Pengertian Malaria
Malaria merupakan penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium
yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual didalam
darah. Infeksi malaria memberikan gejala berupa demam, menggigil, anemia dan
splenomegali. Penyakit menular ini sangat dominan di daerah tropis dan sub-tropis atau
kawasan tropika yang biasa namun apabila diabaikan dapat menjadi penyakit yang
serius. Parasit penyebab malaria seperti malaria jenis Plasmodium Falciparum
merupakan malaria tropika yang sering menyebabkan kematian. Ia adalah suatu
protozoa yang dipindahkan kepada manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina
terutama pada waktu terbit dan terbenam matahari.
Setidaknya 270 juta penduduk dunia menderita malaria dan lebih dari 2 miliar
atau 42% penduduk bumi memiliki risiko terkena malaria. WHO mencatat setiap
tahunnya tidak kurang dari 1 hingga 2 juta penduduk meninggal karena penyakit yang
disebarluaskan nyamuk Anopheles. Penyakit malaria juga dapat diakibatkan karena
perubahan lingkungan sekitar seperti adanya pemanasan global yang terjadi saat ini
mengakibatkan penyebaran penyakit parasitik yang ditularkan melalui nyamuk dan
serangga lainnya semakin mengganas. Perubahan temperatur, kelembaban nisbi, dan
curah hujan yang ekstrim mengakibatkan nyamuk lebih sering bertelur sehingga vector
sebagai penular penyakit pun bertambah dan sebagai dampak muncul berbagai
penyakit, diantaranya demam berdarah dan malaria
3. Masa Inkubasi
Masa inkubasi dapat terjadi pada :
Masa inkubasi pada manusia (intrinsik)
Masa inkubasi bervariasi pada masing-masing Plasmodium. Masa inkubasi
pada inokulasi darah lebih pendek dari infeksi sporozoid. Secara umum masa
inkubasi Plasmodium falciparum adalah 9 sampai 14 hari, Plasmodium vivax
adalah 12 sampai 17 hari, Plasmodium ovale adalah 16 sampai 18 hari,
sedangkan Plasmodium malariae bisa 18 sampai 40 hari.
Infeksi melalui transfusi darah, masa inkubasinya tergantung pada jumlah
parasit yang masuk dan biasanya bisa sampai kira-kira 2 bulan.
Masa inkubasi pada nyamuk (ekstrinsik)
Setelah darah masuk kedalam usus nyamuk maka protein eritrosit akan dicerna
oleh enzim tripsin kemudian oleh enzim aminopeptidase dan selanjutnya
karboksipeptidase, sedangkan komponen karbohidrat akan dicerna oleh
glikosidase. Gametosit yang matang dalam darah akan segera keluar dari
eritrosit selanjutnya akan mengalami proses pematangan dalam usus nyamuk
untuk menjadi gamet (melalui fase gametogenesis). Adapun masa inkubasi atau
lamanya stadium sporogoni pada nyamuk adalah Plasmodium vivax 8-10 hari,
Plasmodium falsiparum 9-10 hari, Plasmodium ovale 12-14 hari dan
Plasmodium malariae 14-16 hari.
4. Pathofisiologi
Setelah masuk melalui darah dan sampai di sistem hati manusia, parasit ini
akan berkembang biak dengan cepat yang kemudian keluar dan menginfeksi sel darah
merah, yang mana proses inilah yang menimbulkan timbulnya demam pada penderita
malaria. Selanjutnya adalah parasit plasmodium akan terus berkembang biak dalam
sel darah merah yang kemudian keluar untuk menginfeksi sel darah merah lain yang
masih sehat, hal inilah yang menyebabkan terjadinya gejala panas atau demam naik
turun pada penderita malaria. Walaupun sebenarnya sistem limpa manusia bisa
menghancurkan sel darah merah yang terinfeksi oleh parasit, tetapi parasit
plasmodium jenis falciparum dapat membuat sel darah merah menempel pada
pembuluh darah kecil dengan cara melepaskan protein adhesif, sehingga dengan
begini sel darah merah yang terinfeksi tidak dapat masuk kedalam sistem limpa untuk
dihancurkan. Dengan kemampuan inilah plasmodium falciparum sering menjadi
penyakit malaria akut, karena dengan kemampuan menempelkan sel darah merah
yang telah terinfeksi di dinding pembuluh darah kecil secara simultan sehingga dapat
menyumbat peredaran darah ke otak yang sering mengakibatkan kondisi koma pada
penderita penyakit malaria (lihat gambar di atas).
Lain halnya dengan sebagian parasit plasmodium jenis vivax atau ovale tidak
mempunyai kecenderungan yang mematikan seperti plasmdium falciparum tetapi
dengan kemampuan menghasilkan hipnosoites yang tetap aktif selama beberapa bulan
bahkan tahun, sehingga penderita penyakit malaria yang disebabkan plasmodium ini
sering mengalami malaria yang baru kambuh dan kambuh lagi selama beberapa bulan
bahkan tahun setelah terinfeksi pertama kali, dan sangat sulit dibasmi secara tuntas
dari dalam tubuh manusia terinfeksi.
9. OBAT MALARIA
Berikut adalah daftar obat yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit malaria:
a. Atovaquone/Proguanil (Malarone)
Obat ini dapat digunakan 1-2 hari sebelum melakukan perjalanan ke daerah
epidemi malaria (dibanding dengan obat lain yang harus digunakan dalam
jangka waktu yang lebih panjang).
Pilihan terbaik untuk waktu perjalanan yang lebih singkat ke daerah epidemi
malaria karena obat ini hanya digunakan dalam waktu 7 hari setelah perjalanan
ke daerah epidemi, dibandingkan dengan obat lain yang harus digunakan 4
minggu sepulangnya dari daerah epidemi malaria.
Efek samping yang sangat rendah (hampir tidak ada efek samping).
Mudah untuk dibeli di apotek.
b. Klorokuin
Pilihan yang baik untuk perjalanan yang panjang ke daerah epidemi malaria
karena obat ini digunakan mingguan (satu minggu sekali).
Dapat digunakan oleh wanita hamil.
Beberapa orang lebih suka mengambil dosis mingguan.
c. Doxycycline
Obat ini dapat diambil 1-2 hari sebelum tiba di tempat epidemi malaria.
Obat malaria yang paling murah di pasaran saat ini.
Obat ini juga melindungi dari beberapa infeksi lain seperti Rickettsiae and
leptospirosis.
d. Mefloquine
Sangat cocok untuk perjalanan panjang dan lama ke tempat epidemi malaria
karena obat ini hanya digunakan seminggu sekali.
Dapat digunakan oleh wanita hamil.
e. Primakuin
Obat ini sangat efektif menangkal plasmodium vivax sehingga sangat cocok
digunakan di daerah epidemi malaria vivax.
Obat hanya perlu digunakan 7 hari setelah meninggalkan tempat epidemi.
Obat digunakan 1-2 hari sebelum ke tempat epidemi malaria.