Anda di halaman 1dari 14

Tahapan

Pengawasan
Pembangunan
Kelompok 2
Anggota
Amellia Intani Hafiz Muhammad
Putri R
19110177 19110186

Kayla Madina
Johannes Gabrial S
Muslih
19110189 19110190
Mengapa pengawasan pembangunan itu penting ?
Perubahan
lingkungan organisasi
Peningkatan
kompleksitas organisasi
Kesalahan-
Kebutuhan Kesalahan
manager untuk
mendelagikan
wewenang
Tahapan Pengawasan
Pembangunan
1. Penetapan Standar Pelaksanaan (Perencanaan)
2. Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
3. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
4. Pembandingan Pelaksanaan dengan Standart Evaluasi
5. Pengambilan tindakan koreksi bila diperlukan
1. Penetapan Standar Pelaksanaan (Perencanaan)

Penetapan standar adalah standar mengandung arti sebagai suatu satuan


pengukuran yang dapat digunakan sebagai “patokan”untuk penilaian hasil-hasil
. tujuan ,sasaran,kuota dan target pelaksanaan dapat digunakan sebagai standar
keselamatan kerja, dan sasaran produksi. Tiga bentuk standar yang umum
adalah :

1. Standar-standar phisik
2. Standar-standar moneter
3. Standar-standar waktu
2. Penetapan Pengukuran
Pelaksanaan Kegiatan Misalnya timbul pertanyaan penting seperti :
● Berapa kali pelaksanaan seharusnya diukur
?
● Dalam bentuk apa pengukuran akan
dilakukan ?
Menentukan bagaimana kira-kira metode ● Siapa yang akan terlibat ?
pengukurannya. Penetapan standar
pengukuran dan sistem monitoring ditentukan
pengukuran pelaksanaana lebih nyata.
3. Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Pengukuran pelaksanaan dilakukan sebagai proses yang
berulang-ulang dan terus menerus, Mulai melakukan proses
monitoring, mengukur realisasi dari kegiatan yang diaksanakan
tercapai atau tidak sesuai dengan indikator yang ditetapkan

Pengukuran pelaksanaan dapat dilakukan melalui

● Pengamatan (Observasi)
● Laporan-laporan (lisan/tulisan)
● Metode-metode otomatis
● Inspeksi pengujian (test)
Tahap kritis dari proses pengawasan adalah perbandingan pelaksanaan nyata dengan
pelaksanaan yang direncanakan atau standart yang telah ditetapkan. Walaupun tahap
ini paling mudah dilakukan, tetapi kompleksitas dapat terjadi pada saat
mengimplementasikan adanya penyimpangan (deviasi).
Penyimpangan-penyimpangan harus dianalisa untuk menentukan mengapa standar
tidak dapat dicapai

4. Pengukuran Pelaksanaan
dengan Standart Evaluasi
5. Pengambilan Ada beberapa Tindakan koreksi yang
mungkin terjadi:
Tindakan Koreksi
Bila Diperlukan • Mengubah standar mula-mula, barangkali
terlalu tinggi atau terlalu rendah
• Mengubah pengukuran pelaksanaan,
Bila hasil Analisa menunjukkan perlunya inspeksi terlalu sering frekuensinya atau
Tindakan koreksi, Tindakan ini harus kurang atau bahkan mengganti sistem
diambil dalam berbagai bentuk. Standar pengukuran itu sendiri
mungkin ditambah, pelaksanaan • Mengubah cara dalam menganalisa dan
diperbaiki atau keduanya dilakukan menginterpretasikan penyimpangan-
bersamaan. penyimpangan
Contoh
Kasus
Melakukan
Menentukan Standar Tindakan
Penilaian dan
Mengevaluasi
a. Standar Kegiatan a. Meniali Waktu
b. Standar Waktu b. Laporan Rutin
c. Menilai Kualitas

Pengawasan Pemerintah Daerah Kabupaten


Kepualauan Meranti Dalam Pembangunan Fisik
Melakukan Tindakan Perbaikan

a. Memberikan sanksi/teguran
b. Menambah jumlah pengawas
Pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses untuk “menjamin” bahwa
tujuan-tujuan organisasi dan manajemen tercapai. Ini berkenaan dengan
cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang direncanakan. Ini
berkenaan dengan cara-cara membuat kegiatan-kegiatan sesuai yang
direncanakan. Pengertian ini menunjukkan adanya hubungan yang sangat
erat antara pengawasan dan perencanaan. Seperti terlihat dalam
kenyataan, langkah awal proses pengawasan adalah sebenarnya langkah
perencanaan, penetapan tujuan, standar atau sasaran pelaksanaan suatu
kegiatan. Pengawasan membantu penilaian apakah perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia dan pengarahan telah
direncanakan secara efektif. Dan fungsi pengawasan itu sendiri harus
diawasi.
 

Kesimpulan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai