Anda di halaman 1dari 14

III.

DETERMINAN DAN MATRIK


3.1 DETERMINAN

Determinan adalah notasi matematika yang terdiri dari sekumpulan bilangan berbentuk
kelompok bujursangkar dan ditulis diantara dua garis vertikal. Harga dari suatu
determinan ditentukan berdasarkan aturan-aturan tertentu.

Notasi determinan digunakan dalam Ilmu Pengetahuan alam dan dalam cabang
matematika (aljabar linier).

3.1.1 Definisi.

Determinan adalah sekumpulan elemen (bilangan riil atau kompleks) yang disusun
teratur menurut baris dan kolom sehingga membentuk jajaran bujursangkar dan
mempunyai suatu harga tertentu.

Secara umum determinan dinyatakan dengan sebuah elemen umum yang dituliskan
dalam kurung siku, atau dengan huruf yang dicetak tebal.

3.1.2 Bentuk Umum:

𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑘 Dengan:


𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑘
D = || 𝑎31 𝑎32 … 𝑎3𝑘 |. aij = elemen dari D
… … … … |
… 𝑎 𝑗𝑘 i j = indeks
𝑎 𝑗1 𝑎 𝑗2
i = baris, j = kolom
aij ≠ aji

3.1.3 Sifat – sifat Determinan

1) Pertukaran dua baris atau dua kolom sembarang akan mengubah tanda
determinan.
2) Jika semua baris dari kolom – kolom yang sesuai dalam suatu determinan ditukar,
maka harga determinan tersebut tidak berubah.
3) Jika elemen – elemen dalam suatu baris atau suatu kolom semuanya bernilai nol,
maka harga determinannya adalah nol.

Catatan kuliah Mate Sipil 2021 III- 1


4) Jika elemen dua baris atau dua kolomsuatu determinan adalah identik
(sama),maka harga determinannya sama dengan nol.
5) Jika tiap elemen tiap baris atau kolom dari suatu determinan dikalikan dengan
bilangan atau faktor “k” yang sama, maka harga determinan tersebut menjadi k
kalinya.
6) Jika setiap unsur dalam suatu baris atau kolom sebuah determinan merupakan
jumlah dua bilangan, maka determinannya dapat dinyatakan sebagai jumlah dua
determinan yang berukuran sama.
7) Jika pada tiap elemen suatu baris atau kolom dari suatu determinan ditambah
dengan “k” kali elemen – elemen baris atau kolom lain yang sesuai, maka harga
determinan tersebut tidak berubah.
8) Nilai determinan tidak berubah apabila baris dan kolomnya dipertukarkan. Jadi,
det 𝐴 = det 𝐴𝑇 .
9) Jika A dan B dua matriks bujur sangkar yang berukuran sama, maka det(𝐴𝐵) =
det(𝐴) + det(𝐵).

3.1.4 Harga suatu Determinan

1. Menghitung Determinan orde dua

a b
Det(A) = = ad – bc
c d

5 1
Contoh: = 5x6 - 1x4 = 30 – 4 = 26
4 6

2.Menghitung Determinan orde lebih dari dua

2.1 Metode Sarrus

Metode ini menggunakan cara menambah kolom pertama dan kolom kedua di sebe-
lah kanan garis, untuk kemudian dihitung hasil kali elemen-elemen pada dan seja-
jar diagonal utama di kurang hasil kali elemen-elemen yang terletak pada dan
sejajar diagonal−samping.
− −

Catatan kuliah Mate Sipil 2021 III- 2


a b c a b
D  d e f d e
g h i g h
c.e.g+a.f.h+b.d.i a.e.i+b.f.g+c.d.h

D  (a.e.i  b.f.g  c.d.h)  (c.e.g  a.f.h  b.d.i)

2.2 Metoda Pengembangan elemen baris dengan Kofaktor

A=  a11 a12 a13 


a a22 a23 
 21
 a31 a32 a33 

Maka harga determinannya adalah:

𝑎₂₂ 𝑎₂₃ 𝑎₂₁ 𝑎₂₃ 𝑎₂₁ 𝑎₂₂


D = a11 𝑎₃₂ 𝑎₃₃ - a₁₂ 𝑎₃₁ 𝑎₃₃ + a₁₃ 𝑎₃₁ 𝑎₃₂

Det(A) = a11a22a33 – a11a23a32 – a12a21a33 + a12a23a31 + a13a21a32 – a13a22a31

Det(A) = a11(-1)(1+1)(a22a33–a23a32)+a12(-1)(1+2)(a21a33–a23a31)+a13(-1)(1+3)(a21a32-a22a31)
C11 C12 C13

Det (A) = a11.C11 - a12.C12 + a13.C13, atau:


Det (A) = - a21.C21 + a22.C22 - a23.C23, atau:
Det (A) = a31.C31 - a32.C32 + a33.C33
Dimana: C11, C12, C13, C21, C22, C23, C31, C32, C33 = kofaktor

Contoh:

Catatan kuliah Mate Sipil 2021 III- 3


1 1 4 1 1
D = 3 0 −2 3 0
2 2 1 2 2

= [(1x0x1) + (1x-2x2) + (4x3x2)] – [(4x0x2) + (1x-2x2) + (1x3x1)]


= [0 – 4 + 24] – [0 – 4 + 3]
= 20 + 1 = 21

2.3 Metoda Pengembangan elemen Kolom dengan Kofaktor

𝑎₂₂ 𝑎₂₃ 𝑎₁₂ 𝑎₁₃ 𝑎₁₂ 𝑎₁₃


D = a11 𝑎₃₂ 𝑎₃₃ - a₂₁ 𝑎₃₂ 𝑎₃₃ + a31 𝑎₂₂ 𝑎₂₃

Det(A) = a11(-1)(1+1)(a22a33–a23a32)+a21(-1)(2+1)(a12a33–a13a32)+a31(-1)(3+1)(a12a23-a13a22)
C11 C21 C31

Det (A) = a11.C11 - a12.C12 + a13.C13, atau:


Det (A) = - a21.C21 + a22.C22 - a23.C23, atau:
Det (A) = a31.C31 - a32.C32 + a33.C33

Contoh:

1 1 4
D = 3 0 −2
2 2 1
0 −2 3 −2 3 0
D =1 -1 +4 , (metoda pengembangan baris)
2 1 2 1 2 2
= 1(0 + 4) – 1(3 + 4) + 4(6 + 0)
= 4 – 7 + 24 = 21
Atau:
0 −2 1 4 1 4
D =1 -3 +2 , (metoda pengembangan kolom)
2 1 2 1 0 −2
= 1(0 + 4) – 3(1 - 8) + 4(-2 + 0)
= 4 + 21 - 4 = 21

Catatan kuliah Mate Sipil 2021 III- 4


2.4 Metoda Transformasi Sederhana (hanya untuk orde lebih dari 4)
Langkah – langkah:
1. Hij berarti baris ke – i dan ke – j ditukar,
Kij berarti kolom ke – i dan ke – j ditukar,
2. Hi(k) berarti elemen-elemen baris ke – i dikalikan faktor k,
Ki(k) berarti elemen-elemen kolom ke – j dikalikan faktor k,
3. Hij(k) berarti setelah elemen-elemen baris ke – j dikalikan faktor k kemudian
dijumlahkan ke elemen baris ke – i,
Kij(k) berarti setelah elemen-elemen baris ke – j dikalikan faktor k kemudian
dijumlahkan ke elemen kolom ke – i,
Contoh:
−1 2 1 4
D =[ 3 −1 3 4 ] =
2 3 −1 2
4 1 −2 3
Langkah:
 Mencari angka 1 pada baris atau kolom sebagai baris atau kolom utama,
 Dibuat: 1 0 0 0, atau:
0 1 0 0 , atau:
0 0 1 0, atau:
0 0 0 1.
 Dihilangkan baris atau kolom utama, sehingga tinggal 3 orde,
 Untuk mencari nilai determinannya dapat menggunakan cara Sorrus atau
pengembangan elemen baris atau elemen kolom
−1 2 1 4
D =[ 3 −1 3 4 ] =
2 3 −1 2
4 1 −2 3

−9 0 5 −2 −9 5 −2
D =[ 7 0 1 7 ] = -1 7 1 7 = - 183
−10 0 5 −7 −10 5 −7
4 1 −2 3

Catatan kuliah Mate Sipil 2021 III- 5


4. Persamaan Linier
Persamaan linier adalah persamaan yang variabelnya berpangkat satu (orde satu)
dan bila diplotkan dalam bentuk persamaan garis berbentuk linier/lurus.

4.1 Persamaan linier berupa bidang


a1 x + b 1 y = c1
a2 x + b 2 y = c2

4.2 Persamaan linier berupa Ruang


a1 x + b 1 y + c1 z = d 1
a2 x + b 2 y + c2 z = d 2
a3 x + b 3 y + c3 z = d 3

4.3 Penyelesaian persamaan Linier


Salah satu metoda/cara menyelesaian persoalan persamaan linier adalah
dengan cara menghitung harga determinannya.

a1 x + b1 y + c1 z = d 1
a2 x + b 2 y + c2 z = d 2
a3 x + b 3 y + c3 z = d 3

Maka untuk mencari nilai x, y, dan z dari ke tiga persamaan di atas adalah:

𝑎₁ 𝑏₁ 𝑐₁
∆ = 𝑎₂ 𝑏₂ 𝑐₂ = koefisien determinan
𝑎₃ 𝑏₂ 𝑐₃

𝑑₁ 𝑏₁ 𝑐₁ 𝑎₁ 𝑑₁ 𝑐₁ 𝑎₁ 𝑏₁ 𝑑₁
∆1 = 𝑑₂ 𝑏₂ 𝑐₂ ∆2 = 𝑎₂ 𝑑₂ 𝑐₂ ∆3 = 𝑎₂ 𝑏₂ 𝑑₂
𝑑₃ 𝑏₂ 𝑐₃ 𝑎₃ 𝑑₂ 𝑐₃ 𝑎₃ 𝑏₂ 𝑑₃

Cara ini dikenal dengan metoda Cramer, sehingga harga: x, y dan z adalah:
∆₁ ∆₂ ∆₃
x= y= z=
∆ ∆ ∆

Catatan kuliah Mate Sipil 2021 III- 6


Contoh:
Tentukan nilai x, y dan z dari persaamaan berikut ini:
x – y+2z=6
x + 2y - z = -3
3x + y + z = 4

Jawab:
1 −1 2
∆ = 1 2 −1 =-3
3 1 1

∆1 = ∆2 = ∆3 =
6 −1 2 1 6 2 1 −1 6
−3 2 −1 =-3 1 −3 −1 =3 1 2 −3 =-6
4 1 1 3 4 1 3 1 4

∆₁ −3 ∆₂ 3 ∆₃ −6
x= = −3 = 1 y= = −3 = -1 z= = = -2
∆ ∆ ∆ −3

Catatan kuliah Mate Sipil 2021 III- 7


3.2 MATRIK.

Matriks adalah susunan bilangan-bilangan dalam bentuk persegi. Bentuk matriks hanya
akan dijumpai dalam berbagai cabang matematika terapan. Dalam banyak kasus,
matriks membentuk koefisien-koefisien transformasi linier, sistem persamaan linier,
statistika, dan masalah lainnya.

3.2.1 Definisi matriks

Matriks adalah sekumpulan elemen (bilangan riil atau kompleks) yang disusun menurut
baris dan kolom sehingga membentuk jajaran persegipanjang dan tidak mempunyai
suatu harga tertentu

Secara umum matriks dinyatakan dengan sebuah elemen umum yang dituliskan dalam
kurung siku, atau dengan huruf yang dicetak tebal.

Bentuk umum Matriks

 a11 a12 a13 ... ... a1n  Baris ke-1


a a2 n 
 21 a22 a23 ... ... Baris ke-2
a a32 a33 ... ... a3n 
Am x n =  31
... ... ... ... ... ... 
 
 ... ... ... ... ... ... 
a amn 
 m1 am 2 am 3 ... ... Baris ke-m

Kolom ke- Kolom ke-


1 n
Keterangan:

a11 : adalah elemen Matriks A yang berada di baris ke-satu dan kolom ke-satu

a22 : adalah elemen Matriks A yang berada di baris ke-dua dan kolom ke-dua

amn : adalah elemen Matriks A yang berada di baris ke-m dan kolom ke-n

Catatan kuliah Mate Sipil 2021 III- 8


3.2.2 Jenis-Jenis Matriks:

a. Matriks Baris adalah suatu matriks yang terdiri dari satu baris yang mengandung n
unsur. Secara umum matriks baris berordo 1 x n
Contoh :

A1 x 3  1  2 6

b. Matriks Kolom adalah suatu matriks yang terdiri dari satu kolom yang mengandung
m unsur. Secara umum matriks kolom berordo m x 1
Contoh :

6
 
B 3 x1  7
8
 

c. Matriks Bujursangkar adalah matriks yang banyaknya baris sama dengan


banyaknya kolom. Secara umum matriks persegi berordo m x m atau berordo m.
3 1 2
 2 3  
D 2 x 2    E 3 x3  3 5 1
 4 5 4 8
 6 

d. Matriks Segitiga Atas adalah matriks per-segi berordo m yang semua elemen di
bawah diagonal utama sama dengan nol.

Contoh :

 3 1 2
 2 5  
A 2    A3   0 5 7 
 0 1 0 0 6
 
Diagonal
utama

e. Matriks Segitiga Bawah adalah Bawah adalah matris persegi berordo m yang
semua elemen di atas diagonal utama sama dengan nol

Catatan kuliah Mate Sipil 2021 III- 9


Contoh :

 3 0 0
 2 0  
A 2    A3   4 5 0 
5 1 7 8 6
 

f. Matriks Diagonal adalah matriks persegi berordo m yang semua elemen di luar
diagonal utama adalah nol

Contoh :

 3 0 0
 2 0  
A 2    A3   0 5 0 
0 1 0 0 6
 

g. Matriks Satuan (Identitas) adalah mtriks persegi yang berordo m yang elemen-
elemen pada diagonal utamanya sama dengan 1, dan elemen di luar diagonal
utama sama dengan nol.

Contoh :

1 0 0
1 0  
A 2    A3   0 1 0 
0 1 0 0 1
 

h. Matriks Skalar adalah matriks diagonal dengan semua elemen diagonal utama-nya
sama dengan k. Matriks I adalah bentuk khusus dari matriks skalar, dengan k = 1.

Contoh :

 3 0 0
 4 0  
A 2    A3   0 3 0 
 0 4   0 0 3
 

i. Matriks Nol adalah matriks yang semua elemennya adalah nol

Catatan kuliah Mate Sipil 2021 III- 10


Contoh :

0 0 0
 
O 3 x3   0 0 0 
0 0 0
 

3.2.3 Perjumlahan dan Pengurangan Matriks

Menjumlah/ mengurang dua buah dilakukan dengan menjumlahkan/ mengurangkan


setiap elemen-elemen yang bersesuaian (dengan syarat ordonya sama).

Contoh :

2 3 4  1 1  2
   
3 4 5   1 2 2 
4 5 6    2  3 
 2
 2 1 3 1 4  2
 
 3 1 42 5  2 
4  2 52 6  3 

1 4 2
 
4 2 7
2 3 
 7

3.2.4 Perkalian Matriks


a. Perkalian sebuah matriks dengan bilangan (skalar)

a b  ka kb 
A   kA   
c d   kc kd 

Contoh :

 2 4 1  4 8 2
A   2A   
  1 2 3   2 4 6

 20 16  8   10 9  4 
   
A   4  10 12   1
A 2 5 6 
 6 20    3 4 10 
2
 8  

Catatan kuliah Mate Sipil 2021 III- 11


b. Perkalian Dua Peubah Matriks

Perkalian dua matriks, dilakukan dengan mengalikan baris pada matriks pertama
terhadap kolom matriks ke-dua.

Perkalian dua matrik hanya dapat dilakukan pada matriks yang ordonya ber-
sesuaian (jumlah kolom pada matriks pertama = jumlah baris pada matriks ke dua).

a b   k l m
A    , B   
 c d   n o p 
2X 2 2X 3

 ak  bn al  bo am  bp 
 A  B   
 ck  dn cl  do cg  dp 
2X 3

Contoh :

2 3   1 3  2  2.  1  3.2 2.3  3.1 2.  2  3.3 


A ,B   A  B   
 1  1 2 1 3 1.  1  1.2 1.3  1.1 1.  2  1.3 
2X 2 2X3 2X 3

 4 9 5 
 
 3 2  5
2X3

3.2.5 Transpose Matriks

Sebuah matriks dikatakan ditranspose jika baris dan kolom matriks tersebut dipertukarkan,

artinya baris pertama menjadi kolam pertama setelah ditranspose.

Contoh:

 2 9 t
2  3
Jika A =   , matriks transpose dari A atau A = 9 3 
  3 3   

3.2.6 Determinan Matriks Bujur Sangkar

Determinan matriks bujursangkar adalah determinan yang mempunyai elemen –


elemen yang sama dengan matriks tersebut.

Catatan kuliah Mate Sipil 2021 III- 12


Contoh:
1 1 4 1 1 4
Determinan dari matrik : (3 0 −2) = 3 0 −2 = 21
2 2 1 2 2 1

3.2.7 Minor Determinan dan kofaktor determinan


Jika A adalah sebuah matriks bujur sangkar berorde n x n, maka minor elemen aij
yang dinotasikan dengan Mij, didefinisikan sebagai determinan dari sub matriks A
berorde (n-1) x (n-1) setelah baris ke-i dan kolom ke-j dihilangkan.

Misalkan A matriks berorde 3 x 3

 a11 a12 a13 


A = a 21 a 22 a 23  , maka:
 a 31 a32 a33 

 a11 a12 a13 


minor elemen a11 adalah a 21 a 23  sehingga M11 = 22
a a 23
a 22
a 32 a 33
 a 31 a32 a33 

Sedangkan kofaktor elemen a11 = Cij = (-1)i + j Mij.

Maka kofaktor dari elemen a11 pada matriks diatas adalah

a 22 a 23
C11 = (-1)1 +1 M11 = (-1)2
a 32 a 33

Contoh:

1 1 4
A = : (3 0 −2)
2 2 1

Jawab: =
0 2
 minor elemen a11 = M11 = = 0 - -4 = 4
2 1

Catatan kuliah Mate Sipil 2021 III- 13


maka: kofaktor elemen a11 = C11 = (-1)1+1 M11 = + 4

3 2
 minor elemen a12 = M12 = = 3 - -4 = 7
2 1
maka: kofaktor elemen a12 = C12 = (-1)1+2 M12 = - 7

3 0
 minor elemen a13 = M13 = =6-0=6
2 2
maka: kofaktor elemen a13 = C13 = (-1)1+3 M13 = + 6

 Dan seterusnya.

3.2.8 Adjoin Matriks

Adjoin matriks adalah transpose matriks kofaktor, dengan symbol C.

Untuk memperoleh adjoin suatu matriks, maka langkah yang diperlukan adalah:

 Membentuk matriks kofaktor


 Menuliskan transpose C, yaitu: CT
 A11 A12   A1n   A11 A21   An1 
A A22   A2 n  A A22   An 2 
 21  12
C =       , maka: CT =     
   
         
 An1 An 2   Ann   A1n A2 n   Ann 

3.2.9 Invers Matriks (A-1)


Untuk membentuk invers suatu matriks, kita harus melakukan langkah sebagai
berikut:

 Menghitung harga determinan A, yaitu : A


 Membentuk matriks kofaktor, yaitu C
 Membentuk adjoin matriks, yaitu: CT
 Memasukkan dalam rumus baku, yaitu:
1 1
A-1 = adj( A) = = .CT
det( A) det( A)

Catatan kuliah Mate Sipil 2021 III- 14

Anda mungkin juga menyukai