Anda di halaman 1dari 13

BAB IV

HASIL DAN ANALISA

4.1 Hasil

4.1.1 Pengadaan Citra Satelit


Langkah awal dalam analisa perubahan garis pantai menggunakan citra
satelit adalah pengadaan citra satelit. Data citra satelit yang diambil
merupakan lokasi yang berada di Kecamatan Singkawang Selatan dalam
rentang waktu tahun 2014 sampai 2021 yang di download pada aplikasi
Google Earth Pro. Berikut ini gambar data citra satelit yang digunakan.

Gambar 4.1 Data Citra Satelit Google Earth Pro 2014 dan 2015

Gambar 4.2 Data Citra Satelit Google Earth Pro 2016 dan 2017

Gambar 4.3 Data Citra Satelit Google Earth Pro 2018 dan 2019

36
37

Gambar 4.4 Data Citra Satelit Google Earth Pro 2020 dan 2021
Data citra satelit yang telah di download kemudian diolah
menggunakan ArcGIS.

Gambar 4.5 Citra Diolah Menggunakan Perangkat Lunak ArcGIS

4.1.2 Koreksi Geometrik


Koreksi geometrik dilakukan untuk memperoleh titik sebenarnya di
bumi dengan rektifikasi data citra. Add control point yang digunakan diambil
dari Badan Informasi Geospasial (BIG) batas wilayah tahun 2018.
Pengambilan control point dilakukan agar data yang belum terkoreksi
memiliki data spasial dengan fungsi menyamakan koordinat citra dengan
batas wilayah tahun 2018 agar tidak bergeser dan memilik titik yang akurat.
Koreksi geometrik dilakukan pada tahun 2014-2021 dan tampilannya sebagai
berikut.
Tabel 4.1 Koordinat Koreksi Geometrik
Koordinat
Titik
E N
1 265362,720 95033,270
2 263405,270 92918,660
38

Gambar 4.6 Koreksi Geometrik

4.1.3 Digitasi
Proses digitasi dilakukan untuk mendapatkan nilai garis pantai, dengan
cara membuat polyline pada data citra satelit yang diperoleh dari google earth
pro menggunakan aplikasi ArcGIS. Tahun yang digunakan dalam proses
digitasi yaitu 2014, 2018 dan 2021 agar dapat terlihat perubahan garis pantai
yang terjadi dalam skala 1:10.000. Berikut adalah gambar dari proses digitasi
yang dilakukan.

Gambar 4.7 Digitasi Citra Tahun 2014

Gambar 4.8 Digitasi Citra Tahun 2018


39

Gambar 4.9 Digitasi Citra Tahun 2021

Hasil dari proses digitasi menggunakan polyline mendapatkan nilai dari


garis pantai pada tahun 2014 sepanjang 3590,21197913141 m, 2018
sepanjang 3180,70031179633 m dan tahun 2021 sepanjang
3147,28080142867 m.

4.1.4 Overlay
Untuk mengetahui pola perubahan garis pantai Pasir Panjang dalam
jangka tahun 2014–2021 dapat dilakukan dengan menggunakan metode
overlay. Garis pantai Pasir Panjang selama 7 tahun terakhir bisa dilihat pada
gambar berikut ini dengan menggunakan polyline tahun 2014, 2018 dan 2021.

Gambar 4.10 Overlay Polyline Tahun 2014, 2018 dan 2021


40

Proses overlay menghasilkan pola perubahan garis pantai, baik itu


abrasi maupun akresi yang terjadi dari tahun 2014 sampai 2021.

4.1.5 Layout
Merupakan tahapan akhir dari proses pengolahan data yang digunakan
untuk menampilkan output berupa peta garis pantai. Skala yang digunakan
pada peta yaitu 1:10.000 dengan menampilkan garis pantai tahun 2014, 2018
dan 2021.

Gambar 4.11 Overlay Garis Pantai Tahun 2014 dan 2021


Peta diatas menunjukkan gambar garis pantai Pasir Panjang yaitu tahun
2014 yang ditandai dengan warna merah, tahun 2018 ditandai dengan warna
kuning dan garis pantai tahun 2021 yang ditandai dengan warna hijau.

