MODUL E
PENENTUAN DENSITAS
Oleh:
Ariqoh Muhammad Firdaus
12120089
2.2 Jenis – Jenis Koreksi dan Pengolahan Data Koreksi Pada Survey Gravity
Koreksi baca alat merupakan koreksi yang dilakukan apabila terjadi kesalahan dalam pembacaan alat
gravitasi yang digunakan. Rumus umum dalam pembacaan alat dapat ditulis sebagai berikut:
Read (mGal) = ((Read (scale)-Interval) x Counter Reading) + Value in mGal
Gambar 1: Pengaruh bentuk bumi dan pengaruh rotasi bumi terhadap percepatan gravitasi
978080
978078
978076
978074
978072
0 50 100 150 200 250 300
Jarak (meter)
Kemudian digambarkan juga profil nilai elevasi terhadap jarak sebagai berikut.
100
80
60
40
20
0
0 50 100 150 200 250 300
Jarak (meter)
Kemudian dibuat overlay kedua profil dan menganalisis hubungan Gobs dan elevasi.
140
120
100
Elevasi (meter)
80
60
40
20
0
0 50 100 150 200 250 300
Jarak (meter)
Selanjutnya penentuan nilai densitas dengan menggunakan Metode Nettleton. Dengam
menggunkan persamaan (0,3086 − 0.04185 𝜌)ℎ didapatkan nilai koreksi gabungan seperti pada
tabel dibawah.
Jarak Elevasi Nilai Densitas Batuan (gr/cm3)
(meter) (meter) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
0 85.44 22.791 19.215 15.640 12.064 8.488 4.913 1.337 -2.239 -5.814 -9.390 -12.966 -16.541 -20.117 -23.693 -27.268
20 122.5 32.677 27.550 22.424 17.297 12.170 7.044 1.917 -3.210 -8.336 -13.463 -18.589 -23.716 -28.843 -33.969 -39.096
40 105.2 28.062 23.659 19.257 14.854 10.452 6.049 1.646 -2.756 -7.159 -11.561 -15.964 -20.367 -24.769 -29.172 -33.575
60 99.73 26.603 22.429 18.256 14.082 9.908 5.734 1.561 -2.613 -6.787 -10.960 -15.134 -19.308 -23.481 -27.655 -31.829
80 92.94 24.792 20.902 17.013 13.123 9.234 5.344 1.455 -2.435 -6.325 -10.214 -14.104 -17.993 -21.883 -25.772 -29.662
100 81.27 21.679 18.278 14.876 11.475 8.074 4.673 1.272 -2.129 -5.530 -8.932 -12.333 -15.734 -19.135 -22.536 -25.937
120 92.36 24.637 20.772 16.906 13.041 9.176 5.311 1.445 -2.420 -6.285 -10.150 -14.016 -17.881 -21.746 -25.611 -29.477
140 71.1 18.966 15.990 13.015 10.039 7.064 4.088 1.113 -1.863 -4.838 -7.814 -10.789 -13.765 -16.740 -19.716 -22.692
160 87.34 23.298 19.643 15.988 12.332 8.677 5.022 1.367 -2.288 -5.943 -9.599 -13.254 -16.909 -20.564 -24.219 -27.875
180 92.1 24.568 20.713 16.859 13.005 9.150 5.296 1.441 -2.413 -6.267 -10.122 -13.976 -17.831 -21.685 -25.539 -29.394
200 88.73 23.669 19.955 16.242 12.529 8.815 5.102 1.389 -2.325 -6.038 -9.751 -13.465 -17.178 -20.891 -24.605 -28.318
220 76.37 20.372 17.176 13.980 10.783 7.587 4.391 1.195 -2.001 -5.197 -8.393 -11.589 -14.785 -17.981 -21.177 -24.373
240 71.48 19.067 16.076 13.084 10.093 7.102 4.110 1.119 -1.873 -4.864 -7.856 -10.847 -13.839 -16.830 -19.821 -22.813
260 64.92 17.317 14.601 11.884 9.167 6.450 3.733 1.016 -1.701 -4.418 -7.135 -9.852 -12.569 -15.285 -18.002 -20.719
280 83.26 22.210 18.725 15.241 11.756 8.272 4.787 1.303 -2.181 -5.666 -9.150 -12.635 -16.119 -19.604 -23.088 -26.572
20.000
10.000
0.000
-10.000 0 50 100 150 200 250 300
-20.000
-30.000
-40.000
-50.000
Jarak (meter)
0.500
0.000
-0.500 0 50 100 150 200 250 300
-1.000
-1.500
-2.000
-2.500
-3.000
Jarak (meter)
Densitas 7,1 Densitas 7,2 Densitas 7,3 Densitas 7,4 Densitas 7,5
Densitas 7,6 Densitas 7,7 Densitas 7,8 Densitas 7,9
-0.200
-0.300
-0.400
-0.500
-0.600
-0.700
Jarak (meter)
Densitas 7,41 Densitas 7,42 Densitas 7,43 Densitas 7,44 Densitas 7,45
Densitas 7,46 Densitas 7,47 Densitas 7,48 Densitas 7,49 Densitas 7,40
Grafik 1 menggambarkan permisalan nilai densitas yang diambil, dari grafik terlihat bahwa garis yang
paling sedikit mengalami undulasi adalah garis dengan nilai densitas 7. Kemudian untuk mendapatkan nilai
densitas yang lebih presisi, dilakukan perhitungan kembali dan dihasilkan grafik 2, dari grafik terlihat garis
dengan yang paling sedikit mengalami undulasi adalah garis dengan nilai densitas 7,4. Untuk hasil yang
lebih presisi kembali dilakukan perhitungan dan didapatkan grafik 3, dari grafik terlihat garis dengan yang
paling sedikit mengalami undulasi adalah garis dengan nilai densitas 7,40.
Tabel diatas merupakan tabel rata – rata nilai densitas batuan dan mineral. Dari hasil perhitungan
dengan metode Nettleton, didapatkan nilai densitas sebesar 7,40 gr/cm3. Nilai ini kemudian
dibandingkan dengan tabel diatas untuk mengetahui jenis batuan atau mineral yang menyababkan
anomali gaya berat. Dari tabel diatas diketahui mineral yang menyebabkan anomali gaya berat
adalah galena atau wolframit, untuk mengetahui secar pasti jenis mineral nya perlu dilakukan
penyelidikan lebih lanjut pada daerah pengukuran.
VI. Kesimpulan
1. Dari hasil perhitungan dengan metode Nettleton, didapatkan nilai densitas sebesar 7,40 gr/cm3. Dari
tabel diatas diketahui mineral yang menyebabkan anomali gaya berat adalah galena atau wolframit,
untuk mengetahui secar pasti jenis mineral nya perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut pada daerah
pengukuran.
Daftar Pustaka
Telford, W.M., Geldart, L.P., Sheriff R.E.,1990, Applied Geophysics, London : Cambridge University.
Heriawan, M. Nur. 2002. Catatan Kuliah TE-6222 Geofisika Cebakan Mineral II. Bandung. Institut
Teknologi Bandung.