Anda di halaman 1dari 25

MATRIKS DAN OPERASINYA(2)

C I I 2 D 3 / M A T R I K S DA N RUA N G V E K T O R

FA K U LTA S I N F O R M A T I K A

C E N T E R O F L E A R N I N G & O P E N E D U C A T I O N T E L KO M U N I V E R S I T Y
Matriks dan Operasinya
Sub Pokok Bahasan
• Pendahuluan: Matriks
• Jenis-jenis Matriks
• Operasi Matriks
• Operasi Baris Elementer
• Matriks Invers (Balikan)

Beberapa Aplikasi Matriks


• Representasi image (citra)
• Chanel/Frequency assignment
• Operation Research
• dan lain-lain.

9/15/2022 CII2D3/ MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 2


Review Penjumlahan dan Perkalian
Matriks
1. Penjumlahan Matriks dengan Matriks
𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛 𝑏11 𝑏12 … 𝑏1𝑛 𝑎11 + 𝑏11 𝑎12 + 𝑏12 … 𝑎1𝑛 + 𝑏1𝑛
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛 𝑏21 𝑏22 … 𝑏2𝑛 𝑎21 + 𝑏21 𝑎22 + 𝑏22 … 𝑎2𝑛 + 𝑏2𝑛
⋮ ⋮ ⋮ + =
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 … 𝑎𝑚𝑛 𝑏𝑚1 𝑏𝑚2 … 𝑏𝑚𝑛 𝑎𝑚1 + 𝑏𝑚1 𝑎𝑚2 + 𝑏𝑚2 … 𝑎𝑚𝑛 + 𝑏𝑚𝑛

2. Perkalian Matriks dengan Skalar


𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑛 𝑘𝑎11 𝑘𝑎12 … 𝑘𝑎1𝑛
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑛 𝑘𝑎21 𝑘𝑎22 … 𝑘𝑎2𝑛
𝑘 ⋮ ⋮ ⋮ = ⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 … 𝑎𝑚𝑛 𝑘𝑎𝑚1 𝑘𝑎𝑚2 … 𝑘𝑎𝑚𝑛

3. Perkalian Matriks dengan Matriks 𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑟


𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑟 𝑏11 𝑏12 … 𝑏1𝑗 … 𝑏1𝑛
⋮ ⋮ ⋮ 𝑏21 𝑏22 … 𝑏2𝑗 … 𝑏2𝑛
𝐴𝐵 = 𝑎 𝑎𝑖2 … 𝑎𝑖𝑟
𝑖1 ⋮ ⋮ ⋮ ⋮
⋮ ⋮ ⋮ 𝑏𝑟1 𝑏𝑟2 … 𝑏𝑟𝑗 … 𝑏𝑟𝑛
𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 … 𝑎𝑚𝑟

Maka entri matriks 𝐴𝐵 baris 𝑖 kolom 𝑗 adalah


𝐴𝐵 𝑖𝑗 = 𝑎𝑖1 𝑏1𝑗 + 𝑎𝑖2 𝑏2𝑗 + ⋯ + 𝑎𝑖𝑟 𝑏𝑟𝑗

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 3


Operasi Matriks_Perkalian dan
Penjumlahan
Jika diketahui 𝐴, 𝐵, 𝐶 adalah matriks berukuran sama dan 𝛼, 𝛽 merupakan unsur
bilangan Riil,
Maka operasi matriks pada 𝐴, 𝐵, 𝐶 memenuhi sifat berikut:
◦ 𝐴+𝐵 = 𝐵+𝐴
◦ 𝐴+ 𝐵+𝐶 = 𝐴+𝐵 +𝐶
◦ 𝛼 𝐴 + 𝐵 = 𝛼𝐴 + 𝛼𝐵
◦ 𝛼 + 𝛽 𝐴 = 𝛼𝐴 + 𝛽𝐴

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 4


Operasi Matriks_Perkalian dan
Penjumlahan(2)
Contoh_1:
Diketahui matriks:
2 1
𝐴= 3 −2
−1 0
Tentukan
a. 𝐴𝐴𝑇
b. 𝐴𝑇 𝐴
c. Apakah 𝐴𝐴𝑇 = 𝐴𝑇 𝐴

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 5


Operasi Matriks_Perkalian dan
Penjumlahan(3)
Jawab:
2 1
2 3 −1
Jika 𝐴 = 3 −2 maka 𝐴𝑇 = , Oleh karena itu,
1 −2 0
−1 0
2 1 5 4 −2
2 3 −1
a. 𝐴𝐴𝑇 = 3 −2 = 4 13 −3
1 −2 0
−1 0 −2 −3 1
2 1
2 3 −1 14 −4
b. 𝐴𝑇 𝐴 = 3 −2 =
1 −2 0 −4 5
−1 0
c. Karena 𝐴𝐴𝑇 berukuran 3 × 3 sedangkan 𝐴𝑇 𝐴 berukuran 2 × 2 maka 𝐴𝐴𝑇 ≠ 𝐴𝑇 𝐴 (Sifat
komutatif perkalian tidak berlaku pada matriks)

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 6


Operasi Matriks_Operasi Baris Elementer
Operasi baris elementer meliputi :
1. Pertukaran Baris
2. Perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol
3. Penjumlahan hasil perkalian suatu baris dengan konstanta tak nol (seperti butir 2) dengan baris yang lain.

Contoh OBE 1
1 2 3 4 5 6
𝑏1 ↔ 𝑏2
𝐴= 4 5 6 1 2 3
~
7 8 9 7 8 9
“Baris pertama ditukar dengan baris ke 2”

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 7


Operasi Matriks_Operasi Baris
Elementer(2)
Contoh OBE 2
2 4 6 1 𝑏1 1 2 3
𝐴=
3 4 1 2~ 3 4 1
“Baris pertama dikalikan dengan bilangan ½”
Contoh OBE 3
2 4 6 1 𝑏1 + 𝑏2 2 4 6
𝐴=
3 4 1 2 ~ 4 6 4
“Baris pertama dikalikan dengan bilangan 1/2 LALU ditambahkan KE baris
kedua”

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 8


Operasi Matriks_Operasi Baris
Elementer(3)
Beberapa definisi yang perlu diketahui

1 −1 1 3
𝐴= 0 0 3 1
0 0 0 0
◦ Baris pertama dan baris dua dinamakan baris tak nol (karena pada kedua baris tersebut memuat unsur tak nol)

◦ Bilangan 1 pada baris pertama dan bilangan 3 pada baris kedua dinamakan unsur pertama tak nol pada baris masing-masing

◦ Bilangan 1 pada baris pertama dan kolom pertama dinamakan satu utama

◦ Baris ketiga dinamakan baris nol (karena setiap unsur pada baris ketiga adalah nol)

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 9


Operasi Matriks_Operasi Baris
Elementer(4)
Sifat matriks hasil OBE :
◦ Pada baris tak nol maka unsur tak nol pertama adalah 1(dinamakan satu utama)
◦ Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih ke kanan
◦ Jika ada baris nol maka baris tersebut diletakan pada baris yang paling bawah
◦ Pada kolom yang memuat unsur 1 utama, maka unsur yang lainnya adalah 0
Matriks dinamakan esilon baris jika memenuhi sifat 1,2, dan 3 (proses eliminasi
gauss)
Matriks dinamakan esilon baris tereduksi jika memenuhi sifat 1,2,3, dan 4 (proses
eliminasi gauss jordan)

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 10


Operasi Matriks_Operasi Baris
Elementer(5)
Contoh_2:
Tentukan matriks esilon baris tereduksi dari

1 −1 0 −1
𝐴= 0 2 1 7
2 −1 1 3

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 11


Operasi Matriks_Operasi Baris
Elementer(6)
Jawab:

1 −1 0 −1 1 −1 0 −1 1 −1 0 −1
−2𝑏1 + 𝑏3 𝑏2 ↔ 𝑏3
𝐴= 0 2 1 7 0 2 1 7 0 1 1 5
~ ~
2 −1 1 3 0 1 1 5 0 2 1 7

1 −1 0 −1 1 −1 0 −1 1 −1 0 −1
−2𝑏2 + 𝑏3 −𝑏3 −𝑏3 + 𝑏2
0 1 1 5 0 1 1 5 0 1 0 2
~ ~ ~
0 0 −1 −3 0 0 1 3 0 0 1 3