4.1.6 Luas Dan Rata-Rata Perubahan Garis Pantai


Berikut ini adalah data rincian luas pantai Pasir Panjang tahun 2014 dan
tahun 2021 yang disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 4.2 Luas Pantai Pasir Panjang 2014 – 2021
Tahun 2014 2018 2021 Perubahan Rata-rata
Luas m2 43839,159 47760,101 40689,810 31449,349 45806,804
Sumber : Hasil Analisis, 2022
41

Perhitungan luas pantai Pasir Panjang dilakukan dengan menggunakan


perangkat lunak ArcGIS, pantai Pasir Panjang mengalami penambahan luas
yang awalnya pada tahun 2014 memiliki luas 43839,1593433047 m2, menjadi
47760,1006229504 m2 pada tahun 2018 dan mengalami penyusutan kembali
pada tahun 2021 sebesar 40689,8102991778 m2 dalam kurun waktu 7 tahun.
Perubahan garis pantai yang terjadi di pantai Pasir Panjang mengalami
penyusutan dan penambahan kawasan pesisir tiap tahunnya, dengan luas
perubahan 3149,3490441269 m2 dan rata-rata selama 7 tahun terakhir yaitu
45806,8043627111 m2. Hal ini merupakan suatu masalah, dikarekan pantai
Pasir Panjang merupakan salah satu tempat wisata umum yang ramai
dikunjungi di Kota Singkawang.

4.1.7 Abrasi Dan Akresi


Dilihat dari pola perubahan garis pantainya selama 7 tahun terakhir
terdapat 5 titik abrasi dan 6 titik akresi. Berikut adalah jarak perubahan garis
pantai berdasarkan abrasi dan akresi pada tahun 2014 sampai tahun 2021.
Tabel 4.3 Jarak Perubahan Abrasi dan Akresi Dari Koordinat Garis Pantai
Tahun
FID 2014 2021 Keterangan Jarak Perubahan Garis Pantai (m)
E N E N
0 263378,000 92933,000 263370,000 92942,000 Akresi 12,050
Koordinat UTM

1 263502,000 93063,000 263519,000 93046,000 Abrasi 23,650


2 264610,000 94148,000 264616,000 94141,000 Abrasi 8,990
3 264790,000 94309,000 264776,000 94325,000 Akresi 20,630
4 264806,000 94409,000 264829,000 94387,000 Abrasi 31,760
5 265335,000 94871,000 265319,000 94880,000 Akresi 18,770
6 265333,000 94938,000 265345,000 94930,000 Abrasi 13,600
7 265352,000 94939,000 265348,000 94940,000 Akresi 4,240
8 265355,000 94973,000 265356,000 94972,000 Abrasi 0,480
9 265362,000 95033,000 265348,000 95030,000 Akresi 14,000
10 263960,000 93490,000 263945,000 93508,000 Akresi 23,150
Rata-Rata Jarak Perubahan Garis Pantai 15,575

Tabel 4.4 Rata-Rata Jarak Perubahan Abrasi dan Akresi


Jumlah Titik
Tahun Kisaran Jarak (m) Rata-rata
Abrasi Akresi
2014-2018 7 8 1,800-23,160 10,413
2018-2021 11 10 0,860-20,450 7,863
Total 5 6 0,480-31,770 15,576
42

Gambar 4.12 Lokasi Abrasi dan Akresi Dari Titik Koordinat


Jarak perubahan garis pantai abrasi dan akresi dari tahun 2014 sampai
2018 yaitu sekitar 1,80-23,16 m dengan rata-rata jarak 10,41 m, terdapat 7
titik abrasi dan 8 titik akresi dan dari tahun 2018 sampai 2021 yaitu sekitar
0,86-20,45 m dengan rata-rata jarak 7,86 m, terdapat 11 titik abrasi dan 10
titik akresi. Total jarak perubahan abrasi dan akresi dari tahun 2014 sampai
2021 yaitu sekitar 0,48-31,77 m dengan rata-rata 15,57 m, terdapat 5 titik
abrasi dan 6 titik akresi.
Untuk mengetahui luas abrasi dan akresi yang terjadi, digunakan
metode meassure tools yang ada pada perangkat lunak ArcGIS. Berikut ini
adalah hasil dari layout luasan abrasi dan akresi pada tahun 2014, 2018 dan
2021.
43

Gambar 4.13 Peta Abrasi dan Akresi Tahun 2014-2021


Abrasi yang terjadi di kawasan pesisir pantai Pasir Panjang dari hasil
overlay tahun 2014, 2018 dan 2021 memiliki luasan 20021,4163860494 m2
dan akresi yang terjadi memiliki luasan 13273,9919790150 m2 dengan rata-
rata abrasi sebesar 4002,4832772099 m2 dan akresi sebesar
2212,3319965025 m2.
Tabel 4.5 Luas Abrasi dan Akresi
FID Id Luas Keterangan
0 0 246,8152598450 Akresi
1 0 8516,8475997748 Abrasi
2 0 5866,3340921976 Abrasi
3 0 1146,8916021087 Akresi
4 0 5507,1812419945 Abrasi
5 0 2438,8054230985 Akresi
6 0 121,4738293774 Abrasi
7 0 116,1395564332 Akresi
8 0 0,5796227051 Abrasi
9 0 598,2333759657 Akresi
10 0 8727,1067615640 Akresi
20012,4163860494 ABRASI
Total
13273,9919790150 AKRESI
4002,4832772099 ABRASI
Rata-rata
2212,3319965025 AKRESI

Tabel 4.6 Luas Abrasi dan Akresi tahun 2014-2018 dan 2018-2021
Jumlah Titik Luas Rata-rata
Tahun
Abrasi Akresi Abrasi Akresi Abrasi Akresi
2014-2018 7 8 15398,9090903014 12659,5191296187 2199,8441557574 1582,4398912023
2018-2021 11 10 9508,1349174638 5442,2374898489 864,3759015876 544,2237489849
Rata-rata 2014-2021 5 6 20012,4163860494 13273,9919790150 4002,4832772099 2212,3319965025
44

4.1.8 Akurasi Citra


Selanjutnya, uji kebenaran juga perlu dilakukan untuk memastikan citra
dengan kondisi sebenarnya. Analisis kebenaran citra dengan kondisi
sebenarnya menggunakan metode ground check, berikut ini adalah hasil dari
uji kebenaran citra dengan menggunakan 1 bench mark sebagai titik acuan
koordinat citra Google Earth Pro yang sama dengan titik di lapangan
menggunakan GPS, sehingga koordinat sudah akurat.
Tabel 4.7 Ground Check
Titik Longtitude Latitude Penampakan Citra Penampakan Sebenarnya
1 265362,720 95033,270 Daratan Perairan
2 263408,000 92923,660 Daratan Perairan
3 265350,005 94880,000 Daratan Daratan
4 264843,550 94369,030 Daratan Daratan
5 264414,000 93908,000 Daratan Daratan
6 263833,620 93353,000 Daratan Daratan
7 263746,000 93254,310 Daratan Daratan

Gambar 4.14 Bench Mark


Sumber : Hasil Analisis, 2022
Perhitungan dari overall accuracy yaitu menghasilkan 93% untuk
akurasi data citra di pantai Pasir Panjang Kecamatan Singkawang Selatan
dengan pengamatan langsung. Menurut Harianto (2011), uji akurasi yang
45

memiliki keakuratan diatas 80% sudah bisa dinyatakan sebagai data yang
akurat. Jadi citra yang digunakan pada pemetaan perubahan garis pantai di
pantai Pasir Panjang dapat dikatakan akurat, karena memiliki nilai 93%.
Tabel 4.8 Akurasi Citra
Koordinat GPS Koordinat Citra (x GPS - x Citra)²
(x GPS - x (y GPS - y
Titik + (y GPS - y
E (x) N (y) E (x) N (y) Citra)² Citra)²
Citra)²
26536 95033 26536 95033
1 0,518 0,073 0,591
2,000 ,000 2,720 ,270
26340 92923 26340 92918
2 7,453 18,836 26,288
8,000 ,000 5,270 ,660
Jumlah 26,880
Rata-rata 3,840
RSMe 1,960
Akurasi Horizontal 2,974

Digitasi menggunakan skala 1:10.000. Dari hasil uji akurasi citra


tersebut menghasilkan nilai RSMe sebesar 1,960 dan nilai akurasi citra
sebesar 2,974. Hal ini dapat dijadikan acuan karena sesuai dengan klasifikasi
ketelitian yang ditetapkan oleh PERKA BIG No 08 Tahun 2018 tentang
Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar. Berdasarkan klasifikasi ketelitiannya,
perbandingan nilai yang dihasilkan masuk dalam Ketelitian Peta KBI kelas 1
Horizontal sebesar 3 m dengan interval kontur 4 m dan dalam skala 1: 10.000.

4.2 Analisa

4.2.1 Google Earth Pro


Pada tahap pengambilan citra memiliki kekurangan, yaitu tidak bisa
mengambil gambar citra pada waktu yang ditentukan dan juga perlu
dilakukan add control point agar pengolahan data pada software sama dengan
BIG (Badan Informasi Geospasial) Batas Wilayah tahun 2018.

4.2.2 Koreksi Geometrik


Menentukan titik pada koreksi geometrik di software dilakukan dengan
teliti, sehingga citra sama persis dengan batas wilayah yang digunakan.
46

4.2.3 Digitasi
Saat melakukan digitasi pada peta yang telah dikoreksi geometrik, jarak
vertex dari titik ke titik lainnya jangan terlalu jauh, agar saat overlay
perbandingan setiap garis pantainya terlihat.

4.2.4 Overlay
Tahap overlay yang dilakukan yaitu dengan mengambil 3 tahun dari
Analisa 7 tahun citra yaitu polyline tahun 2014, 2018 dan 2021, agar tampak
perubahan pada perubahan garis pantai.

4.2.5 Layout
Tahap ini merupakan proses terakhir pada pengolahan data, dengan
menampilkan legenda pada peta yang sudah jadi.

4.2.6 Analisa Luas Dan Rata-Rata Perubahan Garis Pantai


Luas perubahan garis pantai yang terjadi yaitu seluas 3149,3490441269
m2 dan rata-rata perubahan garis pantainya seluas 45806,8043627111 m2.
Pada tahun 2014 pantainya memiliki luas 43839,1593433047 m2, tahun 2018
memiliki luas 47760,1006229504 m2 dan tahun 2021 memiliki luas
40689,8102991778 m2. Panjang garis pantai pada tahun 2014 yaitu
3590,21197913141 m, tahun 2018 yaitu 3180,70031179633 m dan tahun
2021 yaitu 3147,28080142867 m.
Perubahan garis pantai yang mengurangi luas kawasan pesisir,
disebabkan oleh tingginya laju abrasi dan aktivitas penggunaan lahan oleh
manusia. Di sepanjang kawasan pesisir pantai Kecamatan Singkawang
Selatan, telah terjadi abrasi dan akresi disepanjang pantai. Aktivitas manusia
yang menyebabkan perubahan luas kawasan pesisir, yaitu :
1. Pembangunan PLTU dan Pelabuhan Batu Bara
2. Kegiatan pariwisata, seperti pembangunan hotel/penginapan dan
tempat bermain.
47

4.2.7 Analisa Abrasi Dan Akresi


Luas keseluruhan abrasi dan akresi yang terjadi pada tahun 2014 sampai
tahun 2021 yaitu luas abrasinya sebesar 20012,4163860494 m2 dan luas
akresinya sebesar 13273,9919790150 m2, dengan rata-rata abrasi sebesar
4002,4832772099 m2 dan akresi sebesar 2212,3319965025 m2. Jarak
perubahan garis pantai abrasi dan akresi dari tahun 2014 sampai 2021 yaitu
sekitar 0,48-31,77 m dengan rata-rata 15,57 m.

4.3 Penanggulangan
Berdasarkan hasil dari penelitian, solusi yang dapat diambil untuk
penanggulangan terhadap abrasi dan akresi pantai yang terjadi di pantai Pasir
Panjang Kecamatan Singkawang Selatan, yaitu :
1. Di ambil dari pedoman Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, yaitu
hard structure berupa pemecah gelombang (breakwater) yang berfungsi
untuk mencegah erosi pantai secara tidak langsung. Bangunan ini bekerja
dengan cara meredam dan mereduksi energi gelombang, dengan tujuan
memperkecil tinggi gelombang dan mengurangi pengangkutan sedimentasi
pantai.

Gambar 4.15 Sketsa Struktur Pemecah Gelombang (Breakwater)


48

2. Soft structure diambil dari Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pusat


Pendidikan Dan Pelatihan Sumberdaya Air Dan Konstruksi berupa pengisian
pasir (sand nourishment). Pengisian pasir ini dilakukan untuk memindahkan
sedimentasi pantai ke daerah yang terjadi erosi, sehingga pantai tetap stabil.

Gambar 4.16 Skema Sand Nourishment

Anda mungkin juga menyukai