Anda di halaman 1dari 19

DAFTAR ISTILAH TOKSIKOLOGI

BIDANG INFORMASI KERACUNAN


PUSAT INFORMASI OBAT DAN MAKANAN
BADAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
JAKARTA, FEBRUARI 2012
DAFTAR ISTILAH TOKSIKOLOGI

ACGIH

American Conference of Governmental Industrial Hygienists yang anggotanya terdiri dari ahli higene
industry amerika dan negara lainnya. ACGIH mengeluarkan publikasi Threshold Limit Values (TLVs)
untuk zat kimia dan agen fisik serta mengeluarkan Biological Exposure Indices (BEIs) untuk agen
biologi (1).

ACGIH juga memberikan klasifikasi bahan-bahan yang termasuk karsinogen. Klasifikasi karsinogen
berdasarkan ACGIH yaitu:

A1: bahan kimia terbukti bersifat karsinogen terhadap manusia (Confirmed Human carcinogen)
berdasarkan studi epidemiologi.

A2: bahan kimia diduga bersifat karsinogen (Suspected Human Carcinogen) berdasarkan hewan
percobaan, tetapi belum cukup data untuk dapat dikategorikan bersifat karsinogen terhadap
manusia

A3: bahan kimia bersifat terhadap hewan percobaan, tetapi belum diketahui terhadap manusia
(Confirmed animal carcinogen with unknown relevance to humans)

A4: bahan kimia yang belum cukup bukti untuk diklasifikasikan karsinogen terhadap manusia ataupun
hewan.

A5: Tidak diperkirakan karsinogen terhadap manusia.

Acute Toxicity (Toksisitas Akut)

Efek buruk atau kematian organism yang berlangsung dengan segera setelah terkena paparan singkat
bahan kimia. Baik pajanan tunggal maupun akibat beberapa pajanan dalam jangka waktu pendek, dan
efek akut umumnya dianggap sebagai efek yang terjadi dalam beberapa hari pertama setelah terkena
paparan, biasanya kurang dari dua minggu (14).

ADI (Acceptable daily intake) (Asupan Harian yang Dapat Diterima)

Definisi berdasarkan US EPA (Environmental Protection Agency), ADI adalah:

- Jumlah bahan kimia seseorang bisa terkena setiap hari selama jangka waktu tertentu (biasanya
seumur hidup) tanpa menderita efek buruk.
- Jumlah bahan kimia pada seseorang yang memapar setiap hari selama jangka waktu tertentu
(biasanya seumur hidup) tanpa menderita efek buruk.
- Perkiraan dari jumlah zat dalam makanan dan/atau air minum berdasarkan berat badan, yang dapat
tertelan setiap hari selama seumur hidup tanpa adanya risiko kesehatan pada konsumen yang
didasarkan pada fakta yang diketahui saat evaluasi. Hal ini biasanya dinyatakan dalam milligram
bahan kimia per kilogram berat badan.
- Perkiraan dari jumlah zat yang dapat dikonsumsi setiap hari seumur hidup oleh manusia tanpa
memperlihatkan risiko signifikan pada kesehatan berdasarkan bukti ilmiah terkini.
- Perkiraan jumlah agen maksimum, dinyatakan berdasarkan berat badan, pada seseorang dalam
subpopulasi/populasi yang terpapar setiap hari selama seumur hidup tanpa risiko kesehatan yang
cukup.
- Perkiraan jumlah zat dalam makanan atau air minum, yang dinyatakan berdasarkan berat badan
(misalnya mg atau g / kg berat badan) yang dapat ditelan setiap hari selama seumur hidup oleh
manusia tanpa risiko kesehatan yang cukup.
- Perkiraan dosis paparan harian yang mungkin tanpa adanya efek merugikan walaupun terpapar
seumur hidup (2).

AIHA (American Industrial Hygienist Association)

Perkumpulan/komunitas yang terdiri dari 10.000 ahli higene industry terbaik dan ahli kesehatan
keselamatan kerja dan kesehatan lingkungan yang memiliki misi untuk melindungi kesehatan pekerja.
AIHA mengeluarkan publikasi berupa AIHA’s Workplace Exposure Limits (WEELs) (3) .

APD (Alat Pelindung Diri/ Personel Protective Equipment)

Perangkat yang dikenakan oleh pekerja untuk melindungi diri terhadap bahaya lingkungan disekitarnya
seperti respirator, sarung tangan, dan pelindung alat pendengaran (15).

Akut

Efek langsung yang ditimbulkan akibat pajanan tunggal atau berulang pada periode waktu yang singkat
(14).

Antagonism

Situasi dimana toksisitas pada dua atau lebih senyawa yang diberikan secara bersamaan kurang
(menurun) dari yang diharapkan dibandingkan dengan hasil toksisitas jika diberikan secara tunggal (14).

Apoptosis

Istilah yang diberikan ketika sel mati terprogram/ programmed cell death (PCD) terjadi pada organisme
multiseluler. Apoptosis adalah salah satu jenis utama kematian sel terprogram yang melibatkan
serangkaian peristiwa biokimia yang mengarah ke karakteristik morfologi sel tertentu dan akhirnya
menuju kematian sel. Morfologi karakteristik sel yang mengalami apoptosis antara lain blebbing,
perubahan pada membran sel seperti kehilangan membran asimetri dan lampiran, penyusutan sel,
fragmentasi nuklir, kondensasi kromatin, dan fragmentasi DNA kromosom (6).

ATSDR (Agency for Toxic Substances and Disease Registry)

Badan federal kesehatan masyarakat dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika
Serikat. ATSDR memberikan pelayanam masyarakat dengan menggunakan ilmu terbaik, mengambil
tindakan responsif kesehatan masyarakat, dan menyediakan informasi kesehatan terpercaya untuk
mencegah pajanan berbahaya dan penyakit yang berhubungan dengan zat beracun (6).
BEIs (Biological Exposure Indices) (Indeks Pajanan Biologis = IPB)

Indeks Pajanan Biologis (BEIs) adalah panduan angka indeks untuk menilai hasil pemantauan biologis.
BEIs mempresentasikan level determina yang paling mungkin untuk diamati pada spesimen yang
dikumpulkan dari pekerja sehat yang telah terkena bahan kimia pada tingkat yang sama sebagai
pekerja dengan paparan inhalasi pada Nilai Ambang Batas (TLV ) (4).

Biological Effect Monitoring

Pengukuran berkelanjutan atau berulang-ulang pada efek biologis awal paparan zat untuk
mengevaluasi paparan lingkungan dan risiko kesehatan terhadap nilai acuan yang tepat berdasarkan
pengetahuan dari hubungan antara paparan kemungkinan ambient dan efek biologis (8).

Biological Monitoring

Metode biologi yang digunakan untuk menilai pajanan dan/ atau risiko terhadap kesehatan dan terdiri
dari dua kategori yaitu:

1. Penentuan zat atau metabolitnya dalam medium biologis (pemantauan paparan biologis). Hampir
sebagian besar biological monitoring termasuk dalam kategori ini dengan media yang sering
digunakan adalah darah, urin, dan kadang-kadang hasil hembusan nafas. Metode ini lebih spesifik
pada zat tertentu atau bersifat umum pada sekelompok zat terkait. Levelnya ditentukan dari hasil
pajanan selama periode waktu yang berbeda, tergantung pada kinetika zat, media yang terlibat, dan
waktu sampling.
2. Pengukuran efek biologis (pemantauan efek biologis). Hal ini melibatkan pengukuran parameter
respon biologis (misalnya serum Cholinesterase pada aktivitas organofosfat). Cara yang efektif
untuk pemantuan paparan biologis adalah penentuan makromolekul adduct dari toksikan atau
metabolitnya (misalnya hemoglobin atau serum albumin adduct). Penentuan hemoglobin adduct
memerlukan pengukuran yang terintegrasi dari paparan internal yang efektif selama jangka waktu
yang lama, sesuai masa hidup eritrosit (10).

Biomarker

Molekul biologis yang ditemukan dalam darah, cairan dalam tubuh lainnya, atau jaringan yang
merupakan pertanda dari terjadinya proses normal atau abnormal, atau tanda dari suatu kondisi atau
penyakit. Biomarker dapat digunakan untuk melihat seberapa baik tubuh merespon pengobatan pada
penyakit atau kondisi tertentu (9).

Biomarker juga sering disebut molekul marker dan molekul penanda (signature molecule). Biomarker
adalah kejadian yang dapat terukur dalam system biologi seperti tubuh manusia. Biomarker meliputi:

- Exposure biomarker, seperti : Pb dalam darah, 1-OHP dalam urin


- Effect biomarker, seperti: DNA Adducts, Metallothionein
- Susceptibility biomarker, seperti : DNA Repair Enzyme
BOD (Biological Oxygen Demand)

Jumlah oksigen yang dikonsumsi oleh organisme dalam mengurai limbah. BOD mengukur jumlah
oksigen yang dikonsumsi oleh mikroorganisme dalam dekomposisi bahan organic dalam air sungai dan
juga mengukur oksidasi kimia dari materi anorganik (yaitu eksktraksi oksigen dari air melalui reaksi
kimia). BOD mempengaruhi jumlah oksigen terlarut di sungai dan aliran sungai. Semakin besar BOD,
kandungan oksigen pada sungai akan lebih cepat habis. Akibat dari BOD yang tinggi mengakibtakan
organism air menjadi stress, pingsan dan mati. Sumber BOD antara lain daun dan puing-puing kayu;
tanaman mati dan hewan; kotoran hewan; limbah dari pabrik pulp dan kertas; air limbah, produksi
pakan ternak, limbah pabrik pengolahan makanan, kebocoran septic tank, dan limpasan air hujan
perkotaan (7).

Carcinogenic (Karsinogen)

Zat dan pajanan yang dapat menyebabkan kanker. Beberapa zat karsinogen tidak mempengaruhi DNA
secara langsung, tetapi menyebabkan kanker dengan cara lain. Misalnya, dapat menyebabkan sel
untuk membelah dengan lebih cepat dari pembelahan normal, yang dapat meningkatkan kemungkinan
terjadinya perubahan DNA. Zat karsinogen tidak menyebabkan kanker pada setiap kasus, pada satu
waktu. Zat karsinogen tersebut mungkin memiliki tingkat penyebab kanker potensial yang beragam.
Dan untuk orang tertentu, risiko terkena kanker tergantung pada banyak factor seperti bagaimana
proses pemaparan, panjang dan intensitas paparan dan genetik (11).

Setiap bahan kimia atau proses yang melibatkan bahan kimia yang menginduksi neoplasma dan
biasanya tidak diamati, induksi neoplasma sebelumnyan yang diamati dan/atau induksi neoplasma
lebih dari biasanya yang telah ditemukan (14).

Carcinogenesis (Karsinogenesis)

Proses yang meliputi perubahan sel normal menjadi sel neoplastik dan berkembang lebih lanjut
menjadi tumor. Proses ini dapat disebabkan oleh bahan kimia tertentu, virus tertentu, atau radiasi (14).

