Anda di halaman 1dari 7

Soal 1: These data are taken from a traverse across a buried vertical discontinuity.

Explain why
the travel-time curve has the appearance it does. Then determine as much as possible about
velocities, the thickness of the overburden, and the location of the vertical discontinuity.
Tabel 1. Travel Time Data
Forward
Distance from Reverse
Traverse
shot (m) Traverse (ms)
(ms)
10 12.5 101.7
20 25 99.2
30 37.5 96.7
40 50 90.8
50 64.2 85.8
60 69.2 80.8
70 74.2 75
80 79.2 62.5
90 84.2 50
100 89.2 37.5
110 94.2 25
120 99.2 12.5
Jawab :
f(x) = 0
Forward and Reverse Time Travel Plot
120
100
f(x) = − 0.46 x + 108.26 f(x) = 0.5 x + 39.2
80
Time (ms)

f(x) = − 1.25 x + 162.5


60
40
20
0
0 20 40 60 80 100 120 140
Distance (m)

Forward 1st Layer Linear (Forward 1st Layer)


Forward 2nd Layer Linear (Forward 2nd Layer)
Reverse 2nd Layer Linear (Reverse 2nd Layer)
Reverse 1st Layer Linear (Reverse 1st Layer)

Gambar 1. Plot Berdasarkan Data Travel Time pada Tabel.1


Kurva Travel time membentuk plot seperti Gambar 1 karena gelombang seismik pada daerah
penelitian merambat melalui dua lapisan yang memiliki kontras kecepatan rambat gelombang
seismik. Terdapat dua gradien dari persamaan garis baik pada forward ataupun reverse time
travel yang menunjukkan perbedaan kecepatan antara lapisan 1 dan lapisan 2. Untuk mencari
nilai keceatan pada setiap lapisan, dapat menggunakan persamaan (1) dan untuk menentukan
ketebalan dari lapisan 1, dapat menggunakan persamaan (2).
1
mi= (1)
Vi

t1V 2 V 1
h1 = ( 2)
2(V 22 −V 21)1 /2

Berdasarkan persamaan (2), diperoleh nilai kecepatan V1, V2 dan ketebalan h1 sebagai berikut :
Tabel 2. Penafsiran berdasarkan data Tabel 1 (https://wiki.seg.org)

Atribut Forward Reverse Litologi


V1 (m/s) 778.82 800.00 Sandstone (dry)
V2 (m/s) 2000.00 2191.06 Sand (water saturated)/ clay
h1 (m) 16.57  

Berdasarkan table 2, diperoleh informasi bahwa terdapat dua lapisan dengan kontras kecepatan
gelombang seismic. Lapisan pertama yang berada pada rentang 500 – 1000 m/s ditafsirkan
sebagai batu pasir yang kering sedangkan lapisan kedua yang memiliki nilai kecepatan yang
lebih tinggi ditafsirkan sebagai batu pasir yang tersaturasi dengan air atau dapat pula berupa batu
lempung (https://wiki.seg.org).

Gambar 2. Litologi berdasarkan data Tabel.1


Ketebalan dari overburden (lapisan 1) berdasarkan perhitungan dengan persamaan (2) diduga
memiliki ketebalan sekitar 16.57 m. Sehingga ketidakselarasan (discontinuity) vertikal diduga
berada pada kisaran kedalaman 16.57 m yang merupakan batas dari ketebalan overburden.

Soal 2: The time-distance data presented here were recorded in an area where steep fault scarps
in bedrock are overlain by alluvial debris. Deduce as much information as possible from the data.
Tabel 3. Travel Time Data

Distance from Forward Reverse


shot (m) Traverse (ms) Traverse (ms)
5 3.6 38.8
10 7.1 37.8
15 10.7 36.9
20 14.3 36
25 17.9 35.1
30 21.4 34.1
35 23 33.2
40 24 32.3
45 24.9 31.4
50 25.8 30.4
55 26.7 29.5
60 27.7 28.6
65 28.6 27.7
70 29.5 26.7
75 30.4 25.8
80 31.4 30.4
85 37.8 28.6
90 38.7 25
95 39.7 21.4
100 40.6 17.9
105 41.5 14.3
110 42.4 10.7
115 43.4 7.1
120 44.3 3.6