1 0 0 1
𝑏2 + 𝑏1
0 1 0 2
~
0 0 1 3

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 12


Operasi Matriks_Operasi Baris
Elementer(7)
Perhatikan hasil OBE tersebut
1 0 0 1
0 1 0 2
0 0 1 3
◦ Untuk setiap baris unsur tak nol pertama adalah 1
◦ Pada baris yang berturutan, baris yang lebih rendah memuat 1 utama yang lebih ke kanan
◦ Pada kolom yang memuat unsur 1 utama, maka unsur yang lainnya adalah 0

1 −1 0 −1 1 0 0 1
Oleh karena itu, eselon baris tereduksi dari matriks 𝐴 = 0 2 1 7 adalah 0 1 0 2
2 −1 1 3 0 0 1 3

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 13


Invers Matriks
Misal 𝐴 adalah matriks bujur sangkar. 𝐵 dinamakan invers matriks 𝐴 jika memenuhi
𝐴𝐵 = 𝐼 atau 𝐵𝐴 = 𝐼
Sebaliknya, 𝐴 juga dinamakan invers matriks dari 𝐵. Notasi 𝐴 = 𝐵−1

Salah satu cara menentukan invers matriks adalah menggunakan OBE.


𝐴 𝐼 ~ … ~(𝐼|𝐴−1 )
Jika OBE pada matriks 𝐴 tidak menghasilkan matriks identitas maka 𝐴 tidak memiliki
invers

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 14


Contoh_3
Tentukan matriks invers (jika ada) dari:

3 2 −1
𝐴= 1 1 0
−2 −2 1
Jawab:
3 2 −1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 −3𝑏1 + 𝑏2 1 1 0 0 1 0
𝑏1 ↔ 𝑏2
1 1 0 0 1 0 3 2 −1 1 0 0 2𝑏1 + 𝑏3 0 −1 −1 1 −3 0
~
−2 −2 1 0 0 1 −2 −2 1 0 0 1 ~ 0 0 1 0 2 1

1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0
−𝑏2 −𝑏3 + 𝑏2
0 −1 −1 1 −3 0 0 1 1 −1 3 0 0 1 0 −1 1 −1
~ ~
0 0 1 0 2 1 0 0 1 0 2 1 0 0 1 0 2 1

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 15


Contoh_3(2)
1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1
−𝑏2 + 𝑏1
0 1 0 −1 1 −1 0 1 0 −1 1 −1
~
0 0 1 0 2 1 0 0 1 0 2 1

Jadi,
3 2 −1 1 0 1
Invers Matriks dari 𝐴 = 1 1 0 adalah 𝐴−1 = −1 1 −1
−2 −2 1 0 2 1

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 16


Contoh_3(3)
Perhatikan bahwa:
3 2 −1 1 0 1
𝐴= 1 1 0 dan 𝐴−1 = −1 1 −1
−2 −2 1 0 2 1
Maka
3 2 −1 1 0 1 1 0 0
𝐴𝐴−1 = 1 1 0 −1 1 −1 = 0 1 0 dan
−2 −2 1 0 2 1 0 0 1

1 0 1 3 2 −1 1 0 0
𝐴−1 𝐴 = −1 1 −1 1 1 0 = 0 1 0
0 2 1 −2 −2 1 0 0 1

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 17


Contoh_4
Tentukan matriks invers (jika ada) dari:

0.5 0.5 −0.5


𝐴 = −0.5 0.5 0.5
0.25 0.75 −0.25
Jawab:
1
0.5 0.5 −0.5 1 0 0 1 1 −1 2 0 0 2 𝑏1 + 𝑏2 1 1 −1 2 0 0
2𝑏1
−0.5 0.5 0.5 0 1 0 −0.5 0.5 0.5 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0
~ − 𝑏1 + 𝑏3
0.25 0.75 −0.25 0 0 1 0.25 0.75 −0.25 0 0 1 4 0 0.5 0 −0.5 0 1
~

1 1 −1 2 0 0 −𝑏2 + 𝑏3 1 0 −1 1 −1 0
1
0 1 0 1 1 0 − 𝑏2 + 𝑏3 0 1 0 1 1 0
2
0 0.5 0 −0.5 0 1 ~ 0 0 0 −1 −0.5 1
Karena terdapat baris 0 setelah OBE (tidak dapat dibentuk menjadi matriks identitas), maka A tidak memiliki invers

