Anda di halaman 1dari 19

PERTEMUAN 14

BIOMONITORING
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
BIOMONITORING

DEFINISI : penggunaan respon biologi


secara sistematik untuk mengukur dan
mengevaluasi perubahan dalam
lingkungan, dengan menggunakan
bioindikator

2
BIOMONITORING
TUJUAN : Monitoring secara fisik dan
kimia terhadap toksikan di alam
sangat dinamis terhadap waktu dan
tempat

3
BIOMONITORING
Manfaat :
Biomonitoring dapat digunakan untuk guna

menduga dampak yang lebih luas dari


pencemaran udara, air, dan tanah
Dapat dijadikan alat ukur barometer

keberhasilan pengelolaan lingkungan


Evaluasi dampak pembangunan terhadap

lingkungan
4
Teknik Pemantauan
Lingkungan
1) Pertama kali  pemeriksaan skala
laboratorium Kelemahan = metode
kompleks, dana besar.
2) Selanjutnya dikembangkan teknik
pemantauan memanfaatkan flora dan
fauna di lingkungan  biomonitoring

5
Jenis-jenis Teknik
Biomonitoring
a. Bioassessments study, melakukan
pendalaman komunitas kehidupan perairan
termasuk fungsi dan struktur komunitas.
b. Toxicity bioassays, melakukan kegiatan
pengujian di laboratorium dan menganalisa
efek polutan terhadap bentuk bentuk
kehidupan (flora dan fauna).
c. Behavioral bioassays, mengkaji efek
subletal terhadap flora dan fauna uji, sebagai
dasar upaya peringatan dini (early warning
system).

6
Jenis-jenis Teknik
Biomonitoring (lanjutan)
d. Bioaccumulation study, melakukan
kajian dosis kontaminan yang diserap
flora dan fauna uji dan dampaknya dalam
rantai makanan (food chain).

Kerang hijau

7
Implementasi Biomonitoring
 Biomonitoring bukan hanya pengukuran
langsung dari efek biologis polutan.
Namun bilamana efek polutan tersebut
dapat berlangsung lama pada suatu
jenis hewan atau tumbuhan, bahkan
dapat menimbulkan perubahan pada
organisme tsb.

8
Langkah Teknik Biomonitoring
:
a) Identifikasi bentuk kehidupan di perairan
(kelimpahan dan keragaman) baik floran
maupun fauna
b) Mengidentifikasi jenis-jenis kehidupan pada
suatu perairan, merupakan introduksi atau
asli berasal dari perairan tsb
c) Memilih alternative jenis organisme lokal
(indigenous) untuk biomonitoring atau
memerlukan introduksi
9
Terminologi / Istilah Dalam
Biomonitoring
1. Bioindikator
 Bioindikator adalah [organisme atau
respon biologis yang menunjukkan
masuknya zat tertentu dalam lingkungan]

 Biondikator memberikan pengukuran


polutan yang dapat dibandingkan dengan
instrumen pengukuran. Bioindikator
memberikan informasi tentang kualitas
lingkungan dan kondisi sebenarnya pada
organisme atau ekosistem

10
bioindikator
 Misal : tumbuhan
Alasan : tumbuhan adalah bioindikator yang baik dan
daun adalah bagian tumbuhan yang paling peka
pencemar.
Misal : tanaman bayam (Amaranthus sp) sebagai
bioindikator dari SO2 dan tanaman bunga pukul
empat (Mirabilis jalapa) sebagai bioindikator dari
NOx.

11
2. Bioakumulator
 Bioakumulator adalah organisme
yang menumpuk polutan dalam
jaringan mereka. Mereka (organisme)
mungkin kurang sensitif terhadap
paparan polusi, atau memang tidak
terpengaruh oleh polusi, namun tetap
saja indikator yang baik bagi eksposur
polutan terhadap ekosistem.
12
3. Biomarker

 Biomarker adalah biokimia, seluler,


fisiologis atau perilaku variasi dalam
jaringan, cairan tubuh atau seluruh tubuh
suatu organisme yang memberikan bukti
paparan polutan kimia, dan mungkin
(atau tidak mungkin) juga menunjukkan
efek toksik.
13
Konsep biondikator adalah sangat penting
dalam pemantauan biologis.

Tingey (1989) menekankan bahwa "tidak


ada indikator yang lebih baik daripada
spesies atau sistem itu sendiri"

14
Kelebihan Penggunaan
Biomonitoring
 Metode biologis memungkinkan penilaian
langsung dari resiko eksposur.
 Data biologis dapat digunakan untuk
memperkirakan dampak lingkungan dan
dampak potensial terhadap organisme lain,
termasuk manusia.
 Data biologis tidak perlu dilakukan secara terus
menerus, melainkan dapat dilakukan secara
periodik.
 Pemantauan biologi umumnya lebih murah
daripada metode lain.

15
Keuntungan Biomonitoring
Menggunakan Tumbuhan
 Tumbuhan menunjukkan respon terpadu terhadap
iklim polusi (memungkinkan perkiraan yang
realistis)
 Tumbuhan bereaksi terhadap beban polusi udara
ambien (reaksi dapat dinilai dan diverifikasi)
 Beberapa polutan udara mempunyai ambient
konsentrasi yang sangat rendah dan sulit untuk
mengukur secara akurat dengan metode fisik dan
kimia. Tumbuhan dapat menumpuk kedua polutan
ke tingkat yang lebih mudah dalam
menganalisanya.

16
Kelemahan Biomonitoring
 variabilitas faktor alam dan lingkungan
mungkin memerlukan sejumlah besar sampel
yang harus diambil untuk memenuhi presisi
statistik yang dibutuhkan
 pengetahuan tentang faktor perancu
potensial yang memodifikasi respon biota
baik secara langsung maupun tidak langsung
untuk polutan udara sangatlah penting.

17
Metode Pemantauan Biologis
1. Metode pasif dilakukan dengan
mengamati tanaman yang tumbuh secara
alami di dalam area yang dipantau.
2. Metode aktif dilakukan dengan
mendeteksi adanya polusi udara dengan
menempatkan tanaman uji yang respon
dan genotipenya telah diketahui, ke
daerah penelitian.

18
 Mulgrew, Angela and Peter Williams(2000). Biomonitoring of Air
Quality Using Plants. [Online] WHO Collaborating Centre for Air
Quality Management and Air Pollution Control <URL:
http://umweltbundesamt.de/ whocc/ AHR10/ I-Introd. htm>
 Tingey, DT. 1989. Bioindicators in Air Pollution Research-
Applications and constraints. In: Biologic Markers of Air
Pollution Stress and Damage in Forest, Committee on
Biological Markers of Air Pollution Damage in Trees. National
Research Council, National Academy Press, Washington DC.
 Kovacs, M. 1992b. Biological Indicators in Environmental
Protection. Ellis Horwood Limited England
 Susanto,Roni Dwi. 2004. Pemantauan dan Evaluasi Kinerja : Tips
Memilih Indikator Kerja. Direktorat Pemantauan dan Evaluasi
Pendanaan Pembangunan Bappenas
 AndikaWijaya K. Penggunaan Tumbuhan Sebagai Bioindikator
Dalam Pemantauan Pencemaran Udara

19

Anda mungkin juga menyukai