1. 1. PENGUKURAN PAPARAN (EXPOSURE ASSESSMENT) INOY TRISNAINI, SKM., M.KL FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2. 2. Paparan (exposure) Kontak antara agen dan target, dan kontak terjadi pada permukaan paparan selama durasi paparan tertentu. Paparan dapat terjadi melalui : pernafasan (inhalation), pencernaan (ingestion) dan kulit (dermal). Dosis yang digunakan adalah jumlah bahan kimia pada pelindung penyerapan/kontak (kulit, paru-paru, saluran pencernaan) yang kemudian menjadi bentuk tersedia untuk penyerapan (absorpsi). 3. 3. DOSE Potensial dose ialah jumlah bahan kimia yang terpapar/kontak bisa karena tertelan, terhirup, atau materi dioleskan ke kulit. Applied dose ialah jumlah bahan kimia pada pelindung penyerapan (kulit, paru, saluran pencernaan) yang tersedia untuk penyerapan. Internal dose ialah jumlah bahan kimia yang telah diserap dan tersedia untuk interaksi dengan reseptor biologis. 4. 4. DOSE Delivered dose ialah jumlah bahan kimia yang diangkut ke organ atau jaringan, dan jumlahnya mungkin hanya sebagian kecil dari dosis internal. Biologys effective dose ialah jumlah yang benar- benar mencapai sel, situs, atau membrane sel dimana efek samping terjadi, jumlahnya mungkin hanya merupakan bagian dari delivered dose. 5. 5. Potensial dose Dose Tersedia untuk penyerapan Tersedia untuk aksi Efek Toksik Applied dose Internal dose Delivered Dose Biologic Effective Dose 6. 6. Dasar Pengukuran Diukur atas dasar waktu, tempat dan dosis atau konsentrasi Waktu paparan ialah lamanya setiap kali paparan terjadi, frekuensi paparan, dan interval waktu antara masing-masing paparan Tempat paparan ialah lokasi geografis dan lokasi pada tubuh 7. 7. Dasar Pengukuran Diukur atas dasar waktu, tempat dan dosis atau konsentrasi • Dosis : jumlah agent atau agent potensial yang masuk kedalam tubuh • Konsentrasi: kualitas agent/agent potensial di dalam suatu media (lingkungan) 8. 8. Pengukuran paparan (exposure assessment) Proses Mengukur 9. 9. Pengukuran paparan (exposure assessment) Cara Mengukur 10. 10. Jenis Paparan Jenis paparan dapat dilihat dari : Sifat Agen Sifat Pemapar Agen Sistemik Agen Lokal Zat kimiawi Zat fisis Zat biologis Sosial Campuran 11. 11. Agen Sistemik Agen yang apabila berhasil memasuki tubuh organisme, dapat beredar dan menimbulkan efek di seluruh tubuh. Paparan oleh agen sistemik dibagi menjadi : Paparan eksternal, murni dinyatakan dalam konsentrasi media Paparan eksternal, hanya yang memasuki tubuh Paparan internal, hanya yang diabsorpsi tubuh Paparan internal, pada organ target 12. 12. Agen Lokal Agen yang hanya memberi dampak lokal pada organisme di bagian/organ target tertentu saja, yakni bagian tubuh yang terpapar. 13. 13. Pengukuran Paparan Sifat Data Kuantitatif Kualitatif 14. 14. Pengukuran Kuantitatif Pemantauan atau sistem pengukuran observasi yang kontinyu dengan tujuan tertentu. Menggunakan peralatan laboratoris/instrumen yang mempunyai prosedur dan ketelitian tertentu. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan : Pengambilan sampel dimana, berapa banyak, berapa lama, ketelitian yang dikehendaki, metode dan prosedur yang digunakan. 15. 15. Pengukuran Kualitatif Pengukuran kualitatif contohnya pada penelitian epidemiologis retrospektif, dimana penyakit telah terjadi dan ingin mengetahui agen di masa lalu sebelum menderita penyakit. Data didapat berdasarkan kuesioner, ataupun wawancara mendalam. 16. 16. Populasi Terpapar Menentukan populasi terpapar dan tidak terpapar : Cara tidak langsung mengukur kualitas lingkungan Cara langsung mengukur jumlah agent yang masuk ke dalam tubuh host. 17. 17. Cara Tidak Langsung Secara tradisional indikator ini yang digunakan untuk menentukan terpapar tidaknya populasi. Pengukuran paparan secara tidak langsung menggunakan indikator yang dapat mewakili paparan. Misalnya, indikator kualitas mikrobiologis air adalah Coliform, E coli. Dibandingkan dengan standar kualitas air. Maka dapat ditentukan populasi terpapar dan tidak terpapar 18. 18. Cara Tidak Langsung Tidak semua zat dalam lingkungan /konsentrasinya dapat memasuki tubuh populasi Kondisi sakit tidak saja ditentukan oleh konsentrasi zat pemapar, namun juga kondisi masyarakatnya. Indikator digunakan untuk menilai kualitas lingkungan dengan cepat, misalnya dengan menghitung berbagai indeks 19. 19. Cara Tidak Langsung Tidak terlalu akurat, namun mudah dilakukan. Hasil sangat umum, tidak mencerminkan paparan individual. 20. 20. Cara Langsung Pengukuran dan analisis dilakukan secara individual Pengukuran memberi informasi tepat, berapa jumlah agent dari lingkungan yang masuk ke tubuh host. Pengukuran disesuaikan dengan cara agent masuk ke dalam tubuh (portal of entry). 21. 21. Cara Langsung Parameter paparan lain yang dapat digunakan, biological exposure indicators (BEI), yakni cairan/material biologis seperti darah, urin, tinja, kuku, rambut dll. Dikenal dengan istilah biomarker 22. 22. PAPARAN LINGKUNGAN 23. 23. PAPARAN LINGKUNGAN UDARA Pengukuran zat yang memberi efek iritasi dilakukan secara kontinu. Sulfur Dioksida (SO2) Pengukuran zat yang bersifat narkotik dilakukan secara kontinu. Karbon dioksida (CO2) Agent sistemik, termasuk teratogen, agen yang toksik merusak hati, ginjal, dilakukan mengacu pada waktu luruh biologis (biological half life) Karsinogen karena memiliki masa inkubasi yang lama, dilakukan secara retrospektif, dan bersifat kualitatif 24. 24. PAPARAN LINGKUNGAN AIR DAN MAKANAN • Pengukuran paparan lingkungan air dan makanan perlu memperhatikan kebiasaan perseorangan. • Penilaian paparan dari makanan dan minuman dapat dilakukan dengan dua pendekatan : –Pendekatan tidak langsung (ex. metode komposit) –Pendekatan langsung (ex.teknik porsi duplikat) 25. 25. Pendekatan Tidak Langsung Metode komposit • Makanan diperiksa dan dihitung didasarkan atas jenis makanan serta jumlahnya yang dikonsumsi masyarakat • Makanan dimasak • Makanan dianalisis pencemar yang ada • Dihitung intake harian rata‐rata • Untuk pencemar yang terdistribusi secara luas: Cd dalam beras, Hg dalam ikan. 26. 26. Pendekatan Langsung Teknik duplikat • Metode hanya dapat diterapkan pada populasi yang tidak terlalu banyak • Makanan yang dimakan orang dibuat dalam duplikat • Salah satu makanan diperiksa di laboratorium • Baik untuk mengetahui : – ada kelompok kritis yang terdefinisi dengan baik – ada kelompok terpapar secara unik, karena tempat tinggal atau makanannya 27. 27. PAPARAN LINGKUNGAN TANAH Tataguna lahan menentukan kualitas lingkungan dan paparan masyarakat setempat. • Lahan pertanian, maka paparan berupa insektisida dan pupuk • Lahan industri, maka paparan berupa buangan industri (padat, cair, gas) • Lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), maka paparan berupa gas metan, lindi, vektor dll • Daerah pemukiman dan rumah sakit, maka paparan berupa limbah domestik, dan buangan rumah sakit 28. 28. PAPARAN LINGKUNGAN TANAH • Pengukuran gas, cairan, dan padatan menggunakan metode standar bagi lingkungan udara, air dan padatan. • Pengukuran insekta dapat dilakukan dengan metode indeks vektor • Kualitas pemukiman dapat dinilai dari kualitas bangunannya yang sekaligus dapat menilai kesehatan penghuninya. 29. 29. PAPARAN LINGKUNGAN BIOLOGIS • Terdiri atas flora dan fauna • Paparan lingkungan biologis bergantung pada sikap masyarakat itu sendiri, bagaimana mengelolanya • Pengukuran tetap sama untuk berbagai variabel yang diteliti (vektor, makanan, insektisida dll) 30. 30. PAPARAN LINGKUNGAN SOSIAL Paparan lingkungan sosial dinilai dengan menggunakan indeks-indeks kesejahteraan masyarakat, seperti usia harapan hidup, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat buta huruf, tingkat sosial ekonomi dll. 31. 31. PENGUKURAN LINGKUNGAN SUBYEKTIF • Pengukuran dilakukan dengan metode panel • Kualitas anggota panel harus terpilih • Contohnya pengukuran rasa, bau, dan keindahan/estetika. 32. 32. TERIMA KASIH