan mata. Tanaman daun kelor (Moringa oleifera Lmk). Tanaman ini dicirikan dengan daunnya berbentuk bulat telur, ukuran relatif kecil, tersusun selang seling, dan helai daun berwarna hijau muda. Tingginya bisa mencapai 7-11 meter bahkan lebih. Sebagai tanaman obat, daun kelor mengandung berbagai senyawa yang bersifat antihipertensi, yaitu kalium yang berperan untuk mengontrol tekanan darah, ritme dan fungsi jantung sehingga dapat mencegah hipertensi. Kandungan senyawa aktif lain adalah arginine, leusin dan metionin. Selain itu, khasiat antihipertensi daun kelor dimungkinkan oleh adanya mekanisme antioksidan dari vitamin C. Mekanisme lain dalam menurunkan tekanan darah oleh daun kelor adalah melalui penurunan kadar lemak LDL dan peningkatan kadar HDL. Tingginya kadar LDL (lemak jahat) dan rendahnya kadar HDL (lemak baik) menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah sehingga tekanan darah meningkat. Berbagai bentuk sediaan daun kelor yang bisa digunakan untuk terapi hipertensi diantaranya bentuk seduhan teh, ekstrak dalam kapsul, sirup dan bahkan bisa disajikan sebagai hidangan sayur daun kelor atau bahkan dikonsumsi sebagai rebusan daun kelor. Caranya, 1 ikat daun kelor yang telah dipisahkan dengan bagian tangkainya, direbus menggunakan 3 gelas air sampai menjadi 1 gelas dan diminum sekali habis pada malam hari. Terapi ini dilakukan selama lebih kurang 14 hari untuk mendapatkan penurunan tekanan darah yang signifikan DAFTAR PUSTAKA
Ahli HerbaIndonesia.Com: Dr. Kintoko, M.Sc., Apt. Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta; Kepala Sentra HKI UAD, Alumnus Guangxi Medical University, China. Kontributor Ahli HerbaIndonesia.Com: Dr. Kintoko, M.Sc., Apt. Beliau Peneliti Herbal Fakultas Farmasi UAD; Kepala Sentra HKI UAD, Alumnus Guangxi Medical University, China) (Redaksi HerbaIndonesiaCom)