Anda di halaman 1dari 6

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

3.1.1. Klasifikasi Pengukuran Kemiringan Pantai

Tabel 1. Tabel Klasifikasikan Pengukuran Kemiringan Pantai

Pantai Taman Pantai Parang


Panjang Sudut Klasifikasi Sudut Klasifikasi
Transek Kemiringan Kemiringan

1 0,410715399 Datar 12,15267413 Agak Curam


2 0,74268147 Datar 12,14950093 Agak Curam
3 0,876907741 Datar 11,85446274 Agak Curam
4 1,234631705 Landai 8,686123901 Agak Curam
5 1,351861876 Landai 8,605575087 Agak Curam
6 1,42372481 Landai 8,605575087 Agak Curam
7 0,545657593 Datar 19,65382406 Curam
8 1,182543103 Landai 19,46052851 Curam
9 0,457137477 Datar 19,55380143 Curam
10 1,468800714 Landai 7,317902218 Agak Curam
11 1,261024199 Landai 7,317902218 Agak Curam
12 1,701354605 Landai 7,317902218 Agak Curam
13 11,03899479 Agak Curam
14 10,90599861 Agak Curam
15 10,90599861 Agak Curam
16 9,43881556 Agak Curam
17 9,43881556 Agak Curam
18 9,33969451 Agak Curam
19 8,673555032 Agak Curam
20 8,578094201 Agak Curam
21 8,579794149 Agak Curam
22 16,05475932 Curam
23 16,0569183 Curam
24 16,0569183 Curam

Tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 12 sudut kemiringan pada pantai taman
yang berkisar antara 0,411o – 1,701. Hal tersebut menunjukkan bahwa pantai taman
Sebagian besar merupakan pantai yang datar dan landai. Berbeda dengan pantai
parang yang kemiringannya berkisar antara 7,318-19,653 pada 24 titik. Kemiringan
tersebut tergolong agak curam dan curam menurut klasifikasinya.

3.1.2. Hasil Pengukuran Kemiringan Pantai


Data Kemiringan Pantai Taman
900
800
700
600 m
500 Pantai Taman (cm)
400
300
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Gambar 1. Grafik Hasil Pengukuran Pantai Taman

DATA KEMIRINGAN PANTAI PARANG


250

200

150
Cm

100

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
m

m Pantai Parang (cm)

Gambar 2. Grafik Hasil Pengukuran Pantai Parang

3.2. Pembahasan
Kemiringan pantai menurut chasanah et al. (2017), dapat identifikasi dengan
melihat kedalaman pantai sehingga dapat mengetahui sudut kemiringan pantai.
Data pengamatan didapatkan dari website Batnas milik Badan Informasi Geospasial
yang selanjutnya diolah dengan menggunakan software QGIS. Pantai taman terletak
di Desa Hadiwarno, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa
Timur. Sudut kemiringan terkecil sampai terbesar yaitu 0,410715399 - 1,701354605.
Sudut kemiringan tersebut tergolong datar sampai landai berdasarkan klasifikasi.
Data kemiringan yang didapatkan pada saat praktikum sama dengan data referensi
bahwa nilai kemiringan paling kecil 0,7% dan terbesar yaitu 3% dengan klasifikasi
datar sampai landai (Setyawan et al., 2017). Pantai parang merupakan salah satu
pantai yang berada di Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa. Berdasarkan data
didapatkan sudut kemiringan berkisar antara 7,317902218 sampai 19,65382406. Hal
ini sesuai dengan data yang diperoleh Cahyanto et al. (2014), bahwasannya
kemiringan pantai parang berkisar antara 7,3179 o
– 19,6527 o. Kemiringan tersebut
tergolong pada agak curam sampai curam menurut klasifikasinya.

Faktor yang menyebabkan kemiringan pantai diantaranya dipengaruhi oleh


bentuk topografi daratan yang cenderung miring atau daerah berbukit serta
kemiringan lereng pantainya dipengaruhi oleh aktivitas kapal ferry yang
menyebabkan kawasan pantai sekitar pelabuhan mendapat tekanan yang kuat
(Kalay et al., 2018). Menurut Ladopura (2014), bahwa profil pantai secara
keseluruhan sangat dipengaruhi berbagai hal yaitu dinamika kondisi oseanografi
perairan pantai, aktivitas geologi kawasan pantai misalnya terjadi longsoran di
kawasan pesisir serta kondisi topografi massa daratan dan perairan. Kemiringan
pantai juga diakibatkan karena pada kawasan pasang tinggi (garis pantai)
mendapatkan tekanan yang tinggi akibat gelombang dan arus sedimen yang berada
di sekitar tergerus dan mengalami perpindahan. Selain itu diduga juga sebagai
akibat pengaruh aktivitas penambangan pasir oleh masyarakat (Kalay et al., 2018).
Pantai yang terjal atau curam sangat berperan dalam menahan aktifitas
gelombang sedangkan pantai yang landai dapat digunakan dalam kegiatan
pemanfaatan pesisir (Arini et al., 2014). Kemiringan lereng pantai merupakan salah
satu bagian geomorfologi pantai yang dijadikan indikator dinamika pantai.
Kestabilan garis pantai dapat digambarkan melalui kemiringan lereng pantai. Hal
tersebut dikarenakan kemiringan pantai memiliki hubungan langsung dengan
dominansi dan sebaran sedimen. Dampak yang dapat terjadi akibat terjadinya
kemiringan pantai adalah perubahan geomorfologi pantai akibat dinamika
kemiringan lereng dan distribusi sedimen yang dapat memicu terjadinya abrasi dan
akresi pada pantai. Perubahan geomorfologi atau bentuk pantai ini dapat terjadi
akibat adanya respons dinamis alami pantai terhadap laut, yang mana jika terjadi
secara terus menerus tanpa ada faktor penghambat, maka akan terbentuk suatu
kesetimbangan pantai. Kestabilan dan perubahan pantai tersebut ditentukan oleh
besaran energi eksternal dan daya tahan material penyusun pantai, akan
menentukan pantai tersebut akan stabil atau akan mengalami perubahan (Kalay et
al., 2018). Cara pencegahan agar pantai tidak menjadi terjal ialah dapat dilakukan
dengan penanaman mangrove yang berkala dan pelestarian habitat pesisir.
Penggunaan pemecah gelombang juga dapat di daerah bibir pantai sehingga apabila
terdapat gelombang dan arus yang kuat sedimen pantai tersebut tidak mudah
terkikis (Suprapto et al., 2016).

Setyawan, R., Setiyono, H., & Rochaddi, B. (2017). Studi Rip Current di Pantai
Taman, Kabupaten Pacitan. Journal of Oceanography, 6(4), 639-649.
Cahyanto, N. P., Setiyono, H., & Indrayanti, E. (2014). Studi Profil Pantai di Pulau
Parang Kepulauan Karimunjawa Jepara. Journal of Oceanography, 3(2), 161-166.
Chasanah, I., Purnomo, P. W., & Haeruddin, H. (2017). Analisis Kesesuaian Wisata
Pantai Jodo Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Jurnal
Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and
Environmental Management), 7(3), 235-243.
Arini, D.P., Indarjo, A., dan Helmi, M. 2014. Kajian Kerentanan Pantai Di Pesisir
Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah. Journal Of Marine Reasearch.
3(4):462-468.
Kalay, D.E., Lopulissa, V.F., dan Noya, Y.A. 2018. Analisis Kemiringan Lereng
Pantai Dan Distribusi Sedimen Pantai Perairan Negeri Waai Kecamatan
Salahutu Provinsi Maluku. Jurnal Triton. 14(1):10-18.
Ladopura, A. 2014. Distribusi Spasial Sedimen Di Sepanjang Pesisir Pantai Utara Teluk
Ambon Luar. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas
Pattimura.
Suprapto, O., Syawaludin A. Harahap dan Titin Herawati. 2016. Analisis Kerentanan
Fisik Pantai di Pesisir Garut Selatan Jawa Barat. Jurnal Perikanan Kelautan, 7(2):
51-57.

Anda mungkin juga menyukai