Chronic Toxicity (Toksisitas Kronis)

Istilah yang digunakan untuk menggambarkan efek samping yang terbentuk setelah lama waktu masa
penggunaan dalam dosis kecil. Dosis kecil tidak menyebabkan efek akut, dan akan signifikan dalam
jangka waktu lama selama masa hidup organisme. Manifestasi yang paling parah dari chronic toxicity
adalah terjadinya kanker (carcinogenesis), dan manifestasi lainnya yang dikenali antara lain efek pada
reproduksi, efek perilaku (14).

CAS Number (Chemical Abstract Service Number)

Penomoran pada database zat-zat kimia. CAS merupakan bagian dari American Chemical Society dan
merupakan sumber yang paling berotoritas dan komprehensif tentang informasi kimia. Database CAS,
termasuk CAS REGISTRYSM, merupakan gold standard untuk informasi zat kimia, yang diakurasi dan
berada dibawah Quality Control oleh ilmuwan CAS. Penggabungan database dengan penelitian dan
analisis teknologi terkini, CAS memberikan informasi terlengkap, lintas sektor, dan informasi digital
yang efektif bagi para peneliti dan dapat ditelusuri melalui produk seperti SciFinder, STN, STN Express,
dan STN AnaVistTM serta melalui jasa seperti Science IP (12).

CAS merupakan nomor unik pengidentifikasi suatu bahan kimia. Format dari CAS number adalah
[xxxxxx-xx-x], terdiri dari angka unik maksimum sembilan digit. CAS number ini sangat berguna untuk
mengidentifikasi suatu bahan kimia, menghindari kerancuan dan keraguan dalam mengidentifikasi.
Sistem pengidentifikasian menggunakan nomor CAS ini sangat berguna terutama dalam suatu sistem
komputerisasi. Hampir sebagian besar bahan kimia dalam NAB ini mempunyai nomor CAS, kecuali
bahan kimia yang terdapat dalam bentuk campuran.

CFR (Code of Federal Regulations)

Peraturan yang dikeluarkan oleh Amerika Serikat, dan dipublikasikan oleh Federal Register dan benar-
benar diberlakukan pada akhir tahun dalam bentuk kode (CFR) (15).

COD (Chemical Oxygen Demand)

Digunakan untuk pengukuran secara tidak langsung dari jumlah pencemaran (yang tidak dapat
teroksidasi secara biologis) dalam sampel air. Prosedur tes COD ini didasarkan pada dekomposisi
kimia dari kontaminasi organic dan anorganik, terlarut atau tersuspensi dalam air (13).

Dose (Dosis)

Jumlah bahan toksik yang masuk ke dalam tubuh (satuan per unit berat badan). Jumlah dosis obat
racun atau bahan kimia lain yang digunakan atau diambil pada beberapa organ fungsional organisme,
(misalnya mg/kg berat badan/hari) (14).

Dose-Response Relationship

Hubungan kuantitatif antara jumlah suatu racun yang diberikan atau tertelan dan kejadian atau luasnya
efek merugikannya. Lebih kearah proporsi populasi yang menunjukkan efek kesehatan yang
ditimbulkan (14) .

Dose-Response Assesment

Langkah dalam proses penilaian risiko untuk mengkarakterisasi hubungan antara dosis bahan kimia
yang diberikan pada populasi hewan uji dan kejadian efek samping tertentu. Hal ini melibatkan teknik
permodelan matematika untuk ekstrapolasi dari efek dosis tinggi yang diamati pada hewan uji untuk
memperkirakan dampak yang diharapkan dari dosis paparan rendah yang mungkin memajan manusia
(14) .

Dosimeter

Instrumen yang digunakan untuk menentukan perubahan paparan seseorang yang menerima hazard
fisik seperti radiasi atau kebisingan (15).
EC 50 (Effective Concentration 50)

Konsentrasi (obat, antibody atau zat toksik) yang menghasilkan efek sebesar 50% dari total maksimal
efek yang bias dihasilkannya. Konsentrasi sebaiknya dinyatakan dalam satuan molar, tetapi
konsentrasi massa (g/l) dapat digunakan jika berat molekul zat tersebut tidak diketahui (16).

Ecotoxicity (Ekotoksisitas)

Studi yang mengukur efek bahan kimia pada ikan, satwa liar, tumbuhan, dan organism liar lainnya (17).

Ecotoxicology (Ekotoksikologi)

Berkaitan dengan perpindahan toksikan (zat toksik) dan metabolitnya yang terdapat pada lingkungan
dan rantai makanan serta dampaknya terhadap populasi organism (14).

Efek lokal

Efek toksik yang ditimbulkan oleh bahan toksik yang mengalami kontak dengan bagian organ tertentu.

Efek sistemik

Efek toksik yang ditimbulkan sebagai hasil absorpsi dan distribusi bahan toksik di dalam tubuh hingga
mencapai organ-organ lain.

EPA

Environmental Protection Agency (Badan Perlindungan Lingkungan) yang dimiliki oleh Amerika Serikat
(15).

EPA Number

Penomoran bahan kimia yang diatur oleh EPA (Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat) (15).

EPA’s New Chemical Exposure Limits (NCELs)

Batas Paparan Zat Kimia baru yang ditetapkan oleh EPA untuk memberikan perlindungan bagi
kesehatan manusia. Selain NCELs yang actual. NCELs komprehensif juga ditentukan sesuai dengan
OSHA PELs, meliputi persyaratan kinerja dalam pengambilan sampel, metode analisis, pemantauan
berkala, perlindungan pernapasan dan pencatatan (18).