Jawab :
Kurva Travel time membentuk plot seperti Gambar 3 karena gelombang seismik pada daerah
penelitian merambat melalui tiga lapisan yang memiliki kontras kecepatan rambat gelombang
seismik. Terdapat tiga gradien dari persamaan garis baik pada forward ataupun reverse time
travel yang menunjukkan perbedaan kecepatan antara lapisan 1, lapisan 2 dan lapisan 3. Untuk
mencari nilai kecepatan pada setiap lapisan dapat menggunakan persamaan (1) dan untuk
menentukan ketebalan dari lapisan 1, dapat menggunakan persamaan (2) sedangkan untuk
menentukan ketebalan dari lapisan 2, dapat menggunakan persamaan (3). Pada Gambar 3
diperoleh adanya diskontinuitas pada slope yang mencirikan anomali cepat rambat gelombang
seismik, hal ini diduga akibat adanya patahan pada lapisan bedrock yang memiliki anomali
kecepatan sekitar 5400m/s pada lapisan ke-3. Diskontinu diperoleh pada slope II dan III yang
diduga merupakan bedrock pada sumber forward. Pada sumber reverse diperoleh lapisan dengan
anomali kecepatan sebesar 2777.78m/s yang terendapkan dibawah aluvial debris yang memiliki
anomali kecepatan sekitar 1399.97m/s, yang ditafsirkan merupakan endapan sedimen tipis
diantara bedrock dan aluvial debris.

2 h1 (V 23 −V 21)1 /2 V3V2
[
h2 = t 2 −
V 3V 1 2 ]
2 1/ 2
2(V 3−V 2)
(3)

f(x) = 0
Travel Time Plot
45

40
f(x) = − 0.19 x + 39.69
Forward 1st Later
35
Linear (Forward 1st Later)
Forward 2nd Layer
30
Linear (Forward 2nd Layer)
Forward 3rd Layer
25
Time (ms)

Linear (Forward 3rd Layer)


20 Reverse 1st Layer
Linear (Reverse 1st Layer)
15 Revese 2nd Layer
Linear (Revese 2nd Layer)
10 Reverse 3rd Layer
Linear (Reverse 3rd Layer)
5

0
0 10 20 30 40 50 60 70 80

Distance (m)

Gambar 3. Plot Berdasarkan Data Travel Time pada Tabel 3


Berdasarkan persamaan (1), (2) dan (3), diperoleh nilai kecepatan V1, V2 dan ketebalan h1,h2
sebagai berikut :
Tabel 4. Penafsiran berdasarkan Data pada Tabel 3 (https://wiki.seg.org)

Atribut Forward Reverse Litologi


V1 (m/s) 1399.97 1398.99 Aluvial Debris
V2 (m/s) 2777.78 Sand (water saturated)/ clay
V3 (m/s) 5385.03 5402.49 Bedrock
h1 (m) 13.07
h2 (m) 6.412212601

Gambar 4. Litologi berdasarkan Data pada Tabel 3

Soal 3 : Tentukan kedalaman dari tanki silinder yang berisi udara z dengan jari-jari r yang
terletak pada lapisan pasir kering yang terletak diatas pasir basah seperti gambar dibawah.
Tentukan juga kedalaman pasir basah h tersebut dan gambarkan kembali penampang tanah yang
terdapat tanki silinder pada lapisan pertamanya.
Jawab :
Berdasarkan Engelsfeld, et al, 2008 posisi dari cavity dapat dicari dengan menggunakan
persamaan (4) atau (5) :

x 1−x 4
z= (4)
2 tanθ
x 2−x 3
z= (5)
2 tanθ

Dengan θ adalah sudut refraksi yang dapat diperoleh dengan persamaan (6)

V1
sinθ= (6)
V2

Untuk mencari V1 dan V2, maka dibutuhkan informasi dari plot grafik travel time untuk dapat
mengetahui slope dari persamaan garis seperti pada gambar 5. Pada gambar 5, diperoleh
persamaan garis y1 = 28.3x + 2 dan y2 = 0.4x + 17. Sehingga diperoleh kecepatan V1 dan V2
berturut-turut adalah 352.9412 m/s dan 2500 m/s. Berdasarkan persamaan (1), ketebalan dari dry
sandstone (h1) diperoleh setebal 2.72206 m, kedalaman ini sekaligus merupakan kedalaman
tenpat terendapkannya batupasir basah (wet sandstone) di bawah permukaan.

Berdasarkan persamaan (6) dengan menggunakan informasi V1 dan V2, maka diperoleh θ
sebesar 14.57o. Data pada table 5 digunakan untuk menghitung kedalaman dari cavity yang
dikubur dibawah permukaan.

Tabel 5. Nilai eksperimen yang diperoleh dari gambar 5

Dengan menggunakan persamaan (4) dan persamaan (5), diperoleh kedalaman cavity sekitar
1.53 m di bawah permukaan. Penggambaran kembali parameter yang dihitung dari poin-poin
soal 3 digambarkan pada gambar 6.
Gambar 5. Plot Travel Time dengan 8 posisi shot points

Gambar 6. Penggambaran Kembali dari Parameter yang Dihitung

Anda mungkin juga menyukai