Anda di halaman 1dari 19

BIOMONITORING

ISHAK, SKM.,MPH
BIOMONITORING

DEFINISI :
Penggunaan respon biologi secara sistematik untuk
mengukur dan mengevaluasi perubahan dalam lingkungan,
dengan menggunakan bioindikator

2
BIOMONITORING
TUJUAN :
Monitoring secara fisik dan kimia
terhadap toksikan di alam sangat
dinamis terhadap waktu dan tempat

3
BIOMONITORING
Manfaat :
◦ Biomonitoring dapat digunakan untuk guna menduga dampak yang
lebih luas dari pencemaran udara, air, dan tanah
◦ Dapat dijadikan alat ukur barometer keberhasilan pengelolaan
lingkungan
◦ Evaluasi dampak pembangunan terhadap lingkungan

4
Jenis-jenis Teknik Biomonitoring
a. Bioassessments study, melakukan pendalaman komunitas
kehidupan perairan termasuk fungsi dan struktur komunitas.
b. Toxicity bioassays, melakukan kegiatan pengujian di
laboratorium dan menganalisa efek polutan terhadap bentuk
bentuk kehidupan (flora dan fauna).
c. Behavioral bioassays, mengkaji efek subletal terhadap flora dan
fauna uji, sebagai dasar upaya peringatan dini (early warning
system).
5
Jenis-jenis Teknik Biomonitoring
(lanjutan)
d. Bioaccumulation study, melakukan kajian dosis kontaminan yang
diserap flora dan fauna uji dan dampaknya dalam rantai makanan
(food chain).

Kerang hijau

6
Implementasi Biomonitoring
◦ Biomonitoring bukan hanya pengukuran langsung dari
efek biologis polutan. Namun bilamana efek polutan
tersebut dapat berlangsung lama pada suatu jenis hewan
atau tumbuhan, bahkan dapat menimbulkan perubahan
pada organisme tsb.

7
Langkah Teknik Biomonitoring :
a) Identifikasi bentuk kehidupan di perairan (kelimpahan dan
keragaman) baik flora maupun fauna
b) Mengidentifikasi jenis-jenis kehidupan pada suatu perairan,
merupakan introduksi atau asli berasal dari perairan tsb
c) Memilih alternative jenis organisme lokal (indigenous) untuk
biomonitoring atau memerlukan introduksi

8
Terminologi / Istilah Dalam Biomonitoring
1. Bioindikator
◦ Bioindikator adalah [organisme atau respon biologis yang
menunjukkan masuknya zat tertentu dalam lingkungan]

◦ Biondikator memberikan pengukuran polutan yang dapat


dibandingkan dengan instrumen pengukuran. Bioindikator
memberikan informasi tentang kualitas lingkungan dan kondisi
sebenarnya pada organisme atau ekosistem

9
bioindikator
◦ Misal : tumbuhan
Alasan : tumbuhan adalah bioindikator yang baik dan daun adalah
bagian tumbuhan yang paling peka pencemar.
Misal : tanaman bayam (Amaranthus sp) sebagai bioindikator dari
SO2 dan tanaman bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) sebagai
bioindikator dari NOx.

10
2. Bioakumulator
◦ Bioakumulator adalah organisme yang menumpuk
polutan dalam jaringan mereka. Mereka (organisme)
mungkin kurang sensitif terhadap paparan polusi, atau
memang tidak terpengaruh oleh polusi, namun tetap saja
indikator yang baik bagi eksposur polutan terhadap
ekosistem.

11
3. Biomarker

◦ Biomarker adalah biokimia, seluler, fisiologis atau


perilaku variasi dalam jaringan, cairan tubuh atau seluruh
tubuh suatu organisme yang memberikan bukti paparan
polutan kimia, dan mungkin (atau tidak mungkin) juga
menunjukkan efek toksik.

12
Konsep biondikator adalah sangat
penting dalam pemantauan biologis.

Tingey (1989) menekankan bahwa "tidak ada


indikator yang lebih baik daripada spesies atau
sistem itu sendiri"

13
Kelebihan Penggunaan Biomonitoring
◦ Metode biologis memungkinkan penilaian langsung dari resiko
eksposur.
◦ Data biologis dapat digunakan untuk memperkirakan dampak
lingkungan dan dampak potensial terhadap organisme lain,
termasuk manusia.
◦ Data biologis tidak perlu dilakukan secara terus menerus,
melainkan dapat dilakukan secara periodik.
◦ Pemantauan biologi umumnya lebih murah daripada metode lain.
14
Keuntungan Biomonitoring
Menggunakan Tumbuhan
 Tumbuhan menunjukkan respon terpadu terhadap iklim polusi
(memungkinkan perkiraan yang realistis)
 Tumbuhan bereaksi terhadap beban polusi udara ambien (reaksi
dapat dinilai dan diverifikasi)
 Beberapa polutan udara mempunyai ambient konsentrasi yang
sangat rendah dan sulit untuk mengukur secara akurat dengan
metode fisik dan kimia. Tumbuhan dapat menumpuk kedua
polutan ke tingkat yang lebih mudah dalam menganalisanya.
15
Kelemahan Biomonitoring
◦ variabilitas faktor alam dan lingkungan mungkin
memerlukan sejumlah besar sampel yang harus diambil
untuk memenuhi presisi statistik yang dibutuhkan
◦ pengetahuan tentang faktor perancu potensial yang
memodifikasi respon biota baik secara langsung maupun
tidak langsung untuk polutan udara sangatlah penting.

16
Metode Pemantauan Biologis
1. Metode pasif dilakukan dengan mengamati tanaman
yang tumbuh secara alami di dalam area yang dipantau.
2. Metode aktif dilakukan dengan mendeteksi adanya
polusi udara dengan menempatkan tanaman uji yang
respon dan genotipenya telah diketahui, ke daerah
penelitian.

17
PUSTAKA
◦ Mulgrew, Angela and Peter Williams(2000). Biomonitoring of Air Quality Using Plants. [Online]
WHO Collaborating Centre for Air Quality Management and Air Pollution Control <URL:
http://umweltbundesamt.de/ whocc/ AHR10/ I-Introd. htm>
◦ Tingey, DT. 1989. Bioindicators in Air Pollution Research-Applications and constraints. In: Biologic
Markers of Air Pollution Stress and Damage in Forest, Committee on Biological Markers of Air
Pollution Damage in Trees. National Research Council, National Academy Press, Washington DC.
◦ Kovacs, M. 1992b. Biological Indicators in Environmental Protection. Ellis Horwood Limited
England
◦ Susanto,Roni Dwi. 2004. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja : Tips Memilih Indikator Kerja.
Direktorat Pemantauan dan Evaluasi Pendanaan Pembangunan Bappenas
◦ AndikaWijaya K. Penggunaan Tumbuhan Sebagai Bioindikator Dalam Pemantauan Pencemaran
Udara

18
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai