BAB

17Dasar-dasar
Proses
Pengawasan
Nama Kelompok 6:
• Adilla Diantri Nashrin (2222202001)
• Liviani Kuntala Dewi (2222202017)
• Mazaya Lahfati Hadayna (2222202018)
• Ulfah Zahra Pramono (2222202028)
 Pengertian pengawasan
Pengawasan dapat di definisi kan sebagai proses untuk
menjamin bahwa tujuan tujuan organisasi dan manajemen
tercapai. Pengawasan ini berhubungan dengan cara membuat
kegiatan sesuai dengan yang direncanakan.

Langkah awal pengawasan itu ada perencanaan, penetapan

tujuan, sasaran pelaksanaan suatu kegiatan. Pengawasan
membantu menilai apakah perencanaan, pengorganisaian,
penyusunan personalia dan pengarahan sudah dilakukan
dengan efektif
Pengertian pengawasan
 Tipe-tipe pengawasan
- pengawasan pendahuluan

- pengawasan concurrent

- pengawasan umpan balik

Tipe-tipe pengawasan
 • Pengawasan pendahuluan

Pengawasan pendahuluan dirancang untuk mengantisipasi masalah dari tujuan dan bisa
dilakukan pengkoreksian sebelum tahap kegiatan diselesaikan. Pengawasan ini akan
efektif jika manajer bisa mendapatkan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang
perubahan dalam lingkungan

• Pengawasan concurrent

Pengawasan concurrent adalah pengawasan yang dilakukan saat kegiatan berlangsung

tetapi tipe pengawasan ini merupakan proses dimana syarat tertentu harus dipenuhi
terlebih dahulu sebelum kegiatan bisa dilanjutkan

• Pengawasan umpan balik

Pengawasan umpan balik adalah pengawasan yang dilakukan saat kegiatan sudah
terselesaikan, pengawasan ini bersifat historis, pengukuran dilakukan setelah
kegiatan terjadi
TAHAP-TAHAP
DALAM PROSES
PENGAWASAN
Proses pengawasan biasanya terdiri paling sedikit lima tahap
(langkah), Tahap-tahapnya adalah

● penetapan standar pelaksanaan (perencanaan),

● penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan, 3) pengukuran

pelaksanaan kegiatan nyata,

● pembandingan pelaksanaan kegiatan dengan standar dan

penganalisisan penyimpangan-penyimpangan,

● pengambilan tindakan koreksi bila perlu.

 Tahap-tahap ini akan diperinci berikut.

● Tahap 1: Penetapan Standar. Tahap pertama dalam pengawasan adalah

● Tahap 2: Penentuan Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan. Penetapan standar adalah sia-sia

bila tidak disertai berbagai cara untuk mengukur pelaksanaan kegiatan nyata.

● Tahap 3: Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan. Setelah frekuensi pengukuran dan sistem

monitoring ditentukan, pengukuran pelaksanaan dilakukan sebagai proses yang berulang-
ulang dan terus-menerus.

● Tahap 4: Pembandingan Pelaksanaan dengan Standar dan Analisis Penyimpangan. Tahap

kritis dari proses pengawasan adalah pembandingan pe- laksanaan nyata dengan
pelaksanaan yang direncanakan atau standar yang telah ditetapkan.

● Tahap 5: Pengambilan Tindakan Koreksi Bila Diperlukan.

TAHAP-TAHAP DALAM PROSES
PENGAWASAN
 PENTINGNYA PENGAWASAN

Kata "pengawasan" sering mempunyai konotasi yang

tidak menyenangkan, karena dianggap akan
mengancam kebebasan dan otonomi pribadi.
Organisasi sangat memerlukan pengawasan untuk
menjamin tercapainya tujuan
Ada berbagai faktor yang membuat pengawasan semakin diperlukan oleh
setiap organisasi. Faktor-faktor itu adalah :

● Perubahan lingkungan organisasi.

● Peningkatan kompleksitas Organisasi.

● Kesalahan-kesalahan.

● Kebutuhan Manajer untuk mendelegasikan Wewenang.

PERANCANGAN
PROSES
PENGAWASAN
prosedur untuk penetapan sistem pengawasan. Pendekatannya
terdiri atas lima langkah dasar yang dapat diterapkan untuk semua
tipe kegiatan pengawasan:

1. Merumuskan hasil yang dinginkan.

2. Menetapkan penunjuk (predictors) hasil. Newman telah
mengidentifikasikan beberapa early warning predictors yang dapat
membantu manajer memperkirakan apakahhasil yang dinginkan tercapai
atau tidak, yaitu: Pengukuran masukan, Hasil-hasil pada tahap-tahap
permulaan, Gejala-gejala (symptoms), Perubahan dalam kondisi yang
diasumsikan.
 Manajer juga perlu menggunakan hasil-hasil di waktu yang lalu untuk membuat
perkiraan siklus berikutnya.

1. Menetapkan standarpenunjuk dan hasil.

2. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik.

3. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi.

PERANCANGAN PROSES
PENGAWASAN
BIDANG-BIDANG
PENGAWASAN
STRATEGIK
Agar manajer dapat merancang sistem pengawasan efektif, maka perlu diidentifikasikan bidang-
bidang strategik satuan kerja atau organisasi. Bidang-bidang strategik (kunci) biasanya menyangkut
kegiatan-kegiatan utama organisasi seperti transaksi-transaksi keuangan, hubungan manajer
bawahan, atau operasi-operasi produksi. Penetapan bidang-bidang pengawasan strategik akan
membantu perumusan sistem pengawasan dan standar yg lebih terperinci bagi manajer-manajer
tingkatan bawah.
ALAT BANTU
PENGAWASAN
MANAJERIAL
 Ada banyak teknik yang dapat membantu manager agar pelaksanaan pengawasan lebih efektif.
Dua teknik yang paling terkenal adalah managemen dengan pengecualian ( management by
exception) dan sistem informasi manajemen (management information system)

1. Management By Exception (MBE)

2. management - information system (MIS)

MIS dirancang melalui beberapa tahap utama, yaitu:

1) tahap survei pendahuluan dan perumusan masalah,

2) tahap disain konsepsual,
3) tahap disain terperinci,
4) tahap implementasi akhir. Agar perancangan MIS berjalan efektif, manajemen perlu memperhatikan 5 (lima) pedoman
berikut ini:
 5 (lima) pedoman

1. Mengikutsertakan pemakai (unsur) ke dalam tim perancang.

2. Mempertimbangkan secara hati-hati biaya sistem

3. Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi lebih daripada

pertimbangan kuantitas belaka.

4. Pengujian pendahuluan sebelum diterapkan.

5. Menyediakan latihan dan dokumentasi tertulis yang mencukupi bagi para

operator dan pemakai sistem.
ALAT BANTU PENGAWASAN
MANAJERIAL
KARAKTERISTIK-
KARAKTERISTIK
PENGAWASAN YANG
EFEKTIF
Karakteristik-karakteristik pengawasan yang efektif dapat lebih diperinci
sebagai berikut:
1. Akurat

2. Tepat waktu

3. Objektif dan menyeluruh

4. Terpusat pada titik titik pengawasan strategik

5. Realistik secara ekonomis

6. Realistik secara organisasional

7. Terkoordinasi dengan aliran kerja organisasi

8. Fleksibel pengawasan

9. Bersifat sebagai petunjuk dan operasional