C I I 2 D 3 / M A T R I K S DA N RUA N G V E K T O R
FA K U LTA S I N F O R M A T I K A
C E N T E R O F L E A R N I N G & O P E N E D U C A T I O N T E L KO M U N I V E R S I T Y
Matriks dan Operasinya
Sub Pokok Bahasan
• Pendahuluan: Matriks
• Jenis-jenis Matriks
• Operasi Matriks
• Operasi Baris Elementer
• Matriks Invers (Balikan)
Contoh OBE 1
1 2 3 4 5 6
𝑏1 ↔ 𝑏2
𝐴= 4 5 6 1 2 3
~
7 8 9 7 8 9
“Baris pertama ditukar dengan baris ke 2”
1 −1 1 3
𝐴= 0 0 3 1
0 0 0 0
◦ Baris pertama dan baris dua dinamakan baris tak nol (karena pada kedua baris tersebut memuat unsur tak nol)
◦ Bilangan 1 pada baris pertama dan bilangan 3 pada baris kedua dinamakan unsur pertama tak nol pada baris masing-masing
◦ Bilangan 1 pada baris pertama dan kolom pertama dinamakan satu utama
◦ Baris ketiga dinamakan baris nol (karena setiap unsur pada baris ketiga adalah nol)
1 −1 0 −1
𝐴= 0 2 1 7
2 −1 1 3
1 −1 0 −1 1 −1 0 −1 1 −1 0 −1
−2𝑏1 + 𝑏3 𝑏2 ↔ 𝑏3
𝐴= 0 2 1 7 0 2 1 7 0 1 1 5
~ ~
2 −1 1 3 0 1 1 5 0 2 1 7
1 −1 0 −1 1 −1 0 −1 1 −1 0 −1
−2𝑏2 + 𝑏3 −𝑏3 −𝑏3 + 𝑏2
0 1 1 5 0 1 1 5 0 1 0 2
~ ~ ~
0 0 −1 −3 0 0 1 3 0 0 1 3
1 0 0 1
𝑏2 + 𝑏1
0 1 0 2
~
0 0 1 3
1 −1 0 −1 1 0 0 1
Oleh karena itu, eselon baris tereduksi dari matriks 𝐴 = 0 2 1 7 adalah 0 1 0 2
2 −1 1 3 0 0 1 3
3 2 −1
𝐴= 1 1 0
−2 −2 1
Jawab:
3 2 −1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 −3𝑏1 + 𝑏2 1 1 0 0 1 0
𝑏1 ↔ 𝑏2
1 1 0 0 1 0 3 2 −1 1 0 0 2𝑏1 + 𝑏3 0 −1 −1 1 −3 0
~
−2 −2 1 0 0 1 −2 −2 1 0 0 1 ~ 0 0 1 0 2 1
1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0
−𝑏2 −𝑏3 + 𝑏2
0 −1 −1 1 −3 0 0 1 1 −1 3 0 0 1 0 −1 1 −1
~ ~
0 0 1 0 2 1 0 0 1 0 2 1 0 0 1 0 2 1
Jadi,
3 2 −1 1 0 1
Invers Matriks dari 𝐴 = 1 1 0 adalah 𝐴−1 = −1 1 −1
−2 −2 1 0 2 1
1 0 1 3 2 −1 1 0 0
𝐴−1 𝐴 = −1 1 −1 1 1 0 = 0 1 0
0 2 1 −2 −2 1 0 0 1
1 1 −1 2 0 0 −𝑏2 + 𝑏3 1 0 −1 1 −1 0
1
0 1 0 1 1 0 − 𝑏2 + 𝑏3 0 1 0 1 1 0
2
0 0.5 0 −0.5 0 1 ~ 0 0 0 −1 −0.5 1
Karena terdapat baris 0 setelah OBE (tidak dapat dibentuk menjadi matriks identitas), maka A tidak memiliki invers
Jawab:
(𝐴𝐵)−1 dapat ditentukan dengan
1 2 3 2 7 6 4 −3
−1
1. 𝐴𝐵 = = , maka (𝐴𝐵) = − 9 7
1 3 2 2 9 8 2 2
−1
2. (menggunakan sifat 𝐴𝐵 = 𝐵 −1𝐴−1 )
3 −2 1 −1 1 −1 3 −2 4 −3
Karena 𝐴−1 = −1
dan 𝐵 = −1 −1
, maka 𝐵 𝐴 = = −9 7
−1 1 −1 3/2 −1 3/2 −1 1 2 2
= 𝐵 −1