1
Sistem mutu harus memastikan :
i. obat dan/atau bahan obat diperoleh, disimpan, disediakan,
dikirimkan atau diekspor dengan cara yang sesuai dengan
persyaratan CDOB;
ii. tanggung jawab manajemen yang ditetapkan secara jelas;
iii. obat dan/atau bahan obat dikirimkan ke penerima yang tepat
dalam jangka waktu yang sesuai;
iv. kegiatan yang terkait dengan mutu dicatat pada saat kegiatan
tersebut dilakukan;
v. penyimpangan terhadap prosedur yang sudah ditetapkan
didokumentasikan dan diselidiki;
vi. Tindakan perbaikan dan pencegahan (CAPA) yang tepat
diambil untuk memperbaiki dan mencegah terjadinya
penyimpangan sesuai dengan prinsip manajemen risiko
mutu.
CAPA – dalam CDOB 2019
Inspeksi Diri
Inspeksi diri harus dilakukan dalam rangka memantau pelaksanaan dan
kepatuhan terhadap pemenuhan CDOB dan untuk bahan tindak lanjut
langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
...
5.4 Semua pelaksanaan inspeksi diri harus dicatat. Laporan harus berisi semua
pengamatan yang dilakukan selama inspeksi. Salinan laporan tersebut harus
disampaikan kepada manajemen dan pihak terkait lainnya. Jika dalam
pengamatan ditemukan adanya penyimpangan dan/atau kekurangan, maka
penyebabnya harus diidentifikasi dan dibuat CAPA. CAPA harus
didokumentasikan dan ditindaklanjuti.
Corrective Action
(Tindakan Perbaikan/Korektif)
TUJUAN
1. Memperbaiki ketidaksesuaian yang sudah terjadi
2. Menghindari terjadinya kembali ketidaksesuaian yang sama.
Pencetus :
penyimpangan proses distribusi, keluhan, temuan audit, dan recall.
Investigasi yang sistematis untuk menentukan alasan terjadinya
ketidaksesuaian dan menetapkan tindakan koreksi yang tepat
Tindakan korektif yang disepakati harus dilaksanakan dan dipantau
realisasi pelaksanaannya hingga tuntas.
Dalam rangka tinjauan manajemen, manajemen harus mendapatkan
informasi tentang biaya dan dampak kegagalan dari masing-masing
tindakan korektif.
Preventive Action
(Tindakan Pencegahan)
TUJUAN
Menghindari terjadinya ketidaksesuaian yang belum pernah terjadi
sebelumnya dengan cara proaktif melakukan tindakan peningkatan
(improvement)
Tindakan pencegahan dapat didasarkan atas informasi tren dari data proses,
analisa data, temuan audit, tren akar penyebab ketidaksesuaian atau keluhan,
tinjauan kualitas proses distribusi, analisa resiko mutu, dll
Tindakan pencegahan yang sudah disepakati harus dilaksanakan dan dipantau
pelaksanaannya hingga tuntas.
Efektivitas tindakan pencegahan harus ditinjau secara berkala (Misal : menjadi
bagian dari tinjauan manajemen)
Informasi mengenai tindakan pencegahan, termasuk biaya yang diperlukan dan
penghematan biaya yang bisa terjadi (cost saving) harus menjadi agenda rutin
dalam tinjauan manajemen yang dilakukan secara berkala untuk mendukung dan
meningkatkan efektifitas pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu.
Perbedaan Corrective Action dan Preventive
Action
Perbedaan paling mendasar antara Corrective
action dan Preventive action adalah waktu
dimana kita melakukan tindakan tersebut.
• Preventive action dilakukan sebelum
masalah terjadi
• Corrective action dilakukan setelah masalah
terjadi
Perbedaan Preventive Action dan
Continuous Improvement
Perbedaan mendasar antara preventive action dan
continuous improvement adalah :
• Preventive Action dilakukan untuk mencegah
potensi masalah sehingga tidak terjadi
• Continuous improvement dilakukan pada saat
tidak ada potensi masalah (proses sudah mampu
mencapai hasil yang diharapkan dengan stabil) dengan
tujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik (lebih efisien dan efektif)
Perbedaan Corrective action dan Preventive
Action dengan Continuous improvement
Perbedaan mendasar antara corrective action dan
preventive action dengan continuous improvement :
• Corrective action dan preventive action terkait
dengan “MASALAH”, corrective action terhadap
masalah yang sudah terjadi, preventive action
terhadap Potensi Masalah.
• Continuous improvement tidak terkait
dengan MASALAH, mencapai sesuatu yang lebih
baik dari sebelumnya.
Contoh GAP dalam
EVALUASI CAPA
Root Cause Analysis
Langkah perbaikan yang diambil tidak efektif karena root cause langsung
disimpulkan tanpa ada investigasi terhadapnya.
6 5 4
Implementasi Rencana Tindakan Analisis
Laksanakan tindakan Susun daftar tindakan Lakukan analisis
yang ditetapkan yang dilakukan secara seksama
7
Tindak Lanjut
Verifikasi dan nilai
efektivitasnya
1. Identifikasi
• Verifikasi :
– Memastikan masalah sudah teratasi Evidence
– Masalah tidak terulang kembali
– Efektifitas tindakan dan hasilnya
KEY QUESTION :
– Apakah seluruh objective CAPA sudah tercapai ? Masalah dan
situasi yang sama tidak terulang lagi ?
– Apakah rekomendasi perubahan sudah tuntas dilaksanakan ?
– Apakah komunikasi dan training sudah dilaksanakan untuk
memastikan semua karyawan terkait memahami perubahan yang
dilakukan ?
– Apakah perubahan yang dilakukan memiliki akibat negatif
terhadap produk atau layanan ?
CAPA
(Corrective Action and Preventive
Action)
Sarana Distribusi :
Alamat :
NILAI PADA CAPA
TINGKAT Temuan dan Akar Time PIC Bukti STATUS
NO ASPEK DETAIL MAPPING TGL- (Corrective Action
KEKRITISAN Observasi Penyebab line (Person In Perbaikan
BLN-THN Preventive Action)
Charge)
Diisi Diisi dengan Diisi dengan Diisi dengan Penyebab Diisi dengan Diisi dengan Diisi dengan Diisi dengan Diisi
dengan aspek detail kriteria temuan hasil terjadinya rencana tindakan batas waktu personil yang bukti telah dengan
butir CDOB yang pelanggaran pemeriksaan perbaikan dan penyelesaian bertanggung dilaksanakanny status
aspek tercantum (Mayor/ oleh Badan rencana tindakan jawab sesuai a perbaikan. masalah
detail dalam checklist minor/ POM pencegahan dengan Job Bukti perbaikan apakah
kritikal) Description harus sudah
dilampirkan dinilai
(Bisa berupa “Closed”
dokumen atau atau
foto) masih
Jika perbaikan perlu ada
yang dilakukan tindakan
dengan lanjutan
pembuatan
SOP maka
dokumen harus
dilampirkan
Penanggung Jawab
*** …., tanggal …… Tahun ……… ttd
(Nama Jelas)
Temuan Umum Mapping PBF
Pertanyaan : apakah bisa dipastikan validasi chiller yang dilakukan sesuai dengan
ketentuan??
Contoh : Bagaimana menentukan Akar Penyebab Masalah ?
5 Why’s
Problem : belum melakukan validasi chiller
• Why #1: belum memahami bahwa chiller pada awal
penggunaan harus dikualifikasi/validasi
• Why #2 : Belum memiliki SOP mengenai prosedur
validasi chiller
• Why #3 : Jobdesc personil tidak ada yang
bertanggungjawab atas pengawasan proses sampai Akar
pemastian mutu Penyebab
Thank You
38