Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU

KIMIA ORGANIK

OLEH :

NAMA : AFIZA
NIM : O1A1 19 0
KELAS :B
DOSEN : ARI SARTINAH, S.Si., M.Sc.

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
1. Jelaskan sifat fisika dan kimia alkana, alkena, dan alkuna
2. Jelaskan dan berikan contoh senyawa (beserta struktur dan nama) dari epoksida, sulfide
dan alcohol!
3. Jelaskan dan berikan contoh senyawa (struktur dan nama) dari amina alifatik, aril amina
dan fenol!

Jawab :

Sifat Fisika Sifat Kimia


1. Termasuk senyawa non 1. Alkana dan sikloalkana tidak reaktif, cukup
Alkana polar stabil apabila dibandingkan dengan
2. Semakin banyak jumlah senyawa organik lainnya. Oleh karena
atom karbon, semakin kurang reaktif, alkana kadang disebut
tinggi titik didihnya. paraffin (berasal dari bahasa Latin: parum
Adanya rantai cabang affins, yang artinya "afinitas kecil sekali")
pada senyawa alkana 2. Pembakaran/oksidasi alkana bersifat
menurunkan titik eksotermik (menghasilkan kalor).
didihnya. 3. Alkana dapat bereaksi dengan halogen,
3. Larut dalam pelarut salah satu atom H diganti oleh halogen.
nonpolar (CCl4) atau Reaksi dengan halogen tersebut
sedikit polar (dietil eter dinamakan reaksi halogenasi dan
atau benzena) dan tidak menghasilkan alkil halida.
larut dalam air. Contoh: CH4 + Cl 2 → CH3 Cl + HCl
4. Alkana lebih ringan dari 4. Senyawa alkana rantai panjang dapat
air mengalami reaksi eliminasi.

Alkena memiliki sifat fisika 1. Oksidasi (Sebagaimana hidrokarbon pada


Alkena yang sama dengan alkana. umumnya, pembakaran/ oksidasi alkena
Perbedaannya yaitu, juga akan menghasilkan CO2 dan H2O.)
alkena sedikit larut dalam 2. Adisi H2 (Reaksi adisi merupakan reaksi
air. Hal ini disebabkan oleh pemutusan ikatan rangkap. Pada adisi
adanya ikatan rangkap alkena, ikatan rangkap berubah menjadi
yang membentuk ikatan S. ikatan tunggal.)
Ikatan S tersebut akan 3. Adisi halogen (F2 , Br2 , I2)
ditarik oleh hidrogen dari Reaksi adisi oleh halogen akan memutus
air yang bermuatan positif rantai rangkap alkena membentuk alkana.
sebagian. Selanjutnya halogen tersebut akan
menjadi cabang/substituen dari alkana
yang terbentuk

4. Adisi asam halide


Adisi dengan asam halida akan memutus
ikatan rangkap pada alkena menjadi alkana
dengan mengikuti aturan Markovnikof. Atom
H dari asam halida akan terikat pada atom
karbon dari alkena tidak simetris yang
memiliki atom H paling banyak. Jika atom C
yang berikatan rangkap memiliki jumlah H
yang sama, halida akan terikat pada atom C
yang paling panjang. CH3 CH = CHCH3 →
ikatan rangkap membagi sama banyak atom
C dan atom H → simetris CH3CH 2CH =
CH2 → ikatan rangkap tidak membagi sama
banyak atom C dan H → tidak simetris

Sifat fisika alkuna sama 1. Oksidasi


Alkuna dengan alkana dan alkena. Sebagaimana hidrokarbon pada umumnya,
Alkuna juga sedikit larut alkun
dalam air. 2. Adisi H2
Alkuna mengalami dua kali adisi oleh H2
untuk menghasilkan alkana.

 a. Epoksida
Epoksida adalah senyawa eter siklik dengan cincin yang memiliki tiga anggota.
Struktur dasar dari sebuah epoksida berisi sebuah atom oksigen yang diikat pada dua
atom karbon berdekatan yang berasal dari hidrokarbon. Tegangan dari cincin dengan
tiga anggota ini membuat senyawa epoksida menjadi lebih reaktif daripada eter
asiklik.

Senyawa epoksida merupakan senyawa yang sangat penting sama seperti


produk kimia lainnya, misalnya resin. Proses produksinya yang telah diketahui adalah
oksidasi senyawa olefin dengan peracids, seperti asam m-klorobenzoat, asam
perasetat, dll dan peroksida organic seperti tert-butyl hydroperoxide. Bentuk gugus
epoksi, antara lain :

Terminal

Internal
Contoh senyawa
epoksida, struktur dan
namanya

Trans-2-etil-3- metiloksirana

b. Sulfida
Sulfide adalah suatu anion anorganik dari belerang atau sulfur yang
paling sederhana yang tidak memberi warna pada garam sulfide sehingga
dikategorikan sebagai basa kuat.
Contoh senyawa
CH3 S CH3 Metiltiometana

CH3 CH2 CH2 S CH3 Metiltiopropana

c. Alkohol
Alkohol memiliki struktur yang mirip dengan air, tetapi satu atom H diganti
dengan gugus alkil, sehingga rumus umum alkohol adalah R-OH dan gugus
hidroksil OH sebagai gugus fungsional. Jika gugus fungsional OH terikat pada
cincin aromatis maka dihasiIkan senyawa fenol.
Nama sistematis alkohol diturunkan dari nama alkana yang sesuai di
akhiri dengan ol. nama umum diturunkan dari nama alkil ditambahkan dengan
kata alkohol, kata alkohol di tambahkan secara terpisah setelah nama alkil.
Contoh senyawa alkohol, struktur dan namanya

3. a. Amina alifatik
adalah senyawa amina dimana nitrogen (N) terikat hanya pada gugus alkil dan
atom hydrogen. Jumlah gugus alkil bervariasi dari satu hingga tiga. Tergantung
pada jumlah gugus alkil yang melekat, mereka disebut “amina primer” (hanya
satu gugus alkil-1o), “amina sekunder” (dua gugus alkil-2o), dan “Amina tersier”
(tiga gugus alkil-3o). Semua amina alifatik adalah basa lemah seperti ammonia,
tetapi mereka lebih sedikit kuat dari ammonia.
b. Aril amina merupakan basa yang lebih lemah dari pada amoniak akibat stabilitas
resonansi yang dimiliki senyawa aril.
Aril amina biasanya diberi nama dengan menulis substituennya yaitu aril dan
menambahkan akhiran –amina. Bagian dari nama amina digabung dalam satu
kata.Nama trivial untuk sebagian besar amina adalah dengan menyebutkan gugus-
gugus aril yang terikat pada atom N dengan ketentuan bahwa urutan penulisannya
harus memperhatikan urutan abjad huruf terdepan dalam nama gugus aril kemudian
ditambahkan kata amina di belakang nama gugus-gugus tersebut. Penamaan trivial
biasanya berdasarkan dari pemberian nama penemunya.

c. Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki
bau khas. fenil. Fenol juga dapat dikatakan sebagai senyawa yang gugus –Ohnya
melekat langsung pada cincin aromatic.

Gbr. Fenol

Contoh senyawa fenol, struktur dan namanya

Aspirin triklorofenol

Anda mungkin juga menyukai