C I I 2 D 3 / M A T R I K S DA N RUA N G V E K T O R
FA K U LTA S I N F O R M A T I K A
C E N T E R O F L E A R N I N G & O P E N E D U C A T I O N T E L KO M U N I V E R S I T Y
Vektor di Bidang dan Ruang
Sub Pokok Bahasan
• Notasi dan Operasi Vektor
• Perkalian titik
• Perkalian silang
Beberapa Aplikasi
• Proses Grafika Komputer
• Kuantisasi pada Proses Kompresi
• Least Square pada Optimisasi
• dan lain-lain.
2
𝑏
𝑥
𝑎റ 2
2
Karena tan 𝛼 = = 1 ; artinya 𝛼 = 45. Oleh karena itu 𝑎റ ∙ 𝑏 = 𝑎 𝑏 cos 𝛼
2
1
=2 8 =4
2
c a
b
Perhatikan bahwa
𝑎റ
𝑎റ 𝑏റ − 𝑎റ
−𝑏റ 𝑏റ
2 2
2
dengan menerapkan aturan cosinus, maka didapat 𝑏 − 𝑎റ = 𝑎റ + 𝑏 − 2 𝑎റ 𝑏 cos 𝛼
Sehingga didapat
𝑎റ ∙ 𝑏 = 𝑎1 𝑏1 + 𝑎2 𝑏2 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑏𝑛
9/18/2022 CII2D3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR MUH1G3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR
6
Operasi Vektor_Perkalian antar Vektor
(Dot Product)_5
Karena diketahui:
𝑎റ ∙ 𝑏 = 𝑎1 𝑏1 + 𝑎2 𝑏2 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑏𝑛
Maka persoalan sebelumnya “Tentukan hasil kali titik dari dua vector 𝑎റ = 2𝑖Ƹ dan 𝑏 = 2𝑖Ƹ + 2𝑗"Ƹ
Dapat dihitung dengan cara: 𝑎 ∙ 𝑏 = 𝑎1 𝑏1 + 𝑎2 𝑏2
= 2(2) + 0(2)
=4
𝑣Ԧ 𝑣Ԧ 𝑢 −𝑣Ԧ
𝑥
𝑣Ԧ
𝑢
𝑢 𝑦
1. Tunjukkan apakah 𝑎Ԧ = (1,2,3) dan 𝑏 = (−3,0,1) adalah vektor yang saling orthogonal di 𝑅 3
2. Tunjukan bahwa himpunan 𝐾 = 1,0,0 , 0, −1,0 , (0,0,1) adalah vektor orthogonal?
Jawab:
2. Untuk menunjukkan 𝐾 adalah himpunan orthogonal maka setiap pasang vektor anggota di 𝐾 haruslah orthogonal.
𝐾 adalah himpunan orthogonal karena
1,0,0 ⋅ 0, −1,0 = 1 ⋅ 0 + 0 ⋅ −1 + 0 ⋅ 0 = 0
1,0,0 ⋅ 0,0,1 = 1 ⋅ 0 + 0 ⋅ 0 + 0 ⋅ 1 = 0
0, −1,0 ⋅ 0,0,1 = 0 ⋅ 0 + −1 ⋅ 0 + 0 ⋅ 1 = 0
𝑄 𝑣Ԧ
Jika 𝑤1 adalah vektor dengan titik awal 𝑄 dan memiliki titik akhir sejajar dengan titik akhir 𝑢, sedangkan 𝑤2 = 𝑢 − 𝑤1 (𝑢
= 𝑤1 + 𝑤2 ), maka
𝑢
𝑤2
𝑄 𝑣Ԧ
𝑤1
↔ 𝑢 ⋅ 𝑣Ԧ = 𝑤1 ⋅ 𝑣Ԧ + 𝑤2 ⋅ 𝑣Ԧ 𝑢⋅𝑣
Karena 𝑤1 = 𝑣 2
𝑣,
Ԧ didapat
↔ 𝑢 ⋅ 𝑣Ԧ = 𝑤1 ⋅ 𝑣Ԧ
↔ 𝑢 ⋅ 𝑣Ԧ = 𝑘 𝑣Ԧ ⋅ 𝑣Ԧ 𝑢 ⋅ 𝑣Ԧ
𝑤2 = 𝑢 − 𝑣Ԧ
𝑣Ԧ 2
↔ 𝑢 ⋅ 𝑣Ԧ = 𝑘 𝑣Ԧ 2
Sehingga didapat 𝑤1 =
𝑢⋅𝑣
𝑣Ԧ Sedangkan
𝑣 2
𝑤2 adalah vektor komponen 𝑢 yang orthogonal terhadap 𝑎Ԧ