Anda di halaman 1dari 8

Catatan Perkuliahan

Bioindikator 2022

Nama : Mira Ananda


NIM : 2011013320014
Dosen Pengampu : Anang Kadarsah, S.Si., M.Si.
Daftar Judul Catatan :
1. 1 Konsep Biondikator dan Biomonitoring
1. 2 Spesies sebagai Bioindikator
1. 3 Populasi sebagai Bioindikator
1. 4 Komunitas sebagai Bioindikator
1. 5 Ekosistem sebagai Bioindikator
1. 6 Lanskap  sebagai Bioindikator
1. 7 Bioindikator dan Kesehatan Manusia
1.1 Konsep Bioindikator dan Biomonitoring
 Bioindikator adalah organisme atau komunitas organisme, yang reaksinya diamati secara
representatif kemudian digunakan untuk menilai suatu keadaan dan memberi petunjuk
tentang kondisi ekosistem secara keseluruhan.
 Indikator adalah spesies atau kelompok k spesies yang dengan mudah mencerminkan
keadaan abiotik atau biotik dari suatu lingkungan, mewakili dampak perubahan
lingkungan pada habitat, komunitas atau ekosistem atau indikasi keragaman subset taksa
atau seluruh keragaman dalam suatu daerah.
 Bioindikator pencemaran adalah spesies yang sensitif dan dapat mendeteksi pencemaran.
 Bioindikator ekologi adalah spesies yang diketahui sensitif terhadap polusi, fragmentasi
habitat, atau tekanan lainnya.
 Bioindikator biodiversitas adalah kepadatan dan keanekaragaman suatu kelompok spesies
yang dapat mengidikasikan perubahan lingkungan.
 Bioindikator lingkungan adalah spesies atau kelompok spesies yang merespon gangguan
atau perubahan lingkungan yang dapat diprediksi (misalnya sentinel, detektor,
pengeksploitasi, akumulator, organisme bioassay).
 Biomonitoring adalah untuk memonitor populasi yang terpapar oleh bahan polutan di
tempat kerja maupupun lingkungannya.
 Dalam biomonitoring, pengujian sampel dari manusia, seperti darah dan air kemih, untuk
mengetahui metabolisme kimiawi.
 Biomonitoring digunakan sebagai alat atau cara yang penting dan merupakan metode
untuk menilai suatu dampak pencemaran lingkungan.
 Bimonitoring dapat digunakan untuk mengevaluasi resiko kesehatan yang berhubungan
dengan bahan polutan.
 Biomonitoring melakukan pendekatan pemantauan biologi dan pemantauan ambient
terhadap resiko kesehatan yang dapat dinilai dengan beberapa cara. Cara tersebut antara
lain membandingkan hasil perhitungan parameter dengan nilai perkiraan maksimum yang
diperkenankan yaitu Treshold Limit Value (TLV) atau Biological Limit Value (BLV).
 Jenis-jenis dari monitoring yaitu, monitoring ambient untuk menilai resiko kesehatan,
monitoring biologi dari paparan (MB paparan), dan monitoring biologis dari efek (Health
Surveillance)
 Hal yang perlu diperhatikan dalam parameter biologis adalah kondisi pengambilan
sampel, intentistas paparan, dan hubungan dosis respon.
1.2 Spesies sebagai Bioindikator
 Spesies uji pada responnya dapat menyimpulkan tentang permasalahan lingkungan.
 Bioindikator berdasarkan pengaruh terhadap organisme, yaitu:
a. Bioindikator polusi, merupakan spesies yang sensitif dan dapat mendeteksi polutan.
b. Bioindikator lingkungan, merupakan kelompok spesies yang merespon secara
prediktif (akumulator, organisme bioassay).
c. Bioindikator ekologi, merupakan spesies yang sensitif terhadap fragmentasi habitat
atau tekanan lingkungan.
d. Bioindikator keanekaragaman hayati, kepadatan dan keanekaragaman suatu kelompok
spesies dapat mengindikasikan perubahan lingkungan.
e. Biomarker adalah respon biologis terhadap bahan kimia atau sekelompok agen kimia
tetapi kehadiran agen atau metabolitnya di dalam tubuh tidak ditemukan (dosis
internal).
f. Bioindikator adalah organisme atau komunitas organisme, yang reaksinya diamati
secara representatif kemudian digunakan untuk menilai suatu keadaan dan memberi
petunjuk tentang kondisi ekosistem secara keseluruhan.
 Konsep spesies indikator didasarkan pada model stress-response dan telah berkembang
dalam beberapa aspek, yaitu:
a. Definisi bioindikator telah diperluas sehingga menciptakan kebingungan di satu sisi
dan bidang aplikasi yang lebih luas di sisi lain.
b. Konsep bioindikator telah diintegrasikan dalam metode rapid bioassessment,
dilanjutkan dengan integrasi dalam metode biomonitoring multimetrik, yang
menggabungkan penggunaan konsep indikator serta metode ekologi berdasarkan
struktur dan fungsi komunitas.
c. Langkah terbaru dalam evolusi konsep indikator mewakili “"sistem indikator
lingkungan untuk kesehatan ekosistem", kesehatan didasarkan pada model
tekanankeadaan-dampak-respons dengan parameter seperti keanekaragaman hayati
dan keberlanjutan.
 Definisi indikator biologis yang umum dan mencakup semuanya adalah: "spesies atau
kelompok spesies yang dengan mudah mencerminkan keadaan abiotik atau biotik dari
suatu lingkungan, mewakili dampak perubahan lingkungan pada habitat, komunitas atau
ekosistem atau indikasi keragaman subset taksa atau seluruh keragaman dalam suatu
daerah".
1.3 Populasi sebagai Bioindikator
 Populasi adalah sekumpulan makhluk hidup yang memiliki karakteristik yang sama
(spesies yang sama), hidup di wilayah geografis yang sama pada waktu tertentu, dan
mampu bereproduksi di antara sesama makhluk hidup.
 Dalam mengetahui dan mengenali suatu populasi, maka kita harus mengenali ciri-
cirinya. Populasi mempunyai dua ciri, yaitu ciri-ciri biologi dan ciri-ciri statistik. Berikut
ini penjelasan ciri-ciri populasi:
a. Dalam lingkup biologi, memiliki ciri-ciri yang terdapat pada sekumpulan individu
yang membangun suatu populasi, diantaranya terdapat organisasi dan struktur
organisasi yang bersifat konstan maupun yang fluktuasi sesuai waktu, memiliki
sejarah kehidupan (ontogenetik); mulai dari lahir, tumbuh, berdiferensiasi, menjadi
tua, dan mati, terpengaruh oleh dampak lingkungan dan merespon perubahan
lingkungan., terdapat hereditas di dalamnya, dan terintegrasi berbagai faktor genetik
dan ekologi (kemampuan adaptasi, reproduksi, dan persistensi).
b. Dalam lingkung statistik memiliki ciri-ciri kelompok dan merupakan hasil
penggabungan berbagai karakteristik dari individu di dalam populasi, diantaranya
kepadatan atau ukuran besarnya suatu populasi termasuk berbagai parameter utama
dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian; sebaran, populasi dipengaruhi oleh
persebaran suatu objek tertentu, kondisi iklim dan cuaca, struktur, dan umur objek
tersebut; populasi juga dipengaruhi oleh komposisi genetik; dan terdapat dispersi,
yaitu sebaran individu intra populasi.
 Jenis-jenis populasi secara umum dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis, yaitu
berdasarkan jumlah populasi, berdasarkan sifat populasi, dan berdasarkan perbedaan lain.
a. Berdasarkan jumlah populasi terbagi menjadi populasi terbatas dan tak terbatas.
b. Berdasarkan sifat populasi terbagi menjadi populasi homogen dan heterogen.
c. Berdasarkan perbedaan lain terbagi menjadi populasi target dan survei.
 Faktor yang mempengaruhi populasi biasanya terjadi perubahan pada jumlah populasi
yang mengacu pada pengertian populasi, adapun beberapa faktor tersebut yaitu:
a. Natalitas, yang terbagi menjadi natalitas maksimum dan natalitas ekologi.
b. Mortalitas adalah tingkat angka kematian individu di dalam suatu populasi dalam
kurun waktu tertentu.
c. Densitas adalah tingkat kepadatan populasi yang berhubungan dengan satuan ruang
atau area.
1.4 Komunitas sebagai Bioindikator
 Komunitas adalah kumpulan berbagai populasi yang hidup di suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan memengaruhi satu sama lain. Dalam derajat
keterpaduan komunitas, lebih kompleks jika dibandingkan dengan individu dan populasi.
Semua organisasi merupakan bagian dari komunitas dan dari komponennya tersebut akan
saling terhubung dengan keragaman interaksinya. Contoh yang termasuk komunitas
adalah populasi ganggang, populasi ikan, dan populasi hewan di sekitarnya yang
membentuk suatu komunitas terumbu karang.
 Suatu komunitas dikatakan mempunyai keanekaragaman spesies yang tinggi apabila
terdapat banyak spesies dengan jumlah individu masing-masing spesies relatif merata.
Keanekaragaman jenis dipengaruhi oleh pembagian atau penyebaran individu dari
jenisnya, karena suatu komunitas walaupun banyak jenisnya tetapi bila penyebaran
individunya tidak merata, maka keanekaragaman jenisnya rendah.
 Kelimpahan adalah jumlah tepat individu suatu takson yang terdapat di dalam sebuah
kawasan, populasi, atau komunitas tertentu.
Kelimpahan adalah parameter kualitatif yang mencerminkan distribusi relatif spesies
organisme dalam komunitas. Kelimpahan pada umumnya berhubungan dengan densitas
berdasarkan penakrsiran kualitatif.
 Dominansi merupakan suatu pengendalian yang diterapkan makhluk hidup atas
komposisi spesies dalam komunitasnya. Spesies dominan adalah spesies yang secara
ekologik sangat berhasil dan yang mampu menentukan kondisi yang diperlukan untuk
pertumbuhannya.
 Indeks dominansi berkiasar antara 0-1, dimana semakin kecil nilai indeks dominansi
maka menunjukkan bahwa tidak ada spesies yang mendominansi, begitupun sebaliknya
semakin besar indeks dominansi maka menunjukkan ada spesies tertentu yang
mendominansi di wilayah tersebut.
 Secara umum, biodiversitas adalah keberagaman makhluk hidup yang menunjukkan
keseluruhan variasi gen, spesies, dan ekosistem di suatu wilayah. Keragaman ini
mencakup perbedaan bentuk, ukuran, warna, tekstur, hingga sifat.
 Biodiversitas atau keanekaragamn hayati merupakan suatu aspek lingkungan yang harus
dijaga. Keanekaragaman ini menjadi indikator sistem ekologi dan sarana untuk
mengetahui perubahan spesies.
1.5 Ekosistem sebagai Bioindikator
 Ekosistem adalah kompleks dinamis komunitas tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme
serta elemen tak hidup (abiotik), semuanya berinteraksi sebagai unit fungsional. Karakter
ekosistem berubah sebagai komunitas anggota dan konteks fisik berubah, terkadang
melewati ambang toleransi dalam sistem yang mengakibatkan ketidakmampuannya untuk
kembali ke bentuk sebelumnya.
 Ekosistem mendukung semua bentuk kehidupan, iklim sedang, menyaring air dan udara,
melestarikan tanah dan nutrisi, dan mengendalikan hama. Spesies (hewan dan tumbuhan)
memberi kita makanan, bahan bangunan, energi, dan obat-obatan. Mereka juga
menyediakan layanan penting seperti penyerbukan, asimilasi limbah, penyaringan air dan
distribusi benih dan nutrisi. Keragaman genetik memungkinkan kita untuk membiakkan
tanaman dan hewan dengan hasil yang lebih tinggi dan tahan penyakit dan
memungkinkan pengembangan atau evolusi alami dari breed dan ras yang berkembang di
bawah berbagai kondisi lingkungan. Misalnya, variabilitas genetik dalam suatu spesies
memungkinkan adaptasi dari waktu ke waktu terhadap perubahan kondisi iklim.
 Layanan ekosistem, meliputi:
a. Penyediaan jasa (barang), berupa makanan, serat dan bahan bakar, sumber daya
genetik, biokimia, air tawar, habitat, dan lainnya.
b. Jasa budaya, merupakan nilai-nilai spiritual, sistem pengetahuan, pendidikan &
insipirasi, dan rekreasi & nilai estetika.
c. Layanan pengaturan berupa resistensi invasi, penyerbukan, penyebaran benih, dll.
d. Layanan pendukung berupa produksi primer, penyediaan habitat, dll.
 Bentuk kerusakan ekosistem ditandainya dengan:
a. Intensitas serangan hama penyakit dan parasit yang makin tinggi.
b. Berkurangnya kehadiran simbion pada sistem perakaran dan meningkatnya dominasi
simbion yang kurang bermanfaat bagi tanaman.
c. Penurunan keanekaragaman spesies atau perubahan komposisi jenis.
d. Penurunan produksi primer bersih dan produksi ekosistem bersih.
e. Pelimpahan transfer produksi tahunan ke dalam sistem dekomposisi.
f. Laju respirasi tanaman atau komunitas yang makin tinggi.
g. Defisiensi hara esensial untuk pertumbuhan karena ekosistemnya tidak mampu
memanfaatkan, menjaga dan mengembalikan unsur hara tersebut serta munculnya
gejala “bottleneck” suatu unsur hara dalam jangka panjang.
1.6 Lanskap sebagai Bioindikator
 Lanskap merupakan area heterogen dengan berbagai tipe skala.
 Lanskap selalu terdiri atas hasil dari proses alam dan buatan manusia dalam jangka waktu
tertentu, saat ini dan pada waktu yang lalu.
 Lanskap selalu berubah dari waktu ke waktu. Tetapi perubahannya tidak dalam tingkat
yang sama. Perubahan ada yang secara gradual tetapi ada perubahan yang tiba-tiba karena
suatu bencana alam. Apabila terjadi perubahan yang mendadak pasti akan terjadi proses
pemulihan yang terjadi secara perlahan hingga mencapai keseimbangan baru.