EU Index Number

European Union Index Number

EU Number (EINECS)

European Inventory Existing Commercial Chemical Substances


Fetal Alcohol Syndrome (FAS)

Pola kecacatan pada anak yang lahir dari ibu yang gemar minum alcohol. Tiga kriterianya antara lain
hambatan pertumbuhan prenatal maupun postnatal; wajah berciri khas anomali seperti microsephaly ,
mata sipit, bibir atas menipis, dan disfungsi system saraf pusat seperti retardasi mental dan penundaan
perkembangan (14).

Genotoxicity (Genotoksisitas)

Efek buruk pada materi genetic (DNA) pada sel hidup, saat replikasi sel, dan berakhir dengan
mutagenitas atau karsinogenitas. Genotoxicity dihasilkan dari reaksi dengan DNA yang dapat diukur
baik secara biokimia atau tes dalam jangka pendek serta berakhir dengan kerusakan DNA (14).

Hazards (Bahaya)

Kondisi dimana suatu bahan toksik akan menimbulkan efek kesehatan pada suatu kondisi dimana
bahan toksik itu berada atau digunakan.

Hepatotoxicants

Bahan kimia yang menyebabkan kerusakan pada hati. Hati sangat rentan terhadap cedera kimia
karena secara anatomi berhubungan dengan jalur masuk seperti saluran pencernaan, dan konsentrasi
tinggi enzim metabolisme xenobiotik. Kebanyakan enzim ini, terutama sitokrom P450, menghasilkan
reaksi intermediate yang dapat bereaksi dengan makromolekul endogen seperti protein dan DNA yang
menghasilkan efek merugikan (14).

IARC

International Agency for Research on Cancer (15). IARC memiliki system klasifikasi karsinogen sebagai
berikut:

Group 1: Bahan kimia tersebut bersifat karsinogen terhadap manusia.

Definisi IARC: The agent (mixture) is carcinogenic to humans. The exposure circumstance entails
exposures that are carcinogenic to humans.

Group 2 terdiri dari dua klasifikasi:

Group 2A: Bahan kimia tersebut diperkirakan bersifat karsinogen terhadap manusia.

Definisi IARC: The agent (mixture) is probably carcinogenic to humans. The exposure circumstance
entails exposures that are probably carcinogenic to humans.

Group 2B: Bahan kimia tersebut diduga dapat bersifat karsinogen terhadap manusia.

Definisi IARC: The agent (mixture) is possibly carcinogenic to humans. The exposure circumstance
entails exposures that are possibly carcinogenic to humans.

Group 3: Bahan kimia tersebut tidak diklasifikasikan bersifat karsinogen terhadap manusia.
Definisi IARC: The agent (mixture, or exposure circumstance) is not classifiable as to carcinogenicity in
humans.

Group 4: Bahan kimia tersebut tidak bersifat karsinogen terhadap manusia.

Definisi IARC: The agent (mixture, exposure circumstance) is probably not carcinogenic to humans.

Individual susceptibility (Kerentanan Individu)

Menjelaskan perbedaan antara individu. Suatu kelompok individu bisa lebih berisiko bisa juga kurang
berisiko akibat pajanan bahan toksik dibanding kelompok lainnya

Industrial toxicology (Toksikologi Industri)

Bagian dari toksikologi lingkungan yang berhubungan dengan lingkungan kerja, juga mencakup
penilaian risiko, penetapan level yang diperbolehkan, dan perlindungan pekerja (14).

IPCS (International Programme on Chemical Safety)

Program yang diselenggarakan WHO untuk menentukan dasar ilmiah pengelolaan bahan-bahan kimia,
serta untuk memperkuat kapabilitas dan kapasitas keselamatan bahaya kimia. Program ini mencakup
semua kegiatan terkait bahan kimia untuk menjamin kesehatan dan keselamatan manusia dan
lingkungan. Mencakup semua bahan kimia, alami, manufaktur, dan berbagai macam situasi paparan
dari adanya bahan kimia di lingkungan pada proses ekstraksi atau sintesis, produksi industry,
transportasi, penggunaan dan pembuangan (19).

LC 50 (Lethal Concentration 50)

Konsentrasi bahan kimia yang diuji, ketika dilakukan pemajanan pada populasi hewan percobaan
(hewan uji), diperkirakan berakibat kematian fatal sampai 50% pada hewan percobaan. Biasanya
digunakan sebagai pengganti dari LD50 uji toksikologi akuatik dan toksikologi inhalasi (14).

LD 50 (Lethal Dose 50)

Jumlah senyawa kimia, jika dipaparkan pada hewan uji, diperkirakan berakibat kematian fatal sampai
50% pada hewan uji (14).

LOAEL (Lowest observed adverse effect level)

Konsentrasi atau jumlah zat terendah, yang ditemukan melalui percobaan atau pengamatan, yang
menyebabkan perubahan merugikan pada morfologi, kapasitas fungsional, pertumbuhan,
perkembangan, atau usia hidup organism yang menjadi sasarannya dari kondisi normal hingga
terpajan (20).

MAK

Konsentrasi maksmium zat kimia (gas, uap, atau bahan tertentu) di udara tempat kerja yang umumnya
tidak diketahui efek buruk pada kesehatan pekerja dan juga tidak menyebabkan gangguan seperti bau
mual, bahkan ketika berulang kali terpapar selama waktu yang lama, biasanya selama 8 jam sehari-
n
hari atau 40 jam kerja seminggu. MAK dikeluarkan oleh Negara Jerman (21).

_t id UTF-8 2 1

Minimum Risk Levels (MRLs)

Perkiraan pajanan manusia setiap hari oleh zat berbahaya tanpa adanya risiko menghasilkan efek non
kanker selama durasi pajanan tertentu (22).

Molecular Epidemiology (Epidemiologi Molekuler)

Sebuah ilmu yang berfokus pada kontribusi potensi factor genetic dan risiko lingkungan, diidentifikasi
pada tingkat molecular, etiologi, distribusi dan pencegahan penyakit pada keluarga dan populasi.

MPC (Maximum permissible concentration).

Konsentrasi yang ditetapkan oleh Komite Nasional Perlindungan Radiasi (NCRP/ National Committee
on Radiation Protection); konsentrasi maksimum rata-rata yang dianjurkan untuk radionuklida pada
seorang pekerja yang terpapar dengan asumsi bahwa ia bekerja 8 jam sehari, 5 hari seminggu, dan 50
minggu per tahun (15).

MSDS (Material Safety Data Sheet)

Merupakan bagian dari komunikasi standar hazard (Hak untuk diketahui), yang diminta oleh Federal
dan OSHA dari pabrik dan importer bahan-bahan kimia untuk mempersiapkan kompedium informasi
tentang produk mereka. Informasi yang tersedia pada MSDS mencakup sifat fisik, batas paparan yang
direkomendasikan, alat pelindung diri, prosedur penanganan tumpahan, pertolongan pertama, efek
kesehatan, dan data toksikologi (15).

MPD (Maximum permissible dose)

Dosis radiasi pengion yang diharapkan tidak menyebabkan cedera pada seseorang kapan saja selama
hidupnya (15).

MTD (Maximum Tolerated Dose)

MTD ditetapkan dengan tujuan sebagai pengujian oleh US EPA (Environmental Protection Agency)
sebagai dosis tertinggi yang menyebabkan penurunan berat badan tidak lebih dari 10% dibandingkan
kelompok kontrol yang sesuai dan tidak mengakibatkan kematian, tanda-tanda toksisitas klinis, atau
lesi patologis (seperti yang berhubungan dengan respon neoplastik) yang akan diprediksi
memperpendek kehidupan hewan. Ini merupakan konsep penting dalam uji toksisitas kronis; namun
relevansi hasil dalam dosis besar telah menjadi kontroversi (14).

Mutagenicity (Mutagenitas)

Mutasi yang menghasilkan perubahan dan diwariskan pada informasi genetic yang tersimpan dalam
DNA sel yang hidup. Bahan kimia yang dapat menyebabkan perubahan tersebut dikenal sebagai
mutagen dan prosesnya disebut dengan mutagenesis (14).
NAB (Nilai Ambang Batas)

Nilai ambang batas merupakan batas yang diperbolehkan konsentrasi zat di udara dan menunjukkan
kondisi yang diyakini bahwa hamper semua pekerja terpapar berulang-ulang, hari demi hari, tanpa efek
samping. Ambang batas didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia dari pengalaman di industry,
dari manusia, dan penelitian eksperimental hewan serta dimungkinkan berasal dari kombinasi
ketiganya. Merupakan padanan kata dari Threshold Limit Values (TLVs) (14).

Nilai Ambang Batas (NAB) merupakan konsentrasi bahan kimia diudara (airborne) dengan asumsi
bahwa hampir seluruh pekerja (nearly all workers) dapat terpajan bahan kimia tersebut selama waktu
bekerja tanpa dampak negatif terhadap kesehatan. NAB ini disusun dengan tujuan untuk melindungi
tenaga kerja dengan kriteria tertentu yaitu pekerja berusia dewasa, kondisi tubuh sehat dan normal.
Bahan kimia dengan nilai NAB yang sama tidak dapat diasumsikan memiliki efek toksik yang sama
maupun potensi biologis yang sama

BML

Baku Mutu Lingkungan dalam bahasa inggris Environmental Quality Standards (EQSs)

NCRP (National Committee on Radiation Protection)

Komite Nasional Perlindungan Radiasi yang merupakan kumpulan ilmuwan dan professional yang
membuat rekomendasi untuk proteksi radiasi di Amerika (15).

Nephrotoxicity (Nefrotoksisitas)

Kondisi patologis yang dapat disebabkan oleh bahan kimia (nephrotoxicant) dan menganggu fungsi
homeostatic normal pada ginjal. Hal ini sering dikaitkan dengan nekrosis tubulus proksimal (14).

Necrosis (Nekrosis)

Nekrosis adalah bentuk kematian sel yang dihasilkan dari trauma cedera selular akut (6).

Neurotoxicity (Neurotoksisitas)

Istilah umum yang mengacu pada semua efek toksik pada system saraf, termasuk efek toksik yang
diukur karena kelainan perilaku. Karena saraf merupakan system yang kompleks, baik secara structural
dan fungsional, dan memiliki cukup fungsi cadangan, studi tentang neurotoksisitas memiliki banyak
cabang dalam toksikologi antara lain elektofisiologi, fungsi reseptor, patologi, perilaku dan aspek
lainnya (14).

NFPA (National Fire Protection Association)

Organisasi dengan keanggotaan sukarela yang bertujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan
pencegahan dan perlindungan kebakaran. NFPA menerbitkan kode kebakaran nasional yang sering
disebut NFPA Ratings (15).

NIOSH (National Institute for Occupational Safety and Health)


Sebuah agen federal yang melakukan penelitian tentang kesehatan dan keselamatan kerja,
pelaksanaan uji dan sertifikasi, dan pelatihan tenaga professional kesehatan dan keselamatan kerja
(15).

NOAEL (No observed adverse effect level)

Konsentrasi tertinggi atau jumlah suatu zat, ditemukan berdasarkan percobaan atau pengamatan, yang
menyebabkan efek samping yang tidak terdeteksi pada morfologi, kapasitas fungsional, pertumbuhan,
perkembangan atau kehidupan organism pada kondisi pemaparan. Perubahan morfologi, kapasistas
fungsional, pertumbuhan atau kehidupan mungkin terdeteksi dan dinyatakan tidak berefek (14).

NOEL (No observed effect level)

Tingkat dosis tertinggi bahan kimia yang diberikan pada uji toksisitas, tidak menimbulkan efek yang
dapat diamati pada hewan uji. NOEL digunakan pada suatu bahan kimia dengan jalur dan durasi yang
bervariasi serta dampak buruknya (sebagai indicator toksisitas). NOEL pada spesies yang sensitif dan
dan indicator yang paling spesifik biasanya digunakan untuk pembuatan regulasi. Efek terkadang
berupa efek samping dan nilai ini disebut dengan NOAEL (No Observed Adverse Effects Level) (14).

NTP

National Toxicology Program (15). NTP melakukan klasifikasi karsinogen sebagai berikut:

K = Known to be human carcinogen (Bersifat karsinogen manusia)

R = Reasonable anticipated to be human carcinogen (Diantisipasi bersifat karsinogen pada manusia)

Oncogenes

Gen yang ketika diaktifkan dalam sel, dapat mengubah sel-sel normal menjadi sel neoplastik. Kadang-
kadang onkogen terbawa ke sel normal melalui infeksi virus, khususnya RNA virus atau retrovirus.
Dalam beberapa kasus, onkogen ini sudah ada dalam sel normal manusia dan membutuhkan mutasi
atau pengaktifan dari potensi bahayanya disebut proto-onkogen sehingga memproduksi gen kanker (14).

OSHA

Lembaga pemerintah di Amerika Serikat terkait kesehatan dan keselamatan di tempat kerja melalui
undang-undanga kesehatan dan keselamatan kerja, pembuatan standar OSHA untuk pekerja yang
terpapar oleh bahan kimia tertentu, konsentrasi bahan kimia di udara, dan sebagai prosedur
pemantauan. OSHA juga focus dalam penelitian (melalui National Institute for Occupational Safety and
Health, NIOSH), informasi, pendidikan, dan pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja (14).

OSHA 200 Log

Rekaman yang mencatat kejadian cedera dan penyakit pada pekerja yang diperlukan dalam
pembuatan OSHA Standard (15).
OSHA’s permissible exposure limits (PELs)

Batas yang diterbitkan dan ditegaskan oleh OSHA sebagai standar hokum. Kebanyakan PELs
dinyatakan sebagai konsentrasi zat rata-rata di udara selama 8 jam dan terjadi pemaparan pada
pekerja seumur hidup tanpa terjadinya penyakit yang serius (15).

OSHRC (Occupational Safety and Health Review Commission)

Komisi peninjauan kesehatan dan keselamtan kerja yang merupakan badan independen yang dibentuk
untuk meninjau tindakan Federal OSHA yang diselenggarkan oleh pemilih usaha, karyawan ataupun
perwakilannya (15).

QSAR (Quantitative Structure Activity Relationships)

Hubungan antara sifat fisik dan/atau kimia pada bahan-bahan kimia dan potensinya dalam
menimbulkan efek tertentu, melakukan reaksi tertentu, dan sebagainya. Tujuan dari studi QSAR dalam
toksikologi adalah untuk mengembangkan prosedur toksisitas suatu senyawa dapat diprediksi dari
struktur kimianya dengan analogi sifat-sifat toksikan (zat toksik) lain yang strukturnya dikenal dan
memiliki sifat beracun (14).

Reference Dose (RfD)

Jumlah paparan yang ditetapkan “aman”; biasanya berasal dari kandungan terendah yang tidak
menimbulkan efek pada studi eksperimental, dibagi dengan safety factor seperti 100 (14).

REL (Recommended Exposure Limit)

Batas yang diperbolehkan dan digeneralisasikan dengan rata-rata waktu tertimbang (time-weighted
average) dan dikembangkan oleh NIOSH berdasarkan data toksikologi dan hygiene industry (15).

Risk Assesment (Analisis Risiko)

Proses karakterisasi potensi yang merugikan dari paparan bahan kimia, juga mencakup
pengembangan ekspresi risiko kualitatif dan kuantitatif. Proses penilaian resiko terdiri dari empat
komponen yaitu identifikasi bahaya, penilaian dose-response (ekstrapolasi dosis tinggi ke dosis
rendah), penilaian pajanan, dan karakterisasi risiko (14).

Risiko

Probabilitas timbulnya efek yang merugikan akibat pajanan bahan toksik (14).

Risk and Safety phrase (R/S phrase)

Ringkasan dari kajian risiko (risk phrase) suatu bahan kimia dan tata cara penanganan (safety phrase)
bahan kimia. Format dari risk phrase terdiri dari huruf R diikuti dengan angka maksimum dua digit
disertai tambahan angka yang menunjukkan beberapa risiko tambahan atau gabungan, maksimum
kolom terdiri dari tiga kolom: [Rx/xx/xx]. Format untuk safety phrase terdiri dari huruf S diikuti dengan
angka maksimum dua digit disertai tambahan angka yang menunjukkan beberapa tata cara
penanganan bahan kimia tersebut secara benar: [Sx/xx/xx]. Penjelasan detail untuk risk and safety
phrase disajikan pada Tabel 1 (Risk phrase) dan 2 (Safety phrase). Risk and Safety phrase ini sangat
penting untuk mengetahui kajian risiko dan tata cara penanganan bahan kimia.

RTECS Number

Registry of Toxic Effects of Chemical Substances adalah nomor register untuk identifikasi bahan kimia
yang berkaitan dengan data toksikologi seperti LC50 dan LD50. Format nomor RTECS terdiri dari dua
digit huruf dan diikuti dengan maksimum tujuh digit angka: [AA-xxxxxxx]. Nomor register RTECS ini
berguna untuk mempermudah dalam proses menelusuri data toksikologi dalam database RTECS suatu
bahan kimia.

STEL (Short Term Exposure Limit)

Konsentrasi zat di udara dimana pekerja diperbolehkan terpapar dalam jangka waktu pendek, biasanya
15 menit. STEL diperbolehkan melebihi pajanan 8 jam. Seperti PELs, STELs juga diterbitkan dan
ditegakkan oleh OSHA (15).

Sub kronik

Efek yang ditimbulkan akibat pajanan periode waktu kira-kira 10% dari umur harapan hidup suatu
organisme

Subchronic toxicity (Toksisitas Subkronis)

Toksisitas akibat paparan kronis dari sejumlah zat toksik yang tidak menyebabkan toksisitas akut
secara jelas dalam jangka waktu yang diperpanjang tetapi tidak signifikan selama umur spesies
bersangkutan. Pada uji toksisitas subkronis menggunakan mamalia, periode selama 30 hingga 90 hari
dianggap sesuai (14).

Synergism and Potentiation (Sinergisme dan Potensiasi)

Sinergisme dan potensiasi telah seringkali digunakan dan didefinisikan sebagai toksisitas yang lebih
besar ketika dua senyawa diberikan secara bersamaan atau berurutan daripada diberikan sendiri-
sendiri (14).

Target Organ

Organ biologis yang paling sensitif akibat pajanan suatu bahan toksik

TDI (Tolerable daily intake)

Perkiraan jumlah zat dalam air, udara, makanan atau minuman yang dapat dikonsumsi setiap hari
seumur hidup tanpa adanya risiko kesehatan. TDI dihitung berdasarkan data toksisitas laboratorium
dengan faktor-faktor ketidakpastian yang diterapkan (23).

Teratogenic (Teratogenitas)

Mengacu pada kecacatan dalam proses reproduksi baik berakibat pada kematian janin atau embrio
maupun kelahiran anak dengan cacat fisik, mental, perilaku maupun kecacatan dalam masa
perkembangannya. Senyawa yang menyebabkannya disebut teratogen (14).
Threshold dose (Dosis Ambang)

Batas dosis minimal pajanan yang belum memperlihatkan efek toksik (14).

TLV (Threshold Limit Value)

Nilai ambang batas merupakan batas yang diperbolehkan konsentrasi zat di udara dan menunjukkan
kondisi yang diyakini bahwa hamper semua pekerja terpapar berulang-ulang, hari demi hari, tanpa efek
samping. Ambang batas didasarkan pada informasi terbaik yang tersedia dari pengalaman di industry,
dari manusia, dan penelitian eksperimental hewan serta dimungkinkan berasal dari kombinasi
ketiganya (14).

TLV-C (Threshold Limit Value-Ceiling)

Nilai ambang batas langit-langit adalah konsentrasi yang seharusnya tidak boleh melebihi walaupun
sesaat (14).

NAB batas konsentrasi tertinggi yang diperkenankan atau berasal dari TLV-Ceiling adalah konsentrasi
tertinggi di udara tempat kerja yang tidak boleh dilampaui meskipun dalam waktu sekejap.

TLV-STEL (Threshold Limit Value–Short-Term Exposure Limit)

Nilai ambang batas paparan jangka pendek adalah konsentrasi tertinggi pada pekerja yang terpajan
dalam jangja waktu sampai 15 menit secara terus-menerus, tanpa menderita (1) iritasi, (2) perubahan
jaringan kronis dan menetap, atau narcosis yang dapat meningkatkan rawan kecelakaan (14).

NAB batas pemajanan singkat atau berasal dari TLV-STEL (Short Term Exposure Limit) didefinisikan
sebagai konsentrasi bahan kimia di udara tempat kerja yang tidak boleh dilampaui atau konsentrasi
maksimum dimana pekerja terpapar bahan kimia pada periode yang singkat yaitu tidak lebih dari 15
menit. Pekerja diasumsikan masih dapat menerima pajanan tersebut tanpa terjadinya iritasi, kerusakan
jaringan tubuh maupun terbius.

TLV-TWA (Threshold Limit Value–Time Weighted Average)

Nilai ambang batas konsentrasi selama 8 jam per hari kerja normal atau 40 jam kerja selama seminggu
dimana semua pekerja terpapar berulang kali, hari demi hari, tanpa efek samping. Time-weighted
Average memungkinkan diperbolehkannya pajanan melampaui ambang batas dengan asumsi bahwa
para pekerja mendapatkan paparan yang lebih rendah pada kesempatan bekerja di waktu lainnya.
Dalam beberapa kasus, rata-rata konsentrasi dihitung untuk jangka waktu satu minggu bukan
dibandingkan dengan hari kerja (14).

NAB rata-rata dengan mempertimbangkan waktu atau berasal dari TLV-TWA (Threshold Limit Value
Time weighted average) bahan kimia di udara lingkungan kerja didefinisikan sebagai konsentrasi yang
tidak boleh dilampaui atau konsentrasi maksimum dimana pekerja dapat terpapar bahan kimia selama
tidak lebih dari 8 jam per hari atau 40 jam perminggu.
Toksikan

Bahan toksik yang dihasilkan oleh atau sebagai hasil samping dari aktivitas manusia dan
menyebabkan efek yang merugikan bila diberikan pada organism hidup (14).

Toksikokinetik

Ilmu yang mempelajari bagaimana tubuh memproses bahan toksik yang masuk dan tentang hubungan
kuantitatif antara absorpsi, distribusi, dan ekskresi bahan kimia dan metabolitnya (14).

