sabun dan air bersih yang mengalir Sebelum makan Sebelum menghidangkan makanan sebelum memberi makan bayi / balita Sesudah Buang Air Besar atau Buang Air Kecil. Sesudah memegang hewan Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup. Mencuci tangan pakai sabun bisa mencegah penyakit yang menyebabkan kematian ratusan ribu anak-anak di Indonesia setiap tahunnya. Waktu-waktu penting CTPS adalah setelah ke WC dan sebelum menyentuh makanan (mempersiapan, memasak, menyajikan, menyuapi makanan dan makan); CTPS adalah satu-satunya intervensi kesehatan yang paling “cost-effective”; dan Untuk meningkatkan perilaku CTPS memerlukan pendekatan pemasaran sosial yang berfokus pada si pencuci tangan dan motivasi yang mendorongnya. Cuci tangan sebelum makan dengan menggunakan air dalam kobokan. Tidak cuci tangan sebelum makan Tidak cuci tangan sebelum menyuapi makanan bagi bayi dan balita. Tidak cuci tangan sebelum menyiapkan makanan. Cuci tangan dengan air setelah buang air besar dan setelah menceboki bayi dan balita. Tidak cuci tangan, atau hanya cuci tangan dengan air tanpa menggunakan sabun, setelah tangan terkontaminasi dengan kotoran, pupuk, pestisida, tanah dan lain-lain kotoran, misalnya setelah bekerja di sawah atau kebun, setelah anak-anak bermain di tanah Contoh kebiasaan cuci tangan belum benar adalah sebagai berikut: ◦ Cuci tangan dengan air dalam kobokan yang biasanya dipakai beramai-ramai. ◦ Cuci tangan dengan air saja dan tidak memakai sabun. LANGKAH YANG SALAH DALAM CTPS Mencuci tangan hanya pakai air saja. Mencuci tangan dengan air yang kotor Mencuci tangan dengan air bersih yang tidak mengalir Mencuci tangan pakai sabun tetapi tidak sesuai dengan langkah-langkah CTPS yang benar mengeringkan tangan dengan kain/lap yang kotor LANGKAH MINIMUM YANG BENAR Basahi kedua tangan dengan sedikit air bersih yang mengalir, Gosokan sabun pada kedua telapak tangan lalu gosok kedua punggung tangan, jari-jemari, kedua jempol, sampai semua permukaan kena busa sabun. Dengan mengunakan kuku, bersihkan ujung-ujung jari dan sela-sela dibawah kuku Bilas dengan air bersih sambil menggosok-gosok kedua tangan sampai sisa-sisa sabun hilang. Keringkan kedua tangan dengan mengibas-ibaskan kedua tangan di udara sampai kering atau keringkan pakai kain, handuk bersih, atau kertas tisu. Ke-lima langkah-langkah ini memerlukan waktu minimum 20 detik untuk melakukannya dengan benar. Cuci kedua tangan Pakai sabun Dengan air mengalir / dituang Dari sumber air yang aman Tersedia sistem pembuangan air limbah (SPAL) Alat dan bahan 1. adonan kanji yg tdk terlalu kental, dibuat dari tepung kanji dilarutkan dalam air, kemudian ditambahkan air panas sehingga menjadi adonan kanji (seperti membuat lem dari tepung kanji akan tetapi lebih encer) 2. air mengalir 3. mangkok atau kobokan 4. sabun 5. kain lap 1. Seorang peserta diminta maju 2. Semua bagian tangan kanannya diolesi adonan kanji 3. Tetesi tangan tersebut dg betadin atau alkohol 4. Tangan menjadi ungu agak kehitaman (tangan kanan yg berubah warna tersebut diasumsikan tangan yg kotor penuh dg partikel kotoran dan penuh kuman. 5. Tangan kiri sukarelawan tersebut diolesi betadin atau alkohol. Tangan akan berwarna kuning seperti warna betadin. Diasumsikan tangan kiri tetap bersih, karena tangan kiri jarang digunakan, sehingga tidak mengandung kuman. 6. Tangan kanan dicuci dengan kobokan maka akan tampak masih banyak kotoran yg melekat di bagian tertentu dari tangan. Peserta diminta memperhatikan tangan kanan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa cuci tangan dg kobokan masih ada kotoran dan cuci tangan seperti tersebut adalah cara cuci tangan yg tdk benar. 7. Kemudian minta peserta lain sebagai sukarelawan 8. Tangan kanan diolesi adonan kanji seperti pada waktu mengolesi peserta pertama dan ditetesi betadin 9. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun sesuai dengan langkah-langkah cuci tangan yang benar 10. Peserta diminta memperhatikan bedanya tangan sukarelawan yg pertama dg yg kedua. Kemudian peserta diminta mendiskusikan pelajaran apa yg dpt diperoleh setelah melakukan demo cuci tangan