Anda di halaman 1dari 18

1.

DIGA DARETA
2. DOLLYAN TAMELA TARI G
3. M. DODY EKO PRAYOGO BIOMONITORING
4. ALBERTA TRADES KELOMPOK 10
5. TRI WAHYUNI
6. REGINA CAHYA NINGSI
7. ALFIQARISSYAHPUTRA

K3 FKM UNSRI
DEFINISI

• Biomonitoring • Tinggi rendahnya suatu


(pemantauan biologi) paparan bahan kimia
adalah suatu metode terhadap manusia,
yang digunakan untuk tergantung dari faktor
mempelajari kandungan sifat fisikokimia suatu
bahan kimia di dalam bahan, higiene manusia
tubuh manusia dan efek itu sendiri serta beberapa
biologi dari bahan kimia. faktor biologi antara lain
umur dan jenis kelamin.
Bahan sampling

darah ASI
urine

lemak rambut Udara nafas

kuku tulang
CARA MASUK TUBUH

• Makanan yang kita makan


• Air yang kita minum
• Udara yang kita hirup
• Kontak lingkungan yang berhubungan dengan kulit kita
• Biomonitoring adalah alat yang penting untuk
pencegahan penyakit. Ketika hal ini dikombinasikan
dengan usaha penelusuran penyakit, memungkinkan
petugas kesehatan masyarakat untuk mengerti dengan
lebih baik apa, dimana dan kapan keterpaparan terjadi,
hal inilah yang dikaitkan dengan faktor-faktor lingkungan.
Ada 3 jenis monitoring :

1. Monitoring ambien
untuk menilai risiko kesehatan, hal ini digunakan untuk
memonitor paparan eksternal dari bahan kimia untuk
mengetahui berapa kadar bahan kimia di dalam air,
makanan, dan udara. Risiko kesehatan dapat
diperkirakan (diprediksi) berdasarkan batas paparan
lingkungan, misalnya Treshold Limit Value (TLV) dan
Time Weighted Average (TWA) dari suatu paparan.
2. Monitoring biologi dari paparan

• Monitoring biologi dari paparan • Monitoring biologi tersebut dilaksanakan


(MB paparan) adalah dengan memonitor dosis internal dari
pemantauan suatu bahan yang bahan kimia, misalnya jumlah dosis
mengadakan penetrasi ke dalam efektif yang diserap oleh organisme.
tubuh dengan efek sistemik Risiko terhadap kesehatan diprediksi
yang membahayakan. dengan membandingkan nilai
Monitoring biologi dari suatu observasi dari parameter biologi
paparan dapat dipakai untuk dengan Biological Limit Value (BLV)
mengevaluasi risiko kesehatan. dan/atau Biological Exposure Index
(BEI).
3. Monitoring biologi dari efek toksitan

Monitoring biologi dari efek toksikan (health surveillance) bertujuan


memprediksi dosis internal untuk menilai hubungannya dengan
risiko kesehatan, mengevaluasi status kesehatan dari individu yang
terpapar dan mengidentifikasi tanda efek negatif akibat suatu
paparan, misalnya kelainan fungsi paru.
Macam-macam biomotering
3. Logam berat di perairan yang ditemukan pada ikan: chromium,
tembaga, timbal, zink. Logam tersebut akan meningkat
kadarnya, apabila ada peningkatan BOD di perairan.

4. Logam berat di perairan yang ditemukan pada binatang


vertebrata: chromium, cadmium, tembaga, timbal, cobalt, nikel.
Adanya logam berat tersebut pada tubuh invertebrata
merupakan indikator tercemarnya lingkungan.
Macam-macam biomotering

2. Biomonitoring Zat Organik

Akumulasi zat organik pada beberapa spesies mamalia


merupakan bio indikator yang potensial untuk
mendeteksi pencemaran lingkungan. Beberapa zat
organik yang dipakai indikator antara lain:
1. Perubahan non protein sulfhidril pada sel liver dari tikus sebagai indikator
terpapar oleh pestisida.
2. Meningkatnya bilirubin pada tikus, menunjukkan adanya paparan oleh Tri
Nitro Toluen (TNT).
3. Terdapatnya hubungan antara pencemaran lingkungan dengan Poly
Chlorinated Bifenil (PCB), Dioxin, dan Furan pada manusia.
4. Terdapatnya Dioxin, Furan, PCB, DDE, dan Lindane pada telur burung
sebagai indikator tercemarnya lingkungan oleh zat organik
5. Terakumulasinya PCB, pestisida, dan bahan antropogenik pada tubuh ikan
sebagai indikator tercemarnya ekosistem perairan.
6. Meningkatnya aktifitas mixed function oxidase (MFO) pada ikan di sungai yang
tercemar oleh bahan organik, PAH, dioxin, dan PCB.
7. Aktivitas xenobiotik – DNA adduct, cytochrome P 450 induksi dan oryl
hidrokarbon hidroksilase pada ikan dipakai sebagai biomarker pencemaran
pantai oleh PCB dan DDT.
8. Mengurangnya komunitas phytoplankton dapat dipakai sebagai biomonitoring
pencemaran pestisida dalam perairan.
Macam-macam biomotering

3. Biomonitoring Limbah Cair

Ada beberapa studi toksisitas yang dipakai untuk menilai buangan


limbah cair antara lain pemakaian bakteri dan pemakaian
invertebrata. Limbah pabrik kertas yang mengandung bahan kimia
pemutih dilakukan studi memakai biota air misalnya ikan.
Cara baru untuk menilai kualitas air laut yang terkontaminasi oleh
bahan kimia pemutih adalah dengan cara bio assay antara lain: uji
inhibisi pertumbuhan algae dan uji larva biota air.
Macam-macam biomotering
4. Biomonitoring Pencemar Udara

Perubahan ambien atmosfer oleh adanya bahan pencemar udara akan


dapat mempengaruhi kehidupan tanaman. Daun pinus jarum dapat dipakai
sebagai indikator pencemaran alifatik hidrokarbon. Dengan pemeriksaan
gas kromatografi ditemukan bahwa kadar hidrokarbon lebih tinggi pada
daun pohon pinus yang berumur tua. Tanaman tingkat rendah antara lain
lichen parmalia sulcata dapat sebagai indikator pencemaran udara. Dengan
demikian maka lichen dapat dipakai sebagai biomonitor untuk pencemar
udara.
Macam-macam biomotering

5. Biomonitoring Asidifikasi

Perairan yang mempunyai pH rendah akan bersifat asam. Keasaman


perairan dapat dideteksi dengan memakai biomarker biota yang hidup
dalam perairan tersebut. Dalam keadaan pH rendah (pH=3), maka logam
besi dan mangan akan terdeteksi dalam perairan. Efek perairan dengan pH
rendah, logam yang toksis dan Dissolve Organic Carbon (DOC) terhadap
hewan amfibi akan menyebabkan terlambatnya metamorfosa, menurunnya
daya tahan dan menurunnya berat badan hewan amfibi.
Macam-macam biomotering

6. Biomonitoring Kesehatan Manusia

Biomonitoring Pb dan Cd pada wanita yang melahirkan, dilakukan dengan


pemeriksaan ASI an darah. Karyawan industri petrokimia yang terpapar
dengan PAH pada pemeriksaan urine ditemukan biomarker Hidroksipyrene.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai