Determinan adalah notasi matematika yang terdiri dari sekumpulan bilangan berbentuk
kelompok bujursangkar dan ditulis diantara dua garis vertikal. Harga dari suatu
determinan ditentukan berdasarkan aturan-aturan tertentu.
Notasi determinan digunakan dalam Ilmu Pengetahuan alam dan dalam cabang
matematika (aljabar linier).
3.1.1 Definisi.
Determinan adalah sekumpulan elemen (bilangan riil atau kompleks) yang disusun
teratur menurut baris dan kolom sehingga membentuk jajaran bujursangkar dan
mempunyai suatu harga tertentu.
Secara umum determinan dinyatakan dengan sebuah elemen umum yang dituliskan
dalam kurung siku, atau dengan huruf yang dicetak tebal.
1) Pertukaran dua baris atau dua kolom sembarang akan mengubah tanda
determinan.
2) Jika semua baris dari kolom – kolom yang sesuai dalam suatu determinan ditukar,
maka harga determinan tersebut tidak berubah.
3) Jika elemen – elemen dalam suatu baris atau suatu kolom semuanya bernilai nol,
maka harga determinannya adalah nol.
a b
Det(A) = = ad – bc
c d
5 1
Contoh: = 5x6 - 1x4 = 30 – 4 = 26
4 6
Metode ini menggunakan cara menambah kolom pertama dan kolom kedua di sebe-
lah kanan garis, untuk kemudian dihitung hasil kali elemen-elemen pada dan seja-
jar diagonal utama di kurang hasil kali elemen-elemen yang terletak pada dan
sejajar diagonal−samping.
− −
Det(A) = a11(-1)(1+1)(a22a33–a23a32)+a12(-1)(1+2)(a21a33–a23a31)+a13(-1)(1+3)(a21a32-a22a31)
C11 C12 C13
Contoh:
Det(A) = a11(-1)(1+1)(a22a33–a23a32)+a21(-1)(2+1)(a12a33–a13a32)+a31(-1)(3+1)(a12a23-a13a22)
C11 C21 C31
Contoh:
1 1 4
D = 3 0 −2
2 2 1
0 −2 3 −2 3 0
D =1 -1 +4 , (metoda pengembangan baris)
2 1 2 1 2 2
= 1(0 + 4) – 1(3 + 4) + 4(6 + 0)
= 4 – 7 + 24 = 21
Atau:
0 −2 1 4 1 4
D =1 -3 +2 , (metoda pengembangan kolom)
2 1 2 1 0 −2
= 1(0 + 4) – 3(1 - 8) + 4(-2 + 0)
= 4 + 21 - 4 = 21
−9 0 5 −2 −9 5 −2
D =[ 7 0 1 7 ] = -1 7 1 7 = - 183
−10 0 5 −7 −10 5 −7
4 1 −2 3
a1 x + b1 y + c1 z = d 1
a2 x + b 2 y + c2 z = d 2
a3 x + b 3 y + c3 z = d 3
Maka untuk mencari nilai x, y, dan z dari ke tiga persamaan di atas adalah:
𝑎₁ 𝑏₁ 𝑐₁
∆ = 𝑎₂ 𝑏₂ 𝑐₂ = koefisien determinan
𝑎₃ 𝑏₂ 𝑐₃
𝑑₁ 𝑏₁ 𝑐₁ 𝑎₁ 𝑑₁ 𝑐₁ 𝑎₁ 𝑏₁ 𝑑₁
∆1 = 𝑑₂ 𝑏₂ 𝑐₂ ∆2 = 𝑎₂ 𝑑₂ 𝑐₂ ∆3 = 𝑎₂ 𝑏₂ 𝑑₂
𝑑₃ 𝑏₂ 𝑐₃ 𝑎₃ 𝑑₂ 𝑐₃ 𝑎₃ 𝑏₂ 𝑑₃
Cara ini dikenal dengan metoda Cramer, sehingga harga: x, y dan z adalah:
∆₁ ∆₂ ∆₃
x= y= z=
∆ ∆ ∆
Jawab:
1 −1 2
∆ = 1 2 −1 =-3
3 1 1
∆1 = ∆2 = ∆3 =
6 −1 2 1 6 2 1 −1 6
−3 2 −1 =-3 1 −3 −1 =3 1 2 −3 =-6
4 1 1 3 4 1 3 1 4
∆₁ −3 ∆₂ 3 ∆₃ −6
x= = −3 = 1 y= = −3 = -1 z= = = -2
∆ ∆ ∆ −3
Matriks adalah susunan bilangan-bilangan dalam bentuk persegi. Bentuk matriks hanya
akan dijumpai dalam berbagai cabang matematika terapan. Dalam banyak kasus,
matriks membentuk koefisien-koefisien transformasi linier, sistem persamaan linier,
statistika, dan masalah lainnya.
Matriks adalah sekumpulan elemen (bilangan riil atau kompleks) yang disusun menurut
baris dan kolom sehingga membentuk jajaran persegipanjang dan tidak mempunyai
suatu harga tertentu
Secara umum matriks dinyatakan dengan sebuah elemen umum yang dituliskan dalam
kurung siku, atau dengan huruf yang dicetak tebal.
a11 : adalah elemen Matriks A yang berada di baris ke-satu dan kolom ke-satu
a22 : adalah elemen Matriks A yang berada di baris ke-dua dan kolom ke-dua
amn : adalah elemen Matriks A yang berada di baris ke-m dan kolom ke-n
a. Matriks Baris adalah suatu matriks yang terdiri dari satu baris yang mengandung n
unsur. Secara umum matriks baris berordo 1 x n
Contoh :
A1 x 3 1 2 6
b. Matriks Kolom adalah suatu matriks yang terdiri dari satu kolom yang mengandung
m unsur. Secara umum matriks kolom berordo m x 1
Contoh :
6
B 3 x1 7
8
d. Matriks Segitiga Atas adalah matriks per-segi berordo m yang semua elemen di
bawah diagonal utama sama dengan nol.
Contoh :
3 1 2
2 5
A 2 A3 0 5 7
0 1 0 0 6
Diagonal
utama
e. Matriks Segitiga Bawah adalah Bawah adalah matris persegi berordo m yang
semua elemen di atas diagonal utama sama dengan nol
3 0 0
2 0
A 2 A3 4 5 0
5 1 7 8 6
f. Matriks Diagonal adalah matriks persegi berordo m yang semua elemen di luar
diagonal utama adalah nol
Contoh :
3 0 0
2 0
A 2 A3 0 5 0
0 1 0 0 6
g. Matriks Satuan (Identitas) adalah mtriks persegi yang berordo m yang elemen-
elemen pada diagonal utamanya sama dengan 1, dan elemen di luar diagonal
utama sama dengan nol.
Contoh :
1 0 0
1 0
A 2 A3 0 1 0
0 1 0 0 1
h. Matriks Skalar adalah matriks diagonal dengan semua elemen diagonal utama-nya
sama dengan k. Matriks I adalah bentuk khusus dari matriks skalar, dengan k = 1.
Contoh :
3 0 0
4 0
A 2 A3 0 3 0
0 4 0 0 3
0 0 0
O 3 x3 0 0 0
0 0 0
Contoh :
2 3 4 1 1 2
3 4 5 1 2 2
4 5 6 2 3
2
2 1 3 1 4 2
3 1 42 5 2
4 2 52 6 3
1 4 2
4 2 7
2 3
7
a b ka kb
A kA
c d kc kd
Contoh :
2 4 1 4 8 2
A 2A
1 2 3 2 4 6
20 16 8 10 9 4
A 4 10 12 1
A 2 5 6
6 20 3 4 10
2
8
Perkalian dua matriks, dilakukan dengan mengalikan baris pada matriks pertama
terhadap kolom matriks ke-dua.
Perkalian dua matrik hanya dapat dilakukan pada matriks yang ordonya ber-
sesuaian (jumlah kolom pada matriks pertama = jumlah baris pada matriks ke dua).
a b k l m
A , B
c d n o p
2X 2 2X 3
ak bn al bo am bp
A B
ck dn cl do cg dp
2X 3
Contoh :
4 9 5
3 2 5
2X3
Sebuah matriks dikatakan ditranspose jika baris dan kolom matriks tersebut dipertukarkan,
Contoh:
2 9 t
2 3
Jika A = , matriks transpose dari A atau A = 9 3
3 3
a 22 a 23
C11 = (-1)1 +1 M11 = (-1)2
a 32 a 33
Contoh:
1 1 4
A = : (3 0 −2)
2 2 1
Jawab: =
0 2
minor elemen a11 = M11 = = 0 - -4 = 4
2 1
3 2
minor elemen a12 = M12 = = 3 - -4 = 7
2 1
maka: kofaktor elemen a12 = C12 = (-1)1+2 M12 = - 7
3 0
minor elemen a13 = M13 = =6-0=6
2 2
maka: kofaktor elemen a13 = C13 = (-1)1+3 M13 = + 6
Dan seterusnya.
Untuk memperoleh adjoin suatu matriks, maka langkah yang diperlukan adalah: