Oleh : Yusup
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas AKI Semarang
Abstract
The fraction of Non Homogen Linearity Adjustment System toward Cholensky Double
Sweeping Method is by substituting the grade of xi 1 in i row of linearity adjustment system.
After that it counts the coeficiency of Pi and Qi from grade i = 1 to i = n, as the first
sweeping step. As it reaches n point, the calculation is conducted on the contrary, that is from
n to 1, to count unknown xi. number.
Pendahuluan
Persamaan Linier sering dipakai
dalam proses analisis, desain dan sintesis
sehingga diperoleh matriks
dari sistem perekayasaan. Sebuah Sistem
Persamaan Linier yang terdiri dari m buah
persamaan linier dengan n buah bilangan
yang tidak diketahui dapat dinyatakan
dengan :
Jika B = 0 (matriks nol) maka Sistem
Persamaan Linier itu disebut dengan
Sistem Persamaan Linier Homogen.
Sedangkan jika B 0, maka Sistem
Persamaan Linier tersebut disebut dengan
dimana x1, x2, , xn adalah bilangan-
Sistem Persamaan Linier Non Homogen.
bilangan yang tidak diketahui dan a, b
Persamaan Linier tersebut akan
menyatakan kontanta-konstanta.
mempunyai 3 (tiga) kemungkinan
Dan apabila Sistem Persamaan Linier
penyelesaian, yaitu :
tersebut dinyatakan dengan perkalian
a. Penyelesaian yang unik, jika A 0,
matriks AX = B, maka dapat dinyatakan
dengan :
-34-
Pemecahan SPL Non Hmogen denganMetode Sapuan Ganda Cholesky (Yusup)
-35-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No.1 Januari 2011
-36-
Pemecahan SPL Non Hmogen denganMetode Sapuan Ganda Cholesky (Yusup)
c1 d ci di ai Qi 1
a2 ( x2 + 1 ) + b2 x2 + c2 x3 = d2 xi = xi 1 +
b1 b1 (ai Pi 1 bi ) (ai Pi 1 bi )
a2 c1 Persamaan tersebut di atas dapat ditulis
atau ( + b2 ) x2 = c2 x3 + (d2
b1 dalam bentuk:
d1 xi = Pi xi + 1 + Qi (3a)
a2 )
b1 ci
dengan: Pi = dan
dapat pula ditulis sebagai: x2 = P2 x3 + (ai Pi 1 bi )
Q2 (3b)
dengan P2 =
c2
dan Q2 = di ai Qi 1
Qi = (3c)
a 2 c1 (ai Pi 1 bi )
b2
b1
Untuk i = 1, maka persamaan (3a),
d1
d 2 a2 menjadi:
b1
, persamaan ini x1 = P1x2 + Q1 (4a)
a 2 c1
b2 c1
b1 dengan: P1 = dan (4b)
(a1 P0 b1 )
menunjukkan bahwa x2 merupakan
d1 a1 Q0
fungsi dari x3, langkah seperti tadi Q1 = (4c)
(a1 P0 b1 )
dapat diulangi lagi untuk semua baris
Perbandingan persamaan (4) dan (2),
pada persamaan berikutnya. Dengan
menunjukkan bahwa:
demikian setiap bilangan tak diketahui
P0 = 0 dan Q0 = 0 (5)
dapat dinyatakan sebagai bilangan tak
Persamaan (4) dan (5), memungkinkan
diketahui berikutnya.
untuk menghitung koefisien Pi serta Qi
Misalnya telah diperoleh persamaan
dari nilai i = 1 sampai i = n, langkah ini
sebagai berikut:
merupakan sapuan pertama. Setelah
xi 1 = Pi 1 xi + Qi 1
sampai titik ke n hitungan dilakukan
Apabila nilai xi 1 disubstitusikan ke
dalam arah kebalikannya, yaitu dari n
dalam baris ke i dari sistem persamaan
ke 1, untuk menghitung bilangan tak
(1), maka:
diketahui xi.