Keseimbangan ini dapat ditandai dari parameter fisik, kimia dan biologik. Meskipun
dinamika lanskap ini terjadi kadang-kadang tidak terduga, tetapi dalam waktu tertentu
dapat diprediksi seperti proses suksesi atau proses degradasi.
 Lanskap merupakan sistem terbuka. Sistem ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor
eksternal. Lanskap dapat dipahami dengan memperhatikan daur materi, aliran energi dan
organisme.
 Struktur lanskap meliputi tipe elemen penyusun, dominansi tiap fragmen, jumlah tiap
elemen penyusun, bentuk, dan distribusi elemen penyusun.
 Lanskap fokus terhadap 3 hal, yaitu struktur, fungsi, dan perubahan.
 Parameter lanskap sebagai bioindikator harus memiliki keanekaragaman hayati sebagai
pengganti keanekaragaman lanskap.
 Matriks merupakan habitat homogeny yang paling dominan dalam suatu lanskap.
 Suatu lanskap yang memiliki sedikit keanekaragaman hayati akan dinilai rapuh, stabilitas
lemah, dan lainnya.
 Dalam lanskap sering terjadinya perubahan. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan
untuk memahami dampak perubahan lanskap tersebut adalah melalui identifikasi jenis
dan komposisi serangga yang ada untuk dapat dimanfaatkan sebagai bioindikator guna
memprediksi perubahan habitat maupun ekosistem tertentu.
 Pada tingkat lanskap, indikator sensu latu dapat dibedakan dalam model respons stres
(rantai PSIR): Indikator tekanan (P) menggambarkan intensitas aktivitas manusia yang
menyebabkan perubahan kualitas dan/atau kuantitas ekosistem. Indikator status (S)
menggambarkan status kualitas dan/atau kuantitas sistem. Tekanan dapat menghasilkan
keadaan baru. Indikator dampak (I) menggambarkan pengaruh status sistem terhadap
fungsi dan penggunaan sistem. Ketika fungsi atau penggunaan terpengaruh, respon
masyarakat dapat diharapkan. Hal ini dijelaskan oleh indikator respon (R).
1.7 Bioindikator dan Kesehatan Manusia
 Biomonitoring kesehatan manusia berkaitan dengan semua macam biomonitoring baik
udara, air limbah dan lainnya, karena akhir dari biomonitoring adalah untuk mencegah
kesakitan pada manusia.
 Sistem indikator lingkungan untuk kesehatan ekosistem", kesehatan didasarkan pada
model tekanankeadaan-dampak-respons dengan parameter seperti keanekaragaman hayati
dan keberlanjutan.
 Risiko kesehatan dapat diprediksi berdasarkan batas paparan lingkungan.
 Tujuan monitoring biologis dari efek adalah memprediksi dosis internal untuk menilai
hubungan dengan resiko kesehatan, mengevaluasi status kesehatan dari individu yang
terpapar dan mengidentifikasi tanda efek negatif akibat suatu paparan, misalnya kelainan
fungsi paru.
 Kesehatan adalah keadaan yang mencerminkan kehidupan seseorang, seperti hidup
sejahtera. Tubuh yang sehat akan berdampak positif, seperti pikiran akan menjadi tenang.
Pada dasarnya menjaga kesehatan tidaklah sulit, menerapkan pola hidup sehat dilakukan
dengan cara memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi dan olahraga seimbang.
Penerapan pola hidup sehat ini sangat penting dan menjadi perhatian dari Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO). Kemajuan teknologi saat ini seperti teknologi pangan dan
produksi makanan olahan semakin meningkat. Hal tersebut berakibat pada kehidupan
yang tidak sehat dan akan membuat tubuh rentang terserang berbagai jenis penyakit.
langkah yang bisa diterapkan untuk menjaga pola hidup sehat adalah dengan
mengkonsumsi makanan bergizi seimbang, mengelola stres dengan baik, dan istirahat
yang cukup. Pola hidup masyarakat sekarang ini sangat minim karena perkembangan
teknologi. Masyarakat semakin minim beraktivitas karena dimudahkan dengan teknologi.
 Pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan masih sangat rendah, hal ini dapat terlihat
melalui kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi makanan cepat saji, minuman
beralkohol, rokok, dan tidak menjaga pola tidur serta jarang berolahraga. Masyarakat
terkadang ada yang tidak sadar bahwa dirinya menderita suatu penyakit. Cara untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menuju pola hidup sehat salah satunya adalah
dengan melakukan promosi kesehatan, seperti diet sehat dengan cara makan sayuran yang
cukup, buah, makanan rendah garam dan lemak, rajin melakukan aktifitas, dan tidak
merokok.

Anda mungkin juga menyukai