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 18


Sifat-sifat Invers Matriks
Diketahui 𝐴 dan 𝐵 adalah matriks bujur sangkar yang memiliki invers maka
i. 𝐴−1 −1
=𝐴
−1
ii. 𝐴𝐵 = 𝐵 −1 𝐴−1
−1 1
iii. Misal 𝑘 ∈ 𝑅 maka 𝑘𝐴 = 𝑘 𝐴−1
iv. Sebagai akibat dari (ii) maka 𝐴𝑛 −1
= 𝐴−1 𝑛

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 19


Contoh_5
Diketahui
1 2 3 2
𝐴= dan 𝐵 =
1 3 2 2
−1
Tentukan 𝐴𝐵

Jawab:
(𝐴𝐵)−1 dapat ditentukan dengan
1 2 3 2 7 6 4 −3
−1
1. 𝐴𝐵 = = , maka (𝐴𝐵) = − 9 7
1 3 2 2 9 8 2 2
−1
2. (menggunakan sifat 𝐴𝐵 = 𝐵 −1𝐴−1 )
3 −2 1 −1 1 −1 3 −2 4 −3
Karena 𝐴−1 = −1
dan 𝐵 = −1 −1
, maka 𝐵 𝐴 = = −9 7
−1 1 −1 3/2 −1 3/2 −1 1 2 2

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 20


Contoh_6
Diketahui
1 2
𝐴=
1 3
tentukan (𝐴−3 )
Jawab:
1 2 3 −2
Karena 𝐴 = maka 𝐴−1 =
1 3 −1 1
𝐴−3 dapat ditentukan menggunakan
3 −2 3 −2 3 −2 41 −30
𝐴−3 = 𝐴−1 3 = =
−1 1 −1 1 −1 1 −15 11
Hasil yang sama juga bisa didapatkan dengan 𝐴3 −1 .
1 2 1 2 1 2 11 30 41 −30
Karena 𝐴3 = = maka 𝐴3 −1 = = 𝐴−1 3
1 3 1 3 1 3 15 41 −15 11

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 21


Contoh_7
Jika diketahui matriks-matriks dibawah ini adalah matriks berorde 𝑛 × 𝑛 dan memiliki invers. Maka
sederhanakan ekspresi berikut:
𝐴𝐵 −1 𝐴𝐶 −1 𝐷−1 𝐶 −1 −1 𝐷−1
Jawab:
−1 −1
𝐴𝐵 𝐴𝐶 𝐷−1 𝐶 −1 −1
𝐷−1 = 𝐵−1 𝐴−1 𝐴𝐶 −1 𝐶 −1 −1
𝐷−1 −1
𝐷−1 menggunakan sifat invers ke (ii)
= 𝐵 −1 𝐴−1 𝐴𝐶 −1 𝐶𝐷𝐷−1 menggunakan sifat invers ke (i)
= 𝐵 −1 𝐼 𝐼 𝐼 karena 𝐴−1 𝐴 = 𝐶 −1 𝐶 = 𝐷𝐷−1 = 𝐼

= 𝐵 −1

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 22


Latihan
1. Diketahui matriks 𝐴 dan 𝐵 sebagai berikut:
2 −1 3 8 −3 −5
𝐴= 0 4 5 ;𝐵 = 0 1 2
−2 1 4 4 −7 6
A. Tentukan matriks eselon baris dari 𝐴 dan 𝐵
B. Tentukan matriks eselon baris tereduksi dari 𝐴 dan 𝐵
2. Jika diketahui matriks-matriks dibawah ini adalah matriks berorde 𝑛 × 𝑛 dan
memiliki invers. Maka sederhanakan ekspresi berikut:
𝐶 −1 𝐵 −1 𝐴−1 −1 𝐴𝐵 −1 𝐶

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 23


Latihan(2)
3. Menggunakan Operasi Baris Elementer, tentukan invers dari matriks
berikut(jika ada):
0.5 0.5 −0.5 0.5 0.5 −0.5
𝐾 = −0.5 0.5 0.5 dan 𝐿 = −0.5 0.5 0.5
0.5 −0.5 0.5 1 0 0

9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 24


9/15/2022 CII2D3 / MATRIKS DAN RUANG VEKTOR 25

Anda mungkin juga menyukai