ai (Pi 1 xi + Qi 1) + bi xi + ci xi + 1 = di
Untuk itu persamaan terakhir dari
(ai Pi 1 + bi ) xi + ci xi + 1 = di (ai Qi
sistem persamaan (1) ditulis dalam
1)
bentuk:
-37-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No.1 Januari 2011
an xn 1 + bn xn = dn (6) 2 x1 x2 7
Pada sistem persamaan (3), apabila i = x1 x2 3x3 10
(c1)
n 1, maka: 6 x 2 2 x3 x 4 7
2 x3 3x4 13
xn 1 = Pn 1 xn + Qn 1 (7)
Substitusi dari persamaan (7) ke dalam Penyelesaian:
Contoh soal:
Selesaikan sistem persamaan berikut
ini dengan menggunakan metode
sapuan ganda.
Pi , Qi (i = 1,2,3,4)
P1 , Q1 P2 , Q2 P3 , Q3 P4 , Q4
xi (i = 4,3,2,1)
-38-
Pemecahan SPL Non Hmogen denganMetode Sapuan Ganda Cholesky (Yusup)
d 2 a2 Q1 (10) 1(3,5)
Q2 = =
Langkah pertama dihitung nilai Pi dan a2 P1 b2 1(0,5) 1
Qi (i = 1, 2, 3, 4) dari kiri ke kanan. 13,5
= = 27.
Setelah sampai ke titik i = n = 4, 0,5
dihitung nilai xn = Qn. Berdasarkan Untuk i = 3, P2 = 6 dan Q2 = 27.
nilai xn tersebut, kemudian hitungan c3 1
P3 = = =
dilanjutkan dari kanan ke kiri untuk a3 P2 b3 6 6 2
mendapatkan nilai xi (i = 4, 3, 2, 1). 1
= 0,02941.
34
a) Menghitung koefisien Pi dan Qi (i = d 3 a3 Q2 7 (6 (27))
Q3 = = =
1, 2, 3, 4) a3 P2 b3 6 (6) (2)
Koefisien Pi dan Qi dihitung 169
= 4,97059.
dengan menggunakan persamaan 34
persamaan (c1). d n an Qn 1
, maka:
Untuk i = 1, P0 = 0 dan Q0 = 0. (an Pn 1 bn )
c1 c 1 d 4 a4 Q3
P1 = = 1 = = x4 = Q4 = =
a1 P0 b1 b1 2 a4 P3 b4
0,5. 13 (2 (4,97059 ))
=
2 (0,02941) (3)
d1 a1 Q0 70 7
Q1 = = = =
a1 P0 b1 0 2 2 3,05882
= 1,00.
3,05882
3,5.
Setelah nilai Pi dan Qi (i = 1, 2, 3,
Untuk i = 2, P1 = 0,5 dan Q1 =
4) didapat, lalu dihitung nilai xi (i =
3,5.
4, 3, 2, 1).
c2
P2 = =
a2 P1 b2
b) Menghitung xi (i = 4, 3, 2, 1)
3
= 6.
1 0,5 1 Variabel xi (i = 4, 3, 2, 1) dihitung
dengan menggunakan persamaan (c2):
xi = Pi xi + 1 + Qi
Untuk i = 4, maka x4 = Q4 = 1,00.
-39-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No.1 Januari 2011
2 (2,00) + 3,00 = 7 (= 7)
2,00 + 3,00 3 (5,00) = 10 (= 10)
6 (3,00) 2 (5,00) + (1,00) = 7 (= 7)
2 (5,00) 3 (1,00) = 13 (= 13)
Daftar Pustaka
Chapra Steven C, Canale Raymond P,
2006, Numerical Methods for Engeneers,
Fifth Edition, Mc Graw Hill Inc, New
York.
202.91.15.14/upload/files/4460_Bab_2.doc
(Senin, 10 januari 2011)
-40-