Anda di halaman 1dari 12

BIONOMIK

DAN
PENGENDALIAN

VEKT
OR
PINJA
L
TIKUS
KELOMPOK 5

Ulfa
K111 12 105
Riri Suwahyuni Wahid
K111 12 275
Syamsuhuda
K111 12 311
Thesalonika Rante
K111 12 313

Fakta Masalah
Beberapa
species pinjal
menggigit dan
menghisap
darah
manusia.

Vektor
terpenting untuk
penyakit pes dan
murine typhus
ialah pinjal tikus
Xenopsylla
cheopis.

Penyakit pes
pertama kali
masuk
Indonesia pada
tahun 1910

Penyakit ini sampai


sekarang masih
menjadi masalah
kesehatan yang
dapat
menimbulkan
kejadian luar biasa
(KLB) ataupun
wabah.

Kematian
tertinggi
terjadi pada
tahun 1934,
yaitu 23.275
orang

Pinjal Tikus
Pinjal merupakan salah satu parasit yang paling
sering ditemui pada hewan kesayangan baik anjing
maupun kucing. Xenopsylla cheopis adalah parasit
dari hewan pengerat, terutama dari genus Rattus,
dengan klasifikasi:
Kingsdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Ordo : Siphonaptera
Family : Pulicidae
Genus : Xenopsylla
Species : X. cheopis

Morfologi Pinjal
Berukuran kecil dengan panjang 1,5-3,3 mm
Berwarna gelap
Bersayap dengan bagian-bagian mulut
seperti tabung
Sepasang kaki belakang digunakan untuk
melompat (secara vertikal sampai 7 inch (18
cm); horizontal 13 inch (33 cm)
Kulit tubuhnya keras, ditutupi oleh banyak
bulu dan duri pendek.

Siklus Hidup

Pencegahan
Menyedot menggunakan vaccum
(Khususnya di mobil jika sering berpergian, daerah
berkarpet, dan perabotan yang sering dikunjungi oleh
hewan peliharaan)
Pencucian
(Tempat tidur hewan peliharaan, kasur, selimut dan
barang lainnya dengan air panas jika memungkinkan)
Penyemprotan Lingkungan
(Ada beberapa macam spray/semprotan yang
tersedia yang bertujuan membunuh kutu loncat di
lingkungan sekitarnya)

Rekapitulasi
Tabel
N
o

Bionomik
NAMA

Jenis Pinjal

Larv
a

Dewasa

Pengendal
ian
Fisik

1.

Riri Suwahyuni Xenopsylla


K111 12 275 cheopis dan
Stivalius
cognatus

Habitat
hangat
kondisi kering
(sarang tikus
rumah)
Makanan:
darah
mangsanya

Perangkap
hidup (live
trap)

2.

Ulfa
K111 12 105

Lingkungan
lembab, pada
musim semi
dan musim
gugur

Pemeriksaa
n dan
diseksi dari
fleaswere
menggunak
an

C.tesquorum,
A.rossica,
C.Sekundus,
Mesopsylla
Hebes,
monoxenous

No
3.

NAMA
Syamsuhuda
K111 12 311

4.

Thesalonika
Rante
K111 12 313

Jenis
Pinjal
Xenopsyll
a cheopis

Bionomik
larva
Larva
memerlu
ka
tempat
kering
untuk
berkemb
ang.

Dewasa

Pengenda
lian
Fisik

Tidak
Live Trap
suka
lembab
dan udara
rendah ;
Berpindah
pindah
dari satu
ke yang
lainnya
saat iklim
kering
Cenderun Memasang
g
Live Trap
menghind
ari
cahaya

Pembahasan
(Bionomik)
Pinjal dewasa bersifat temporal, berada dalam tubuh
saat membutuhkan makanan dan tidak permanen.
Pinjal dewasa juga tidak menyukai tempat lembab
dan bersuhu rendah sehingga pinjal ini akan
berpindah dari host satu ke host lain yang memiliki
tubuh atau iklim kering.
Larva pinjal lebih menyukai tikus rumah R. Tanezumi
dikarenakan tikus tersebut termasuk kelompok tikus
domestik (pemukiman manusia, rumah, dan gudang)
sehingga tubuh mereka kering
Saat mendeteksi cahaya pinjal akan berpindah
tempat ataupun berpindah ke host yang lainnya.

Pembahasan
(Pengendalian)
Memasang live trap di area yang terdapat
tanda-tanda tikus.
Keberhasilam penangkapan dipengaruhi oleh
penempatan perangkap yang tepat karena
Tikus memiliki sifat thigmotaxis yaitu
mempunyai lintasan yang sama saat mencari
makan, sarang dam aktivitas lainnya.
Pemakaian racun tikus kurang dianjurkan
sebagai bentuk dalam pengendalian vektor
pinjal.

Kesimpulan
Pinjal merupakan serangga kecil Siphonaptera yang
bersifat parasitic dan hidup di tempat-tempat yang sering
di kunjungi tikus dan bisa menyebabkan penyakitpenyakit menular pada manusia.

Pinjal dewasa (X. cheopis) tidak menyukai tempat


yang lembab, dan berpindah tempat saat kering, serta
cenderung menghindari cahaya.
Pencegahan pinjal dilakukan dengan menyedot
dengan
menggunakan
vaccum,
pencucian,
dan
penyemprotan lingkungan.
Cara pengendalian vector pinjal yang baiknya dilakukan oleh
ibu rumah tangga atau anggota keluarga lainnya yaitu
dengan memasang live trap pada jalur-jalur dan tempat
keberadaan tikus.

Daftar Pustaka
Ulfa (K111 12 105): E. I. Koshel, dkk. 2014.
Phylogenetic Analysis of Entomoparasitic Nematodes,
Potential Control Agents of Flea Populations in Natural
Foci of Plague. Hindawi Publishing Corporation BioMed
Research International.
Riri Suwahyuni Wahid (K111 12 275): Jarohman
Raharjo, dkk. 2012. Studi Kepadatan Tikus dan
Ektoparasit (Fleas) Pada Daerah Fokus dan Bekas Pes.
Jurusan Kesehatan Masyarakat FKIK UNSOED.
Syamsuhuda (K111 12 311): Dina Supriyati, dkk.
2013. Spesies Tikus, Cecurut dan Pinjal yang Ditemukan
di Pasar Kota Banjarnegara, Kabupaten Banjarnegara
Tahun 2013. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Diponegoro.
Thesalonika Rante (K111 12 313): Emy Rahmawati.
2013. Partisipasi Ibu Dalam Pemasangan Live Trap

Anda mungkin juga menyukai