2. Biondikator
Menurut (Setyono & Sutarto, 2008) Bioindikator adalah kelompok atau komunitas
organisme yang saling berhubungan, yang keberadaannya atau perilakunya sangat erat
berhubungan dengan kondisi lingkungan tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai satu
petunjuk kualitas lingkungan atau uji kuantitatif. Biondikator ini dipakai sebagai petunjuk
keadaan lingkungan serta kualitas lingkungan dengan cara melihat makhluk hidup yang erat
kaitanya dengan lingkungan sehinngga bisa menjadi indicator.
A. Tipe Biondikator
Tipe Biondikator dibagi dari berbagai aspek yaitu :
1) Aspek Aplikasinya
Indikator lingkungan
Indikator ekologis
Indicator keberagaman
2) Aspek Fungsi
Indikator
Spesies uji
Monitor
3) Aspek Makhluk hidupnya
Fitoindikator
Zoindikator
4) Aspek Pengaruh
Biondikator Polusi
Biondikator lingkungan
Biondikator ekologi
Biondikator keanekaragaman hayati
5) Aspek tujuan biondikasi
Indicator kepatuhan
Indicator diagnostic
Indicator peringatan dini
B. Kriterian makhluk hidup sebagai biondikator
Juliantara (2011) menyatakan bahwa bioindikator yang dapat digunakan untuk
memantau keadaan polusi di suatu tempat sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Organisme yang dijadikan sebagai bioindikator memiliki kisaran toleransi yang
sempit terhadap perubahan lingkungan
2) Organisme yang dijadikan sebagai bioindikator memiliki kebiasaan hidup menetap di
suatu tempat atau pemencarannya terbatas
3) Organisme yang dijadikan sebagai bioindikator mudah dilakukan pengambilan
sampel dan merupakan organisme yang umum dijumpai di lokasi pengamatan.
4) Akumulasi dari polutan tidak mengakibatkan kematian pada organisme yang
dijadikan sebagai bioindikator.
5) Organisme yang dijadikan sebagai bioindikator lebih disukai yang berumur panjang,
sehingga dapat diperoleh individu contoh dari berbagai stadium atau dari berbagai
tingkatan umur.
C. Kelebihan Biondikator
1) Biondikator ada komponen temporan yang membuat integrasi dengann kondisi
lingkungan
2) Menunjukan efek biotik polutan Ketika tehnik kimia tidak dapat digunakan
DAFTAR PUSTAKA
Husamah, S. -D. (2019). Biondikator(Teori dan Aplikasi dalam Biomonitorng). Malang: Penerbit
Universitas Muhammadiyah Malang.
Juliantara. (2011, 09 16). LINTAH (Hirudo medicinalis) sebagai Bioindikator Pencemaran
Lingkungan Perairan Tawar. Retrieved from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/ikpj/550abe46a333119b1e2e3a5a/lintah-hirudo-
medicinalis-sebagai-bioindikator-pencemaran-lingkungan-perairan-tawar
Kudasz, M. N. (2011, 04 13). Biological Monitoring (Biomonitoring). Retrieved from
OSHWIKI: https://oshwiki.osha.europa.eu/en/themes/biological-monitoring-
biomonitoring
Soetarto, S. d. (2008). Biomonitoring degradasi ekosistem akibat limbah CPO di muara Sungai
Mentaya Kalimantan Tengah dengan metode elektromorf isozim esterase. Biodiversitas,
9(3), 232-236.