Toksikologi

Cabang ilmu yang mempelajari tentang racun (toksikan) dan efeknya . Racun didefinisikan sebagai zat
yang meenyebabkan efek merugikan jika diberikan (14).

Toksin

Bahan toksik yang dihasilkan secara alami oleh organism (14).

Toksisitas

Kapasitas atau kemampuan suatu bahan toksik menimbulkan efek kesehatan pada suatu organisme

Toxic effects (Efek Toksik)

Efek kesehatan yang muncul sebagai akibat pajanan bahan toksik

Toxic Symptom

Suatu rasa atau tanda yang mengindikasikan keberadaan suatu bahan toksik dalam sistem organism.

Toxicodynamics (Toksikodinamik)

Ilmu yang mempelajari mekanisme biokimia dan fisiologi dari bahan toksik pada target organ
(bagaimana bahan toksik mempengaruhi tubuh)

TSS (Total Suspended Solid)

Bahan padatan termasuk organik dan anorganik, yang tersuspensi dalam air. Hal ini mencakup lumpur,
plankton, dan limbah industry (24).

TTS (Temporary Threshold Shift)

Hilangnya pendengaran akibat paparan kebisingan, baik secara keseluruhan ataupun sebagian
pemulihan selama waktu yang tidak cukup ketika sumber kebisingan dihilangkan (15).

TWA (Time-Weighted Average)

Mengacu pada konsentrasi bahan beracun tertimbang di udara untuk durasi waktu tertentu, biasanya
delapan jam (15).
UN Number

Terdiri dari 4 digit angka yang mengidentifikasi bahan berbahaya dan hasil produknya (seperti bahan
peledak dan bahan beracun) pada kegiatan perdagangan (komersial). Sistem kode ini banyak
digunakan dalam perdagangan internasional, misalnya untuk menggambarkan isi dalam peti kemas.
Beberapa komponen kimia memiliki nomor UN sendiri-sendiri. Zat kimia yang memiliki berbagai macam
bentuk misalnya dapat berbentuk fase padat dan dapat berbentuk fase cair, mendapatkan nomor UN
yang berbeda (25).

Uncertainty factor (UF) / Safety Factor

Hasil dari beberapa faktor tunggal terdiri dari NOAEL atau LOAEL pada efek kritis dibagi untuk
menghasilkan asupan yang ditoleransi. Faktor-faktor ini mengharuskan kecukupan studi, ekstrapolasi
antarspesies, variabilitas antar individu pada manusia, kecukupan dari database secara keseluruhan,
dan sifat toksisitas. Pemilihan UF harus didasarkan pada bukti ilmiah yang ada (14).

Xenobiotic

Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan setiap zat kimia yang berinteraksi dengan
organism yang tidak terjadi dalam jalur metabolism normal. Penggunaan istilah ini sebagai pengganti
“Senyawa Asing” yang sering digunakan (14).
Daftar Pustaka:

1. http://www.acgih.org/about/history.htm
(diunduh Februari 2012)
2. http://www.eoearth.org/article/Acceptable_daily_intake_%28ADI%29
(diunduh Februari 2012)
3. http://www.aiha.org/aboutaiha/AIHAMembership/Pages/default.aspx
(diunduh Februari 2012)
4. http://www.acgih.org/Products/beiintro.htm
(diunduh Februari 2012)
5. http://www.atsdr.cdc.gov/
(diunduh Februari 2012)
6. http://apoptosisinfo.com/
(diunduh Februari 2012)
7. http://water.epa.gov/type/rsl/monitoring/vms52.cfm
(diunduh Februari 2012)
8. http://old.iupac.org/goldbook/BT06900.pdf
(diunduh Februari 2012)
9. http://www.cancer.gov/dictionary?cdrid=45618
(diunduh Februari 2012)
10. http://www.wiley-vch.de/books/sample/3527270493_c01.pdf
(diunduh Februari 2012)
11. http://www.cancer.org/Cancer/CancerCauses/OtherCarcinogens/GeneralInformationaboutCarcinog
ens/known-and-probable-human-carcinogens
(diunduh Februari 2012)
12. http://cas.org/aboutcas/index.html
(diunduh Februari 2012)
13. http://www.businessdictionary.com/definition/chemical-oxygen-demand-COD.html
(diunduh Februari 2012)
14. Hodson, Ernest. A textbook of Modern Toxicology Third Edition. Canada : A John Willey & Sons
Publication, 2004
15. Plog, Barbara A dan Patricia J Quinlan. Fundamental of Higiene Industry 5th Edition. Amerika
Serikat : National Safety Council, 2001
16. http://pharmacologycorner.com/pharmacodynamics-half-maximal-effective-concentration-ec50-
definition/
(diunduh Februari 2012)
17. http://www.epa.gov/opp00001/science/efed_databasesdescription.htm
(diunduh Februari 2012)
18. http://www.epa.gov/oppt/newchems/pubs/ncelmain.htm
(diunduh Februari 2012)
19. http://www.who.int/ipcs/en/
(diunduh Februari 2012)
20. http://goldbook.iupac.org/LT06909.html
(diunduh Februari 2012)
21. http://www.dguv.de/ifa/en/gestis/limit_values/pdf/mak.pdf
(diunduh Februari 2012)
22. http://www.atsdr.cdc.gov/mrls/index.asp
(diunduh Februari 2012)
23. http://www.greenfacts.org/glossary/tuv/TDI-tolerable-daily-intake.htm
(diunduh Februari 2012)
24. http://www.ndhealth.gov/wq/sw/Z6_WQ_Standards/WQ_TSS.htm
(diunduh Februari 2012)
25. http://www.unnumber.net/index.php?page=5
(diunduh Februari 2012)

Anda mungkin juga menyukai